• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 6 Kesimpulan dan Rekomendasi

2. Rekomendasi

2.3 Penelitian Selanjutnya

Dalam penelitian pre-eksperimental One-Group Pretest Postest ini mempunyai kelemahan yaitu jumlah sampel yang sedikit, lama pelaksanaan senam otak juga kurang teratur, di mana seharusnya senam dilakukan sebanyak 3 kali seminggu akhirnya jadwal ini berubah dan dilakukan hanya sebanyak 2 kali seminggu. Maka untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat diambil jumlah sampel yang lebih besar dan sebaiknya jumlah itu tidak berkurang hingga akhir penelitian dan waktu pelaksanaan senam sebaiknya lebih teratur sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan agar hasil yang didapatkan lebih maksimal. Dan akan lebih baik lagi apabila kelompok penelitian tersebut dibagi ke dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol agar dapat diketahui perbandingan pengaruh senam otak tersebut pada kelompok yang dilakukan intervensi. Selain itu, responden yang diambil sebagai sampel penelitian adalah lansia yang sudah mengalami dimensia dan kerusakan ingatan berat agar dapat diidentifikasi sejauh mana senam otak ini mampu meningkatkan daya ingat pada lansia yang mengalami dimensia dan kerusakan ingatan berat.

DAFTAR PUSTAKA

Arifah, Ema Nur. (2008). Mencegah Kepikunan dengan Senam Otak. Diakses

pada tanggal 6 September 2009 dari

http://bandung.detik.com/read/2008/10/10/082857/1018020/486/mencegah -kepikunan-dengan-senam-otak

Dempsey, Patricia & Arthur Dempsey. (2002). Riset Keperawatan: Buku Ajar & Latihan.Edisi 4. Jakarta : EGC

Dahlan, Muhamad Sopiyudin. (2008). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat. Jakarta: Salemba Medika

Dennison, Paul E., Gail E. Dennison. (2008).Buku Panduan Lengkap Brain Gym Senam Otak. Jakarta: Grasindo

Doerflinger, Deirdre. (2007).Comparison of Other Brief Tools Used to Screen for Cognitive Impairment. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2009 dari http://ajn@wolterskluwer.com

Fianti, Atiko. (2007).Brain gym (Senam Otak). Diakses pada tanggal 8 September 2009 dari http://atikofianti.wordpress.com/2007/12/05/health-brain-gym-senam-otak/

Guyton, Arthur & John E. Hall. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC

Maryam, Siti. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika

Nelson, Aaron. (2008). Mencegah Kepikunan: Nasihat dari Para Dokter di Harvard untuk Anda!. Jakarta: Gramedia

Notoadmodjo, Soekidjo. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

Nugroho, Wahyu. (2000).Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta: EGC

Nugroho, Wahyu. (2008).Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Rovner & Folstein. (1987). Mini-Mental State Examination (MMSE). Diakses

pada tanggal 28 Oktober 2009 dari

http://www.medicine.uiowa.edu/igec/tools/cognitive/MMSE.pdf

Sastroasmoro, Sudigdo & Sofyan Ismael. (1995). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kinis. Jakarta: Binarupa Aksara

Setiadi. (2007).Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Stanley, Mickey & Patricia G. Beare. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi Kedua. Jakarta: EGC

Sternberg, Robert J. (2008). Psikologi Kognitif. Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tammase, Jumraini. (2009). Lakukan senam otak. Diakses pada tanggal 6

September 2009 dari

http://www.fajar.co.id/koran/1245348270FAJAR.UTM_19_7.pdf

Thomas, Huw. (2009). Mini mental state Examination (MMSE). Diakses pada tanggal 28 Oktober 2009 dari http://www.patient.co.uk/doctor/Mini-Mental-State-Examination-%28MMSE%29.htm

Trihendradi, Cornelius. (2005). Statistik Inferen Teori Dasar dan Aplikasinya Menggunakan SPSS 12. Yogyakarta: Andi

