• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Rancangan Penelitian

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi itu, atau bagian dan jumlah yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2014:81). Teknik pengambilan sampel menggunakan Claster Random Sampling, yaitu teknik yang digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti sangat luas.

Diambil sampel kelas X IPA 4 sebagai eksperimen dan kelas X IPA 5 sebagai kelas kontrol. Karena sampel kedua kelas tersebut hampir memiliki kesamaan nilai rata-rata ulangan harian yaitu siswa masih rendah kreatifitasnya dan rata-rata nilai kedua kelas tersebut memiliki tingkat kreatifitas yang sama.

Gambar 1. Populasi dan Sampel Penelitian X1 Populasi Penelitian Sampel Penelitian

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu:

1. Tahap Pendahuluan

a. Studi pendahuluan berupa identifikasi masalah ke sekolah terkait dan telaah pustaka untuk menyusun rencana pembelajaran pada materi virus (dalam hal ini melakukan observasi).

b. Setelah itu mengurus surat izin penelitian dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang. Kemudian merancang perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian.

c. Langkah selanjutnya melakukan koordinasi dengan guru biologi terkait dalam hal waktu penelitian dan proses penelitiannya.

d. Hal ini dilakukan bersamaan dengan menyusun instrumen penelitian berupa tes esai dan lembar observasi.

e. Setelah koordinasi kepada pihak sekolah untuk waktu penelitian dan teknisnya, dilakukanlah uji coba instrumen. Setelah uji coba instrumen selesai, selajutnya mengelola hasil uji coba instrumen yang kemudian akan digunakan dalam pengambilan data dengan jumlah yang valid.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Tahap pelaksanaan dimulai dengan menentukan dua kelompok sampel yang akan menjadi kelas kontrol dan kelas eksperimen.

b. Diadakan pretest pada kedua kelompok penelitian dengan menggunakan soal-soal analisis data uji coba instrumen penelitian.

c. Kemudian melaksanakan metode diskusi pada kelas eksperimen dan diberi perlakuan berupa pengerjaan LKS dan metode ceramah dan tanya jawab pada kelas kontrol.

d. Tahap pertama, dalam metode diskusi adalah pendahuluan, dalam RPP dilakukan apersepsi dan dalam LKS dikemukakan pertanyaan-pertanyaan pendahuluan yang mengeksplorasi pengetahuan awal.

e. Tahap kedua, adalah pembentukan konsep yang meliputi diskusi kelompok dan tanya jawab dalam kelompok. Diskusi, tanya jawab, dan presentasi terdapat pada kegiatan inti dalam RPP. Dalam kegiatan presentasi kelompok merupakan tahap aplikasi konsep yaitu siswa dapat membuat solusi atas permasalahan dalam artikel yang telah mereka kerjakan dalam LKS. Dalam aplikasi konsep ini, guru juga menugaskan siswa membuat model tiga dimensi virus dengan memanfaatkan bahan limbah. Terakhir, pemantapan konsep dimana kegiatan ini dilakukan pada akhir pembelajaran. Setelah semua kegiatan telah dilakukan, guru melakukan tanya jawab terhadap materi yang telah diajarkan dengan cara memberi pertanyaan kepada siswa dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan.

f. Setelah keduanya diberikan perlakuan, dilanjutkan dengan posttest untuk kedua kelompok penelitian menggunakan soal-soal yang sama ketika dilakukan pada pretest. Tes akhir (posttest) merupakan langkah akhir dalam tahap pelaksanaan.

3. Tahap Akhir

a. Setelah kedua kelompok penelitian melaksanakan posttest, selanjutnya adalah mengoreksi dan menuangkan data hasil tes esai dalam bentuk nilai/angka. Mengelola data hasil esai pada hasil pretest dan hasil posttest dengan analisis statistik.

b. Kemudian menganalisis hasil penelitian yang tertuang dalam pembahasan. Tahap terakhir dari penelitian ini adalah penarikan suatu kesimpulan.

Langkah-langkah pada setiap tahap dalam prosedur penelitian dapat dilihat jelas pada gambar di bawah ini:

Tahap Pendahuluan Identifikasi masalah dan survey tempat

Membuat perangkat pembelajaran

Penyusunan instrument

Uji coba instrument

Tahap Pelaksanaan Analisis data hasil uji coba Instrument

Pretest

Eksperimen Kontrol

Pembelajaran dengan Meode Diskusi

Pembelajaran dengan Metode Ceramah dan

Tanya jawab

Posttest

Tahap Akhir Hasil Penelitian

Penarikan Kesimpulan Analisis dan Pembahasan

Gambar 2. Tahapan dalam Prosedur Penelitian

H. Teknik Pengumpulan Data 1. Instrument Penilaian

a. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologi dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia seperti dalam kenyataannya (Sugiyono, 2014:145). Observasi dilaksanakan di SMA Negeri 5 palembang meliputi pengamatan terhadap suatu objek yang menggunakan seluruh alat indera.

