• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

D. Penelitian Relevan

Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Rahamawati, Sari (2008) yang melakukan penelitian terhadap “Efektifitas Metode Diskusi dalam Pembelajaran Biologi Kelas X Mauswatun Hasanah Semarang” dengan hasil penelitian

menunjukkan bahwa, Prestasi belajar yang dicapai dengan menggunakan metode diskusi sebagai metode pembelajaran biologi kelas X MA sangat efektif karena dengan pelaksanaan metode diskusi tujuan belajar yang diinginkan dapat dicapai dengan penggunaan metode diskusi yang tepat guna.

Maksudnya dengan metode diskusi dapat menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik (Sari, 2008:93).

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sumarni (2010) dalam jurnalnya yang berjudul “Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Toraranga pada Mata Pelajaran IPA”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang dapat dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar siswa kelas IV SD Toraranga pada mata pelajaran IPA dengan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 80%. Dengan demikian, penerapan metode diskusi dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa SD Toraranga (Sumarni, dkk, 2010:22)

3. Penelitian yang dilakukan oleh Budi, Susanto (2014), dalam jurnalnya yang berjudul “ Metode Diskusi terhadap Aktivitas Belajar IPA pada Siswa SD”.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka didapatkan data yang menunjukkan bahwa aktivitas belajar IPA mengalami peningkatan setelah menggunakan metode diskusi. Data aktivitas belajar IPA siswa sebelum menggunakan metode diskusi dan setelah menggunakan metode diskusi terdapat perbedaan nilai dalam setiap aspek, yaitu aspek menyebutkan

nama organ tubuh, aspek menyebutkan fungsi organ anggota tubuh dalam sistem percernaan terjadi pengaruh yang signifikan. Hal ini terbukti dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa sebelum dan sesudah diberi intervensi menggunakan metode diskusi (Susanto, 2014:10).

Sedangkan perbedaan dari penelitian sebelumnya dengan penelitian saya yaitu terdapat pada hasil karakteristik siswa yang diharapkan. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sari, yang meneliti tentang prestasi belajar siswa, sedangkan penelitian yang dilakukan Sumarni yang meneliti tentang hasil belajar siswa dan penelitian yang dilakukan oleh Susanto yang meneliti tentang aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi dan penelitian yang saya lakukan tentang pengaruh metode diskusi terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 5 Palembang, pada kelas X IPA 4 dan X IPA 5 semester ganjil periode 2016-2017. Jadwal dan waktu penelitian adalah mulai tanggal 31 Agustus sampai 15 September 2016.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Dalam penelitian kuantitatif, kebenaran itu di luar dirinya, sehingga hubungan antara peneliti dengan yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga bersifat independen (Sugiyono, 2014:7).

C. Rancangan Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam terkendalikan.

Penelitian ini termasuk eksprimen murni (True Experimental Design) adalah jenis penelitian yang menghubungkan sebab-akibat yang melibatkan dua kelompok yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan teknik pengambilan datanya menggunakan teknik acak atau random (Sugiyono, 2014:6).

Desain penelitian yang digunakan adalah: Pretest-Postest Control Group Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random

kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan diberi posttest setelah diberi perlakuan, hasil posttest yang baik terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain penelitian yang berbentuk seperti pada tabel 2. bawah ini:

Tabel 2. Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

K eksperimen O1 X O2

K kontrol O1 - O2

Keterangan:

K kontrol = kelompok kontrol K eksperimen = kelompok eksperimen

X = perlakuan dengan menggunakan metode diskusi O1 = pemberian pretest

O2 = pemberian posttest

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut/sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013).

Penelitian ini hanya terdiri dua variabel yaitu :

1. Metode diskusi sebagai variabel bebas (x) yaitu variabel penyebab.

2. Keterampilan berpikir kreatif siswa sebagai variabel terikat (y) yaitu variabel akibat.

E. Definisi Operasional Variabel

1. Metode diskusi adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para kelompok siswa untuk mengadakan perbincangan ilimiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau penyusun berbagai alternatif pemecahan suatu masalah untuk dapat merangsang siswa dalam belajar aktif dan berfikir secara kreatif, serta mengeluarkan pendapatnya dalam memecahkan suatu masalah yang berhubungan dengan dirinya dan lingkungan sekitarnya.

