• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

B. Penelitian Terdahulu

Referensi yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada penelitian serupa yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan berkaitan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut.

Penelitian pertama pernah dilakukan oleh Anita Ristoi P, Tahun 2011

“Aspek-Aspek Risiko Produk Gadai Emas pada Peggadaian Syariah Cabang Cinere” Metode penelitian ini adalah jenis penelitian hukum normatif.

Penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka, dapat dinamakan penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan, penedekatan analitis, dan pendekatan perbandingan yakni dengan melakukan pengkajian, menganalisa dan membandingkan peraturan atau hukum yang berhubungan dengan sentral penelitian. Sumber data didapat dengan wawancara dengan pihak peggadaian Syariah dan studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan teknik dokumentasi (studi kepustakaan). Teknik analisis data dalam mengolah data penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif-analisis, yakni penelitian yang menggambarkan data dan informasi yang berlandaskan fakta-fakta yang diperoleh dari lapangan.

Berdasarkan Kesimpulan penelitian mengenai risiko gadai emas yang terjadi di Pegadaian Syariah Cabang Cinere adalah Taksiran gadai emas terlalu tinggi, emas palsu, Pencurian, Gadai fiktif, Numpang gadai, Risiko penyimpanan barang jaminan, bencana alam. Pegadaian Syariah Cabang Cinere melakukan beberapa langkah untuk mengatasi risiko gadai emas tersebut yaitu dengan cara dilakukan pemantauan, pembinaan dan pengawasan secara internal.37

37 Anita Ristoi P, “Aspek Risiko Produk Gadai Emas Pada Pegadaian Syariah Cabang Cinere”. Skripsi. Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah Dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta , Tahun 2011.

Penelitian kedua pernah dilakukan oleh Futikhanuri Tahun 2015

“Manajemen Risiko Pembiayaan Produk Gadai Emas Di Bank Syariah Mandiri Cabang Cilacap”. Metode penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dari lapangan, baik berupa data lisan maupun data tertulis (dokumen). Teknik pengumpulan data observasi atau pengamatan dan wawancara. Berdasarkan kesimpulan penelitian tersebut adalah Bank Syariah Mandiri KC Cilacap sudah menerapkan manajemen risiko gadai emas sesuai dengan teori ekonomi, dimana dalam teori ekonomi Syariah maupun konvensional disebutkan bahwa manajemen risiko merupakan usaha untuk mengetahui, menganalisis serta mengendalikan risiko. Bank Syariah Mandiri KC Cilacap juga mengendalikan resiko dengan cara melakukan pemantauan berkala yang terdiri atas pemantauan harian dan pemantauan bulanan. Upaya yang dilakukan Bank Syariah Mandiri KC Cilacap dalam mengurangi resiko pembiayaan produk gadai emas yaitu Bank Syariah Mandiri KC Cilacap juga melakukan upaya-upaya untuk mengurangi resiko sebelum dan sesudah menerima barang jaminan. Sebelum menerima barang jaminan officer gadai Bank Syariah Mandiri KC Cilacap harus menaksir barang jaminan melalui cara uji fisik, uji kimia, ujia berat jenis. Sedangkan upaya yang dilakukan sesudah menerima barang jaminan yaitu officer gadai melakukan pengawasan atau monitoring terhadap kualitas pembiayaan gadai setiap nasabah, officer gadai menghubungi nasabah sebelum masa jatuh tempo via telepon atau surat agar nasabah dapat mempersiapkan dana untuk menyelesaikan kewajibannya, officer gadai memberikan peringatan kepada nasabah yang telah jatuh tempo dengan mengirim surat peringatan.38

Penelitian ketiga pernah dilakukan oleh Dewi Fatmasari, dan Anah Hasanah 2017 “Analisis Manajemen Risiko dalam Prosedur Pembiayaan Gadai Emas di BJB Syariah KCP Kuningan”. Penelitian ini termasuk penelitian analisis deskripstif. Metode analisis yang digunakan

38 Futikhanuri, “Manajemen Risiko Pembiayaan Produk Gadai Emas Di Bank Syariah Mandiri Cabang Cilacap. Skripsi. Jurusan Manajemen Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Islam Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, Tahun 2015.

