• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

2.2.1 Penelitian Tentang Model Conservation Scout

Sari (2014) melakukan penelitian tentang persepsi Guru dan Siswa SD di Yogyakarta terhadap program Conservation Scout (CS) dengan melibatkan 38 SD di Yogyakarta. Peserta yang mengikuti kegiatan Conservation Scout terdiri dari 32 guru dan 70 siswa SD. Kegiatan penelitian bertempat di Pusat Studi Lingkungan (PSL) Universitas Sanata Dharma dengan tujuan untuk melihat respon sekolah, persepsi guru, persepsi siswa, dan keberhasilan sekolah dalam mendukung program Conservation Scout. Program Conservation Scout dilakukan sebanyak 3 kali dan diakhiri dengan kegiatan peertutoring dan kampanye di SD masing-masing peserta.

Pertemuan tahap pertama dilakukan pada tanggal 2 Oktober 2014 dengan kegiatan eksperimen berbasis lingkungan hidup dan minitrip di PSL. Peserta diminta untuk melakukan presentasi spontan mengenai kegiatan eksperimen yang sudah dilakukan. Pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2014 dengan kegiatan praktik membuat awetan bioplastik dan mengenal konservasi reptil. Pertemuan terakhir yaitu tanggal 23 Oktober 2014, peserta diajak untuk melakukan studi kasus mengenai pencemaran kemudian mereka diminta untuk membuat poster untuk dipresentasikan. Keberhasilan kegiatan CS dicapai pada saat siswa berani melakukan kampanye dan peertutoring di sekolah masing-masing dalam rentang 2 minggu.

Metode penelitian yang digunakan adalah action research, survey, dan deskripsi kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang divalidasi oleh ahli penelitian pendidikan dengan hasil sangat baik. Kuesioner disebarkan kepada

32 guru dan siswa peserta Conservation Scout setelah kegiatan CS selesai berlangsung. Lembar kuesioner diisi secara mandiri oleh guru dan siswa (tanpa bantuan dari peneliti) kemudian dikembalikan pada hari yang sama. Sekolah memberikan respon sangat positif (84%) terhadap program Conservation Scout, dari 38 sekolah yang diundang sebanyak 32 sekolah yang mengikuti program tersebut. Guru memberikan persepsi negatif (2,50) bukan dikarenakan esensi dari program melainkan pada teknis pelaksanaan program. Siswa yang memberikan persepsi positif (3,51) dan 36 dari 70 siswa berhasil melakukan peertutoring dan kampanye mengenai konservasi. Kegiatan CS dirasa bisa menjadi sarana penanaman karakter cinta lingkungan dan peduli konservasi pada siswa SD dikarenakan terdapat 53,12% SD yang siswanya menjadi duta konservasi lingkungan.

Widodo (2014) meneliti penerapan eksperimen untuk mengupayakan anak mencintai lingkungan hidup dan sains dengan melibatkan 34 sekolah, diikuti lebih dari 70 siswa sekolah dasar dan 32 guru pendamping di Pusat Studi Lingkungan (PSL) Universitas Sanata Dharma yang beralamatkan di Dusun Soropadan, Condongcatur, Depok, Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk pribadi anak yang mencintai lingkungan seperti dirinya sendiri dengan menggunakan metode Conservation Scout dan peer tutoring. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan, pertemuan pertama siswa diajak untuk bereksperimen, mengawetkan makhluk hidup dan membuat poster, dan mendengarkan penjelasan mengenai konservasi reptile dan aksi konservasi tanaman obat pada tanggal 2, 16 dan 23 Oktober 2014.