2. Keterampilan berpikir kreatif, adalah menemukan atau menciptakan ide-ide atau gagasan dengan cara yang baru atau orisinil (asli) dan berbeda dari yang lain serta menemukan karya baru yang memiliki nilai tambah.

Berpikir kreatif dinilai berdasarkan proses pembelajaran dan menjawab soal pretest dan posttest.

F. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya . Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010:173). Populasi target pada penelitian ini adalah siswa SMA N 5 Palembang pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017, sedangkan populasi yang terjangkau adalah siswa kelas X SMA N 5 Palembang yang berjumlah sepuluh kelas pada semester ganjil tahun ajaran 2016-2017.

Tabel 3. Jumlah Populasi Kelas X

Kelompok kelas Jumlah siswa

Kelas X IPA 1 38 siswa

Jumlah seluruh siswa 369 siswa

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi itu, atau bagian dan jumlah yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2014:81). Teknik pengambilan sampel menggunakan Claster Random Sampling, yaitu teknik yang digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti sangat luas.

Diambil sampel kelas X IPA 4 sebagai eksperimen dan kelas X IPA 5 sebagai kelas kontrol. Karena sampel kedua kelas tersebut hampir memiliki kesamaan nilai rata-rata ulangan harian yaitu siswa masih rendah kreatifitasnya dan rata-rata nilai kedua kelas tersebut memiliki tingkat kreatifitas yang sama.

Gambar 1. Populasi dan Sampel Penelitian X1 Populasi Penelitian Sampel Penelitian

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu:

1. Tahap Pendahuluan

a. Studi pendahuluan berupa identifikasi masalah ke sekolah terkait dan telaah pustaka untuk menyusun rencana pembelajaran pada materi virus (dalam hal ini melakukan observasi).

b. Setelah itu mengurus surat izin penelitian dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang. Kemudian merancang perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian.

c. Langkah selanjutnya melakukan koordinasi dengan guru biologi terkait dalam hal waktu penelitian dan proses penelitiannya.

d. Hal ini dilakukan bersamaan dengan menyusun instrumen penelitian berupa tes esai dan lembar observasi.

e. Setelah koordinasi kepada pihak sekolah untuk waktu penelitian dan teknisnya, dilakukanlah uji coba instrumen. Setelah uji coba instrumen selesai, selajutnya mengelola hasil uji coba instrumen yang kemudian akan digunakan dalam pengambilan data dengan jumlah yang valid.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Tahap pelaksanaan dimulai dengan menentukan dua kelompok sampel yang akan menjadi kelas kontrol dan kelas eksperimen.

b. Diadakan pretest pada kedua kelompok penelitian dengan menggunakan soal-soal analisis data uji coba instrumen penelitian.

c. Kemudian melaksanakan metode diskusi pada kelas eksperimen dan diberi perlakuan berupa pengerjaan LKS dan metode ceramah dan tanya jawab pada kelas kontrol.

d. Tahap pertama, dalam metode diskusi adalah pendahuluan, dalam RPP dilakukan apersepsi dan dalam LKS dikemukakan pertanyaan-pertanyaan pendahuluan yang mengeksplorasi pengetahuan awal.

e. Tahap kedua, adalah pembentukan konsep yang meliputi diskusi kelompok dan tanya jawab dalam kelompok. Diskusi, tanya jawab, dan presentasi terdapat pada kegiatan inti dalam RPP. Dalam kegiatan presentasi kelompok merupakan tahap aplikasi konsep yaitu siswa dapat membuat solusi atas permasalahan dalam artikel yang telah mereka kerjakan dalam LKS. Dalam aplikasi konsep ini, guru juga menugaskan siswa membuat model tiga dimensi virus dengan memanfaatkan bahan limbah. Terakhir, pemantapan konsep dimana kegiatan ini dilakukan pada akhir pembelajaran. Setelah semua kegiatan telah dilakukan, guru melakukan tanya jawab terhadap materi yang telah diajarkan dengan cara memberi pertanyaan kepada siswa dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan.

f. Setelah keduanya diberikan perlakuan, dilanjutkan dengan posttest untuk kedua kelompok penelitian menggunakan soal-soal yang sama ketika dilakukan pada pretest. Tes akhir (posttest) merupakan langkah akhir dalam tahap pelaksanaan.