Watson, Roger. (2003). Perawatan pada Lansia (Caring for Elderly People). Jakarta: EGC

Yatim, Faisal. (2003). Pikun (Demensia), Penyakit Alzheimer, dan Sejenisnya: Bagaimana Cara Menghindarinya. Jakarta: Pustaka Populer Obor

Yulianto, Agus. (2008). Senam Otak Cegah Pikun. Diakses pada tanggal 11

September 2009 dari

http://aghostyulianto.wordpress.com/2008/11/10/senam-otak-cegah-pikun/11/09/09

Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

Pengaruh Senam Otak terhadap Peningkatan Daya Ingat Lansia di Panti Werdha Karya Kasih Mongonsidi Medan

Oleh

Paula Angelina Situmorang NIM 061101072

Saya adalah mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Ingin melakukan penelitian di Panti Werdha Karya Kasih Mongonsidi Medan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap peningkatan daya ingat lansia. Penelitian ini bermanfaat untuk membantu lansia untuk dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengingat.

Pada lansia akan dilakukan senam otak yaitu serangkaian latihan gerak sederhana yang tidak agresif yang menuntut kesinergisan gerakan anggota tubuh sebelah kiri dan kanan yang terdiri dari 8 gerakan inti. Senam ini akan dilakukan dalam waktu 15-30 menit dengan frekuensi 3 kali setiap minggu selama 2 bulan.

Penelitian ini adalah salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas skripsi di Fakultas Keperawatan USU Medan. Maka saya mengharapkan kesediaan Ibu sebagai Pimpinan di Panti Werdha Karya Kasih Mongonsidi Medan untuk memberikan kesempatan bagi saya untuk melakukan penelitian di Panti ini. Informasi yang saya dapatkan ini hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud lain. Partisipasi

lansia sebagai responden dalam penelitian ini bersifat bebas untuk menyetujui pelaksanan penelitian yang akan dilakukan di Panti Werdha Karya Kasih Mongonsidi Medan atau menolak pelaksanaan penelitian ini tanpa ada sanksi apapun. Jika Ibu menyetujuinya, silahkan Ibu menandatangani formulir persetujuan ini.

Medan, Januari 2010 Responden

Lampiran 2 Lembar Pernyataan Responden

Saya telah diminta untuk berperan dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Senam Otak terhadap Peningkatan Daya Ingat Lansia di Panti Werdha Karya Kasih Mongonsidi Medan . Oleh peneliti, saya diminta untuk mengisi kuesioner dan menjawab kuesioner penelitian.

Peneliti telah menjelaskan tentang hal-hal yang menyangkut penelitian, yaitu judul penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta penelitian ini tidak menimbulkan resiko bagi individu yang menjadi responden, baik secara fisik maupun psikis. Saya telah mengerti semua penjelasan yang diberikan oleh peneliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh senam otak terhadap peningkatan daya ingat lansia di Panti Werdha Karya Kasih Mongonsidi Medan.

Saya mempunyai hak untuk mengundurkan diri dari penelitian ini tanpa adanya sanksi atau paksaan. Adapun catatan mengenai data responden akan dirahasiakan dan peneliti akan memusnahkan instrumen penelitian setelah proses pengumpulan data selesai.

Dengan demikian, secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya sebagai wakil responden bersedia berperan serta sebagai responden dalam penelitian ini.

Responden

Lampiran 4

RENCANA ANGGARAN BIAYA PENELITIAN 1. Persiapan Proposal

Biaya kertas dan print proposal Rp. 50.000,-Fotocopy sumber-sumber tinjauan pustaka Rp. 100.000,-Fotocopy perbanyak proposal Rp.

50.000,-Sidang Proposal Rp.

45.000,-2. Pengumpulan Data

Izin penelitian Rp.

200.000,-Transportasi Rp.

200.000,-Penggandaan Kuesioner Rp.

80.000,-3. Analisa Data dan Penyusunan Laporan Perbaikan

Biaya kertas dan print Rp.

100.000,-Penjilidan Rp.

