• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : LANDASAN TEORI

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang model manajemen yang berlaku di MTs NU Banat Kudus dalam meningkatkan mutu pendidikan Islam secara khusus belum pernah ada yang membahas. Akan tetapi, terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini sebagai berikut:

1. Disertasi yang ditulis oleh Fatah Syukur dengan judul “Model Manajemen Madrasah Aliyah Efektif (Studi pada Tiga Madrasah Aliyah di Kudus)”.

81

Baharuddin & Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam, op.cit., hlm. 260.

82

Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam; Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 50.

83

Disertasi ini merupakan penelitian studi multi kasus dengan fokus penelitian pada model manajemen madrasah unggulan di Kabupaten Kudus, yaitu MAN 2 Kudus, MA NU Banat Kudus, dan MA NU TBS Kudus. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah:

a. Terdapat pergeseran paradigma manajemen di madrasah yang diteliti. Madrasah yang bernuansa pesantren berbasis madrasah ini, dalam pengelolaannya berdasarkan prinsip-prinsip manajemen modern, yaitu planning, organizing, actuating, facilitating, motivating, empowering, controlling dan evaluating.

b. Sistem pengelolaan pada madrasah tersebut sesuai dengan standar nasional pendidikan oleh Kemendiknas, juga dengan tambahan kurikulum muatan lokal dan materi penunjang yang dibutuhkan di masyarakat.

c. Ciri-ciri madrasah efektif hasil dari penelitian ini dapat dilihat dari tujuan madrasah yang telah ditetapkan, kurikulum yang disusun, kepemimpinan kepala madrasah, iklim madrasah, kompetensi guru dan kerja sama dari peserta didik yang menaati aturan madrasah, serta adanya reward and punishmentyang diberlakukan.84

2. Tesis yang berjudul “Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001:2000 (Studi Kasus di Sebuah Lembaga Pendidikan Islam MA-MAK NU Banat Kudus)” yang ditulis oleh Dwi Wahyuni.

84

Fatah Syukur, Model Manajemen Madrasah Aliyah Efektif (Studi pada Tiga Madrasah Aliyah di Kudus), Disertasi pada Program Studi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, 2011, hlm. 367.

Hasil penelitian yang dilakukan tersebut menjelaskan bahwa: a. Terdapat beberapa upaya yang dilakukan oleh MA-MAK NU Banat

Kudus dalam proses implementasi manajemen mutu ISO 9000:2001 untuk memperoleh sertifikat ISO.

b. Upaya-upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan koordinasi dan rapat-rapat dengan beberapa unit lain, membentuk Tim ISO, studi banding ke SMK Tunas Harapan Pati yang sebelumnya telah mendapatkan sertifikat ISO, menyusun dokumen yang akan dijadikan dasar perjalanan dalam melaksanakan program madrasah, melaksanakan semua yang ditulis dalam dokumen, serta melaksanakan audit internal.

c. Setelah itu dilakukan audit kesesuaian oleh badan sertifikasi UKAS Jakarta (nama sebuah lembaga yang mengeluarkan sertifikat ISO).85 3. Tesis yang ditulis oleh Utoyo Dimyati dengan judul “Manajemen Berbasis

Sekolah dalam Upaya Peningkatan Mutu Madrasah (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Banat NU Kudus)”.

Tesis ini menjelaskan bahwa MA Banat NU Kudus sudah memenuhi standar madrasah/sekolah dengan sistem Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Hal ini dibuktikan bahwa semua karakteristik MBS, baik dalam hal manajemen, proses belajar mengajar, sumber daya manusia, sumber dana dan administrasi dapat dipenuhi dengan baik. MBS di MA Banat NU Kudus cukup berhasil memberikan kontribusi terhadap

85

Dwi Wahyuni, Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001:2000 (Studi Kasus di Sebuah Lembaga Pendidikan Islam MA-MAK NU Banat Kudus), Tesis pada Program Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang, 2009, hlm. 121.

output/outcome sesuai kriteria sekolah efektif, yaitu semakin meningkatkan prestasi akademik secara bertahap, kepuasan kerja guru dan karyawan dan penampilan organisasi yang baik.86

4. Tesis berjudul “Pemberdayaan Kelembagaan Madrasah Aliyah NU Banat Kudus” oleh Moh. Shonhaji.

Temuan penelitian yang disampaikan oleh peneliti adalah:

a. Adanya upaya-upaya yang dilakukan oleh MA NU Banat Kudus sebagai sebuah lembaga pendidikan Islam agar dapat berdaya guna secara maksimal dan berdaya saing dengan lembaga pendidikan lainnya.

b. Pemberdayaan kelembagaan di MA NU Banat Kudus dibagi menjadi dua, yakni kelembagaan yang dikelola secara formal seperti Komite Madrasah dan OSIS, serta kelembagaan yang dikelola secara informal seperti forum koordinasi 2-an (forum koordinasi setiap tanggal 2 untuk bidang kebahasaan), forum 13-an (forum koordinasi setiap tanggal 13 untuk bidang The Best Quality Class), pengajian Ahad awal bulan, forum Senin-an (forum koordinasi yang diselenggarakan setiap hari Senin) dan lain-lain.87

Penelitian terdahulu dengan menggunakan kata kunci manajemen pendidikan Islam juga ditemukan beberapa penelitian, antara lain:

86

Utoyo Dimyati, Manajemen Berbasis Sekolah dalam Upaya Peningkatan Mutu Madrasah (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Banat NU Kudus), Tesis pada Program Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang, 2004, hlm. 126.

