• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis gugus fungsi dengan FTIR bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa organik hal tersebut dikarenakan spekrum senyawa organik sangat kompleks yang terdiri dari

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian sehingga peneliti dapat menambah ilmu dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Adapun penelitian terdahulu pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.3 dibawah ini.

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu Judul Microplastic pollution in the rivers of the Tibet Plateau

Jurnal ELSEVIER

Vol dan hal 249 dan 91 - 98

Tahun 2019

Penulis Changbo Jiang, Lingshi Yin, Zhiwei Li, Xiaofeng Wen, Xin Luo, Shuping Hu, Hanyuan Yang, Yuannan Long, Bin Deng, Lingzhi Huang, Yizhuang Liu.

Abstrak

Tingkat polusi mikroplastik di sungai-sungai Tibet belum diketahui. Dalam penelitian ini, sampel air permukaan dan sedimen dikumpulkan dari enam lokasi pengambilan sampel di sungai yang berbeda. Banyaknya plastik mikro berkisar antara 483 - 967 item / m3 di air permukaan dan 50 - 195 item / kg di sedimen. Lima jenis mikroplastik dengan komposisi kimia yang berbeda diidentifikasi menggunakan spektroskopi mikro-Raman: polietilen tereftalat (PET), polietilen (PE), polipropilen (PP), polistirena (PS), dan poliamida (PA). Hasil ini menunjukkan bahwa sungai di Dataran Tinggi Tibet telah terkontaminasi oleh plastik, tidak hanya di daerah maju dengan aktivitas manusia yang intens tetapi juga di daerah terpencil, di mana polusi mikroplastik membutuhkan perhatian lebih lanjut.

Pendahuluan

Jejak mikroplastik tidah hanya ada di air permukaan, tetapi juga di air yang dalam, sedimen, tanah, dan organisme. Sehubungan dengan keberadaan mikroplastik dalam air, penelitian tentang mikroplastik sangat penting dilakukan, sehingga wilayah air tawar sangat penting karna kebanyakan mikroplastik di laut berasal dari daratan. Ekosistem air tawar memainkan peran penting dalam transportasi mikroplastik. Penelitian tentang lokasi dan karakteristik polusi mikroplastik di wilayah air tawar sangat membantu untuk melakukan analisis sumber mikroplastik laut. Selain itu, keberadaan mikroplastik yang tersebar luas di sedimen air dan tanah di wilayah air tawar mengancam lingkungan, karena mikroplastik dapat didistribusikan dan berdampak pada organisme.

Daerah air tawar lebih banyak dan sering kontak langsung dengan manusia daripada lautan. Masukan dari hulu, limbah domestik dan limbah padat adalah sumber potensial mikroplastik di wilayah air tawar. Sebagian besar penelitian fokus pada daerah berpenduduk karena plastik adalah produk utama yang berasal dari kegiatan manusia.

Tujuan Untuk melihat konsentrasi, distribusi dan sumber-sumber mikroplastik di Sungai Dataran Tinggi Tibet.

Metodologi

Lokasi pengambilan sampel dilakukan pada enam lokasi, waktu pengambilan sampel selesai dalam waktu 4 hari. Analisis sampel dilakukan di laboratorium dengan cara mikroplastik dipisahkan dari air permukaan dan sedimen. Bahan organik dihilangkan menggunakan WPO (wet peroxide oxiedation). Air permukaan dan sedimen dilakukan pemisahan atau filter, hasil filter kemudian dipoto warna, bentuk, ukuran menggunakan mikroskop stereoskopik. Analisis statistik data menggunakan SPSS Statistik dan untuk menentukan perbedaan kelimpahan mikroplastik menggunakan ANOVA sedangkan untuk untuk menggambarkan lokasi geografis menggunakan ArcGIS.

Pembahasan

1. Tingkat polusi mikroplastik disemua lokasi sampling menunjukkan bahwa sungai yang mewakili terkontaminasi oleh mikroplastik.

