• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

D. Penelitian Terdahulu

Hasil pada penelitian Sinha (1999) yang mengkaji mengenai keterkaitan antara ketidakstabilan ekspor, investasi dan pertumbuhan ekonomi di 9 (sembilan) negara, yang mencakup India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Myanmar, Pakistan, Filipina, Srilangka dan Thailand. untuk periode 1948 hingga 1997. Variabel yang digunakan adalah real GDP, ekspor barang dan jasa riil, standar deviasi ekspor, investasi dan tenaga kerja. Kesimpulan penelitian menemukan hasil sebagai berikut : (1) variabel ekspor barang dan jasa riil, di hampir seluruh negara (kecuali Filipina), memiliki pengaruh positif

terhadap GDP riil, (2) variabel deviasi ekspor yang menunjukkan ketidakstabilan ekspor, kecuali di negara Filipina dan Malaysia, memberikan pengaruh yang positif terhadap GDP riil di hampir seluruh negara selama periode penelitian, (3) variabel investasi (pembentukan modal) memiliki pengaruh yang positif terhadap GDP riil pada semua negara yang dijadikan objek penelitian, dan (4) variabel tenaga kerja, kecuali di negara Myanmar, memberikan pengaruh yang positif terhadap GDP riil di hampir seluruh negara selama periode penelitian.

Penelitian pertama dilakukan oleh (Ni Nyoman Yuliarmi 2005) yang berjudul" Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB) dan Inflasi dalam Negeri Terhadap Nilai Impor Migas Indonesia Periode 1993 - 2005". Variabel yang terkait yaitu Produk Domestik bruto (PDB), Inflasi, dan Impor Migas. Alat analisis data yang digunakan adalah analisis Linier Berganda. Hasil penelitian ini adalah :

1. Produk domestik Bruto (PDB) dan inflasi dalam negeri secara serempak berpengaruh signifikan terhadap nilai impor migas Indonesia periode 1993-2005.

2. Produk domestik bruto (PDB) berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap nilai impor migas Indonesia periode 1993 - 2005. Inflasi dalam negeri tidak berpengaruh secara parsial terhadap nilai impor migas Indonesia periode 1993-2005.

Penelitian kedua dilakukan oleh Perdana Wahyu Santosa dan Harry Yusuf A. Laksana (2009) yang berjudul "Repatriasi: Analisis Untuk Memperkuat Cadangan Devisa Dari Stabilnya Mata Uang Rupiah". Variabel

yang terkait yaitu Cadangan Devisa, Valuta Asing Hasil Ekspor dan Rupiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa dan bagaimana fungsi dan peranan repatriasi valuta asing hasil ekspor, baik secara teori maupun pengalaman empirik. Dan belum dapat disimpulkan dampak sisi baiknya ataupun sisi kelemahannya, apa dan bagaimana dari sudut pandang teoritis, keunggulan dari kebijakan repatriasi valuta asing hasil ekspor yang memformulasikan keunggulannya dalam (i) menciptakan kurs mata uang Rupiah yang stabil; dan (ii) dapat memperkuat cadangan devisa negara. Apa dan bagaimana keunggulan dari kebijakan repatriasi valuta asing hasil ekspor yang menyatakan bahwa negara dapat: (i) meningkatkan kegiatan ekspor dan impor; dan (ii) lebih mampu untuk mengontrol lalu lintas devisa dan apakah kebijakan repatriasi valuta asing hasil ekspor dapat dikembangkan dalam sistem moneter Indonesia dimasa depan.

Ria Rahayu Lestari (2007) meneliti tentang Dampak pembangunan ekonomi terhadap pertumbuhan kota Jakarta tahun 1989-2004, variabel yang digunakannya itu kepadatan penduduk, nilai tambah industri, Ekspor, Pertumbuhan kota, PDRB. Metode yang digunakan metode deskriptif dan kuantitatif, yaitu mendeskripsikan suatu permasalahan dengan menganalisis data dan hal-hal yang berhubungan dengan angka-angka atau rumus-rumus perhitungan yang digunakan untuk menganalisis masalah yang sedang diteliti. Adapun metode analisis yang digunakan peneliti yaitu dengan metode OLS. Hasil analisis dari penelitian ini menyebutkan bahwa PDRB dan ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan kota. Sedangkan, kepadatan penduduk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan

kota. Selain itu, dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa nilai tambah industri tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan kota.

Almasdi Syahza (2003) meneliti tentang Perkembangan Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah Riau, variabel yang digunakannya itu Ekspor, pertumbuhan ekonomi, Data sekunder yang dipergunakan, dianalisis dengan model OLS dan TSLS. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ekspor memegang peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Propinsi Riau. Untuk mendukung ekspor dari luar migas, makaorientasi ekonomi daerah Riau diharapkan tertuju pada penambahan faktor-faktor produksi bagi ekonomi golongan bawah, sehingga trickledown effect bisa berjalan seperi yang diharapkan.

Yusuf dan Widyastutik (2007) meneliti tentang Analisis Pengaruh Ekspor-Impor Komoditas Pangan Utama dan Liberalisasi Perdagangan terhadap Neraca Perdagangann Indonesia. Variabel yang digunakannya itu komoditas pangan Ekspor-Impor, liberalisasi dan nerca perdagangan. Metode yang digunakan data sekunder. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar varaibel adalah model koreksi kesalahan atau ECM. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Ekspor komoditas pangan dalam jangka pendek perdagangan non-migas Indonesia. Namun hal tersebut perlu dilakukan untuk menghindari penururunan tajam pada neraca perdagangan non-migas dan memberikan waktu agar pemerintah Indonesia menyiapkan diri dalam meningkatkan daya saing komoditas pangan Indonesia.

