• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Penelitian Terdahulu

H5(+)

H6(-)

Sumber: Dikembangkan untuk penelitian ini

C.Penelitian Terdahulu

Penelitian yang menjadi acuan peneliti adalah penelitian yang dilakukan oleh Nuryaman (2008) pada 101 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2005. Nuryaman (2008) meneliti tentang pengaruh

Kompensasi Bonus

Leverage

Konsentrasi Kepemilikan

Reputasi Auditor

Proporsi Komite Audit Independen

Manajemen laba

Komposisi Anggota Dewan Komisaris

konsentrasi kepemilikan, ukuran perusahaan, mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba. Dengan variabel dependen yaitu manajemen laba. Dan dengan variabel independen yaitu konsentrasi kepemilikan, komposisi dewan komisaris, kualitas audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Hasil penelitian adalah bahwa konsentrasi kepemilikan, komposisi dewan komisaris, kualitas audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba.

Penelitian lain yang mendukung penelitian ini diantaranya adalah penelitian Cornett et al., (2006) menguji pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba. Cornett et al., (2006) menggunakan sampel 676 perusahaan dari 1993-2000 dalam penelitiannya. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa kepemilikan saham oleh institusional dan presentase komisaris independen pada perusahaan dapat menurunkan penggunaan discretionary accruals dalam manajemen laba. Dalam penelitiannya Cornett et al., (2006) menyimpulkan bahwa mekanisme corporate governance secara efektif dapat menghambat tindakan manajemen laba.

Widyaningdyah (2001) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan go public di Indonesia. Dengan variabel dependen yaitu manajemen laba, variabel independen yaitu reputasi auditor, jumlah dewan direksi, leverage, dan persentase saham yang ditawarkan. Hasil penelitian tersebut adalah bahwa reputasi auditor, jumlah

dewan direksi, persentase saham yang ditawarkan tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Sedangkan leverage berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba.

Palestin (2006) meneliti pengaruh struktur kepemilikan, praktik corporate governance, dan kompensasi bonus terhadap manajemen laba. Hasil pengujian terhadap 141 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama kurun waktu tahun 2004-2006 menunjukkan bahwa struktur kepemilikan, proporsi dewan komisaris independen dan kompensasi bonus mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba. Sedangkan komite audit dan ukuran KAP tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.

Siregar dan Utama (2005) meneliti pengaruh struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, dan praktik corporate governance terhadap besaran pengelolaan laba. Praktik corporate governance diukur menggunakan tiga variabel, yaitu kualitas audit, proporsi dewan komisaris independen, dan keberadaan komite audit. Penelitian dilakukan terhadap 144 perusahaan publik yang terdaftar di BEI periode non krisis yaitu tahun 1995-1996 dan 1999-2002. Hasilnya kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, dan keberadaan komite audit tidak terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap besaran pengelolaan laba yang dilakukan perusahaan atau dengan kata lain tidak dapat membatasi tindakan manajemen laba pada perusahaan.

Wedari (2004) menganalisis pengaruh proporsi dewan komisaris dan keberadaan komite audit terhadap aktivitas manajemen laba. Penelitian dilakukan terhadap 57 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 1994-2002. Wedari (2004) menggunakan discretionary accruals untuk mengukur manajemen laba. Hasilnya menunjukan bahwa proporsi dewan komisaris dan keberadaan komite audit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap discretionary accruals, sehingga dapat dikatakan bahwa proporsi dewan komisaris dan keberadaan komite audit telah mampu mengurangi aktivitas manajemen laba.

Nasution dan Setiawan (2007) menguji hubungan mekanisme corporate governance: komposisi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris, dan keberadaan komite audit terhadap praktik manajemen laba. Penelitian dilakukan terhadap 20 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode tahun 2000-2004. Hasil penelitian menunjukan bahwa komposisi dewan komisaris independen dan keberadaan komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba perusahaan perbankan, sedangkan ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap manajemen laba perusahaan perbankan. Sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa mekanisme corporate governance telah efektif mengurangi tindakan manajemen laba perusahaan perbankan.

Ujyantho dan Pramuka (2007) menguji pengaruh mekanisme corporate governance dengan manajemen laba dan kinerja keuangan. Mekanisme corporate governance yang diuji yaitu kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen dan ukuran dewan komisaris. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 perusahaan manufaktur dari tahun 2002-2004. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepemilikan institusional dan proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap discretionary accruals, artinya tidak dapat membatasi tindakan manajemen laba perusahaan. Sedangkan kepemilikan manajerial dan ukuran dewan komisaris memiliki pengaruh negatif terhadap discretionary accruals. Hal tersebut berarti kedua mekanisme tersebut telah mampu menjadi mekanisme corporate governance yang secara efektif dapat mengurangi manajemen laba.

Antonia (2008) meneliti pengaruh reputasi auditor, proporsi dewan komisaris independen, leverage, kepemilikan manajerial, dan proporsi komite audit independen terhadap manajemen laba.Penelitian dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2006-2008. Hasilnya menunjukan proporsi dewan komisaris dan leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba, sedangkan reputasi auditor, kepemilikan manajerial, dan proporsi komite audit independen berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

Fidyati (2004) meneliti pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba pada perusahaan Seasoned Equity Offering (SEO). Mekanisme corporate governance yang digunakan adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik dan reputasi auditor. Hasil dari penelitian menunjukan kepemilikan manajerial dan kepemilikan

institusional signifikan berpengaruh terhadap manajemen laba. Sedangkan reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

Kusumaning (2004) meneliti tentang pengaruh proporsi dewan komisaris dan keberadaan komite audit terhadap aktivitas manajemen laba pada perusahaan publik di Indonesia. Variabel dependen adalah manajemen laba, variabel independen adalah proporsi dewan komisaris eksternal, leverage, komite audit, dan good governance. Hasil dari penelitian ini adalah Proporsi dewan komisaris eksternal, komite audit, dan good governance terbukti signifikan berpengaruh terhadap manajemen laba.

Sylvia dan Neneng (2007) yang melakukan penelitian pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menemukan bukti bahwa kompensasi bonus berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba

D. Pengembangan Hipotesis

Dokumen terkait