• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.6. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu terkait dengan perdagangan udang yang dijadikan referensi antara lain Fausia et.al (1993), Raharjo (2001), Rakhmawan (2009), dan Juarno (2012). Penelitian terdahulu yang terkait dengan penggunaan metode yangsama dengan penelitian ini antara lain Nainggolan (2006) dan Nugraha et al (2009). Hasil penelitian akan disajikan pada Tabel 11 dan Tabel 12.

Tabel 11. Penelitian Terdahulu Perdagangan Udang

No Penulis dan Judul Tujuan Metode Hasil

1. Ono Juarno (2012) Daya Saing dan Strategi Peningkatan Ekspor Udang Indonesia di Pasar Internasional

1. Menganalisis daya saing ekspor udang tambak Indonesia di pasar internasional setelah pergantian varietas udang windu yang dibudidayakan dengan udang vaname.

2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, permintaan, dan daya saing udang Indonesia di pasar internasional terkait dengan produktivitas dan mutu

1. Indeks RCA dan model CMSA untuk menganalisis daya saing udang di ketiga pasar utama.

2. Persamaan simultan yang diestimasi dengan metode 2SLS untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, permintaan, dan daya saing udang Indonesia di pasar internasional terkait dengan produktivitas dan mutu

1. Udang Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam ketiga bentuk produk udang (segar, beku, olahan) ke tiga pasar (AS, Jepang, UE-27), hal ini dapat terlihat dari RCA lebih besar dari satu. Perubahan varietas udang windu menjadi udang vaname, akan menurunkan keunggulan komparatif. Penggunaan model CMSA memperlihatkan bahwa daya saing ekspor udang Indonesia ke dunia disebabkan efek daya saing spesifik produk (udang beku) ke pasar spesifik (Jepang&AS).

2. Kebijakan alternatif yang efektif untuk meningkatkan ekspor yaitu menurunkan biaya produksi melalui subsidi harga pakan 11%. 2. Lusi Fausia, Wahyudi,

A.Fahrudin, dan Nina Sri Utami (1993)

Analisis Permintaan Udang Indonesia di Pasar Internasional

1. Mengukur elastisitas permintaan udang Indonesia di pasar Jepang dan Amerika Serikat.

2. Mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan volume impor udang Indonesia oleh Jepang dan Amerika Serikat.

3. Mencari alternatif bagi pemecahan masalah ekonomis dari ekspor udang Indonesia.

Pendugaan persamaan linier, semi log dan double log dengan analisis regresi kuadrat terkecil (OLS)

1. Pasar Jepang, berdasarkan kriteria statistik model linier dan model semi log dapat diterima, hal ini berdasarkan uji F dimana uji F rasio lebih besar dari F tabel. Koefisien yang penting secara statistik pada selang kepercayaan 90% adalah harga tuna dan konsumsi ikan per kapita, sedangkan pada selang kepercayaan 65% adalah volume impor udang dari India. Peubah harga udang yang mempunyai nilai elastisitas unitary sedangakan nilai elastisitas peubah yang lain adalah inelastis.

2. Pada pasar Amerika Serikat, model permintaan impor Amerika Serikat untuk ketiga model tidak nyata, sehingga secara ekonomi menunjukkan bahwa pasar Amerika Serikat kurang

No Penulis dan Judul Tujuan Metode Hasil

menguntungkan bagi produk udang Indonesia. Kecilnya porsi udang Indonesia di pasar Amerika Serikat disebabkan Indonesia belum bisa memenuhi standar mutu udang serta besaing dengan produk udang dari negara-negara Amerika Latin.

3. Hendra Rakhmawan (2009)

Analisis Daya Saing Komoditi Udang Indonesia di Pasar Internasional

1. Menganalisis daya saing komoditi udang Indonesia. 2. Menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi daya saing komoditi Indonesia.

3. Merumuskan strategi-strategi yang diterapkan dalam mendukung peningkatan daya saing dan ekspor komoditi udang Indonesia.

