• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

E. Penelitian Tindakan Kelas

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan pendidik di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai pendidik, sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat (Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2010:9). 2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Rohman Natawidjaya (Sarwiji Suwandi, 2009: 14) karakteristik Penelitian Tindakan Kelas adalah:

a. Merupakan prosedur penelitian di tempat kejadian yang dirancang untuk menanggulangi masalah nyata di tempat yang bersangkutan.

b. Diterapkan secara kontekstual, artinya variabel-variabel atau faktor-faktor yang ditelaah selalu terkait dengan keadaan dan suasana penelitian.

d. Bersifat fleksibel disesuaikan dengan keadaan.

e. Banyak mengandalkan data yang diperoleh langsung dari pengamatan atas perilaku serta refleksi peneliti.

f. Menyerupai penelitian eksperimental namun tidak secara ketat memperdulikan pengendalian variabel

g. Bersifat situasional dan spesifik umumnya dilakukan dalam bentuk studi kasus.

3. Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas

Prinsip-prinsip dasar Penelitian Tindakan Kelas adalah (Sutama, anak pintar.net23) :

a. Prinsip Pertama

Meneliti merupakan bagian integral dari pembelajaran, yang tidak menuntut kekhususan waktu maupun metode pengumpulan data. Tahapan-tahapan penelitian tindakan selaras dengan pelaksanaan pembelajaran, yaitu : persiapan (planning), pelaksanaan pembelajaran

(observation), evaluasi proses dan hasil pembelajaran (evaluation),

dan refleksi dari proses dan hasil pembelajaran(reflection).

b. Prinsip Kedua

Kegiatan meneliti, merupakan bagian integral dari pembelajaran, yang harus diselenggarakan dengan tetap bersandar pada alur dan kaidah ilmiah. Alur pikir yang digunakan dimulai dari pendiagnosisan masalah dan faktor penyebab timbulnya masalah,

penyebabnya, merumuskan hipotesis tindakan yang tepat, penetapan skenario tindakan, penetapan prosedur pengumpulan data dan analisis data.

c. Prinsip Ketiga

Masalah yang ditangani adalah masalah-masalah pembelajaran yang riil dan merisaukan tanggung jawab profesional dan komitmen terhadap memperoleh mutu pembelajaran.

d. Prinsip Keempat

Konsistensi sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan.

e. Prinsip Kelima

Cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi pada masalah pembelajaran di ruang kuliah, tetapi dapat diperluas pada tataran di luar ruang kuliah, misalnya : tataran sistem atau lembaga. Perspektif yang lebih luas akan memberi sumbangan lebih signifikan terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan.

f. Prinsip Keenam

Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. 4. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Rohman Natawidjaya (Sarwiji Suwandi, 2009: 15) tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah:

a. Untuk menanggulangi masalah atau kesulitan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang dihadapi pendidik dan tenaga kependidikan

terutama yang berkenaan dengan masalah pembelajaran dan pengembangan materi pengajaran.

b. Untuk memberikan pedoman bagi pendidik di sekolah guna memperbaiki dan meningkatkan mutu kinerja atau mengubah sistem kerjanya menjadi lebih baik dan produktif.

c. Untuk melaksanakan program latihan terutama pelatihan dalam jabatan pendidik yaitu sebagai salah satu strategi pelatihan yang bersifat inkuiri agar peserta lebih banyak menghayati dan langsung menerapkan hasil pelatihan tersebut.

d. Untuk memasukkan unsur-unsur pembaharuan dalam sistem pembelajaran yang sedang berjalan dan sulit untuk ditembus oleh pembaharuan pada umumnya.

e. Untuk membangun dan meningkatkan mutu komunikasi dan interaksi antara pendidik dengan para peneliti akademis.

f. Untuk perbaikan suasana keseluruhan sistem antara masyarakat sekolah yang melibatkan administrasi pendidikan, pendidik, peserta didik, orang tua dan pihak lain yang bersangkutan dengan pihak sekolah

