• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.8 Penelitian Terdahulu

2.8 Penelitian Terdahulu

Untuk menghindari kesamaan terhadap penelitian yang telah ada sebelumnya, maka peneliti mengadakan peninjauan terhadap penelitian yang telah ada sebelumnya, sebagai berikut:

1. Skripsi yang berjudul “Representasi Ibu dalam Film (Analisis Semiotika Film Rindu Kami karya Garin Nugroho)”, yang disusun oleh Shuvia Rahma tahun 2007, jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas

Realitas Sosial Jawara Banten

Film Jawara Kidul

Semiotika Film

Semiotika Roland Barthes

Denotasi Konotasi Mitos

Muhammadiyah Malang. Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi deskriptif-kualitatif. Subjek penelitiannya adalah film “Rindu Kami”. Objek penelitiannya adalah scene yang menandakan bagaimana sosok seorang Ibu . Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis semiotik dengan mengambil teori dari Roland Barthes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sosok Ibu yang direpresentasikan dalam film Rindu Kami.

Film yang diangkat dalam penelitian ini merupakan film religi yang berkisah tentang pencarian sosok Ibu oleh anak-anak disebuah pasar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat tanda-tanda penggambaran sosok Ibu dalam scene dan tanda verbal yang ada dalam film Rindu Kami. Dari hasil analisis dapat dikemukakan bahwa dalam film Rindu Kami PadaMu, Ibu direpresentasikan sebagai sosok yang sangat menyayangi anaknya, penuh kehangatan, dan keramahan. Ibu juga direpresentasikan sebagai sosok yang mampu mengerti kebutuhan dan keinginan anak-anaknya. Dari representasi tersebut dapat disimpulkan bahwadalam film ini Ibu direpresentasikan sebagai sosok dominan dalam rumah tanggayang selalu bisa diandalkan oleh anggota keluarga lainnya. Petuah-petuah yang diajarkan Ibu kepada anaknya menjadikan Ibu sebagai simbol moralitas bagi anaknya.

2. Skripsi yang berjudul “Representasi TKW Dalam Film Minggu Pagi di Victoria Park”, yang disusun oleh Faiza Malia tahun 2010, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi deskriptif kualitatif. Subjek penelitiannya adalah film “Minggu Pagi di Victoria Park”. Objek penelitiannya adalah scene yang menandakan

bagaimana sosok Waria yang ditunjukan melalui berbagai dialog atau adegan yang ada dalam film Minggu Pagi di Victoria Park. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis semiotik dengan mengambil teori semiotika Roland Barthes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sosok Waria yang direpresentasikan dalam film a PLur.

Dalam Minggu Pagi di Victoria Park menceritakan tentang kehidupan dan permasalahan para TKW yang mengadu nasib di negeri Hongkong. Dalam film ini menceritakan bagaimana suka dan duka serta pejuangan para TKW dalam menyelesaikan permasalahan yang menimpanya ditengah keterbatasan hidup di negeri orang. Film ini merupakan film berdurasi 100 menit yang diproduksi oleh Pic[k]lock Production pada tahun 2012.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat tanda-tanda mengenai sosok TKW yang direpresentasikan dalam scene dam tanda verbal yang ada dalam film Minggu Pagi di Victoria Park. Film ini menunjukan bahwa pertama, TKW bukan hanya sosok yang identik dengan korban kekerasan melainkan terlihat bahagia dan nyaman dengan pekerjaannya. Kedua, memperlihatkan sosok TKW yang modis dan adanya fenomena lesbian diantara mereka. Ketiga, sosok TKW digambarkan bukan hanya sebagai pahlawan devisa bagi negara tetapi juga pahlawan bagi keluarganya. 3. Skripsi yang berjudul “Makna Tanda Representasi Waria Dalam Film Kinky Boots” (Analisis Semiotika Terhadap Film Kinky Boots Karya Julian Jarrold), yang disusun oleh Kharisma Tri Saputra tahun 2010, Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah, Malang. Penelitian ini termasuk

jenis penelitian studi deskriptif-kualitatif subjek penelitiannya adalah film “Kinky Boots”. Objek penelitiannya adalah scene yang menandakan sosok Waria yang ada dalam film Kinky Boots. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah representasi sosok Waria yang dimunculkan dalam Film Kinky Boots.

Dalam film Kinky Boots menceritakan menceritakan perjalanan seorang anak muda, Charlie Prince yang berusaha untuk memperjuangkan kelangsungan sebuah bisnis pabrik sepatu dari ayahnya yang hampir bangkrut. Awalnya dia tidak menyukai bisnis ini, akhirnya dia terpaksa harus melanjutkan pabrik ayahnya karena kematian ayahnya. Banyak hal yang telah terjadi dalam kehidupan perusahaan dan kehidupannya sendiri. Memiliki masalah terhadap pegawainya, masalah dengan pasangannya, sampai memiliki kenalan seorang Waria yang bernama Lola. Dari banyak hal terjadi itu, tentunya membuat banyak perubahan besar dalam hidupnya dan perusahaannya.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Film Kinky Boots memanfaatkan nilai-nilai liberalism untuk kepentingan pencitraan positif dari Waria demi mendukung keberadaan dan eksistensinya dalam masyarakat ini. Hal ini bias dilihat dari scene-scene yang menggambarkan Waria dengan gambaran positif.

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

1. Nama Shuvia Rahma Faiza Malia Siti Khomsah

2. Judul Representasi Ibu dalam Film (Analisis Semiotik Rindu Kami karya Garin Nugroho)

Representasi TKW dalam Film Minggu

Pagi di Victoria Park

Makna Tanda Representasi Waria

Dalam Film Kinky Boots (Analisis

Semiotika Terhadap Film Kinky Boots Karya

Julian Jarrold) 3. Tahun 2007 2010 2010 4. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana sosok seorang Ibu yang direpresentasikan dalam film Rindu

Kami

Untuk mengetahui bagaimana sosok

TKW yang direpresetasikan dalam film Minggu

Pagi di Victoria Park

Untuk mengetahui bagaimana penggambaran sosok Waria yang

terdapat dalam Film Kinky Boots

5. Teori Semiotika Roland Barthes

Semiotika Roland Barthes

Semiotika Roland Barthes

6. Paradigma Konstruktivis Konstruktivis Kritis

7. Hasil Penelitian

Hasil penelitiannya menggambarkan bahwa sosok Ibu merupakan sosok yang mampu mengerti kebutuhan dan keinginan anak-anaknya serta sosok dominan dalam rumah tanggayang selalu bisa diandalkan oleh anggota keluarga lainnya Hasil penelitiannya menggambarkan bahwa sosok TKW bukan hanya identik sebagai korban kekerasan, TKW yang digambarkan memiliki penampilan yang modis dan mencintai pekerjaannya dan sosok TKW bukan hanya sebagai pahlawan bagi negara namun juga

bagi keluarganya Terdapat tanda-tanda penggambaran sosok Waria seperti kedudukan

mereka yang bisa lebih tinggi dibandingkan masyarakat, bias mengalah demi kepentingan mayoritas, juga berhak menentukan apa yang Ia mau dalam

menjalani hidupnya mereka.

Selain itu juga memiliki selera

yang tinggi, juga mendapatkan dukungan dari kelompok yang selama ini masih

Dokumen terkait