Observasi dilakukan untuk mengadakan pencatatan mengenai keterampilan berpikir kreatif siswa dalam belajar mengajar di kelas.

b. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi yaitu teknik yang mengumpulkan seluruh kejadian atau foto pada saat kita melakukan penelitian di SMA Negeri 5 Palembang. Adapun urutan pengumpulan data dilakukan dengan foto pada saat kita observasi, foto saat mengajar di kelas dan foto semua yang terjadi saat kita melakukan penelitian.

c. Tes

Tes yang digunakan berupa tes extended essay (uraian bebas).

Menurut Sudjana (2010:35), secara umum tes uraian ini adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan dan mendiskusikan, membandingkan,

memberi alasan sesuai dengan tuntunan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Dibandingkan dengan soal pilihan ganda, soal tes uraian memiliki kelebihan yaitu dapat mengukur kemampuan siswa dalam menyajikan jawaban terurai secara bebas, mengemukakan dan mengekspresikan gagasan menggunakan kata-kata sendiri (Yamin, 2009:155).

Adapun urutan pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes keterampilan awal (pretest) dan juga pemberian keterampilan akhir (posttest) tentang materi Virus di kedua kelas tersebut. Teknik esai ini menggunakan skor 0-20 yang terdiri dari 5 soal yang bisa digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif siswa. Untuk mengetahui keterampilan awal siswa diberikan pretest sedangkan untuk mengetahui keterampilan akhir siswa setelah diberikan perlakuan akan diberi posttest. Dalam penelitian ini, untuk instrumen kemampuan siswa tentang tingkatan berpikir kreatif, memiliki beberapa kriteria sebagai berikut (Sani, 2014:125):

Tabel 4. Kriteria Tingkat Berpikir Kreatif Persentase (%) Kriteria

81-100 Sangat Baik

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

0-20 Sangat Kurang

d. Penilaian Hasil Produk

Penilaian menurut Ampana (2011:48) adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk yang meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Penilaian produk yang digunakan ialah penilaian holistik adalah penilaian terhadap hasil kerja siswa secara keseluruhan. Penilaian ini biasanya digunakan untuk penilaian pada tahap akhir seperti penilaian terhadap kualitas hasil kerja siswa dan penilaian terhadap kemampuan siswa untuk mengevaluasi hasil kerjanya.

2. Validasi Uji Coba Instrumen

Sebelum tes dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden, dalam hal ini di luar sampel yang sudah ditetapkan. Setelah ini instrumen diukur tingkat validitas dan realibilitas sehingga dipertimbangkan apakah instrumen tersebut dapat dipakai atau tidak.

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat ke validan instrumen. Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dimiliki. Alat ukur yang baik harus memiliki validitas yang

tinggi. Dengan demikian validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut sesuai dengan fungsinya (Sudjana, 2010:12).

Perhitungan validitas menggunakan uji vaaliditas isi dan validitas empirik. Validitas empirik menggunakan rumus Product Moment dari Karl Pearson adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk meramalkan suatu ciri atau perilaku tertentu atau kriteria tertentu. Rumus Product Moment sebagai berikut (Ismail, 2014:228):

r

xy

=

.∑ (∑ ) (∑ )

[( .∑ (∑ ) )][( .∑ (∑ ) )]

Keterangan:

rxy : Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment N : Jumlah subyek

∑ : Jumlah perkalian antara skor X dan Y

∑ : Jumlah seluruh skor X

∑ : Jumlah seluruh skor Y

Hasil analisa validitas instrumen menggunakan rumus korelasi product moment. Kriterianya yaitu butir soal dikatakan valid jika rxy ≥ rtabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hasil rxy pada butir tertentu dinyatakan valid dan jika rxy < rtabel, maka hasil rxy pada butir tertentu dinyatakan tidak valid.

b. Uji Realibilitas

Selain harus memenuhi syarat validitas, sebuah instrumen juga harus dapat reliabel. Reliabilitas tes merupakan ukuran sejauh mana alat

tersebut memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang (Ismail, 2014:249). Perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach adalah tes hasil belajar bentuk uraian yang dibuat oleh guru untuk memenuhi standar reliabilitas. Rumus Alpha sebagai berikut (Arikunto, 2010:239):



Rumus varians (Arikunto, 2010:227):

2

Kemudian hasil r11 yang didapat dari perhitungan dibandingkan dengan harga tabel rproduct moment. Harga rtabel dihitung dengan taraf signifikasi 5% dan n sesuai dengan jumlah butir soal. Jika r11>rtabel,

maka dapat dinyatakan butir soal tersebut reliable.