1. Analisis RCA untuk menganalisis kekuatan daya saing keunggulan komparatif, sedangkan analisis Porter’s Diamond

Theory untuk menganalisis keunggulan kompetitif. 2. Regresi linier berganda

dengan metode OLS untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing komoditi Indonesia

1. Berdasarkan hasil analisis RCA komoditi udang memiliki keunggulan komporatif, sedangakan hasil Porter’s Diamond Theory komoditi udang memiliki keunggulan kompotetitif.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing komoditi udang Indonesia adalah harga ekspor udang Indonesia, harga domestik udang windu di tingkat produsen dan nilai ekspor komoditi subsitusi udang yaitu ikan tuna.

3. Strategi-strategi yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas dan standarisasi ekspor udang, meningkatkan teknologi intensif pada budidaya udang, dan mendiversifikasi pasar-pasar tujuan.

4. Agus Raharjo (2001) Dampak Perubahan Faktor Ekonomi Terhadap Perdagangan Udang Indonesia di Pasar

Domestik dan

Internasional

1. Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi: produksi dan penawaran ekspor ke negara- negara konsumen utama dan penawaran ekspor udang negara pesaing utama serta permintaan impor udang negara-negara konsumen di pasar internasional.

Persamaan simultan yang diestimasi dengan metode 2SLS.

1. Produksi udang Indonesia (tambak, laut dan perairan umum) pada jangka pendek tidak responsif terhadap perubahan harga ekspor udang Indonesia, harga riil udang domestik Indonesia, tingkat suku bunga rill rupiah, dan upah rill tenaga kerja Indonesia. Jangka panjang produksi udang tambak dan laut responsif terhadap harga ekspor udang Indonesia.

No Penulis dan Judul Tujuan Metode Hasil 2. Mengkaji dampak perubahan

faktor ekonomi terhadap produksi, penawaran ekspor, permintaan impor dan harga di pasar domestik dan internasional. 3. Mengkaji dampak perubahan faktor ekonomi terhadap distribusi kesejahteraan dan penerimaan devisa ekspor Indonesia.

4. Mengkaji pangsa pasar ekspor udang Indonesia di pasar internasional.

2. Penawaran ekspor udang Indonesia ke Jepang, Amerika Serikat, Eropa dan Singapura pada jangka pendek tidak responsif terhadap perubahan harga riil ekspor udang Indonesia dan total produksi udang Indonesia, kecuali ke AS responsif terhadap perubahan total produksi udang.

3. Depresiasi nilai tukar rupiah, peningkatan upah tenaga kerja Indonesia, kombinasi penurunan tingkat suku bunga rupiah dan depresiasi nilai tukar rupiah, kombinasi depresiasi nilai tukar rupiah dan peningkatan upah tenaga kerja Indonesia, kombinasi penurunan tingkat suku bunga rupiah, depresiasi nilai tukar rupiah dan peningkatan upah tenaga kerja berdampak positif terhadap kesejahteraan produsen, eksportir dan penerimaan devisa ekspor Indonesia.

Tabel 12. Penelitian Terdahulu Metode Pendugaan Two Stages Least Square

No Penulis dan Judul Tujuan Hasil

1. Heri Nugraha dan Eka Setiajatnika (2009) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Domestik Gula Pasir di Indonesia Periode 1989

1. Mengetahui harga eceran gula pasir, pendapatan masyarakat, permintaan gula pasir tahun sebelumnya dan harga eceran gula siklamat terhadap permintaan.

2. Mengetahui pengaruh harga eceran gula pasir, jumlah penduduk, harga eceran gula pasir internasional, kurs nilai tukar, dan penawaran gula pasir tahun sebelumnya

1. Permintaan gula nasional dipengaruhi oleh harga eceran gula pasir, pendapatan masyarakat, permintaan gula pasir tahun sebelumnya dan harga eceran gula siklamat.

2. Penawaran gula nasional dipengaruhi oleh harga eceran gula, jumlah penduduk, harga gula internasional, nilai tukar dan penawaran gula nasional tahun sebelumnya.

No Penulis dan Judul Tujuan Hasil terhadap penawaran.

2. Agus Tri Surya Nainggolan (2006) Analisis Dampak Impor Gula Terhadap Gula Domestik dan Industri Gula Indonesia

1. Mengetahui kebijakan impor yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia. 2. Menganalisis dampak impor gula terhadap

harga domestik.