adalah metode kualitatif. Serta dalam menguji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Prosedur pembiayaan gadai emas di BJB Syariah KCP Kuningan, yaitu secara garis besar sebenarnya ada 10 prosedur pembiayaan gadai emas yang memiliki aturan tertentu didalamnya yang meliputi, prosedur permohonan pembiayaan gadai emas, prosedur penaksiran barang gadai, prosedur pelunasan penuh, prosedur pelunasan sebagian, prosedur perpanjangan, prosedur SP 1 s/d SP 2 atau setara 3, lelang, kuasa lelang, penjualan, dan pelunasan/penutupan pada system. Risiko-risiko dalam prosedur pembiayaan gadai emas di BJB Syariah KCP Kuningan terdapat risiko spekulatif, risiko murni, risiko dinamis, risiko khusus, dan risiko fundamental. Jika dilihat dari beberapa risiko yang dimiiliki perbankan atas risiko yang ada pada prosedur pembiayaan gadai emas terdapat risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional. Manajemen risiko dalam prosedur pembiayaan gadai emas di BJB Syariah KCP Kuningan dilakukan dengan beberapa kegiatan pada setiap prosedur yang ada pada pembiayaan gadai emas, yang meliputi identifikasi, pengukuran, pemetaan, model pengelolaannya dengan sistem pengendalian internal.39

Penelitian keempat pernah dilakukan oleh Heri Agusprasetiyo 2017

“Analisis Manajemen Risiko Pembiayaan Gadai Emas Studi Kasus Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Solo Baru”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Data diperoleh dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode analisis interaksi, dimana komponen reduksi data dan sajian data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga risiko yang melekat dalam pembiayaan gadai emas yaitu risiko operasional, risiko pasar, risiko kredit dan dalam penerapan manajemen risiko Bank Syariah Mandiri menggunakan

39 Dewi Fatmasari Dan Anah Hasanah, “Analisis Manajemen Risiko Dalam Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Di Bjb Syariah Kcp Kuningan”. Jurnal. Al-Amwal, Volume 9, No. 1 Tahun 2017

4 tahapan, yaitu identifikasi, menilai atau mengukur risiko, pengendalian risiko, memantau risiko. Penerapan manajemen risiko pada produk gadai emas dilihat dari identifikasi risiko seperti memfokuskan ke tiga aspek seperti keamanan, penurunan harga emas, dan keakuratan penaksiran dan dititik beratkan pada proses keakuratan penaksiran dikarenakan proses ini yang paling krusial dalam pembiayaan gadai emas Bank Syariah Mandiri terbukti sudah secara efektif menerapkan system manajemen risiko walaupun ada beberapa masalah didalamnya. Dalam mengelola, pengukuran atau penilaian dan memonitoring nasabah BSM KC Solo Baru juga sudah sesuai prosedur dari SEBI No. 14/7/dpbs tahun 2012. Hal ini dapat dilihat dari pengelolaan risiko gadai emas di Bank Mandiri Syariah KC Solo Baru pengelolaan risikonya tidak hanya mengasuransikan barang jaminan saja akan tetapi juga menggunakan system FTV yang sudah ditetapkan BSM untuk menanggulangi fluktuasi dalam gadai emas. Untuk penilaian atau pengukuran risiko Bank Syariah Mandiri KC Solo Baru juga tidak hanya melibatkan seorang saja akan tetapi juga beberapa orang dan menggunakan system penilaian atau pengukuran manajemen risiko pembiayaan gadai emas secara berlapis tetapi dalam prakteknya masih terkendala kurangnya personil di gadai emas. Serta dalam memonitoring nasabah Bank Syariah Mandiri sudah memiliki system otomatis yang dimana nasabah yang masuk ke dalam pembiayaan gadai emas yang bermasalah akan langsung muncul di layar monitor Officer dan Staff gadai untuk selanjutnya ditindak sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.Hal tersebut pun telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah pada Pasal 12 ayat (1).40

Penelitian keempat pernah dilakukan oleh Eki Nur Cahyati 2019

“Analisis Manajemen Risiko Pembiayaan Produk Mulia Studi Kasus Pegadaian Syariah Cabang Solo Baru”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pegadaian Syariah Cabang Solo Baru mengelola

40 Heri Agusprasetiyo,“Analisis Manajemen Risiko Pembiayaan Gadai Emas Studi Kasus Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Solo Baru” Jurnal Skripsi. Jurusan Perbankan Syariah.