2. Sumber mikroplastik berasal dari kegiatan sehari-hari penduduk dan wisatawan yang banyak menggunakan plastik 3. Berdasarkan hasil identifikasi spektroskopi komposisi polimer dari plastik paling banyak berasal dari PET dan PE.

Lanjutan Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu

Judul Vertical Distribution of Microplastics in the Water Column and Surficial Sediment from the Milwaukee River Basin to Lake Michigan Jurnal Environmental Science and Technology

Vol dan hal 53 dan 12227 – 12237

Tahun 2019

Penulis Peter L. Lenaker, Austin K. Baldwin, Steven R. Corsi, Sherri A. Mason, Paul C. Reneau, and John W. Scott

Abstrak

Mikroplastik terdeteksi pada 96 sampel air dan 9 sampel sedimen yang telah dikumpulkan.hasil menunjukkan polimer berkepadatan rendah menurun dari air ke permukaan bawah air dan berkepadatan rendah menurun sampai ke sedimen. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa permukaan air dan dibawah permukaan didominasi oleh polipropilena berdensitas rendah dan sampel sedimen didominasi oleh partikel polietilena tereftalat yang lebih padat. Fiber adalah jenis partikel yang paling banyak ditemukan dan terdapat pada air dan sedimen

Pendahuluan

Mikroplastik berasal dari berbagai sumber yaitu perawan pribadi, sampah, dan tekstil. Fragmen merupakan tipe yang paing sering mendominasi permukaan perairan. Kelimpahan mikroplastik mempunyai potensi untuk terus memecah partikel kecil menjadi partikel yang lebih kecil. Seiring dengan berjalannya waktu membuat mikroplastik tersebut dimakan oleh semua tingkat jaring makanan. Distribusi vertikal perbedaan jenis mikroplastik di dalam air dan distribusi ini dapat berubah dengan kecepatan aliran yang bervariasi

Tujuan Untuk mementukan tingkat kontaminasi mikroplastik di perairan dan untuk meningkatkan pemahaman tentang distribusi vertikal perbedaan jenis plastik di dalam air.

Metodologi Lokasi sampling terdapat 10 lokasi, analisa sampel menggunakan metode oksidasi peroksida basah dan sampel sedimen diproses menggunakan metode laboratorium NOAA, analisa lanjutannya menggunakan FT-IR, partikel busa dianalisis menggunakan spektrometri massa kromatografi gas pirolisis

Pembahasan

Secara kolektif, sejumlah kecil studi yang telah meneliti distribusi vertikal mikroplastik telah menunjukkan bahwa hasil dapat bervariasi berdasarkan lokasi, dan akurasi mendalam-konsentrasi rata-rata tertimbang dan pemuatan perkiraan terkait akan ditingkatkan dengan sampling di beberapa

kedalaman bukan hanya pada permukaan air. Beberapa mendalam pengambilan sampel dalam penelitian ini menyoroti distribusi yang tidak merata dari jenis polimer melalui kompartemen kolom air dan sedimen. polimer individu memiliki hasil yang lebih bervariasi dengan partikel terendah-density (misalnya, PS), terutama hadir sebagai polystyrene diperluas, hampir secara eksklusif terdeteksi pada permukaan air, partikel kepadatan rendah lainnya lebih umum di permukaan air dan bawah permukaan daripada di sampel sedimen ( PP, etilena / propilena / diena terpolimer (EPDTP), LDPE),dan yang paling tinggi-density

Lanjutan Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu

Judul Microplastic contamination on Anadara granosa Linnaeus 1758 in Pangkal Babu mangrove forest area, Tanjung Jabung Barat district, Jambi Jurnal Journal of Physic

Vol dan hal 1282

Tahun 2019

Penulis Syaidah Fitri and M P Patria

Abstrak Penelitian ini menggunakan sampel kerang, sedimen dan air. Hasil penelitian menunjukkan sampel 100 % mengandung mikroplastik. Jenis jenis mikroplastik yang ditemukan berupa serat, fragmen, dan film. Sungai diindikasi sebagai sumber mikroplastik menuju laut.