150.000,-Penggandaan laporan penelitian Rp.

50.000,-4. Biaya tak terduga Rp.

1.125.000,-Lampiran 5 KUESIONER DATA DEMOGRAFI RESPONDEN

1. Nomor responden :

2. Jenis kelamin : Pria Wanita

3. Usia : . Tahun

4. Pendidikan terakhir : Tidak sekolah Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas Perguruan Tinggi

5. Suku bangsa :

6. Penyakit yang diderita:

7. Berapa lama :

Lampiran 6 KuesionerMini-Mental State Examination(MMSE)

Instruksi: Tanyakan pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam tabel. Untuk setiap jawaban yang dijawab dengan benar diberi skor satu poin.

Skor maksimum Skor Responden Pertanyaan

5 Tahun Berapa Sekarang? Musim apa? Tanggal? Hari

apa? Bulan apa?

5 Sedang ada di manakah kita sekarang: Negara? Kota?

Nama tempat? Ruang apa? Lantai berapa?

3 Peneliti menyebutkan tiga buah benda yang tidak berhubungan, tiap satu benda disebutkan dalam waktu satu detik. Kemudian peneliti meminta responden menyebutkan ketiga benda tersebut kembali. Tiap benda yang dapat disebutkan dengan benar oleh responden diberikan nilai satu poin. Apabila responden tidak dapat menyebutkan dengan benar ketiga benda tersebut, hal ini dapat diulangi sebanyak enam kali.

Bila responden sudah melewati tahap ini, minta responden untuk mengingat ketiga kata tersebut karena akan ditanya kan kembali.

5 Saya ingin Anda menghitung mundur mulai dari

angka 100. Namun tiap angka yang Anda sebutkan tersebut harus sudah dikurangi 7.

Alternatif lain: Mengeja kata DUNIA dari belakang. (A-I-N-U-D)

3 Sekarang coba sebutkan tiga benda yang tadi sudah

jam tangan dan pensil, lalu minta responden untuk menyebutkan nama benda tersebut.

1 Coba ulangi frase ini: tidak jika, dan, akan tetapi.

3 Berikan responden selembar kertas, kemudian katakan

Ambil kertas yang ada di depan Anda dengan tangan kanan Anda, lipat menjadi dua, dan letakkan di lantai.

1 Coba baca kalimat ini sambil melakukan apa yang tertulis.

(Instruksi yang tertulis pejamkan mata anda ).

1 Tolong tuliskan sebuah kalimat tentang sesuatu.

(Kalimat ini harus mengandung subjek dan kata kerja yang masuk akal).

1 Tolong gambarkan kembali gambar ini. (Peneliti

memberikan selembar kertas kosong dan meminta responden menggambarkan gambar yang dimaksud. Kesepuluh sisi gambar harus tergambar dan keduanya saling memotong).

Lampiran 7 Dummy Table

Tabel Distribusi Frekuensi dan Persentase Pengaruh Senam Otak terhadap Peningkatan Daya Ingat Lansia d Panti Werdha Karya Kasih Mongonsidi Medan

Tabel Distribusi Frekuensi dan Persentase berdasarkan data Demografi Responden

(N = orang)

Data Demografi Responden Frekuensi Persentase (%)

Jenis Kelamin Usia

Mean: ; SD:

Tingkat Pendidikan Suku bangsa

Penyakit yang Diderita

Tabel Uji paired t-test, orientasi, registrasi, perhatian dan keputusan, recall, dan bahasa pada lansia yang diberikan senam otak di Panti Werdha Karya Kasih Mongonsidi Medan dari bulan Januari sampai Februari 2010

Daya Ingat Lansia Skor Persentase (%)

Lampiran 8 PROSEDUR PANDUAN PELAKSANAAN SENAM OTAK PADA LANSIA

DI PANTI WERDA KARYA KASIH MONGONSIDI MEDAN 1. Lansia dalam keadaan rileks. Musik terdengar mengalun dariaudio player. 2. Gerakan I:

Lansia dalam posisi berdiri. Kaki dan tangan digerakkan secara berlawanan, seperti pada gerakan jalan di tempat, dapat pula dilakukan sambil menyentuhkan tiap tangan ke lutut yang berlawanan secara bergantian. Gerakan ini dilakukan selama 1 menit.

