• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

4. Kepemilikan Manajerial

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu telah melakukan penelitian mengenai manajemen laba. Dira dan Astika (2014) meneliti hubungan antara struktur modal, likuiditas, pertumbuhan laba, dan ukuran perusahaan terhadap kualitas laba. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara bersama-sama, struktur modal, likuiditas, pertumbuhan laba, dan ukuran perusahaan berpengaruh pada kualitas laba. Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif pada kualitas laba. Struktur modal memiliki arah positif tetapi tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Likuiditas dan pertumbuhan laba memiliki arah negatif tetapi tidak berpengaruh pada kualitas laba.

Penelitian oleh Isnugrahadi dan Kusuma (2009) meneliti hubungan antara kecakapan manajerial terhadap manajemen laba dengan kualitas auditor sebagai variabel moderating. Dalam penelitian ini, kecakapan manajerial menggunakan pengukuran Data Envelopment Analysis (DEA), manajemen laba menggunakan pengukuran Modified Model Jones, dan kualitas auditor diukur dengan menggunakan variabel dummy. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecakapan managerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap managemen laba. Sedangkan variabel interaksi antara kecakapan managerial dan kualitas audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap intensitas managemen laba.

Man (2013) menguji pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tata kelola perusahaan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan tingkat manajemen laba. Komite audit dapat mengawasi pengendalian internal untuk pelaporan keuangan dan kualitas informasi keuangan. Direksi dengan keahlian keuangan dapat memberikan efek kontrol tambahan pada manajemen laba, terutama perusahaan-perusahaan dengan tata kelola perusahaan yang lemah.

Penelitian oleh Septiana (2013) yaitu meneliti pengaruh kecakapan manajerial dan kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba. Populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen laba tidak dipengaruhi oleh kecakapan manajerial dan kepemilikan manajerial. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat efisiensi yang tinggi dan kepemilikan saham manajerial yang tinggi tidak dapat menjamin bahwa manajer tidak akan melakukan praktik manajemen laba. Hal ini terjadi diduga karena perusahaan belum benar-benar menegakkan good corporate governance dan terdapat variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang lebih berperan dalam mempengaruhi dan mengendalikan manajemen laba.

Penelitian oleh Utami (2013) yaitu meneliti pengaruh kecakapan manajerial terhadap manajemen laba dengan kualitas auditor sebagai variabel moderasi dan leverage dan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Populasi penelitian adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2010. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecakapan manajer memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba dengan arah positif. Interaksi kecakapan manajerial dan kualitas auditor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba, sehingga kualitas auditor bukan merupakan variabel pemoderasi. Ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba dengan arah negatif. Perusahaan besar cenderung tidak melakukan manajemen laba. Rasio leverage memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba dengan arah positif. Perusahaan dengan leverage besar cenderung melakukan manajemen laba.

Wah (2009) meneliti mengenai investment opportunities dengan audit quality. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perusahaan dengan peluang investasi yang tinggi lebih mungkin untuk menyewa Big 5 auditor dari perusahaan dengan peluang investasi yang rendah. Dan perusahaan dengan investasi yang tinggi peluang lebih mungkin untuk memiliki lebih banyak akrual diskresioner tapi hubungan ini lebih lemah ketika mereka memiliki Big 5 auditor.

Warianto (2013) meneliti hubungan ukuran perusahaan, struktur modal, likuiditas, dan investment ooportunity set terhadap kualitas laba. Populasi dalam penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar tahun 2008-2012. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu pemilihan sampel dengan kriteria tertentu, sehingga di dapat sampel dalam penelitian ini sebanyak 360 perusahaan manufaktur (pertahun 72 perusahaan). Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Liniar Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan pengujian secara simultan diperoleh hasil bahwa

ukuran perusahaan, struktur modal, likuiditas dan investment opportunity set (ios) berpengaruh terhadap kualitas laba. Secara parsial, ukuran perusahaan dan likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laba. Struktur modal dan ios berpengaruh negatif signifikan terhadap kualitas laba.

Wicaksono (2013) meneliti hubungan kecakapan manajerial terhadap praktik manajemen laba dengan corporate governance sebagai variabel maoderating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecakapan manajerial yang berpengaruh terhadap manajemen laba. Sedangkan struktur corporate governance yang meliputi proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan intitusional, dan kepemilikan manajerial tidak dapat memoderasi pengaruh kecakapan manajerial terhadap manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa semakin cakap dan efisien manajemen dalam mengelola perusahaan akan semakin meningkatkan praktik manajemen laba.