Pinem Juniartha (2009) meneliti tentang Analisis Pengaruh Ekspor, Impor, Kurs Nilai Tukar Rupiah terhadap Cadangan Devisa Indonesia, variabel yang digunakan yaitu Cadangan Devisa, Ekspor, Impor, dan Nilai Tukar.

Dalam menganalisa besarnya pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variable terikat digunakan model ekonomtrik dengan mengregrisikan variabel yang ada dengan menggunakan metode terkecil biasa OLS.

Metode yang digunakan metode kuantitatif dengan menggunakan analisis statistic yaitu persamaan regresi linear berganda. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa variabel Ekspor dan Kurs mempunyai pengaruh yang positif terhadap posisi cadangan devisa di Indonesia. Sedangkan. Impor memiliki pengaruh yang negatif terhadap posisi cadangan devisa di Indonesia.

TABEL 2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu No. Nama

Peneliti

Judul Variabel Model Hasil

1 Sinsha (1999) Export Instability, Investment and Economic Growthin Asian Countries: a Time Series Analysis

Ekspor,Investasi dan PDB

Regresi linier berganda

1. Variabel ekspor barang dan jasa riil, di hampir seluruh negara (kecuali Filipina), memiliki pengaruh positif terhadap GDP riil

2. Kecuali di negara Filipina dan Malaysia, deviasi ekspor memberikan pengaruh yang positif terhadap GDP riil di hampir seluruh negara

2 Ni Nyoman Yuliarmi (2005)

Pengaruh PDB Dan Inflasi dalam negeri terhadap nilai impor migas Indonesia periode 1993-2005

PDB, Inflasi dan Nilai Impor Migas

Regresi Berganda

1. Produk domestik Bruto (PDB) dan inflasi dalam negeri secara serempak berpengaruh signifikan terhadap nilai impor migas Indonesia periode 1993-2005

2. Produk domestik bruto (PDB) berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap ni1ai 1mpor migas Indonesia periode 1993-2005. Inflasi da1am negeri tidak berpengaruh secara parsial terhadap ni1ai 1mpor migas Indonesia periode1993-2005

3 Perdana Wahyu Santosa dan Harry Yusuf A Laksana (2009) Repatriasi : Analisis Untuk Memperkuat Cadangan Devisa Dari Stabilnya Mata Uang Rupiah

Cadangan Devisa, Valuta Asing Hasil Ekspor, dan Kurs Mata Uang Rupiah

Tinjauan Teoritis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa dan bagaimana fungsi dan peranan repatriasi valuta asing hasil ekspor.

keunggulan dari kebijakan repatriasi valuta asing hasil ekspor yang memformulasikan keunggulannya dalam (i) menciptakan kurs mata uang Rupiah yang stabil; dan (ii) dapat memperkuat cadangan devisa negara. Apa dan bagaimana keunggulan dari kebijakan repatriasi valuta asing hasil ekspor yang menyatakan bahwa negara dapat: (i) meningkatkan kegiatan ekspor dan impor; dan (ii) lebih mampu untuk mengontrol lalu lintas devisa. Dan apakah kebijakan repatriasi valuta asing hasil ekspor dapat dikembangkan dalam system moneter Indonesia dimasa depan.

4 Ria Rahayu Lestari (2007) Dampak pembangunan ekonomi terhadap pertumbuhan kota Jakarta tahun 1989-2004 -PDRB -ekspor -kepadatan penduduk -nilai tambah industri

Metode Deskriptif dan kuantitatif, Adapun metode analisis yang digunakan peneliti yaitu dengan metode OLS.

Hasil analisis dari penelitian Ini menyebutkan bahwa PDRB dan ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan kota. Sedangkan, kepadatan penduduk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan kota. Selain itu, dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa nilai tambah industri tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan kota.

5 Almasdi Syahza (2003) Perkembangan Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah Riau - ekspor -Pertumbuhan ekonomi Data sekunder Yang dipergunakan, dianalisis dengan model OLS dan TSLS

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ekspor memegang peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Propinsi Riau. Untuk mendukung ekspor dari luar migas, maka orientasi ekonomi daerah Riau diharapkan tertuju pada penambahan faktor-faktor produksi bagi ekonomi golongan bawah, sehingga trickle down effect bisa berjalan seperi yang diharapkan.

6 Yusuf dan Widyast utik (2007) Analisis Pengaruh Ekspor-Impor Komoditas Pangan Utama dan Liberalisasi Perdagangan terhadap Neraca Perdagangann Indonesia. -Ekspor -Neraca perdagangan Metode yang digunakan data sekunder. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar varaibel adalah model koreksi kesalahan atau ECM

Hasil penelitian Memperlihatkan bahwa Ekspor komoditas pangan dalam jangka pendek dan jangka panjang berpengaruh negatif terhadap neraca perdagangan non-migas Indonesia. 7 Pinem Juniartha (2009) .Analisis Pengaruh Ekspor, Impor, Kurs Nilai Tukar Rupiah terhadap Cadangan Devisa Indonesia Metode yang digunakan metode kuantitatif dengan menggunakan analisis statistic yaitu persamaan regresi linear berganda

Regresi Berganda

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa variabel Ekspor dan Kurs mempunyai pengaruh yang positif terhadap posisi cadangan devisa di Indonesia. Sedangkan. Impor memiliki pengaruh yang negatif terhadap posisi cadangan devisa di Indonesia.

Dokumen terkait