I. Teknik Analisis Data a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak (Purwanto, 2011:156). Uji

normalitas menggunakan uji Chi Kuadrat (χ ). Taraf signifikasi yang digunakan adalah 0,05 untuk menguji hipotesis.

H0 : data berdistribusi normal.

H1 : data tidak berdistribusi normal.

Dengan kriteria pengujian:

Jika χ < χ terima H0, dan Jika χ > χ tolak H0

Menurut Supardi (2014: 138-140), langkah-langkah pengujian normalitas data menggunakan Chi Kuadrat adalah sebagai berikut:

a. Membuat daftar distribusi frekuensi dari data yang berserakan ke dalam distribusi frekuensi data kelompok. Tabel distribusi frekuensi dapat dibuat dengan langkah-langkah berikut:

1) Menentukan jangkauan (range) dari data:

Jangkauan = Data Terbesar – Data Terkecil 2) Menentukan banyaknya kelas interval

k = 1 + 3,3 log n ∈ bulat Keterangan :

k = Banyak kelas interval n = Banyak sampel penelitian

Hasilnya dibulatkan, biasanya ke atas.

3) Menentukan panjang interval kelas

Panjang interval kelas (P) = ( ) ( ) 4) Menentukan batas bawah kelas pertama.

b. Mencari rerata (mean) data kelompok dengan rumus sebagai berikut.

= . Keterangan:

: nilai rata-rata

∶ 1, 2, 3, …., k

: frekuensi yang sesuai dengan tanda : nilai tengah kelas interval ke-i c. Mencari simpangan baku data kelompok

= ∑ .( )

Keterangan:

s : nilai simpangan baku : nilai rata-rata

: frekuensi yang sesuai dengan tanda : nilai tengah kelas interval ke i

: jumlah frekuensi yang sesuai dengan tanda

d. Menentukan batas nyata (tepi kelas) tiap interval kelas dan jadikan sebagai Xi (X1, X2, X3, …, Xn).

Kemudian lakukan konversi, setiap nilai tepi kelas (Xi) menjadi niali baku Z1, Z2, …, Zn. dimana nilai baku Zi ditentukan dengan rumus

= Keterangan:

Z : nilai standar kelas interval ke-i : nilai rata-rata

: nilai tengah kelas interval ke i : nilai simpangan baku

e. Menentukan besar peluang setiap nilai Z berdasarkan tabel Z (luas lengkungan di bawah Kurva Normal Standar dari 0 ke Z), dan disebut dengan F ( ), dengan ketentuan:

Jika < 0, maka F( ) = 0,5 - ; dan

Jika > 0, maka F ( ) = 0,5 +

f. Tentukan luas peluang normal ( ) tiap kelas interval dengan cara mengurangi nilai F( ) yang lebih besar di atas atau di bawahnya, yaitu:

= ( ) − ( )

g. Tentukan fe (frekuensi ekspetasi) dengan cara mengalikan luas peluang normal kelas tiap interval (Li) dengan number of cases (n/banyaknya sampel), yaitu fe = Li . n

h. Masukkan frekuensi observasi (faktual) sebagai fo.

i. Cari nilai X2 setiap interval dengan rumus:

= ( ) j. Tentukan nilai χ dengan rumus:

χ = ∑ χ = ∑( ) Keterangan:

χ : Chi-Kuadrat

: frekuensi yang diharapkan.

: frekuensi yang diharapkan

k. Tentukan nilai χ pada taraf signifikansi dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 dengan k = banyaknya kelas/kelompok interval.

l. Bandingkan jumlah total χ dengan χ

m. Apabila Jika χ < χ maka data berdistribusi normal, dan jika χ > χ maka data tidak berdistribusi normal.

1. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memastikan bahwa kelompok-kelompok yang dibandingkan merupakan kelompok-kelompok-kelompok-kelompok yang mempunyai variasi homogen (Purwanto, 2011: 176). Uji homogenitas menggunakan uji F (Fisher) (Sugiyono, 2010:140).

Rumusnya:

F =Variabel Terbesar Variabel Terkecil

Membandingkan dengan pada tabel distribusi F, dengan dk pembilang ( − 1) adalah varians terbesar dan dk penyebut ( − 1) adalah varians terkecil. Kriteria : Apabila < , berarti homogeny dan > , berarti tidak homogeny.

2. Uji Hipotesis

Jika sudah diketahui bahwa kedua data berdistribusi normal dan homogen maka dapat dilanjutkan ke tahap uji-t. Untuk menguji perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol digunakan uji-t.

Rumusnya (Sugiyono, 2010: 138) :

= −

( − 1) + ( − 1)

+ − 2 1 + 1

Keterangan :

= Rata-rata nilai siswa kelas eksperimen = Rata-rata nilai siswa kelas kontrol

S = Simpangan baku

= jumlah sampel siswa kelas eksperimen = jumlah sampel siswa kelas kontrol.

Kriteria pengujian yang digunakan, yaitu :

diterima, jika < ( )( ), dimana ( )( ) didapat dari daftar distribusi student “t” dengan peluang = 1− dan dk = ( + − 2). Untuk harga t lainnya ditolak (Sudjana, 2005:239).

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan tanggal 31 Agustus sampai dengan 15 September 2016 dengan menggunakan 2 kelas, yaitu kelas X IPA 4 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan metode diskusi, sedangkan kelas X IPA 5 sebagai kelas kontrol yang metode ceramah dan tanya jawab pada materi Virus. Sebelum dilakukannya penelitian, peneliti melakukan uji instrumen kepada tim ahli guru dan siswa. Instrumen berupa soal dan RPP. Pengujian instrumen dan RPP dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2016 hari kamis, dimana RPP di validasi oleh tim guru di SMA 5 Palembang, dan instrumen soal diujikan kepada siswa kelas XI IPA 3 berjumlah 10 orang. Setelah hasil didapatkan baru dilakukan analisis data instrumen untuk melihat validasi dan reliabilitas yang digunakan untuk penelitian selanjutnya.

Pertemuan pertama kelas eksperimen dilaksanakan hari Rabu tanggal 31 Agustus 2016 pukul 06:45 WIB sampai dengan 09:00 WIB dalam pelaksanaan pembelajaran metode yang digunakan adalah metode diskusi.

Pada kegiatan pendahuluan peneliti mengkondisikan kelas, mengabsen siswa, dan memberikan soal pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah dilakukan pretest, peneliti melakukan pemusatan perhatian dan memotivasi siswa mengenai bentuk dan struktur virus. Pada

pertemuan pertama jumlah siswa yang hadir adalah 38 orang. Pada kegiatan inti, peneliti menjelaskan materi yang akan dibahas dan peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok. Setelah itu peneliti membagikan LKS tentang bentuk, struktur dan cara berkembangbiak virus kepada setiap siswa. Guru meminta siswa mendiskusikan LKS yang diberikan dan mempresentasikan hasil diskusi. Pada kegiatan penutup peniliti bersama siswa menyimpulkan materi dan mengarahkan siswa untuk mengulang pelajaran dirumah. Selanjunya peneliti menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Situasi kelas X IPA 4 (kelas eksperimen), pada pertemuan pertama, situasi kelasnya tenang, siswanya tidak berisik dan siswanya belajar dengan aktif.

Pertemuan kedua, kelas eksperimen dilaksanakan hari Rabu tanggal 7 September 2016 pukul 06:45 WIB sampai dengan 09:00 WIB dalam pelaksanaan pembelajaran metode yang digunakan adalah metode diskusi.

Pada kegiatan pendahuluan peneliti mengkondisikan kelas, mengabsen siswa, melakukan pemusatan perhatian dan memotivasi siswa mengenai penyakit yang disebabkan virus. Pada pertemuan kedua jumlah siswa yang hadir adalah 38 orang. Pada kegiatan inti, peneliti menjelaskan sedikit materi yang akan dibahas dan peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok. Setelah itu peneliti membagikan LKS yang berisi peranan dan penyakit yang disebabkan virus kepada setiap siswa. Peneliti meminta siswa mendiskusikan LKS yang diberikan dan mempresentasikan hasil diskusi. Pada kegiatan penutup, peneliti mengarahkan siswa untuk mengulang pelajaran dirumah dan menyimpulkan materi. Selanjunya

peneliti membagikan soal postttest untuk mengetahui kemampuan akhir siswa. Setelah posttest selesai peneliti menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Situasi kelas di X IPA 4 (kelas eksperimen), pada pertemuan kedua, siswanya juga tidak berisik dan siswanya belajar dengan aktif saat pembelajaran berlangsung.