Penelitian terdahulu tersebut menggunakan beberapa variabel independen yang berbeda-beda dan kesimpulan yang berbeda pula.

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1. Dira dan Astika (2014) Variabel independen : Struktur Modal, Likuiditas, Pertumbuhan Laba, dan Ukuran Perusahaan Variabel dependen : Kualitas Laba

Secara bersama-sama, struktur modal, likuiditas, pertumbuhan laba, dan ukuran perusahaan berpengaruh pada kualitas laba. Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif pada kualitas laba. Struktur modal memiliki arah positif tetapi tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Likuiditas dan pertumbuhan laba memiliki arah negatif tetapi tidak berpengaruh pada kualitas laba.

dan Kusuma (2009) Kecakapan Manajerial Variabel dependen : Manajemen Laba Variabel Moderating: Kualitas Auditor

dan signifikan terhadap managemen Laba. 2.Variabel interaksi antara kecakapan managerial dan kualitas audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap intensitas managemen laba.

3. Man (2013) Variabel independen : Corporate Governance Variabel dependen : Earning Management

Tata kelola perusahaan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan tingkat manajemen laba. Komite audit dapat mengawasi pengendalian internal untuk pelaporan keuangan dan kualitas informasi keuangan. Direksi dengan keahlian keuangan dapat memberikan efek kontrol tambahan pada manajemen laba, terutama perusahaan-perusahaan dengan tata kelola perusahaan-perusahaan yang lemah. 4. Septiana (2013) Varibel independen : Kecakapan Manajerial, Kepemilikan Manajerial Variabel dependen : Manajemen Laba

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen laba tidak dipengaruhi oleh kecakapan manajerial dan kepemilikan manajerial. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat efisiensi yang tinggi dan kepemilikan saham manajerial yang tinggi tidak dapat menjamin bahwa manajer tidak akan melakukan praktik manajemen laba. Hal ini terjadi diduga karena perusahaan belum benar-benar menegakkan good corporate governance dan terdapat variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang lebih berperan dalam mempengaruhi dan mengendalikan manajemen laba. 5. Utami (2013) Variabel independen : Kecakapan Manajerial Variabel dependen : Manajemen Laba Variabel Moderating : Kualitas Auditor Variabel Kontrol : Leverage dan Ukuran Perusahaan

1. Kecakapan manajer memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba dengan arah positif.

2. Interaksi kecakapan manajerial dan kualitas auditor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba, sehingga kualitas auditor bukan merupakan variabel pemoderasi

3. Ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba dengan arah negatif. Perusahaan besar cenderung tidak melakukan manajemen laba. 4. Rasio leverage memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba dengan arah positif. Perusahaan dengan leverage besar cenderung melakukan manajemen laba. 6. Wah Variabel independen: Pertama, perusahaan dengan peluang

(2009) Investment opportunities Variabel dependen: Audit quality

investasi yang tinggi lebih mungkin untuk menyewa Big 5 auditor dari perusahaan dengan peluang investasi yang rendah. Kedua, perusahaan dengan investasi yang tinggi peluang lebih mungkin untuk memiliki lebih banyak akrual diskresioner tapi

hubungan ini lebih lemah ketika mereka memiliki Big 5 auditor.

7. Warianto (2013) Variabel independen: Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Likuiditas, dan Investment Opportunity Set Variabel dependen : Kualitas Laba

1) Ukuran perusahaan, leverage, likuiditas dan Investment Opportunity Set secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap kualitas laba.

2) Variabel ukuran perusahaan, likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap discretionary accruals, berarti jika semakin besar ukuran suatu perusahaan maka kualitas labanya akan semakin tinggi.

3) Variabel leverage, Investment Opportunity Set berpengaruh positif signifikan terhadap discretionary accruals, berarti jika semakin besar leverage perusahaan maka kualitas labanya akan semakin rendah.

8. Wicaksono (2013) Variabel independen : Kecakapan Manajerial Variabel dependen : Praktik Manajemen Laba Variabel Moderating : Corporate Governance

Kecakapan manajerial yang berpengaruh terhadap manajemen laba. Sedangkan

struktur corporate governance yang meliputi proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan intitusional, dan kepemilikan manajerial tidak dapat memoderasi pengaruh kecakapan manajerial terhadap manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa semakin cakap dan efisien manajemen dalam mengelola perusahaan akan semakin meningkatkan praktik manajemen laba. Sumber : berdasarkan penelitian terdahulu

Dokumen terkait