• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang mengkaji tentang nilai filosofi pada upacara daur hidup mitoni di dusun Kedung I, desa Karangtengah, kecamatan Wonosari, kabupaten Gunungkidul. Berdasarkan hal tersebut terdapat beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini, antara lain dideskripsikan sebagai berikut.

1. Aspek Pendidikan Nilai Religi pada Upacara Mitoni dalam Tradisi Adat Jawa (Studi Kasus di desa Kacangan, kecamatan Andong, kabupaten Boyolali).

Penelitian ini dilakukan oleh Stevira Rentansah pada tahun 2011. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tujuan untuk mendiskripsikan latar belakang munculnya upacara mitoni, menggambarkan alat-alat yang digunakan pada upacara mitoni, mendiskripsikan prosesi upacara mitoni, serta mengungkap aspek pendidikan nilai religi yang terkandung pada upacara mitoni dalam tradisi adat Jawa di desa Kacangan, kecamatan Andong, kabupaten Boyolali. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, observasi langsung, dan wawancara mendalam. Untuk menguji keabsahan datanya dengan cara triangulasi, khususnya triangulasi sumber data dan triangulasi teknik pengumpul data, sedangkan untuk menganalisis data menerapkan model analisis interaktif melalui pengumpulan data, proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa upacara mitoni adalah suatu ritus yang dilakukan atau dilaksanakan pada saat wanita sedang mengandung

memiliki fungsi untuk penata hubungan individu dengan individu lain (masyarakat). Penata hubungan manusia dengan alam lingkungan terutama dengan sang pencipta (Tuhan Yang Maha Esa). Upacara mitoni juga dapat berfungsi sebagai media sosial yang dapat digunakan sebagai alat mengutarakan pikiran, emosional, kepentingan, dan kebutuhan hidup orang banyak.

Dalam ritus upacara mitoni terdapat doa-doa yang dipanjatkan kepada sang Pencipta (Tuhan Yang Maha Esa) sebagai wujud rasa syukur dan memohon perlindungan untuk bayi yang masih dalam kandungan serta ibu calon bayi agar keduanya dapat selamat. Makna yang terkandung dalam peralatan yang digunakan pada upacara mitoni terdiri dari kain batik tujuh macam, dua cengkir gadhing, air dari tujuh sumber, kembang setaman, nasi tumpeng, rujak, lauk-pauk, gudhangan, dan perlengkapan lainnya menyimbolkan ajaran dari nenek moyang, agar selalu menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selalu ikhlas dalam menjalankan semua takdir yang telah digariskan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dalam upacara mitoni terkandung nilai-nilai religi yang dapat dilihat dari peralatan dan prosesi upacara mitoni.

2. Simbolisme pada Upacara Selamatan Tujuh Bulanan di desa Pasirharjo, kecamatan Talun, kabupaten Blitar.

Penelitian ini dilakukan oleh Budi Wibowo pada tahun 2009. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan struktur dan makna unsur verbal yang terdapat dalam upacara selamatan tingkeban di desa Pasirharjo, mendeskripsikan makna dan unsur non verbal dalam upacara

selamatan tingkeban di desa Pasirharjo, dan mendeskripsikan prosesi pelaksanaan selamatan tingkeban di desa Pasirharjo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian semiotik.

Data penelitian ini adalah (1) paparan ujub dan doa, (2) hasil observasi mengenai sikap dan perilaku partisipan upacara, tempat dan waktu upacara, prosesi upacara, maupun perlengkapan upacara, (3) foto atau dokumentasi tentang perlengkapan, pelaku, dan prosesi upacara tingkeban, (4) hasil wawancara dengan responden yang berupa salinan rekaman atau catatan tentang komponen dan prosesi upacara. Sumber data penelitian ini adalah upacara selamatan tingkeban di desa Pasirharjo. Adapun teknik pengumpulan datanya dengan observasi, wawancara, dan studi dokumen serta teknik analisisnya, yaitu dengan (1) menelaah data, (2) mengidentifikasi data, dan (3) pengklasifikasian data.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur unsur verbal yang terdapat dalam upacara selamatan tingkeban terdiri dari tiga bagian, yaitu (1) pengantar, (2) isi, dan (3) penutup. Sedangkan makna yang terkandung dalam komponen selamatan tingkeban di desa Pasirharjo, yakni siraman bermakna membersihkan serta menyucikan calon ibu dan bayi yang sedang dikandung lahir maupun batin. Berbagai sajian makanan yang ada dalam selamatan tingkeban di desa Pasirhajo merupakan simbol dari kehidupan bermasyarakat warga desa Pasirharjo. Selamatan tingkeban di desa Pasirharjo ini ada dua tahap, yaitu (1) siraman, dan (2) pelaksanaan prosesi selamatan. Prosesi pelaksanaan selamatan

ada dua tahap, yakni (1) tahap persiapan sebelum selamatan dimulai, dan (2) tahap pelaksanaan selamatan.

22 A. Pendekatan Penelitian

Penelitian mengenai nilai filosofi dalam upacara daur hidup mitoni di dusun Kedung I, desa Karangtengah, kecamatan Wonosari, kabupaten Gunungkidul ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2004:3), mendefinisikan metodologi penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, menurut Ghani (Wahdati, 2004:57), yang dinamakan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara lain dari kualifikasi (pengukuran). Penelitian ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan tentang sikap, kata-kata, dan perbuatan para pelaku upacara.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan emik. Kaplan dan Manners (Endraswara, 2006:34), menyatakan bahwa

pendekatan emik adalah pengkategorian fenomena budaya menurut warga setempat (pemilik budaya). Pendekatan emik merupakan esensi yang sahih untuk fenomena kebudayaan pada suatu waktu tertentu. Pendekatan ini relevan sebagai suatu usaha untuk mengungkap pola kebudayaan menurut persepsi pemilik

budaya. Pendekatan emik menegaskan bahwa makna budaya dari “orang dalam” (internal).

Dalam penelitian kualitatif ini, informasi diperoleh dari informan dengan mengadakan pengamatan berperan serta, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai prosesi jalannya upacara daur hidup mitoni, makna simbolik sesaji yang digunakan dalam upacara daur hidup mitoni, nilai filosofi upacara daur hidup mitoni, dan fungsi upacara daur hidup mitoni di dusun Kedung I, desa Karangtengah, kecamatan Wonosari, kabupaten Gunungkidul.