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam, Tahun 2017.

risiko pembiayaan produk MULIA. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan diskriptif. Data diperoleh peneliti dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode analisis interaksi dimana komponen reduksi data dan sajian data dilakukan dengan proses pengumpulan data. Dari hasil penelitian menunjukan risiko yang sering muncul pada pembiayaan MULIA adalah risiko pembiayaan atau risiko kredit. Dalam melakukan penerapan manajemen risiko, Pegadaian Syariah Solo baru menggunakan 4 tahapan yaitu identifikasi risiko, menilai risiko atau pengukuran risiko, pengendalian risiko, dan memantau risiko. Dalam pembiayaan MULIA risiko yang sering terjadi adalah risiko pembiayaan dimana nasabah sudah tidak bisa lagi melanjutkan pembayaran angsuran produk MULIA. Risiko Pembiayaan diidentifikasi awal ketika nasabah mengajukan pembiayaan MULIA, Pegadaian Syariah memfokuskan pada analisis 3C yaitu Character, Capital, Collateral.

Pengukuran nasabah macet dilakukan dengan sistem, dan akan segera dihubungi by phone atau surat. Antisipasi risiko dilakukan dengan memberikan pilihan kepada nasabah jika nasabah masih mau melanjutkan maka akan dilakukan restructuring tetapi jika nasabah sudah tidak sanggup maka barang akan dilelang. Monitoring dilakukan setiap bulan, H+7 akan diberikan SP1, H+30 diberikan SP2, dan dalam waktu 3 bulan sudah tidak ada pembayaran maka barang akan dilelang.41

41 Eki Nur Cahyati, “Analisis Manajemen Risiko Pembiayaan Produk Mulia Studi Kasus Pegadaian Syariah Cabang Solo Baru”. Jurnal Skripsi. Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam , Institut Agama Islam Negeri Surakarta, Tahun 2019.

Berikut ini merupakan rangkuman dari beberapa penelitian relevan diatas:

Tabel : 2.2 Penelitian Terdahulu

No. Nama /Tahun

Judul Penelitian Persamaan Dan Perbedaan

1. Penulis

 Penelitian mempunya kesemaan karena meneliti mengenai gadai emas Syariah

 Sumber data juga mempunyai kesamaan yaitu didapat dengan wawancara dengan pihak peggadaian Syariah dan studi kepustakaan. Dan Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan teknik dokumentasi (studi kepustakaan) Perbedaan :

 Penelitian penulis adalah mengenai aspek-aspek risiko produk gadai emas sedangakan penelitian yang saya tulis adalah manajemen risiko pada pembiayaan gadai emas Syariah

 Metode penelitian yang digunakan penelitian terdahulu adalah jenis penelitian hukum normative sedangkan penelitian penulis menggunakan metodologi penelitian kualitatif

 Teknik analisis data yang digunakan penelitian terdahulu adalah menggunakan jenis penelitian kualitatif

yang bersifat deskriptif-analisis, yakni penelitian yang menggambarkan data dan informasi yang berlandaskan fakta-fakta yang diperoleh dari lapangan sedangkan penelitian penulis ada lah menggunakan model deskriptif naratif menurut miles dan huberman yaitu melalui 3 alur seperti reduksi data, penyajian data dan penrikan kesimpulan.

 Dan penilitian terdahulu tidak menggunakan pengujian keabsahan data. Sedangkan penulis menggunakan pengujian keabsahan data yaitu pengecekan menggunakan uji trangulasi, yaitu trangulasi sumber, teknik dan waktu.

Metode ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data observasi atau pengamatan dan wawancara

Perbedaan :

Rumusan masalah dan tujuan yang berbeda, tempat penelitian berbeda dan metodologi penelitian ada perbedaan

Metode analisis yang digunakan adalah metode kualitatif. Serta dalam menguji keabsahan data menggunakan teknik

Dokumen terkait