5. Alasan Menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Zainal Aqib (2007:13), ada beberapa alasan mengapa PTK digunakan antara lain:

a. PTK sangat kondusif untuk membuat pendidik menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Para pendidik menjadi

b. PTK dapat meningkatkan kinerja pendidik sehingga menjadi profesional. pendidik tidak lagi sebagai seorang praktisi, yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneliti di bidangnya.

c. Dengan melaksanakan tahapan dalam PTK, pendidik mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan pendidik semata-mata didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya.

d. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang pendidik karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.

e. Dengan melaksanakan PTK pendidik menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya. Dalam setiap kegiatan, pendidik diharapkan dapat mencermati kekurangan dan mencari berbagai upaya sebagai pemecahan. pendidik diharapkan dapat menjiwai dan selalu ’’ber PTK’’.

6. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas

Ciri-ciri penelitian tindakan yang dikemukan oleh Zainal Aqib (2007:18-19), adalah sebagai berikut:

a. Penelitian tindakan partisipatori (participatory action research) yaitu

kegiatan penelitian yang dilakukan dengan menekankan keterlibatan anggota agar merasa ikut serta memiliki program kegiatan tersebut serta berniat ikut aktif memecahkan masalah berbasis umum.

b. Penelitian tindakan kritis(critical action research),yaitu penelitian yang

dilakukan dengan menekankan adanya niat yang tinggi untuk memecahkan masalah dan menyempurnakan situasi.

c. Penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu penelitian

yang dilakukan oleh pendidik di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran.

d. Penelitian tindakan institusi (institutional action research), yaitu

dilakukan oleh pihak pengelola sekolah sebagai sebuah organisasi pendidikan untuk meningkatkan kinerja, proses, dan produktivitas lembaga.

7.Manfaat penelitian Tindakan Kelas

Sekurang-kurangnya ada empat manfaat penting dari pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas. Manfaat tersebut meliputi hal-hal berikut ini (Sarwiji Suwandi, 2009:16):

a. Pendidik dapat melakukan inovasi pembelajaran.

b. Pendidik dapat meningkatkan kemampuan reflektifnya dan mampu memecahkan permasalahan pembelajaran yang muncul.

c. Melalui PTK pendidik akan terlatih untuk mengembangkan secara kreatif kurikulum di kelas atau disekolah.

d. Kemampuan reflektif pendidik serta keterlibatan pendidik yang dalam terhadap upaya inovasi dan pengembangan kurikulum pada akhirnya akan bermuara pada tercapainya peningkatan kemampuan profesional pendidik.

8. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas

Tahap-tahap penelitian tindakan kelas dikemukan oleh Zainal Aqib (2007:18-19) menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan umum dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang terkait dengan PTK. Sedangkan perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus persiklus. Oleh karenanya dalam perencanaan khusus ini tiap kali terdapat perencanaan ulang (replanning). Hal-hal yang direncanakan di antaranya

terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan materi pembelajaran, dan sebagainya.

b. Tindakan

Tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu rancangan tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi apa yang diajarkan atau dibahas dan sebagainya. Pelaksanaan tindakan dalam PTK dilaksankan dalam siklus I dan siklus II.

c. Observasi

Observasi, pengamatan, atau monitoring dapat dilakukan sendiri oleh peneliti atau kolaborator yang memang diberi tugas untuk hal itu. Pada saat observasi pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di kelas penelitian. Misalnya mengenai kinerja pendidik, situasi kelas, perilaku dan sikap peserta didik, penyajian atau pembahasan materi, penyerapan peserta didik terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya. d. Evaluasi

Evaluasi ialah upaya yang dilakukan oleh para peneliti atau partisipan yang terkait dengan suatu PTK yang dilaksanakan. Evaluasi ini dilakukan dengan kolaboratif, yaitu adanya suatu tes atau diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas penelitian. Dengan demikian evaluasi dapat ditentukan sesudah adanya tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan evaluasi ini pula suatu perbaikan tindakan (replanning) selanjutnya ditentukan.

Dokumen terkait