• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Md. Abul Kalam Siddike. Dalam penelitiaannya yang berjudul “Exploring digital literacy competencies among the library and information professionals of bangladesh: problems and recommendations”dengan konsep teori Stephen Mutula dan Justus Wamukoya yakni kompetensi literasi digital dasar (basic digital literacy competencies), kompetensi literasi digital menengah (intermediate digital literacy competencies), kompetensi literasi digital tingkat lanjut (advanced digital literacy competencies), kompetensi teknis literasi digital (technical digital literacy competences), kemahiran literasi digital (digital literacy proficiency).

Dalam penelitiannya, mayoritas besar (62,5%) responden adalah laki-laki dan 37,5% responden adalah perempuan, yang tidak mengherankan karena profesi didominasi oleh para profesional informasi laki-laki. Hampir setengah dari responden berusia antara 36 dan 45 tahun dan selebihnya hampir terbagi rata antara usia antara 26-35 tahun dan 46-55 tahun.

Dalam hal kualifikasi pendidikan, sebagian besar responden (87,5%) memiliki gelar master dalam ilmu perpustakaan dan informasi. Selain gelar, beberapa dari mereka juga menghadiri lokakarya atau melanjutkan kursus pendidikan untuk memperbarui pengetahuan mereka.

HASIL DAN PEMBAHASAN DARI STUDI

Kompetensi Literasi DigitalDasar

Tabel 1: Kompetensi literasi digital dasar (n = 40)

Digital literacy abilities Exhibited Sangat Rendah

Microsoft Office (MS- Word, Excel, PowerPoint, dll) dengan benar tentang pengetahuan dasar computer serta literasi digital

10% 7.5% 45% 17.5% 5%

Kompetensi Literasi Digital Menengah:

Tabel 2: Kompetensi literasi digital menengah (n = 40)

Digital literacy abilities Exhibited Sangat Rendah

Kompetensi Literasi Digital Lanjutan

Tabel 3: Kompetensi literasi digital tingkat lanjutan (n = 40)

Digital literacy abilities Exhibited Sangat Rendah

Kompetensi Literasi Digital Pencarian Lanjutan

Tabel 4: Kompetensi literasi digital pencarian lanjutan (n = 40).

Digital literacy abilities operator boolean (AND, OR, and

NOT) 5% 15% 62.5% 15% 2.5%

Kemampuan menggunakan

truncation 12.5% 75% 7.5% 5% 0%

Kemampuan menggunakan

proximity searching 17.5% 72.5% 7.5% 7.5% 0%

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan semua data atau keadaan subjek atau objek penelitian kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung pada saat ini dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya dan dapat memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah.

Nazir (2011) menyebutkan bahwa penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu set pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, yang memiliki tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran dan lukisan secara sisteamtis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diseliki.

Jenis penelitian yang digunakan pada studi ini adalah jenis penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong (2006) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskripstif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut mementingkan proses dibandingkan dengan hasil akhir. Oleh karena itu,

urutan-urutan kegiatan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh).

Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan yaitu metode kualitatif lebih bisa dan mudah menyesuaikan apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, metode ini menyajikan hakekat hubungan antara peneliti dan responden secara langsung dan metode ini lebih peka sehingga dapat menyesuaikan diri dan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi peneliti.

Penelitian diarahkan untuk mendapatkan fakta-fakta yang berhubungan dengan aktivitas literasi digital mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi Semester 5 Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini menganalisis dan mendeskripsikan level atau kompetensi literasi digital mahasiswa yang didapatkan dari hasil wawancara dengan informan penelitian.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Departemen Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Jl. Universitas No. 1 Kampus USU, Padang Bulan, Medan.

3.3 Instrumen Penelitian

Intrumen dalam penelitian ini adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati dan secara spesifik semua fenomena ini disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 2006).

Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah alat perekam, media tulis, daftar pertanyaan, dan kamera (smartphone juga digunakan sebagai kamera). Alat perekam merupakan alat pendamping dari daftar pertanyaan yang dibuat peneliti yang berfungsi untuk lebih memperjelas kata-kata yang diucapkan oleh responden, tetapi untuk menggunakan alat perekam wajib terlebih dahulu mendapat ijin dari informan. Peneliti dapat memutar kembali alat perekam tersebut dan dapat disimpan dalam jangka waktu lama, sehingga pada saat peneliti lupa atau pada saat verifikasi data, alat perekam tersebut dapat diputar kembali untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas.