Pertemuan ketiga, kelas eksperimen dilaksanakan hari Rabu tanggal 14 September 2016 pukul 06:45 WIB sampai dengan 09:00 WIB dalam pelaksanaan pembelajaran metode yang digunakan adalah metode diskusi.

Pada kegiatan pendahuluan peneliti mengkondisikan kelas, mengabsen siswa, melakukan pemusatan perhatian dan memotivasi siswa mengenai bentuk virus. Pada pertemuan ketiga jumlah siswa yang hadir adalah 38 orang. Pada kegiatan inti, peneliti memberikan tugas untuk membuat model dimensi virus HIV dengan menggunakan bahan limbah yang tidak terpakai dan membagi siswa menjadi 6 kelompok. Peneliti meminta siswa untuk melaporkan hasil kegiatannya dan mendiskusikan hasil kegiatan.

Pada kegiatan penutup, peneliti bersama siswa menyimpulkan materi dan menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Situasi kelas di X IPA 4 (kelas eksperimen), pada pertemuan ketiga, siswanya belajar dengan aktif dan memiliki kreatifitas yang besar untuk menghasilkan suatu produk.

Sedangkan pertemuan pertama kelas kontrol dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 1 September 2016 pukul 06:45 WIB sampai dengan 09:00 WIB dalam pelaksanaan pembelajaran metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab. Pada kegiatan pendahuluan peneliti

mengkondisikan kelas, mengabsen siswa, dan memberikan soal pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah dilakukan pretest, peneliti melakukan pemusatan perhatian dan memotivasi siswa mengenai bentuk dan struktur virus. Pada pertemuan pertama jumlah siswa yang hadir adalah 38 orang. Pada kegiatan inti, peneliti menjelaskan materi dan melakukan tanya jawab pada siswa tentang bentuk, struktur dan cara berkembangbiak virus. Pada kegiatan penutup peneliti bersama siswa menyimpulkan materi dan selanjunya menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Situasi kelas di X IPA 5 (kelas kontrol), pada pertemuan pertama, situasi kelasnya tenang, siswanya sedikit berisik dan siswanya belajar dengan tidak terlalu aktif.

Pertemuan kedua, kelas kontrol dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 8 September 2016 pukul 06:45 WIB sampai dengan 09:00 WIB dalam pelaksanaan pembelajaran metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab. Pada kegiatan pendahuluan peneliti mengkondisikan kelas, mengabsen siswa, melakukan pemusatan perhatian dan memotivasi siswa mengenai penyakit yang disebabkan virus. Pada pertemuan kedua jumlah siswa yang hadir adalah 38 orang. Pada kegiatan inti, peneliti menjelaskan materi dan melakukan tanya jawab pada siswa tentang peranan dan penyakit yang disebabkan virus. Pada kegiatan penutup, peneliti bersama siswa menyimpulkan materi dan membagikan soal postttest untuk mengetahui kemampuan akhir siswa. Setelah posttest selesai peneliti menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Situasi

kelas X IPA 5 (kelas kontrol), pada pertemuan pertama, siswa sedikit berisik dan siswa belajar dengan tidak terlalu aktif.

Pertemuan ketiga, kelas eksperimen dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 15 September 2016 pukul 06:45-09:00 WIB dalam pelaksanaan pembelajaran metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab. Pada kegiatan pendahuluan peneliti mengkondisikan kelas, mengabsen siswa, melakukan pemusatan perhatian dan memotivasi siswa mengenai bentuk virus. Pada pertemuan ketiga jumlah siswa yang hadir adalah 38 orang. Pada kegiatan inti, peneliti memberikan tugas untuk membuat model tiga dimensi virus HIV dengan menggunakan bahan limbah yang sudah tidak terpakai dan membagi siswa menjadi 6 kelompok. Peneliti meminta siswa untuk melaporkan hasil kegiatannya dan mendiskusikan hasil kegiatan. Pada kegiatan penutup, peneliti bersama siswa menyimpulkan materi dan menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Situasi kelas X IPA 5 (kelas kontrol), pada pertemuan ketiga, siswa belajar dengan aktif dan memiliki sedikit kreatifitas untuk menghasilkan suatu produk.

