• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.2 Penelitian yang Relevan

Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 merupakan hal baru dalam dunia pendidikan yang dapat digunakan sebagai sumber penelitian yang relevan. Berikut tiga penelitian relevan yang sesuai dengan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran.

Pertama, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan

Perangkat Pembelajaran Bermakna Melalui Lesson Study:Solusi Tepat

Implementasi Kurikulum 2013 untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran”

yang dilakukan oleh Eddy Sutadji (2013). Penelitian ini menghasilkan kemampuan professional guru dalam mengembangkan RPPTH yang bermutu, guru perlu dilatih untuk mengembangkan strategi pembelajaran, media pembelajaran, bahan pembelajaran, lembar kerja siswa, dan instrumen penilaian dalam pembelajaran, selanjutnya perangkat pembelajaran tersebut terintegrasikan dengan pembelajaran di dalam kelas melalui lesson study. Karena alasan di atas, pembelajaran dan mutu pendidikan di sekolah sebagai solusi tepat dalam implementasi Kurikulum 2013.

Kedua, jurnal artikel ilimiah yang disusun oleh Muchayat (2011)

berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan

Strategi Ideal Problem Solving Bermuatan Pendidikan Karakter”.

Dikembangkan adalah perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kegiatan siswa, buku siswa, dan instrumen tes kemampuan pemecahan masalah. Metode penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan (research and development). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan strategi IDEAL Problem Solving bermuatan pendidikan karakter materi turunan fungsi? (2) Apakah hasil pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan strategi IDEAL Problem Solving bermuatan pendidikan karakter materi turunan fungsi valid ? (3) Apakah

perangkat pembelajaran matematika dengan strategi IDEAL Problem Solving bermuatan pendidikan karakter yang dikembangkan efektif dalam pembelajaran materi turunan fungsi?. Dan tujuan penelitian ini (1) Mendeskripsikan pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan strategi IDEAL Problem Solving bermuatan pendidikan karakter materi turunan fungsi kelas XI. (2) Menghasilkan perangkat pembelajaran matematika dengan strategi IDEAL Problem Solving bermuatan pendidikan karakter materi turunan fungsi kelas XI yang valid. (3) Mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran matematika dengan strategi IDEAL

Problem Solving bermuatan pendidikan karakter pada pembelajaran materi

turunan fungsi kelas XI.

Ketiga, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan

Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk

Keterampilan Mendengarkan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD

Kelas IV Semester Gasal” yang dilakukan oleh Windy Ariezona (2013).

Penelitian ini menghasilkan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan mendengarkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal dikembangkan dengan kualitas yang sangat baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV semester gasal. Berdasarkan validasi dari pakar pembelajaran Bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, guru Bahasa Indonesia SD kelas IV, dan siswa kelas IV SD Negeri Daratan menghasilkan skor rata-rata produk yaitu 4,34 dengan kategori “sangat baik”. Prosedur pengembangan yang dilakukan

dalam penelitian ini yaitu memodifikasi langkah-langkah model Kemp yang telah direvisi dan pengembangan Borg dan Gall dengan langkah: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, (6) uji coba desain, (7) validasi siswa, (8) revisi desain hingga menghasilkan desain produk final berupa bahan ajar yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV SD.

Ketiga penelitian diatas menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan relevan. Pada jurnal yang pertama membahas tentang pengembangan perangkat pembelajaran dengan implementasi kurikulum 2013 yang mengembangkan RPPTH, silabus, LKS, dan Instrumen Penilaian terintegrasi dengan pembelajaran dalam kelas sebagai peningkatan mutu pendidikan.

Penelitian yang kedua tidak jauh beda dengan penelitian pertama yaitu mengembangkan perangkat pembelajaran matematika kelas IX meliputi Silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, buku siswa dan instrumen tes kemampuan yang bermuatan dengan pendidikan karakter dan problem solving. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and

Development. Dalam jurnal kedua ini sasaran yang ditujukan bukan untuk

Sekolah Menengah Atas tetapi siswa kelas satu (I) Sekolah Dasar.

Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Windy Ariezona (2013) produk yang dihasilkan berupa bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter mengacu kuikulum 2013 dan menggunakan prosedur pengembangan Borg and Gall yang terdiri dari 8 langkah dan divalidasi oleh pakar

pembelajaran Bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter dan guru Bahasa Indonesia kelas IV SD. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan peneliti menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPPTH, materi ajar, instrumen penilaian, dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Penelitian dilakukan dengan menggunakan prosedur pengembangan Borg and Gall yang dibatasi menjadi 5 langkah.

Berdasarkan ketiga penelitian yang relevan ini mempunyai perbedaan yang akan dilakukan peneliti. Peneliti akan melakukan penelitian dan membuat pengembangan perangkat pembelajaran subtema kegiatan sore hari mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) sekolah dasar. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa RPPTH mengacu kurikulum SD 2013, materi ajar, instrumen penilaian dan LKS. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model pengembangan perangkat pembelajaran menurut Kemp dan prosedur pengembangan Borg and Gall yang terdiri dari 5 langkah yaitu revisi desain.

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir pada penelitian ini adalah menganalisis tentang Kurikulum SD 2013 yang berkaitan dengan rasional pengembangan kurikulum 2013 yang terjadi di Indonesia. Dimulai dari tantangan eksternal dan internal yang dialami, pola pikir pengembangan kurikulum yang berubah, pendalaman dan perluasan materi ajar, penguatan proses pembelajaran yang diterapkan, serta penyesuaian beban belajar siswa. Rasionalisasi dari perubahan dan pengembangan kurikulum yang terjadi membuat guru berpikir

untuk membuat pedoman untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara sistematis. Pada kenyataan di lapangan peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan wawancara kepada guru kelas satu sekolah dasar, peneliti menemukan fakta bahwa guru masih membutuhkan contoh penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 dengan memuat pendidikan karakter, dan tiga aspek ranah untuk menjadi solusi dari adanya tantangan eksternal dan internal. Adanya perubahan kurikulum tersebut di dukung dengan adanya buku pegangan guru dan siswa yang telah diupayakan oleh pemerintah namun perangkat kurang jelas dan lengkap.

Dengan demikian, peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu dengan Kurikulum 2013 untuk sekolah dasar dengan tema 3 Kegiatanku, Subtema 3 Kegiatan Sore Hari untuk siswa kelas 1 semester 1 dengan mengembangkan dan menekankan pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, tematik integratif dan penilaian otentik untuk mengukur proses siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah perangkat pembelajaran subtema kegiatan sore hari mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) sekolah dasar. Bagan dibawah ini adalah kerangka berpikir yang telah dibuat oleh peneliti :

Tabel 3. Kerangka Berpikir

Rasional Pengembangan Kurikulum

1. Tantangan eksternal dan internal 2. Pola pikir pengembangan

kurikulum

3. Pendalaman dan perluasan materi 4. Penguatan proses

5. Penyesuaian beban

Analisis Kebutuhan

1. Kurang luas pemahaman guru mengenai Kurikulum 2013

2. Pemahaman mengenai perumusan indikator dan tujuan pembelajaran 3. Sudah cukup mengetahui

tentang pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik 4. Pemahaman tentang

penilaian otentik

5. Guru sudah paham mengenai pendidikan karakter yang dikembangkan oleh pemerintah

6. Guru masih memerlukan contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013

Spesifikasi Produk yang akan dikembangkan

1. Komponen RPPTH yang disusun lengkap

2. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, sikap sosial, dan sikap spiritual) yang Nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran.

3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integrative

4. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik

5. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik

6. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD

Dokumen terkait