3.4 Informan Penelitian

Pada penelitian kualitatif ini, teknik penentuan informan penelitian dan pengambilan sampelnya cenderung sedikit dan dipilih menurut tujuan (purpose) penelitian. Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi sebagian dari sumber data. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili)”.

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel untuk pemilihan informan penelitian yang digunakan adalah teknik purposive sampling.

Purposive sampling merupakan pelabelan (pemberian nama) terhadap suatu aktivitas ketika peneliti mengumpulkan data dari kelompok yang

dipertimbangkan secara cermat dan kelompok yang dinilai memberikan informasi yang cukup. Informan penelitian adalah mahasiswa program studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatra Utara. Dengan demikian, jumlah informan ditetapkan sejumlah 5 orang yang dianggap memiliki karakteristik yang sama dan mampu memberikan informasi yang cukup.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Sumber data menurut Arikunto (2009) adalah subjek dari mana data itu diperoleh. Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder.

1. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan. Data ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung maupun hasil wawancara kepada informan berdasarkan pedoman wawancara yang dibuat oleh peneliti.

2. Data sekunder dalam penelitian ini didapat melalui peninggalan tertulis yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku literatur, jurnal, dokumen, dan tulisan yang dianggap peneliti berkenan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan fokus penelitian maka yang dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Data Primer

Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung dari informan penelitian, berupa hasil wawancara, data primer akan menjadi sumber data utama dalam penelitian. Dalam mendapatkan data primer, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Wawancara; Teknik pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan informan untuk mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan penelitian ini.

b. Observasi; Mengamati secara langsung tanpa mediator sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut. Kegiatan observasi meliputi melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan.

c. Dokumentasi; Mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis yakni catatan hasil wawancara dan hasil rekaman.

2. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data yang mendukung data primer. Data yang ditambahkan atau pelengkap yang bisa didapat dari studi pustaka dan literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisir data, mencari dan menemukan pola,

menentukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.

Komponen dalam analisis data:

1. Reduksi Data

Merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, mengabstrakkan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Dimana setelah peneliti memperoleh data, harus lebih dulu dikaji kelayakannya dengan memilih data mana yang benar-benar dibutuhkan dalam penelitian ini.

2. Penyajian Data

Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang disesuaikan dan diklarifikasi untuk mempermudah peneliti dan menguasai data dan tidak terbenam dalam setumpuk data.

3. Verifikasi (Menarik Kesimpulan)

Kesimpulan selama penelitian mengandung makna-makna yang muncul dari data yang diuji kebenarannya, kekokohannya dan

kecocokannya sehingga diperoleh kesimpulan yang jelas kebenaran dan kegunaannya.

3.8 Teknik Keabsahan Data

Penelitian ini berangkat dari data. Data adalah segala-galanya dalam penelitian. Oleh karena itu, data harus benar-benar valid. Ukuran validitas suatu penelitian terdapat pada alat untuk menjaring data, apakah tepat, benar-benar sesuai dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Alat untuk menjaring data penelitian kualitatif terletak pada penelitian yang dibantu dengan metode interview, observasi, dan metode dokumentasi.

Dalam penelitian kualitatif, instrumen utamanya adalah manusia, karena itu yang diperiksa adalah keabsahan datanya. Untuk menguji kredibilitas data penelitian peneliti menggunakan teknik Triangulasi. Teknik triangulasi adalah menjaring data dengan berbagai metode dan cara dengan menyilangkan informasi yang diperoleh agar data yang didapatkan lebih lengkap dan sesuai dengan yang diharapkan. Setelah mendapatkan data yang jenuh yaitu keterangan yang didapatkan dari sumber-sumber data telah sama maka data yang didapatkan lebih kredibel.

Dalam penelitian ini peneliti membandingkan atau mengecek ulang kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara mendalam. Peneliti juga mencari jawaban-jawaban dari informan satu dengan informan lainnya yang saling bersinggunggan untuk membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda.

BABIV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Informan

Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Strudi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara angkatan tahun 2016 (semester 5).

Karakteristiik informan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu informan yang sering menggunakan berbagai perangkat digital dan sering berliterasi di internet.