3. Tahap Akhir

a. Setelah kedua kelompok penelitian melaksanakan posttest, selanjutnya adalah mengoreksi dan menuangkan data hasil tes esai dalam bentuk nilai/angka. Mengelola data hasil esai pada hasil pretest dan hasil posttest dengan analisis statistik.

b. Kemudian menganalisis hasil penelitian yang tertuang dalam pembahasan. Tahap terakhir dari penelitian ini adalah penarikan suatu kesimpulan.

Langkah-langkah pada setiap tahap dalam prosedur penelitian dapat dilihat jelas pada gambar di bawah ini:

Tahap Pendahuluan Identifikasi masalah dan survey tempat

Membuat perangkat pembelajaran

Penyusunan instrument

Uji coba instrument

Tahap Pelaksanaan Analisis data hasil uji coba Instrument

Pretest

Eksperimen Kontrol

Pembelajaran dengan Meode Diskusi

Pembelajaran dengan Metode Ceramah dan

Tanya jawab

Posttest

Tahap Akhir Hasil Penelitian

Penarikan Kesimpulan Analisis dan Pembahasan

Gambar 2. Tahapan dalam Prosedur Penelitian

H. Teknik Pengumpulan Data 1. Instrument Penilaian

a. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologi dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia seperti dalam kenyataannya (Sugiyono, 2014:145). Observasi dilaksanakan di SMA Negeri 5 palembang meliputi pengamatan terhadap suatu objek yang menggunakan seluruh alat indera.

Observasi dilakukan untuk mengadakan pencatatan mengenai keterampilan berpikir kreatif siswa dalam belajar mengajar di kelas.

b. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi yaitu teknik yang mengumpulkan seluruh kejadian atau foto pada saat kita melakukan penelitian di SMA Negeri 5 Palembang. Adapun urutan pengumpulan data dilakukan dengan foto pada saat kita observasi, foto saat mengajar di kelas dan foto semua yang terjadi saat kita melakukan penelitian.

c. Tes

Tes yang digunakan berupa tes extended essay (uraian bebas).

Menurut Sudjana (2010:35), secara umum tes uraian ini adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan dan mendiskusikan, membandingkan,

memberi alasan sesuai dengan tuntunan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Dibandingkan dengan soal pilihan ganda, soal tes uraian memiliki kelebihan yaitu dapat mengukur kemampuan siswa dalam menyajikan jawaban terurai secara bebas, mengemukakan dan mengekspresikan gagasan menggunakan kata-kata sendiri (Yamin, 2009:155).

Adapun urutan pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes keterampilan awal (pretest) dan juga pemberian keterampilan akhir (posttest) tentang materi Virus di kedua kelas tersebut. Teknik esai ini menggunakan skor 0-20 yang terdiri dari 5 soal yang bisa digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif siswa. Untuk mengetahui keterampilan awal siswa diberikan pretest sedangkan untuk mengetahui keterampilan akhir siswa setelah diberikan perlakuan akan diberi posttest. Dalam penelitian ini, untuk instrumen kemampuan siswa tentang tingkatan berpikir kreatif, memiliki beberapa kriteria sebagai berikut (Sani, 2014:125):

Tabel 4. Kriteria Tingkat Berpikir Kreatif Persentase (%) Kriteria

81-100 Sangat Baik

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

0-20 Sangat Kurang

d. Penilaian Hasil Produk

Penilaian menurut Ampana (2011:48) adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk yang meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Penilaian produk yang digunakan ialah penilaian holistik adalah penilaian terhadap hasil kerja siswa secara keseluruhan. Penilaian ini biasanya digunakan untuk penilaian pada tahap akhir seperti penilaian terhadap kualitas hasil kerja siswa dan penilaian terhadap kemampuan siswa untuk mengevaluasi hasil kerjanya.