Pendahuluan

Mikroplastik ditemukan pada lapisan air dan sedimen air laut. Mikroplastik yang berasal dari kegiatan manusia disekitar laut dan sungai mengalir ke muara memiliki peluang dikonsumsi oleh makhluk hidup. Mikroplastik sangat berlimpah di daerah yang padat penduduk. Sungai diindikasikan sebagai sumber mikroplastik yang memasuki laut dan mikroplastik ditemukan dengan konsentrasi tinggi pada sediment sungai. Sumber mikroplastik berasal dari limbah kota dan industri.

Tujuan Untuk melihat kontaminasi mikroplastik pada makanan laut, sediment dan air.

Metodologi Lokasi pengambilan titik sampling terdapat 3 titik sampling dengan mengambil sampel berupa kerang, sedimen dan air. Sampel uji dilakukan ekstraksi mikroplastik dari kerang, air dan sedimen kemudian diamati dibawah mikroskop.

Pembahasan

Berdasarkan hasil yang ditemukan pada sampel stasiun 3 yang memiliki jarak paing jauh dari muara sungai memiliki jumlah mikroplastik rendah bila dibandingkan dengan stasiun 1 dan 2. Jenis mikroplastik yang paling umum ditemukan berupa serat, film dan fragment. Jenis serat banyak digunakan dalam pembuatan pakaian, jaring dan tali pancing, sedangkan fragment dan film berasaldari limbah domestik berupa kantong plastik, botol yang dibuang ke perairan. Mikroplastik yang memiliki kepadatan rendah akan mengapung pada permukaan air dan yang lebih berat cenderung tenggelam dan terakumulasi pada sedimen. Sumber-sumber mikroplastik berasal dari kegiatan nelayan, pelabuhan dan limbah domestik.

Lanjutan Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu Judul Microplastic pollution in St. Lawrence River sediments

Jurnal Rapid comunication Vol dan hal 71 dan 1767 – 1771

Tahun 2014

Penulis Rowshyra A. Castañeda, Suncica Avlijas, M. Anouk Simard, and Anthony Ricciardi

Abstrak

Lokasi titik sampling terdapat 10 lokasi air tawar sepanjang 320 Km dari danau St.Lawrence mikroplastik terdapat pada sungai St.Lawrence dengan ditemukannya microbeads pada lokasi air tawar dan memiliki kelimpahan yang bervariasi. Diameter rata-rata microbeads lebih kecil di lokasi yang menerima efisiensi kota atau industrim daripada di lokasi yang tidak efisien.

Pendahuluan

Dalam beberapa tahun terakhir, mikroplastik telah ditemukan berlimpah di perairan permukaan dan di sepanjang garis pantai. Sungai St.Lawrence, merupakan salah satu dari beberapa sistem air tawar yang dilaporkan. Jaring jaring pukat telah mengumpulkan ratusan partikel mikroplastik di perairan permukaan perairan. Karakteristik fisik dan kimia dari banyak partikel ini mirip dengan microbeads dari produk konsumen rumah tangga, yang tampaknya tidak terdegradasi atau dihapus sepenuhnya oleh fasilitas pengolahan air limbah. Tidak ada penelitian hingga saat ini yang membahas keberadaan mikroplastik di sedimen air tawar Amerika Utara. Batang mikro mengambang di Great Lakes, atau yang berasal dari kotamadya di sepanjang Sungai St. Lawrence, bias melayang ke hilir dan dapat disimpan di endapan sungai atau dibawa ke muara.

Tujuan Untuk melihat kelimpahan mikroplastik pada perairan St.Lawrence

Metodologi

Pengambilan sampling pada 10 lokasi dengan jumlah sampel yang berbeda. Microbeads diidentifikasi dibawah mikroskop bedah untuk diidentifikasi secara visual berdsarkan warna, tekstur dan bentuk bola. Untuk menentukan komponen kimia dari microbeads, suhu lelehnya dan kristalisasi dianalisis menggunakan kalorimetri pemindaian differensial.

