• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Literatur

B. Penelitian Terdahulu

Berikut merupakan tabel mengenai data dari penelitian terdahulu yang telah dilakukan:

Tabel 2.2 Penelitian terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian 1. Scott D. Dyreng, Michelle Hanlon, dan Edward L. Maydew (2008) Long Run Corporate Tax avoidance

Short Run tax avoidance berpengaruh positif terhadap long run tax avoidance

2.

Mihir A Desai dan Dhammika Dharmapala (2009) Corporate Tax avoidance and Firm Value

Hubungan anatara tax avoidance dengan nilai perusahaan positif dan tidak signigfikan

3. Tryas Chasbiandani dan Dwi Martani (2012) Pengaruh Tax avoidance Jangka Panjang terhadap Nilai Perusahaan

Short run tax avoidance berpengaruh positif terhadap long run tax avoidance. Dan long run tax avoidance berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, sednagkan short run tax avoidance tidak secara signifikan mempengaruhi nilai perusahaan

30 Lanjutan Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian 4. Xiaohang (Tina) Wang (2010) Tax avoidance, Corporate Transparancy and Firm Value

Perusahaan yang memiliki transparansi yang baik akan lebih melakukann penghindaran pajak. dan tax avoidance berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, terutama pada

perusahaan yang

transparansinya baik. 5.

Nuralifmida Ayu Annisa dan Lulus Kurniasih (2012)

Corporate Governance

terhadap Tax avoidance

Elemen corporate governance yang terdiri dari kualitas audit dan komite audit secara signifikan mempengaruhi aktivitas penghindaran pajak sendangkan untuk kepemilikan institusional dan dewan komisaris tidak mempengaruhi aktivitas penghindaran pajak. 6. Nanik Lestari, Ratna Wardhani dan Viska Anggraita (2014) Pengaruh Perencanaan Pajak terhadap Nilai perusahaan dengan Moderasi Corporate Governance

Terdapat pengaruh positif antara aktivitas perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan. Sedangkan corporate governance memiliki pengaruh negative terhadap hubungan positif perencanaan pajak dengan nilai perusahaan.

31 C.Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini digambarkan dalam Gambar 2.1

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Belum maksimalnya realisasi pajak dengan target penerimaan pajak

Efek perilaku penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan

Basis teori: Signalling Theory, Agency Theory

Tax avoidance

Efektivitas Komite Audit

Nilai Perusahaan

Variabel Independen Variabel Dependen

Variabel Moderating

Metode Analisis Data

Statistik Deskriptif

Uji Model Regresi

32 D. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh tax avoidance terhadap nilai perusahaan

Desai dan Dharmapala (2009) mengatakan sudut pandang tradisional terhadap penghindaran pajak perusahaan menunjukkan bahwa nilai pemegang saham seharusnya meningkat seiring dengan aktifitas penghindaran pajak perusahaan, namun hal ini berbeda dengan pandangan manajer mengenai aktivitas penghindaran pajak.

Perspektif manajer atas penghindaran pajak mengatakan penghindaran pajak tidak selalu diinginkan oleh pemegang saham karena terdapat biaya yang harus dikeluarkan di waktu yang akan datang, seperti biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan pajak, tambahan biaya kepatuhan (Wang, 2010).

Hanlon dan Slemrod (2009) dalam penelitiannya menguji bagaimana reaksi pasar atas tindakan tax avoidance yang dilakukan oleh perusahaan, menunjukkan bahwa tindakan tax aggressiveness dapat meningkatkan atau menurunkan nilai saham perusahaan. Jika tax aggressiveness dipandang sebagai upaya untuk melakukan tax planning dan efisiensi pajak, maka pengaruhnya positif terhadap nilai perusahaan. Namun jika dipandang sebagai tindakan non compliance, hal tersebut akan meningkatkan risiko sehingga mengurangi nilai perusahaan.

Chasbiandani dan Martani (2012), menyebutkan bahwa pemegang saham, sebagai pengawas menyetujui tindakan penghindaran pajak yang dilakukan oleh manajemen dan manfaat yang akan diterima atas imbal

33 jasa aktivitas tersebut lebih tinggi dibanding dengan biaya yang akan dikeluarkan.

Pada dasarnya praktik penghindaran pajak masih dianggap sebagai benefit bukan sebuah risiko, terlebih lagi praktik penghindaran pajak merupakan salah satu cara manajemen untuk meminimalkan jumlah pajaknya dengan cara yang masih diperbolehkan, disamping itu semua, praktik penghindaran pajak dilakukan juga untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Wilson (2009), Wang (2010) dan Martani et al (2009) menemukan adanya pengaruh positif perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan. Hubungan positif tersebut menunjukkan bahwa manajerial melakukan perencanaan pajak dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan dan benefit yang diperoleh lebih besar daripada risikonya. Sedangkan Desai et al. (2009) menemukan pengaruh namun tidak signifikan antara penghindaran pajak dengan nilai perusahaan (Torbin’s Q) dalam konteks pada perusahaan di Amerika.

