• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut penulis bahwasanya penelitian yang terdahulu akan sangat bermakna dan bermanfaat, jika judul-judul peneltian yang digunakan sebagai bahan pertimbangan amat sangat bersinggungan dengan penelitian yang hendak dilakukan penulis dalam proposal ini. Biasanya peneliti terdahulu yang digunakan adalah penelitian yang terkait langsung dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis, dan berkaitan dengan judul penelitian yang penulis ajukan pada pembuatan tesis ini.

Salah satu contoh yang penulis temukan dalam jurnal, adalah berkaitan dengan judul Tesis yang penulis lakukan saat ini, dan telah bersinggungan. Misalnya pada tesis berikut ini yaitu:

1. Tesis Pertama

Penelitian terdahulu yang relevan pada tesis pertama meliputi: a. Nama Judul Tesis:

Pendidikan karakter dalam Perspektif Sunnah Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Bina Pribadi Islami Pada Peserta Didik Di SD Islam Terpadu Fitrah Insani Langkapura

b. Nama Penulis Tesis: Aminah c. Hasil Dari Penelitian Tesis:

1) Menekankan pada pendidikan karakter dapat di integrasikan kedalam pembelajaran di sekolah dalam semua mata pelajaran terutama mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai

mata pelajaran yang berperan besar dalam menanamkan nilai-nilai agama pada peserta didik di rumah, sekolah dan masyarakat 2) Pendidikan karakter dijadikan sebagai upaya peningkatan mutu

pelaksanaan kegiatan bina pribadi Islami pada peserta didik di SD Islam Terpadu Fitrah Insani Langkapura Bandar Lampung

d. Persamaan isi Tesis yang sedang Penulis Buat:

1) Pendidikan karakter dapat di integrasikan kedalam pembelajaran di sekolah dalam semua mata pelajaran

2) Pembahasan karakter menurut sudut pandang qur‟an dan al-Hadits Nabi SAW sebagai sumber hukum pertama dan kedua juga pedoman hidup seseorang muslim

3) Pendidikan karakter yang ditanamkan Nabi SAW kepada bangsa Arab memiliki keberhasilan besar dalam sejarah panjang bagsa arab

4) Membahas tentang perkembangan zaman modern kaitannya dengan masalah pendidikan karakter peserta didik

5) Permasalahan pembangunan akhlak adalah tanggung jawab bersama baik oleh orang tua, guru, kepala sekolah, masyarakat dan pemerintah

6) Membahas karakter peserta didik menurut para ahli ilmu pendidikan Islam

e. Perbedaan Isi Tesis yang sedang Penulis Buat:

1) Penelitian masalah karakter peserta didik dilakukan pada SD Islam Terpadu Fitrah Insani Langkapura Bandar lampung

2) Pembahasan di titik beratkan pada SDM yang melimpah menjadi sebuah kekayaan yang sangat besar bila memiliki kualitas yang baik, dan membawa juga kualitas pendidikan yang baik

3) Membahas tentang gugusan pendidikan karakter yang digagas oleh pemerintah

4) Membahasa latar belakang bangsa arab sebelum datangnya Islam di negara tersebut kaitannya dengan karakter mereka

5) Membahas tentang kepemimpinan Rasulullah SAW dilihat dari segi karakter

6) Membahas nlai-nilai karakter Nabi Ibrahim AS

7) Membahas pada masalah mentarbiyahkan para sahabat Rasulullah SAW dan bangsa arab yang sebelumnya bangsa ini tidak diperhitungkan dalam sejarah

8) Keberhasilan Nabi SAW dalam mendidik para sahabat dalam hal karakter

9) Membahas masalah perkembangan zaman yang serba modern imbasnya kepada karakter para peserta didik

10) Membahas pada masalah perkembangan remaja dan kenakalannya.

2. Tesis Kedua

Penelitian terdahulu yang relevan pada tesis kedua meliputi: a. Nama Judul Tesis:

Peranan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Meningkatkan Akhlak Mulia Peserta Didik SD Inpres Unggulan BTN Pemda Makassar

b. Nama Penulis Tesis: Syahrir Malle

c. Hasil Dari Penelitian Tesis: 1) Akhlak peserta didik SD Inpres Unggulan BTN Pemda Makassar

sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan shalat berjama‟ah juga telah berjalan dengan lancar, penerapan budaya salam juga berjalan sesuai apa yang diharapkan para guru, orang tua dan masyarakat.

2) Faktor pendukung pelaksanaan peningkatan akhlak mulia peserta SD Inpres Unggulan BTN Pemda Makassar adalah adanya dukungan penuh dari kepala sekolah dan guru-guru melalui keteladanan, sarana dan prasarana yang memadai seperti mushalla dan kantin sehat

3) Faktor penghambat ialah kondisi sosial rumah tangga peserta didik, lingkungan diluar sekolah dan peserta didik yang belum memahami pentingnya akhlak mulia

4) Adapun upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan akhlak mulia peserta didik di SD Inpres Unggulan BTN Pemda Makassar adalah memberikan contoh yang baik terkait penerapan budaya salam, budaya bersih dan pembiasaan shalat berjama‟ah serta memberikan sangsi bagi peserta didik yang masuk kelas tanpa mengucapkan salam.

d. Persamaan isi Tesis yang sedang Penulis Buat:

1) Penulisan Tesis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan metode normatif, pedagogis dan psikologis

2) Pengumpulan data menggunakan pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi

3) Pengolahan analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan

4) Menekankan pada pembentukan akhlak mulia e. Perbedaan Isi Tesis yang sedang Penulis Buat:

1) Guru Pendidikan Agama Islam dalam peningkatan akhlak mulia peserta didik di SD Inpres Unggulan BTN Pemda Makassar 2) Adanya kerjasama antara guru dengan kepala sekolah untuk

meningkatkan kerjasama dalam semangat kerja, sopan santun dan saling menghargai guna menjadikan panutan dan tauladan

3) Membangun komunikasi dengan stakeholder, dan orang tua untuk melengkapi sarana dan prasarana sebagai solusi mengatasi hal-hal yang dapat menghambat peningkatan akhlak mulia

4) Penelitian dilaksanakan di SD Inpres Unggulan BTN Pemda Makassar

5) Menekankan pada pentingnya pendidikan secara umum dengan berorientasi kepada N0. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1

3. Tesis Ketiga

a. Nama Judul Tesis: Pembentukan Karakter Islami Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

Kelompok Ilmiah Remaja di SMA Negeri 3 Cilacap b. Nama Penulis Tesis: Solihatun Kamaliyah

c. Hasil Dari Penelitian Tesis: 1) Nilai-nilai karakter islami yang melekat pada diri peserta didik

dalam Pembentukan Karakter Islami Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja di SMA Negeri 3 Cilacap yaitu nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, rasa memiliki tanggung jawab, memiliki kerja keras, memiliki sifat-sifat religius, memiliki dan melekatnya rasa persahabatan, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal-hal positif terutama dalam hal karakter.

2) Pembentukan karakter islami melalui kegiatan ekstrakurikuler kelompok Ilmiyah Remaja di SMA Negeri 3 Cilacap didasari dengan akidah atau keimanan dan rasa syukur terhadap kebesaran Allah SWT yang telah dimiliki oleh anggota KIR melalui integrasi antara agama dan sains dalam kegiatan KIR yaitu pembuktian ayat-ayat kauniyah dalam al-qur‟an dengan penelitian yang telah dilakukan.

d. Persamaan isi Tesis yang sedang Penulis Buat: 1) Penulisan Tesis menggunakan metode kualitatif dengan

pendekatan metode normatif, pedagogis dan psikologis

2) Pengumpulan data menggunakan pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi

3) Pengolahan analisis data, menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan

4) Menekankan pada pembentukan akhlak mulia

e. Perbedaan Isi Tesis yang sedang Penulis Buat: 1) Pembahasan pendidikan moral mengacu kepada Undang-Undang

N0. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 2) Pembahasan karakter melalui konteks mikro melalui kegiatan

ekstrakurikuler atau satuan pendidikan yang bersifat umum berorientasi kepada kelompok KIR

3) Membahas pengaruh teknologi dan globalisasi yang menurutnya selain menimbulkan dampak positif juga menimbulkan dampak negatif

Sumbangan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang relevan di atas, adalah untuk mengkaji tentang karakter siswa, Berdasarkan realitas di atas, penulis belum menemukan penelitian yang membahas tentang peningkatan karakter siswa dilingkungan SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten

Dari ketiga judul tesis yang penulis ambil kegunaanya adalah agar terhindar dari pengulangan atau bahkan plagiasi karya ilmiah.

Tujuan di cantumkannya penelitian terdahulu yang relevan, adalah untuk mengetahui bangunan keilmuan, yang telah diletakkan oleh orang lain, sehingga penelitian yang akan dilakukan benar-benar baru dan belum diteliti oleh orang lain. Dalam kata lain, dengan menelaah penelitian terdahulu yang relevan, seseorang akan dengan mudah melokalisasi kontribusi yang akan di buat.

William Asher mengatakan: bahwa: “If man is not aware of

what has been learned in history, it is said he is bound to repeat the experiences”, Manusia yang tidak menyadari apa yang telah

dipelajarinya dalam sejarah, yang dikatakan bahwa dia terikat untuk mengulangi pengalaman-pengalaman”. Memang benar apa yang dikatakan olehnya itu, masalah-masalah pendidikan yang kita dapati sekarang ini bukan seluruhnya masalah baru, atau bahkan boleh dikatakan masalah-masalah yang lama sering muncul kembali dalam keunikan yang lain.128

Winarno Surakhmad menyebutkan, tentang studi pendahuluan ini dengan eksploratoris sebagai dua langkah, dan perbedaan antara langkah pertama dengan langkah kedua ini, adalah penemuan dan pengalaman. Memilih masalah adalah mendalami masalah itu, sehingga harus dilakukan secara lebih sistematis dan intensif. Dalam

128

William Asher J. Education Research and Evaluation Methode, Litthle, Brown and

mengadakan studi pendahuluan kemungkinan ditemukan, bahwa orang lain telah berhasil mengadakan hal tersebut dan memecahkannya masalah itu, mungkin juga orang lain menemukan hal-hal yang relevan dengan masalah itu, sehingga memperkuat keinginannya untuk meneliti, karena justru orang lain juga mempermasalahkannya. “Jika terapan orang lain yang mempermasalahkan pada hal yang sama, namun belum terjawab persoalannya itu, calon peneliti dapat mengetahui metode apa yang akan digunakan, hasil-hasil apa yang telah dicapai, bagian mana dari penelitian itu yang belum terselesaikan?, faktor-faktor apa yang mendukung, dan hambatan apa yang telah diambil untuk mengatasi hambatan penelitian?”. Dalam melakukan studi pendahuluan harus di ingat dengan 3 P yaitu:

1. Paper, dokumen, buku-buku, makalah atau bahan tertulis lainnya, baik berupa teori, laporan penelitian atau penemuan sebelumnya (findings). Studi ini disebut dengan kepustakaan atau literatur studi 2. Person: bertemu, bertanya, dan berkonsultasi dengan para ahli atau

nara sumber

3. Place: tempat, lokasi atau benda-benda yang terdapat ditempat penelitian.129

Dokumen terkait