3. Menganalisis dampak impor gula terhadap industri gula Indonesia.

4. Mengetahui dampak kebijakan impor gula yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia.

1. Impor yang tinggi serta harga internasional mempengaruhi perkembangan pabrik gula. Kebijakan tarif impor sebesar 20 persen untuk raw sugar dan 25 persen untuk white, diharapkan mampu untuk mengangkat harga gula di pasar domestik serta mengontrol volume impor. Peneliti melakukan beberapa simulasi kebijakan dalam mengatasi masalah permasalahan gula di Indonesia. Simulasi kebijakan terdiri dari menaikkan impor gula sebesar 86 persen, menurunkan impor gula sebesar 98 persen dan tidak melakukan impor. Hasil dari simulasi yang terbaik yaitu menaikkan impor gula sebesar 86 persen. Dampak dari kenaikan impor gula sebesar 86 persen, maka akan meningkatkan harga impor gula serta harga gula eceran dalam negeri, penurunan konsumsi gula oleh masyarakat Indonesia. Kenaikan impor tersebut juga berdampak pada peningkatan stok gula dalam negeri, meningkatkan harga

provenue gula dan mendorong peningkatan luas areal perkebunan tebu serta penurunan produktivitas tebu. 3. Ria Kusumaningrum, Harianto, dan Bonar

M. Sinaga (2010)

Dampak Kebijakan Harga Dasar Pembelian Pemerintah Terhadap Penawaran dan Permintaan Beras di Indonesia

1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan beras di Indonesia

2. Menganalisis efektivitas perubahan kebijakan harga dasar pembelian pemerintah (HDPP) jika dibandingkan dengan harga dasar gabah dalam upaya peningkatan produksi

3. Menganalisis dampak kebijakan HDPP terhadap penawaran dan permintaan beras di Indonesia

1. Penawaran beras Indonesial dipengaruhi oleh produksi beras, jumlah beras untuk benih/susut, stok beras akhir tahun, dan jumlah impor serta ekspor beras, sedangkan permintaan dipengaruhi harga beras eceran, harga jagung (barang subsitusi), jumlah penduduk, pendapatan, dan permintaan beras tahun sebelumnya.

2. Kebijakan HDPP lebih efektif dibandingkan dengan kebijakan harga dasar gabah jika dilihat dari peningkatan produksi.

3. Kebijakan HDPP ditingkatkan 15% lebih tinggi dari rata- rata kebijakan yang telah diterapkan pemerintah akan meningkatkan produksi padi serta meningkatkan penerimaan pemerintah dari impor. Kombinasi kebijakan

No Penulis dan Judul Tujuan Hasil

menaikkan HDPP dengn kebijakan lain seperti harga pupuk urea, luas areal irigasi, tarif impor akan meningkatkan produksi padi, tetapi jumlah permintaan beras akan menurunkan disebabkan oleh peningkatan harga beras eceran.

4. Novindra (2011)

Dampak Kebijakan Domestik dan Perubahan Faktor Eksternal terhadap Kesejahteraan Produsen dan Konsumen Minyak Sawit di Indonesia

1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan minyak sawit di pasar domestik dan dunia. 2. Mengevaluasi dampak kebijakan domestik

dan perubahan faktor eksternal terhadap penawaran dan permintaan minyak sawit Indonesia, penerimaan devisa, dan kesejahteraan pelaku industri minyak Indonesia tahun 2003-2007.

3. Mengkaji ramalan dampak kebijakan domestik terhadap penawaran dan permintaan minyak sawit Indonesia, penerimaan devisa, dan kesejahteraan pelaku industri minyak sawit Indonesia tahun 2012-2016.

1. Pengalaman industri hilir meningkatkan permintaan minyak sawit dan meningkatkan permintaan minyak sawit dan meningkatkan harga yang diterima produsen. Kebijakan pembatasan ekspor minyak sawit dengan penerapan pajak ekspor minyak sawit sebesar 20% meningkatkan kesejahteraan netto dan peningkatan kouta domestik memberikan dampak negatif bagi kesejahteraan netto.

Dokumen terkait