Dari pemaparan diatas menunjukkan bahwa perencanaan pajak dalam kasus ini aktivitas penghindaran pajak dapat berdampak positif maupun negatif terhadap nilai perusahaan. Perencanaan pajak akan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan jika aktivitas perencanaan pajak dianggap lebih memberikan benefit dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perencanaan pajak (perspektif tradisional, Desai et al. (2009)). sedangkan perencanaan pajak

34 berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan jika manajer melakukan aktivitas perencanaan pajak guna menutupi tindakan oportunistik manajer dengan mamanipulasi laba yang dilaporkan dan kurang transparan manajer dalam menjalankan operasional perusahaan (perspektif agency theory, Desai et al (2009)).

Selain itu, pengaruh negatif perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan mungkin disebabkan benefit yang diperoleh lebih kecil dibanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas perencanaan pajak, sehingga nilai perusahaan menurun (Lestari, dkk (2014)). Dari pemaparan diatas peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H1: Tax avoidance berpengaruh terhadap nilai perusahaan

2. Pengaruh interaksi antara tax avoidance dan efektivitas komite audit terhadap Nilai Perusahaan

Menurut Desai dan Dharmapala (2009) dalam Lestari (2014), tax planning melalui tax avoidance dengan nilai perusahaan (firm value) dipengaruhi oleh penerapan corporate governance. Jika kualitas corporate governance yang masih buruk dapat mendorong manajer untuk bertindak lebih agresif dalam pengelolaan pajak untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan memaksimalkan pengembalian kepada pemegang saham. Sedangkan perencanaan pajak akan bermanfaat bagi perusahaan jika perusahaan memiliki corporate governance yang baik.

Peranan mekanisme corporante governance dalam memonitoring aktivitas perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan mempunyai hasil

35 dan arah yang bervariasi dan belum konsisten seperti: Wahab et al (2012), Wilson (2009), Chen et al (2010), Wang (2010) dan Desai et al. (2009). Wahab et al (2009) mendapatkan hasil bahwa corporante governance berpengaruh negatif namun tidak signifikan dalam hubungan perencanaan pajak dengan nilai perusahaan dalam konteks perusahaan di U.K.

Desai et al (2009) menguji pengaruh corporate governance terhadap hubungan tax avoidance dengan nilai perusahaan, dan hasilnya corporante governance tidak berpengaruh terhadap hubungan perencanaan pajak dengan nilai perusahaan dalam konteks perusahaan di Amerika.

Belum konsistensinya peranan corporante governance dalam memonitoring perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan, mungkin disebabkan dimana dalam penelitian terdahulu kebanyakan hanya mengukur beberapa item/komponen dari corporante governance secara parsial, belum secara keseluruhan (Lestari, dkk (2014)).

Lestari,dkk (2014) mencoba mengukur corporante governance secara komprehensif dengan menggunakan check list/indeks corporante governance yang dikembangkan oleh Hermawan (2009) dengan mengukur efektivitas dewan komisaris dan komite audit.

Penelitian yang dilakukan oleh Annisa dan Kurniasih (2012) dimana penelitiannya menguji pengaruh dewan komisaris dan komite audit terhadap penghindaran pajak, hasil penelitian menyimpulkan bahwa

36 tidak terdapat pengaruh signifikan antara dewan komisaris terhadap penghindaran pajak dan terdapat pengaruh yang signifikan antara komite audit terhadap penghindaran pajak. Hal ini mungkin disebabkan karena ukuran dewan komisaris tidak dapat mempengaruhi keputusan manajemen dalam menentukan tindakan penghindaran pajak karena anggota dewa komisaris hanya sebagai formalitas untuk memenuhi peraturan yang dibuat oleh Badan Pengawas Pasar Modal.

Keberhasilan komite audit dalam menjalankan tugasnya tentunya akan memberikan dampak yang positif terhadap penerapan corporate governance didalam perusahaan. Mayangsari dan Murtanto membuktikan bahwa reaksi pasar positif terhadap pengumuman pembentukan komite audt sebagai komponen penting dalam corporate governance di Indonesia (Sutedi, 2011). Komite audit dibentuk untuk membantu dewan komisaris dalam melakukan monitoring dan pengawasan terhadap pengendalian internal perusahaan. Adanya pengawasan ini akan memastikan pencapaian kinerja perusahaan dan mampu meningkatkan nilai perusahaan (Chan dan Li, 2008).

Dengan kata lain, dengan adanya komite audit didalam suatu perusahaan, akan memberikan batasan ruang bagi manajer dalam melakukan manajemen laba atau dalam kasus ini melakukan aktivitas tax avoidance, sehingga perilaku manajemen akan sesuai untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan.

37 Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti ingin melihat pengaruh efektivitas komite audit terhadap hubungan antara tax avoidance dengan nilai perusahaan, maka hipotesis yang diujikan adalah sebagai berikut. H2: Efektivitas komite audit akan mempengaruhi hubungan antara tax

avoidance dengan nilai perusahaan.

3. Pengaruh tax avoidance dan efektivitas komite audit secara simultan terhadap nilai perusahaan

Hipotesis ini menguji secara bersamaan (simultan) variabel independen yaitu: tax avoidance dan efektivitas komite audit berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Dalam menentukan analisis dengan lebih dari dua variable independen, maka pengujian ini diperlukan untuk mengetahui pengaruh kedua variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Maka, hipotesis yang diajukan adalah:

H3: Tax Avoidance dan efektivitas komite audit berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan.

38 BAB III

Dokumen terkait