2. Validasi Uji Coba Instrumen

Sebelum tes dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden, dalam hal ini di luar sampel yang sudah ditetapkan. Setelah ini instrumen diukur tingkat validitas dan realibilitas sehingga dipertimbangkan apakah instrumen tersebut dapat dipakai atau tidak.

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat ke validan instrumen. Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dimiliki. Alat ukur yang baik harus memiliki validitas yang

tinggi. Dengan demikian validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut sesuai dengan fungsinya (Sudjana, 2010:12).

Perhitungan validitas menggunakan uji vaaliditas isi dan validitas empirik. Validitas empirik menggunakan rumus Product Moment dari Karl Pearson adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk meramalkan suatu ciri atau perilaku tertentu atau kriteria tertentu. Rumus Product Moment sebagai berikut (Ismail, 2014:228):

r

xy

=

.∑ (∑ ) (∑ )

[( .∑ (∑ ) )][( .∑ (∑ ) )]

Keterangan:

rxy : Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment N : Jumlah subyek

∑ : Jumlah perkalian antara skor X dan Y

∑ : Jumlah seluruh skor X

∑ : Jumlah seluruh skor Y

Hasil analisa validitas instrumen menggunakan rumus korelasi product moment. Kriterianya yaitu butir soal dikatakan valid jika rxy ≥ rtabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hasil rxy pada butir tertentu dinyatakan valid dan jika rxy < rtabel, maka hasil rxy pada butir tertentu dinyatakan tidak valid.

b. Uji Realibilitas

Selain harus memenuhi syarat validitas, sebuah instrumen juga harus dapat reliabel. Reliabilitas tes merupakan ukuran sejauh mana alat

tersebut memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang (Ismail, 2014:249). Perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach adalah tes hasil belajar bentuk uraian yang dibuat oleh guru untuk memenuhi standar reliabilitas. Rumus Alpha sebagai berikut (Arikunto, 2010:239):



Rumus varians (Arikunto, 2010:227):

2

Kemudian hasil r11 yang didapat dari perhitungan dibandingkan dengan harga tabel rproduct moment. Harga rtabel dihitung dengan taraf signifikasi 5% dan n sesuai dengan jumlah butir soal. Jika r11>rtabel,

maka dapat dinyatakan butir soal tersebut reliable.

I. Teknik Analisis Data a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak (Purwanto, 2011:156). Uji

normalitas menggunakan uji Chi Kuadrat (χ ). Taraf signifikasi yang digunakan adalah 0,05 untuk menguji hipotesis.

H0 : data berdistribusi normal.

H1 : data tidak berdistribusi normal.

Dengan kriteria pengujian:

Jika χ < χ terima H0, dan Jika χ > χ tolak H0

Menurut Supardi (2014: 138-140), langkah-langkah pengujian normalitas data menggunakan Chi Kuadrat adalah sebagai berikut:

a. Membuat daftar distribusi frekuensi dari data yang berserakan ke dalam distribusi frekuensi data kelompok. Tabel distribusi frekuensi dapat dibuat dengan langkah-langkah berikut:

1) Menentukan jangkauan (range) dari data:

Jangkauan = Data Terbesar – Data Terkecil 2) Menentukan banyaknya kelas interval

k = 1 + 3,3 log n ∈ bulat Keterangan :

k = Banyak kelas interval n = Banyak sampel penelitian

Hasilnya dibulatkan, biasanya ke atas.

3) Menentukan panjang interval kelas

Panjang interval kelas (P) = ( ) ( ) 4) Menentukan batas bawah kelas pertama.

b. Mencari rerata (mean) data kelompok dengan rumus sebagai berikut.

= . Keterangan:

: nilai rata-rata

∶ 1, 2, 3, …., k

: frekuensi yang sesuai dengan tanda : nilai tengah kelas interval ke-i c. Mencari simpangan baku data kelompok

= ∑ .( )

Keterangan:

s : nilai simpangan baku : nilai rata-rata

: frekuensi yang sesuai dengan tanda : nilai tengah kelas interval ke i

: jumlah frekuensi yang sesuai dengan tanda

d. Menentukan batas nyata (tepi kelas) tiap interval kelas dan jadikan sebagai Xi (X1, X2, X3, …, Xn).

