• Tidak ada hasil yang ditemukan

Utami (2008), Biofarmaka merupakan komoditas potensial untuk dikembangkan sebagai minuman instan. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh produk minuman instan berbahan baku biofarmaka antara lain : terbuat dari bahan-bahan alami, memiliki aspek fungsional, bagi kesehatan dan rasa yang enak, praktis dalam penggunaan, dan dapat dikonsumsi oleh setiap aspek mayarakat. TAMAN SYIFA adalah perusahaan baru yang bergerak dalan usaha pembuatan dan pemasaran produk herbal beberapa komoditas tanaman obat. Salah satu cabang produk herbal tersebut adalah pembuatan dan pemasaran serbuk minuman instan berbasis tanaman obat. Serbuk minuman instan tersebut terdiri dari enam komoditas, yaitu ; serbuk minuman instan jahe, serbuk minuman instan kunyit, serbuk minuman instan kencur, serbuk minuman instan temulawak, serbuk minuman instan temu putih, dan serbuk minuman instan ramuan secang wangi. Serbuk tersebut dikemas dalam bungkus menarik dan dijajakan sebagai serbuk instan untuk minuman. Dalam menjalankan usaha tersebut, perusahaan ini belum melakukan analisis kelayakan terhadap usaha yang dijalankannya, sehingga belum dapat diketahui apakah usaha ini mendatangkan keuntungan atau kerugian. Sedangkan perusahaan telah melakukan biaya investasi yang cukup besar. Untuk itu, penulis bermaksud untuk melakukan studi kelayakan pada cabang usaha pembuatan dan pemasaran serbuk minuman instan pada perusahaan ini.

Namun, aspek manajemen dan aspek finansial membuat TAMAN SYIFA dinilai tidak layak sehingga perlu perbaikan usaha. Berdasarkan analisis finansial usaha serbuk minuman instan berbasis tanaman obat pada TAMAN SYIFA memperoleh NPV < 0 yaitu sebesar Rp -50.89.149 yang artinya bahwa usaha serbuk minuman instan berbasis tanaman obat pada TAMAN SYIFA ini dinilai tidak layak. Pada usaha serbuk minuman instan berbasis tanaman obat pada TAMAN SYIFA ini diperoleh nilai Net B/C = 0 yang menyatakan bahwa usaha serbuk minuman instan berbasis tanaman obat pada TAMAN SYIFA dinilai tidak layak. IRR dan PBP yang diperoleh dari analisis finansial penelitian ini tidak terdefinisi. Hal ini tentunya mendukung keputusan bahwa keputusan investasi untuk usaha ini pada awalnya adalah keputusan yang salah. Lebih baik menginvestasikan dana di bank daripada untuk pengembangan

usaha ini Dengan kriteria analisis ini, mengindikasikan bahwa modal yang diinvestasikan tidak ada periode pengembalian investasinya karena tidak menghasilkan keuntungan. Dari hasil ananlisis switching value yang ada, diketahui bahwa usaha serbuk minuman instan di TAMAN SYIFA dapat menjadi layak untuk dijalankan bila TAMAN SYIFA mampu menaikkan total nilai penjualan 56 persen. Total penjualan itu dapat dinaikkan jika TAMAN SYIFA memproduksi produk lebih banyak atau meningkatkan harga per kemasan yang dijual.

Syarif (2011), Kehadiran minyak angin generasi baru, minyak angin aromatherapy saat ini merubah pandangan tentang kegunaan dari produk minyak angin biasa menjadi barang yang terkesan lebih eklusif dan lebih modern dengan kemasan roll on. Hal ini melatar belakangi para pengusaha minyak angin aromatik untuk mendirikan usaha ini. Produk minyak angin aromatherapy generasi baru, memiliki bermacam varian aroma yang memanjakan penggunanya, sehingga produk baru ini laris dipasaran. Pendirian usaha minyak angin aromatik oleh pelaku usaha termasuk UKM Marun Aromaterapi merupakan sebuah solusi untuk memenuhi permintaan akan produk ini, maka diperlukan studi kelayakan untuk mengetahui kelayakan usaha yang dimaksud. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis tingkat kelayakan pengembangan usaha pada Marun Aromaterapi pada saat ini apabila ditinjau dari berbagai aspek non keuangan (yuridis, pasar, manajemen, teknikal, dan lingkungan); (2) Menganalis tingkat kelayakan pengembangan usaha Marun Aromaterapi apabila dilihat dari aspek keuangan ; (3) Menganalisis tingkat kepekaan (sensitivitas) pada Marun Aromaterapi, apabila terjadi perubahan bahan baku, kombinasi kenaikan bahan baku dan penentuan harga jual ke konsumen, Penelitian ini dilakukan di UKM Marun Aromaterapi yang terletak di Jl. Cimanggu Kecil No. CC 3 Komplek Puslitbangtri Bogor. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis usaha berdasarkan nilai IRR, PI, NPV, BEP, PP, R/C Ratio dan analisis sensitivitas. Hasil analisis kelayakan, baik dari segi kuantitatif maupun kualitatif menunjukkan usaha ini layak untuk dijalankan. Hal

tersebut salah satunya ditunjukkan dengan analisis finansial yang menghasilkan nilai NPV yang positif yaitu sebesar Rp. 659.100.845,-, nilai IRR 79.50 persen dimana nilai ini lebih besar dari suku bunga pinjaman (14 persen). Net B/C 2.50, BEP Rp. 133.149.038 dan PBP 1.25 tahun yang bearti usaha ini sudah dapat menutup biaya investasi awalnya sebelum umur usaha berakhir. Hasil analisis sensitivitas dengan skenario peningkatan biaya variabel 10 persen menunjukkan usaha ini menjadi tidak layak. Berbeda dengan skenario penurunan volume penjualan 20 persen menunjukkan usaha ini masih layak untuk dijalankan.

Setiawan (2010), Analisis Studi Kelayakan Bisnis Warung Internet

(Warnet) Studi Kasus Pada Warnet “Yo Net”, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha yang telah

dijalankan Warnet “Yo Net”. Pengolahan data dilakukan secara kualitatif

dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif adalah menganalisis kelayakan usaha warnet “Yo Net” dilihat dari aspek manajemen usaha. Metode analisis

secara kuantitatif dilakukan denngan cara menghitung kelayakan usaha ini dari aspek pemasaran, aspek teknik dan aspek finansialnya, dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit/Cost, Payback Periode (PBP) dan analisis sensitivitas. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft Excel. Hasil analisis kelayakan pada aspek pasa dan pemasaran, aspek teknik dan teknologi dan aspek manajemen dan operasional menunjukkan bahwa usaha warnet ini layak untuk dilaksanakan. Sedangkan hasil analisis aspek finansial

menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan warnet “Yo Net” telah

memenuhi persyaratan sebagai usaha yang layak dijalankan dan dapat dikembangkan untuk ke depan. Hal ini terlihat dari nilai NPV yang bernilai positif Rp 12.823.954, nilai Net B/C lebih besar dari 1, yaitu 1,29, nilai IRR 34,66 persen yang lebih besar dari tingkat diskon rate 16 persen dan masa pengembalian modal (PP) yang lebih cepat dari umur proyek yaitu 18 bulan 6 hari.

Dokumen terkait