87

Moh. Shonhaji, Pemberdayaan Kelembagaan Madrasah Aliyah NU Banat Kudus, Tesis pada Program Magister Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang, 2010, hlm. 135.

1. Tesis yang ditulis oleh Mujibur Rohman berjudul “Model Manajemen Peningkatan Mutu Terpadu Pendidikan Islam (Studi Kasus di MTs Negeri Model Brebes)”.

Penelitian ini memberikan hasil bahwa:

a. MTsN Model Brebes menerapkan model manajemen peningkatan mutu terpadu pendidikan dengan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act) yang memberikan kontribusi terhadap output sesuai dengan kriteria madrasah yang bermutu.

b. Keunggulan model manajemen peningkatan mutu terpadu pendidikan di MTsN Model Brebes antara lain adanya quality control yang bekerja secara intensif, SDM yang kompeten, perbaikan berkelanjutan yang sistematis dengan siklus PDCA, pendekatan data dan fakta, serta adanya budaya mutu yang menunjang terwujudnya visi dan misi madrasah.88

2. Yulinar Sofiyati dalam penelitiannya yang berjudul “Implementasi Prinsip-prinsip Manajemen Pendidikan Islam dalam Manajemen Persekolahan”.

Penelitian yang mengambil lokasi penelitian di MTs Syamsul Ulum Gunung Puyuh Sukabumi ini menyimpulkan bahwa secara keseluruhan manajemen sekolah di MTs Syamsul Ulum Gunung Puyuh Sukabumi semester genap pada tahun pelajaran 2010/2011, baik dipandang dari segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

88

Mujibur Rohman, Model Manajemen Peningkatan Mutu Terpadu Pendidikan Islam (Studi Kasus di MTs Negeri Model Brebes), Tesis pada Program Magister Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang, 2013, hlm. 5.

pengawasan, telah memenuhi seluruh indikator implementasi yang telah ditetapkan walaupun dengan prosentase yang bervariasi.89

3. Penelitian yang dilakukan oleh Nawawi berjudul “Otoritas Manajemen Mutu Madrasah di Era Otonomi”. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dengan adanya otonomisasi lembaga madrasah, maka madrasah diberi wewenang untuk mengatur rumah tangganya sendiri, meningkatkan sumber daya manusia dan mengupayakan pendanaannya secara mandiri. Untuk mewujudkan hal tersebut, lembaga madrasah harus mampu menerapkan Total Quality Management (TQM) dalam menghadapi persaingan bebas.90

4. Fuad Hasyim, dalam penelitiannya yang berjudul “Manajemen Pendidikan Islam Terpadu (Studi Komparasi Pengelolaan Asrama antara Asrama Pelajar Pondok Pesantren Nurul Ummah dengan Asrama Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah)”. Tinjauan terhadap manajemen kedua asrama tersebut melalui pendekatan manajemen sebagai sistem, meliputi: manajemen struktur, manajemen strategi pembinaan siswa, manajemen personalia, manajemen informasi dan manajemen lingkungan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua asrama mengembangkan manajemen berdasarkan sasaran pada kelima aspek yang diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan institusi terkait.91

89

Yulinar Sofiyati, “Implementasi Prinsip-prinsip Manajemen Pendidikan Islam dalam Manajemen Persekolahan” dalam Jurnal Tarbawi, Vol. 1 No. 3 September 2012, hlm. 151.

90

Nawawi, “Otoritas Manajemen Mutu Madrasah di Era Otonomi” dalam Jurnal Insania, Vol. 11 No. 1 Jan-Apr 2006, hlm. 8.

91

Fuad Hasyim, “Manajemen Pendidikan Islam Terpadu (Studi Komparasi Pengelolaan Asrama antara Asrama Pelajar Pondok Pesantren Nurul Ummah dengan Asrama Madrasah

5. Penelitian yang dilakukan oleh Bunai’ berjudul “Peningkatan Mutu Madrasah (Analisis Keefektifan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah)”. Penelitian ini menjelaskan bahwa salah satu model pengelolaan madrasah yang efektif adalah melalui pola Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah (MPMBM). Bentuk peningkatan mutu dengan pola MPMBM ini menekankan pada kemampuan madrasah dalam mengelola. Dengan pola ini, peran kepala madrasah sebagai salah satu unsur terpenting dalam pengelolaan madrasah sangat dibutuhkan. Kepala madrasah mempunyai tanggung jawab penuh terhadap kemajuan dan keberhasilan madrasah. Melalui pola MPMBM, diharapkan madrasah dapat lebih meningkat dan berkembang.92

Berdasarkan hasil penelusuran terhadap beberapa penelitian terdahulu tersebut, maka dapat diketahui letak perbedaaan dengan penelitian yang dilakukan ini. Penelitian ini lebih menekankan pada manajemen efektif yang diterapkan di MTs NU Banat Kudus dalam meningkatkan mutu pendidikan Islam. Selain itu juga membahas tentang strategi peningkatan mutu yang dilakukan sehingga dapat diketahui model manajemen yang diberlakukan.