Kemudian lakukan konversi, setiap nilai tepi kelas (Xi) menjadi niali baku Z1, Z2, …, Zn. dimana nilai baku Zi ditentukan dengan rumus

= Keterangan:

Z : nilai standar kelas interval ke-i : nilai rata-rata

: nilai tengah kelas interval ke i : nilai simpangan baku

e. Menentukan besar peluang setiap nilai Z berdasarkan tabel Z (luas lengkungan di bawah Kurva Normal Standar dari 0 ke Z), dan disebut dengan F ( ), dengan ketentuan:

Jika < 0, maka F( ) = 0,5 - ; dan

Jika > 0, maka F ( ) = 0,5 +

f. Tentukan luas peluang normal ( ) tiap kelas interval dengan cara mengurangi nilai F( ) yang lebih besar di atas atau di bawahnya, yaitu:

= ( ) − ( )

g. Tentukan fe (frekuensi ekspetasi) dengan cara mengalikan luas peluang normal kelas tiap interval (Li) dengan number of cases (n/banyaknya sampel), yaitu fe = Li . n

h. Masukkan frekuensi observasi (faktual) sebagai fo.

i. Cari nilai X2 setiap interval dengan rumus:

= ( ) j. Tentukan nilai χ dengan rumus:

χ = ∑ χ = ∑( ) Keterangan:

χ : Chi-Kuadrat

: frekuensi yang diharapkan.

: frekuensi yang diharapkan

k. Tentukan nilai χ pada taraf signifikansi dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 dengan k = banyaknya kelas/kelompok interval.

l. Bandingkan jumlah total χ dengan χ

m. Apabila Jika χ < χ maka data berdistribusi normal, dan jika χ > χ maka data tidak berdistribusi normal.

1. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memastikan bahwa kelompok-kelompok yang dibandingkan merupakan kelompok-kelompok-kelompok-kelompok yang mempunyai variasi homogen (Purwanto, 2011: 176). Uji homogenitas menggunakan uji F (Fisher) (Sugiyono, 2010:140).

Rumusnya:

F =Variabel Terbesar Variabel Terkecil

Membandingkan dengan pada tabel distribusi F, dengan dk pembilang ( − 1) adalah varians terbesar dan dk penyebut ( − 1) adalah varians terkecil. Kriteria : Apabila < , berarti homogeny dan > , berarti tidak homogeny.

2. Uji Hipotesis

Jika sudah diketahui bahwa kedua data berdistribusi normal dan homogen maka dapat dilanjutkan ke tahap uji-t. Untuk menguji perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol digunakan uji-t.

Rumusnya (Sugiyono, 2010: 138) :

= −

( − 1) + ( − 1)

+ − 2 1 + 1

Keterangan :

= Rata-rata nilai siswa kelas eksperimen = Rata-rata nilai siswa kelas kontrol

S = Simpangan baku

= jumlah sampel siswa kelas eksperimen = jumlah sampel siswa kelas kontrol.

Kriteria pengujian yang digunakan, yaitu :

diterima, jika < ( )( ), dimana ( )( ) didapat dari daftar distribusi student “t” dengan peluang = 1− dan dk = ( + − 2). Untuk harga t lainnya ditolak (Sudjana, 2005:239).

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan tanggal 31 Agustus sampai dengan 15 September 2016 dengan menggunakan 2 kelas, yaitu kelas X IPA 4 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan metode diskusi, sedangkan kelas X IPA 5 sebagai kelas kontrol yang metode ceramah dan tanya jawab pada materi Virus. Sebelum dilakukannya penelitian, peneliti melakukan uji instrumen kepada tim ahli guru dan siswa. Instrumen berupa soal dan RPP. Pengujian instrumen dan RPP dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2016 hari kamis, dimana RPP di validasi oleh tim guru di SMA 5 Palembang, dan instrumen soal diujikan kepada siswa kelas XI IPA 3 berjumlah 10 orang. Setelah hasil didapatkan baru dilakukan analisis data instrumen untuk melihat validasi dan reliabilitas yang digunakan untuk penelitian selanjutnya.