Hasil pelaksanaan kegiatan Conservation Scout I yang dilaksanakan hari Kamis 2 Oktober 2014, siswa melakukan permainan sederhana, mengikuti kegiatan eksperimen pada pos-pos eksperimen seperti mozaik daun, pengaruh bau pada jangkrik, tempat pensil dari botol bekas, dan aqua ponik. Siswa juga diajak untuk melakukan minitrip mengelilingi area PSL. Pada setiap lokasi yang dikunjungi, siswa mendengarkan penjelasan dari narasumber sekaligus pemandu trip. Pada akhir kegiatan CS 1 ini, mereka merefleksikan pengalaman belajar dengan

33 bercerita/sharing di depan teman-temannya. Hasil kegiatan CS II yang dilaksanakan hari Kamis 16 Oktober 2016, siswa mengawetkan spesimen dan membuat poster tentang peduli dan cinta lingkungan. Pada akhir kegiatan, siswa mempresentasikan poster yang telah dibuat kepada siswa lain.

Hasil CS III yang dilaksanakan Kamis 23 Oktober 2014, siswa mengenal konservasi reptil dan membuat mini garden conservation dengan menanam pada botol bekas air mineral, dan peer tutoring. Hasil pelaksanaan minitrip dan konservasi sederhana yang telah dilakukan mampu memberikan pemahaman kepada siswa dengan baik mengenai lingkungan serta menjadikan anak-anak sebagai duta lingkungan. Kesempatan ini menjadikan mereka seseorang yang penuh dengan rasa peduli dengan lingkungan, mereka dapat bereksperimen dan kemudian melakukan peer tutoring serta mengkampanyekan poster untuk peduli terhadap lingkungan.

Ritmawanti (2014) meneliti Conservation Scout: pengenalan mini konservasi di sekolah dasar untuk pembelajaran berbasis lingkungan dengan melibatkan 34 sekolah dasar sebagai mitra yang melibatkan kurang lebih 66 siswa dan 31 guru pendamping di Pusat Studi Lingkungan (PSL) Universitas Sanata Dharma yang beralamatkan di Dusun Soropadan, Condongcatur, Depok, Sleman. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Conservation Scout. Penelitian ini bertujuan untuk mencetak banyak siswa sebagai duta lingkungan yang memiliki sikap peduli lingkungan dan mau mengajak sesama untuk peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan, pertemuan pertama siswa diajak untuk bereksperimen, mengawetkan makhluk hidup dan membuat poster, dan mendengarkan penjelasan mengenai konservasi reptil dan aksi konservasi tanaman obat pada tanggal 2, 16 dan 23 Oktober 2014.

Hasil pelaksanaan kegiatan Conservation Scout I yang dilaksanakan hari Kamis 2 Oktober 2014, siswa melakukan permainan sederhana, mengikuti kegiatan eksperimen pada pos-pos eksperimen seperti mozaik daun, pengaruh bau pada jangkrik, tempat pensil dari botol bekas, dan aqua ponik. Siswa juga diajak untuk melakukan minitrip mengelilingi area PSL. Pada setiap lokasi yang dikunjungi, siswa

34 mendengarkan penjelasan dari narasumber sekaligus pemandu trip. Pada akhir kegiatan CS 1 ini, mereka merefleksikan pengalaman belajar dengan bercerita/sharing di depan teman-temannya. Hasil kegiatan CS II yang dilaksanakan hari Kamis 16 Oktober 2016, siswa mengawetkan spesimen dan membuat poster tentang peduli dan cinta lingkungan. Pada akhir kegiatan, siswa mempresentasikan poster yang telah dibuat kepada siswa lain.

Hasil CS III yang dilaksanakan Kamis 23 Oktober 2014, siswa bermain games sederhana, kemudian mengenal konservasi reptile dan membuat mini garden conservation dengan menanam pada botol bekas air mineral, dan peer tutoring. Hasil pelaksanaan minitrip dan konservasi sederhana mampu menjadikan anak-anak sebagai duta konservasi (duta lingkungan) yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Kepedulian terhadap lingkungan ditunjukkan oleh anak-anak melalui kegiatan peer tutoring (berupa eksperimen) dan kampanye peduli lingkungan (menggunakan poster) yang dilakukan di sekolah masing-masing.

Dokumen terkait