Dari hasil wawancara diperoleh informan sebanyak 5 orang. Pada saat proses wawancara, kelima informan memberikan jawaban yang hampir sama, sehingga ditemukan data yang mirip dan berulang-ulang. Berikut adalah daftar karakteristik informan :

Tabel 4.1 Daftar karakteristik Informan

No Kode Informan Stambuk Loaksi Wawanca Hari/Tanggal Wawancara 01 I1 Informan

1

2016 Ruang Layanan DDC Program Studi Ilmu Perpustakaan

Selasa, 11 September 2018 02 I2 Informan

2

2016 Ruang Layanan DDC Program Studi Ilmu Perpustakaan

Jumat, 14 September 2018 03 I3 Informan

3

2016 Ruang Layanan DDC Program Studi Ilmu Perpustakaan

Jumat, 14 September 2018 04 I4 Informan

4

2016 Ruang Layanan DDC Program Studi Ilmu Perpustakaan

Jumat, 14 September 2018 05 I5 Informan

5

2016 Ruang Layanan DDC Program Studi Ilmu Perpustakaan

Senin, 17 September 2018 Wawancara berlangsung secara informal. Wawancara dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang telah disusun sebelumnya sesuai dengan indikator teori. Pelaksanaan wawancara dilakukan di ruang layanan skripsi dan

ditemui disana. Wawancara juga dilakukan pada jam yang telah ditetapkan sesuai janji untuk wawancara. Disamping itu wawancara berlangsung alamiah, apa adanya dan tidak diatur sedemikian rupa untuk tujuan tertentu, begitu juga dengan bahasa adalah bahasa informal. Isi wawancara berkembang sesuai dengan jawaban yang diberikan informan.

4.2 Kategori

Berdasarkan hasil wawancara, penelitian menyusun sebuah kerangka awal analisa sebagai acuan pedoman. Dengan pedoman ini, peneliti membaca kembali transkip wawancara lalu memilih data yang relevan dengan penelitian sehingga menghasilkan beberapa kategori. Dalam transkip wawancara terdapat 6 kategori yang dapat dikelompokkan kedalam 2 bagian yakni penggunaan perangkat digital dan juga kegiatan literasi. Adapun 6 kategori itu adalah :

4.2.1 Kemampuan Dasar (Foundational Competencies)

Salah satu indikator awal literasi digital dilihat melalui kemampuan dasar (foundational competencies) yang dimiliki yaitu kemampuan berkomunikasi.

Komunikasi merupakan pertukaran informasi, ide, perasaan yang menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak atau lebih. Informasi tersebut dapat diperoleh dari hasil diskusi langsung Komunikasi melalui diskusi atau sharing merupakan hal yang sangat lazim dan sangat sering dilakukan oleh mahasiswa karena seringnya bertatap muka dan hal yang didiskusikan juga bervariasi mulai

dari tugas kuliah, politik, trend yang sedang muncul, berita yang sedang viral, dan lain sebagainya. Berikut diuraikan pernyataan informan I1, I2, I3, I4, I5

I

.

1 : Misalnya informasi yang berhubungan dengan tugas-tugas kuliah dan juga yang sedang trend diperbincangkan. Lagi trend itu misalnya fashion, asean games kemarin, dan lain sebagainya.

I2 : Lebih sering tentang tugas. Atau berita-berita tetapi lebih dominan ke politik. Kami sering bahas politik juga.

I3 : Lebih sering itu sebagai anak kuliah tentunya tugas kuliah salah satunya kak, apalagi jika sedang membahas tugas-tugas kuliah.

Terus informasi yang sedang viral atau sedang buming.

Informasinya apa kenapa bisa terjadi seperti itu. Begitulah yang dibahas kak.

I4 : Paling seperti berita, terus tentang sharing bertukar pikiran tentang banyak hal. Paling juga tentang tugas kuliah.

I5 : Informasi itu banyak hal juga tugas-tugas kuliah dari dosen.

Dengan komunikasi, sikap dan maksud antara satu mahasiswa dengan mahasiswa lain dapat dipahami. Pengukuran efektifitas dari suatu proses komunikasi dapat dilihat dari tercapainya tujuan mahasiswa si pengirim pesan.

Makna pesan dapat disampaikan secara ringkas dan jelas. Bahasa yang digunakan juga mudah untuk dipahami. Dalam komunikasi yang dilakukan oleh para informan, mereka sedikit banyaknya memahami topik yang sedang mereka diskusikan. Dan melalui komunikasi tersebut, informan menemukan solusi atas masalah yang sedang dibahas. Masing-masing individu dalam kelompok diskusi atau sharing akan memberikan memberikan pendapatnya sebagai bentuk penyelesaian masalah. Beberapa masalah terselesaikan dengan baik, ada juga beberapa topik masalah yang masih tetap berlanjut tetapi minimal ada gambaran penyelesaian masalah. Berikut diuraikan pernyataan informan I dan I .