Pertemuan pertama kelas eksperimen dilaksanakan hari Rabu tanggal 31 Agustus 2016 pukul 06:45 WIB sampai dengan 09:00 WIB dalam pelaksanaan pembelajaran metode yang digunakan adalah metode diskusi.

Pada kegiatan pendahuluan peneliti mengkondisikan kelas, mengabsen siswa, dan memberikan soal pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah dilakukan pretest, peneliti melakukan pemusatan perhatian dan memotivasi siswa mengenai bentuk dan struktur virus. Pada

pertemuan pertama jumlah siswa yang hadir adalah 38 orang. Pada kegiatan inti, peneliti menjelaskan materi yang akan dibahas dan peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok. Setelah itu peneliti membagikan LKS tentang bentuk, struktur dan cara berkembangbiak virus kepada setiap siswa. Guru meminta siswa mendiskusikan LKS yang diberikan dan mempresentasikan hasil diskusi. Pada kegiatan penutup peniliti bersama siswa menyimpulkan materi dan mengarahkan siswa untuk mengulang pelajaran dirumah. Selanjunya peneliti menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Situasi kelas X IPA 4 (kelas eksperimen), pada pertemuan pertama, situasi kelasnya tenang, siswanya tidak berisik dan siswanya belajar dengan aktif.

Pertemuan kedua, kelas eksperimen dilaksanakan hari Rabu tanggal 7 September 2016 pukul 06:45 WIB sampai dengan 09:00 WIB dalam pelaksanaan pembelajaran metode yang digunakan adalah metode diskusi.

Pada kegiatan pendahuluan peneliti mengkondisikan kelas, mengabsen siswa, melakukan pemusatan perhatian dan memotivasi siswa mengenai penyakit yang disebabkan virus. Pada pertemuan kedua jumlah siswa yang hadir adalah 38 orang. Pada kegiatan inti, peneliti menjelaskan sedikit materi yang akan dibahas dan peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok. Setelah itu peneliti membagikan LKS yang berisi peranan dan penyakit yang disebabkan virus kepada setiap siswa. Peneliti meminta siswa mendiskusikan LKS yang diberikan dan mempresentasikan hasil diskusi. Pada kegiatan penutup, peneliti mengarahkan siswa untuk mengulang pelajaran dirumah dan menyimpulkan materi. Selanjunya

peneliti membagikan soal postttest untuk mengetahui kemampuan akhir siswa. Setelah posttest selesai peneliti menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Situasi kelas di X IPA 4 (kelas eksperimen), pada pertemuan kedua, siswanya juga tidak berisik dan siswanya belajar dengan aktif saat pembelajaran berlangsung.

Pertemuan ketiga, kelas eksperimen dilaksanakan hari Rabu tanggal 14 September 2016 pukul 06:45 WIB sampai dengan 09:00 WIB dalam pelaksanaan pembelajaran metode yang digunakan adalah metode diskusi.

Pada kegiatan pendahuluan peneliti mengkondisikan kelas, mengabsen siswa, melakukan pemusatan perhatian dan memotivasi siswa mengenai bentuk virus. Pada pertemuan ketiga jumlah siswa yang hadir adalah 38 orang. Pada kegiatan inti, peneliti memberikan tugas untuk membuat model dimensi virus HIV dengan menggunakan bahan limbah yang tidak terpakai dan membagi siswa menjadi 6 kelompok. Peneliti meminta siswa untuk melaporkan hasil kegiatannya dan mendiskusikan hasil kegiatan.

Pada kegiatan penutup, peneliti bersama siswa menyimpulkan materi dan menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Situasi kelas di X IPA 4 (kelas eksperimen), pada pertemuan ketiga, siswanya belajar dengan aktif dan memiliki kreatifitas yang besar untuk menghasilkan suatu produk.

Sedangkan pertemuan pertama kelas kontrol dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 1 September 2016 pukul 06:45 WIB sampai dengan 09:00 WIB dalam pelaksanaan pembelajaran metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab. Pada kegiatan pendahuluan peneliti

mengkondisikan kelas, mengabsen siswa, dan memberikan soal pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah dilakukan pretest,

mengkondisikan kelas, mengabsen siswa, dan memberikan soal pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah dilakukan pretest,