3. Gerakan II:

Duduk di lantai. Posisi tangan ke belakang, menumpu ke lantai dengan siku di tekuk. Angkat kaki sedikit lalu oleng-olengkan pinggul ke kiri dan ke kanan dengan rileks. Bila tidak dapat melakukan di lantai, dapat dilakukan dengan menggunakan kursi, dengan cara berpegangan pada sisi-sisi kursi atau lengan-lengannya untuk menyangga badan sewaktu mengangkat kaki dan bergoyang. Gerakan ini dilakukan sebanyak 6 kali hitungan.

4. Gerakan III:

Duduk nyaman di kursi, kedua lengan bawah dan dahi diletakkan di atas meja. Tangan ditempatkan di depan bahu dengan jari-jari menghadap sedikit ke dalam. Ketika menarik napas, rasakan nafas mengalir ke garis tengah seperti pancuran energi, mengangkat dahi, kemudian tengkuk, dan terakhir punggung atas. Diafragma dan dada tetap terbuka dan bahu tetap rileks. Lakukan gerakan ini sebanyak 6 kali hitungan.

5. Gerakan IV:

Dalam keadaan duduk, ketika seolah-olah menguap, tutup mata rapat-rapat dan pijat pipi setingkat geraham atas dan bawah. Otot yang terasa dekat geraham atas berperan membuka mulut, sedangkan pada geraham bawah berperan menutupnya. Ulangi gerakan ini tiga hingga enam kali.

6. Gerakan V:

Duduk nyaman di kursi dan silangkan kaki. Tundukkan badan dengan lengan ke depan bawah. Buang napas ketika turun dan ambil napas ketika naik. Ulangi tiga kali. Lakukan dengan posisi kaki berganti-ganti.

7. Gerakan VI:

Duduk di kursi. Sentuhkan dua jari ke belakang telinga, pada lekukan di belakang telinga sementara tangan satunya lagi menyentuh pusar selama ± 30 detik, lalu ganti dengan tangan yang satu untuk menyentuh Tombol Imbang yang lain.

8. Gerakan VII:

Dalam keadaan duduk, ujung jari salah satu tangan menyentuh bawah bibir, ujung jari lainnya di pinggir atas tulang kemaluan (±15 cm di bawah pusar). Di sentuh selama 30 detik atau 4-6 kali tarikan napas penuh. Lakukan dengan benapas dengan perlahan dan dalam serta merasakan relaksasinya.

9. Gerakan VIII:

Pada posisi duduk, silangkan kaki kiri di atas kaki kanan, kemudian julurkan tangan ke depan, lalu silangkan pergelangan tangan kiri ke atas tangan kanan,

Pejamkan mata dan bernapas dalam dan rileks selama 1 menit, dan saat menarik napas, lidah ditempelkan ke langit-langit mulut dan lepaskan saat mengembuskan napas. Berikutnya, buka silangan kaki, dan ujung jari kedua tangan saling bersentuhan secara halus di dada atau di pangkuan, sambil mengambil napas dalam 1 menit lagi.

Lampiran 9 Gambar Gerakan Senam Otak

1. Gerakan Silang 2. Olengan Pinggul

5. Luncuran Gravitasi 6. Tombol Imbang

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Paula Angelina Situmorang

Tempat Tanggal Lahir : Medan 26 Januari 1988

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Rotan Raya No. 62 Perumnas Simalingkar Medan 20353

Riwayat Pendidikan :

1. TK Parulian 5 Medan (1993 1994) 2. SD Parulian 5 Medan (1994 2000)

3. SLTP Swasta Katolik Budi Murni 2 Medan (2000 2003) 4. SMA Swasta Dharma Pancasila Medan (2003 2006)

Dokumen terkait