I1 : Membantu kak, karena mereka juga memberikan pendapat tentang solusi penyelesaian apalagi tentang tugas kuliah, sebagai mahasiswa harus dicari dimana tugasnya dan cara mengerjakan nya.

I4 : Membantu kak. Kenapa ini bisa begini kemudian akan ada kesimpulannya dalam pikiran kita.

Beberapa masalah terselesaikan dengan baik, ada juga beberapa topik masalah yang masih tetap berlanjut tetapi minimal ada gambaran penyelesaian masalah. Berikut diuraikan pernyataan informan I2, I2 dan I5

I

.

2 : Membantu. Pasti membantu. Meskipun kita tidak bisa secara langsung menyelesaikannya, masih ada proses lagi tetapi yang penting satu masalah itu ada masukannya.

I3 : Kebanyakan bisa kak, tapi tidak semuanya juga. Karena ada beberapa hal yang bisa merusak komunikasi juga. Misalnya sedang sharing tugas, dan tugasnya terhubung ke jaringan lalu jaringan itu rusak atau lambat, jadi otomatis berhenti sesi diskusinya. Jadi karena kerusakan itu topik beralih membahas ke topik yang lain. Atau jadi malas mengerjakannya meskipun belum juga diperoleh solusi nya.

I5 : Dalam penyelesaian suatu topik masalah dapat terselesaikan tetapi jika masih belum dapat penyelesaian kadang kami juga mencari dari wesite. Ini khusus untuk tugas kuliah kak.

Mencarinya dari internet apabila tidak ditemukan dari diskusi.

4.2.2 Kemampuan Utama (Basic Competencies)

Kemampuan utama (Basic Competencies) tersebut dalam penelitian ini diukur dengan pengenalan akan perangkat komputer. Sebuah alat yang dapat dipergunakan multi fungsi ini sangat umum dimiliki oleh mahasiswa dalam membantu berbagai hal. Komputer adalah alat elektronik yang dipakai untuk manipulasi data dengan cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan agar

secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output berupa informasi.

Komputer digunakan sebagai sarana komunikasi, sebagai alat hiburan, sebagai sarana pendidikan, dan sarana informasi. Maka dari itu dalam hal pendidikan dijaman seperti sekarang merupakan keharusan mengetahui penggunaan komputer agar tidak menghambat dalam pekerjaan, karena hampir seluruh bidang pekerjaan kebanyakan menggunakan bantuan komputer. Untuk dapat bekerja dengan semestinya, perangkat komputer biasanya dilengkapi berbagai komponen yang gunanya untuk menunjang kinerja komputer tersebut.Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, informan mengetahui beberapa komponen komputer yang lazim diketahui seperti diuraikan oleh I1, I2, I3, I4, I

“Ada CPU yang bentuknya seperti kotak-kotak dan yang bisa masuk CD dan flashdisk, Hard Disk juga ada, RAM itu penyimpanan dalam, keyboard tempat ketikan, mouse itu kursor, monitor layarnya.”

5.

Sedikit berbeda dengan I5 yang menambahkan VGA dan proyektor sebagai komponen komputer. Berikut diuraikan pernyataan informan I5

“VGA juga termasuk sepertinya, alat pembantu proyektor yang dapat menampilkan presentasi.”

:

Disamping itu, komputer juga dilengkapi dengan perangkat input yakni perangkat keras yang berguna untuk memasukan data atau perintah dalam komputer seperti flashdisk, modem, CD. Berdasarkan hasil wawancara, jenis perangkat input yang diuraikan informan I1, I2, I3, I4, I5.

“Kalau flashdisk fungsinya untuk penyimpanan juga akan tetapi satuan penyimpanannya sedikit hanyahitungan beberapa GB, kalau modem itu untuk tempat kalau kita memerlukan bantuan akses internet, dan kalau

sebagai berikut :

CD untuk penyimpanan juga yang bentuknya seperti lempengan aluminium.”

Wawancara yang dilakukan peneliti terhadap kelima informan, bahwa informan tersebut memiliki laptop. Pada laptop, proses menyalakan, mematikan dan merestart laptop diuraikan oleh informan I1, I2, I3, I4, I5.