Pembahasan

Hasil menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar secara melimpah di sedimen sungai St.Lawrence distribusi dan kelimpahan yang tidak merata disebabkan oleh faktor faktor lingkungan yang mempengaruhi endapan sedimen. Microbeads terjadi dalam berbagai warna dan ukuran . titik leburnya adalah 113,7 o C yang menunjukkan adanya komposisi polietilen. Perbedaan dalam ukuran microbeads menunjukkan bahwa microbeads berasal dari sumber yang berbeda. Sebagaian microbeads yang ditemukan berdiameter <2 mm. Tingkat kontaminasi mikroplastik pada perairan ini sama dengan sedimen laut yang paling terkontaminasi.

Lanjutan Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu

Judul Pencemaran Meso- dan Mikroplastik di Kali Surabaya pada Segmen Driyorejo hingga Karang Pilang Jurnal Jurnal Teknik ITS

Vol dan hal Vol 8, No. 2 dan G211 – G216

Tahun 2019

Penulis Bagas Ari Wijaya dan Yulinah Trihadiningrum

Abstrak

Kali Surabaya mengalami penurunan kualitas, akibat pembuangan sampah ke sungai. Jenis sampah yang paling sering ditemukan adalah plastik. Partikel plastik dari jenis meso dan mikroplastik memiliki dampak negatif bagi ekosistem sungai. Adapun, kelimpahan mikroplastik tertinggi berada di permukaan sungai pada titik Driyorejo (13,33 partikel/m3). Distribusi longitudinal mesoplastik dan mikroplastik pada tiga titik sampling menunjukkan perubahan yang cukup signifikan. Dari titik Driyorejo ke titik Bambe kelimpahan mikroplastik menurun, sedangkan dari titik Bambe ke titik Karang Pilang terjadi peningkatan. Kelimpahan mesoplastik pada tiga titik cenderung menurun dari permukaan hingga dasar. Sedangkan distribusi vertikal mikroplastik berfluktuasi: menurun dari permukaan hingga ke setengah kedalaman, kemudian meningkat di bagian dasar sungai.

Pendahuluan

Di perairan, terutama sungai, polimer plastik kurang dapat terurai secara biologis, melainkan terpecah-pecah menjadi bagian yang lebih kecil akibat radiasi UV dan arus air. Partikel plastik dapat dibagi menurut ukurannya, makroplastik yaitu yang berukuran lebih dari 2,5 cm, mesoplastik berukuran 2,5 cm sampai 5 mm dan mikroplastik yaitu yang berukuran kurang dari 5 mm[6]. Partikel plastik ini terutama meso dan mikroplastik memiliki dampak negatif bagi ekosistem sungai.

Tujuan Untuk menentukan kelimpahan persebaran serta distribusi meso- dan mikroplastik di Kali Surabaya pada segmen wilayah studi.

Metodologi

Sampling dilakukan secara grab pada tiga kedalaman sungai (atas, tengah, dasar) dari tiga titik menurut lebar sungai (sisi kanan, tengah, dan kiri).

Sampling dilakukan dengan dua kali pengulangan. Pengambilan sampel pada permukaan menggunakan manta trawl dan pada setengah kedalaman serta dasar kedalaman menggunakan modified trawl. Pengambilan sampel air untuk pengukuran parameter suhu, pH,

berat jenis air menggunakan Van Dorn sampler, dan pengukuran kecepatan arus menggunakan current meter. Ekstraksi meso- dan mikroplastik dilakukan menggunakan hidrogen peroksida dan larutan NaCl. Kemudian meso- dan mikroplastik diamati dan disortasi menggunakan

stereomicroscope.

Pembahasan

Distribusi horizontal mesoplastik dan mikroplastik pada tiga titik sampling menunjukkan fluktuasi. Dari titik Driyorejo ke titik Bambe mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan jumlah kelimpahan dari titik Bambe ke titik Karang Pilang mengalami peningkatan. Sedangkan untuk distribusi vertikal partikel mesoplastik pada tiga titik mengalami penurunan jumlah kelimpahan mulai permukaan hingga ke dasar. Di sisi lain distribusi vertikal partikel mikroplastik cenderung mengalami fluktuasi jumlah kelimpahan

BAB III

METODE PENELITIAN