2. Analisis Data Pretest dan Posttest

Data berpikir kreatif diperoleh dari hasil tes awal dan akhir baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Data tes awal dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2016 pada kelas kontrol dan pada 1 Sepetember 2016 di kelas ekspermen, dan tes akhir dilaksanakan pada pertemuan terakhir pada 15 September 2016 di kelas kontrol dan pada 16 September 2016 di

kelas eksperimen. Soal yang diberikan pada kelas kontrol maupun eksperimen adalah sama. Soal pretest dan posttest tentang virus terdiri dari 5 soal uraian dengan beberapa soal terdiri dari anak soal (lampiran 8 dan halaman 84). Soal dibuat sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan sehingga masing-masing soal mewakili indikator berpikir kreatif yang dinilai pada akhir pembelajaran. Soal uraian memiliki skor yang berbeda (lampiran 9 dan halaman 85).

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif karena penggunaan metode diskusi, maka dilakukan analisis dan membandingkan hasil pretest dan posttest siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

a. Hasil Pretest

Setelah dilakukan penskoran terhadap hasil pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh data yang akan dianalisis menggunakan perhitungan manual (lampiran 16 dan halaman 118). Hasil perhitungan tersebut terdapat yang dimuat pada tabel 5 berikut ini.

Tabel 5. Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Data Kelas

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 36 35

Nilai Tertinggi 63 60

Rata-Rata 44,71 44,31

Median 41 40

Modus 43,5 42,5

Varians 24,28 30,35

Simpangan Baku 4,92 5,50

Jumlah siswa 38 38

b. Hasil Posttest

Setelah dilakukan penskoran terhadap hasil posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh data yang akan dianalisis menggunakan perhitungan manual (lampiran 16 dan halaman 118). Hasil perhitungan tersebut terdapat yang dimuat pada tabel 6 berikut ini.

Tabel 6. Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Data Kelas

c. Hasil Penilaian Produk

Setelah dilakukan penskoran terhadap hasil produk dari kelas eksperimen dan kelas kontrol yang setiap kelas terdiri dari 6 kelompok, diperoleh data yang akan dianalisis menggunakan perhitungan manual (lampiran 17 halaman 120). Hasil perhitungan tersebut terdapat yang dimuat pada tabel 7 berikut ini.

Tabel 7. Hasil Penilaian Produk Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelompok Nilai Siswa

Siswa Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Kelompok 1 91 75

Nilai rata-rata 88,33 75

3. Uji Prasayat Analisis Pretest dan Posttest

Setelah diperoleh data dari masing-masing kelompok, maka dapat dilanjutkan pengujian hipotesisnya, akan tetapi sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan uji prasyarat analisis terlebih dahulu terhadap data hasil penelitian yaitu uji normalitas dan homogenitas.

a. Uji Normalitas

Perhitungan uji nomalitas secara manual menggunakan uji Chi-Square, hasil uji normalitas pada pretest dan posttest kelas kontrol dan eksperimen yang disajikan pada Tabel 8 dan 9 sebagai berikut.

Tabel 8. Hasil Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Pretest

Kesimpulan Eksperimen Kontrol

N 38 38

Data Berdistibusi Normal

χ 8,17 8,30

χ 11,070 11,070

Berdasarkan tabel 8. tersebut, dapat diketahui hasil pengujian untuk kelas eksperimen diperoleh χ = 8,17, sedangkan dari tabel Chi Kuadrat untuk = 0,05 dan dk = 6-1 = 5, maka nilai χ = 11,070.

Karena nilai χ (8,17) < χ (11,070), maka dapat disimpulkan bahwa data atau sampel berdistribusi normal. Sedangkan kelas Kontrol diperoleh harga χ 8,30, sedangkan dari tabel Chi Kuadrat untuk = 0,05 dan dk = 6-1 = 5, maka nilai χ = 11,070.

Karena nilai χ (8,30) < χ (11,070), maka disimpulkan bahwa data hasil atau sampel berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas pretest dapat dilihat pada lampiran 19 dan halaman 130.

Tabel 9. Hasil Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Posttest

Kesimpulan Eksperimen Kontrol

N 38 38

Data Berdistibusi Normal

χ 4,33 7,38

χ 11,070 11,070

Berdasarkan tabel 9 tersebut, dapat diketahui hasil pengujian untuk

Berdasarkan tabel 9 tersebut, dapat diketahui hasil pengujian untuk