“Untuk menyalakan laptop ada tombol powernya lalu tekan hinggahidup kak, untuk mematikannya juga ada tombol power pilihan shut down, dan untuk merestart sama juga tetapi yang ada pilihannya restart laptop.”

sebagai berikut :

Sebuah aplikasi atau program adalah perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan suatu aktivitas atau tugas yang spesifik. Aplikasi dalam laptop seperti aplikasi Microsoft Office antara lain Ms. Word, Ms. Excel, Ms.

Powerpoint, Ms.Acces. Aplikasi ini digunakan untuk membantu penyuntingan seperti seperti menulis, membuat data, menggambar dan masih banyak lainnya.

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti, respon informan I1, I2, I3, I4, I5

“Fungsinya Ms. Word itu untuk membuat tulisan dan kata-kata, untuk membuat makalah juga. Ms. Excel biasanya perhitungan dan angka, Ms. Powerpoint untuk presentasi. Ms. Acces itu untuk mengolah data.

Biasanya access itu juga dapat digunakan untuk membuat database manualnya perpustakaan kak.”

diuraikan sebagai berikut :

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa informan I1, I2, I3, I4, I5 sudah memiliki kemampuan terhadap pengenalan dasar-dasar komputer seperti perangkat keras komputer, perangkat input, menyalakan, mematikan dan merestart laptop serta pengetahuan aplikasi tertentu di laptop seperti aplikasi Microsoft Office antara lain Ms. Word, Ms. Excel, Ms. Powerpoint, Ms.Acces.

4.2.3 Kemampuan Menengah (Intermediate Competencies)

Pada level kompetensi literasi digital ini, berhubungan dengan pemahaman bagaimana berbagai fitur dalam laptop dapat digunakan yaitu kemampuan dalam menggunakan laptop dan aplikasi laptop. Salah satunya adalah pemahaman mengenai struktur folder dan sub folder, menggandakan file, dan menghapus file. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti, respon informan I1, I2, I3, I4, I5

“Kalau folder utama kak, misalnya di document terus klik kanan pilih yang new folder lalu tulis nama foldernya. Terus kalau sub folder, di dalam folder yang telah dibuat tadi, klik kanan lagi pilih new folder lalu buat nama foldernya. Jadi ibarat di dalam folder ada foldernya lagi.”

diuraikan sebagai berikut :

“Klik kanan file yang akan di copy, aku biasanya klik dulu file yang akan aku copy terus aku arahkan kursor ke tempat file yang aku inginkan Ctrl+C, terus aku pilih file tujuan tekan Ctrl+V. Namun beda lagi kalau yang cara satu lagi kalau misalnya berbeda tempat mengcopy filenya,kalau dari flasdishk itu biasanya aku klik dan tahan langsung arahkan ke tempat penyimpanan lain, lepas. Itu otomatis tercopy sendiri.”

“Kita klik di filenya baru klik kanan juga bisa pilih delete baru yes.

Dari keyboardnya juga bisa, yang ada tulisan deletenya terus enter.”

Level kompetensi literasi digital ini juga berhubungan dengan pengetahuan menggunakan printer. Pada level ini, peneliti mendapati bahwa kelima informan (respon informan I1, I2, I3, I4, I5) masing-masing memiliki printer. Pada penggunaan printer ini terdapat beberapa pengetahuan seperti menginstal printer, menghidupkan printer, mencetak dokumen, bagaimana file akan di print, dan perawatan printer. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti, respon informan I1, I2, I3, I4, I5 diuraikan sebagai berikut :

“Di sambungkan terlebih dadulu semua kabelnya, ada ke printer dan ada disambungkan ke listrik. Buka aplikasi printer seperti printer ku tipe canon 2770, terus klik next next hingga ada muncul instal. Ikuti terus hingga selesai. Jika sudah bisa kemudian akan ada muncul di laptop nama printer kita canon 2770.”

“Kalau untuk menghidupkan printer, tekan tombol power sampai muncul warna kuning, biarkan sebentar dia berproses hingga berbunyi-bunyi nanti.”

“Kalau untuk ngeprint, setelah kabel dari printer ke laptop disambungkan, selanjutnya buka file atau dokumen yang ingin di print,

“Kalau untuk ngeprint, setelah kabel dari printer ke laptop disambungkan, selanjutnya buka file atau dokumen yang ingin di print,

Dokumen terkait