• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian yang Relevan

Dalam dokumen Iis Suwartini S841108011 (Halaman 71-75)

BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, DAN

B. Penelitian yang Relevan

Dalam bagian ini akan dikemukakan hasil penelitian relevan yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini antara lain:

1. Primasari Wahyuni. 2010. Novel Menebus Impian Karya Abidah El Khalieqy dengan kajian feminisme dan nilai pendidikan. Tesis. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Hasil dari penelitian tersebut memfokuskan pada eksistensi perempuan, pokok-pokok pikiran feminisme liberal, dan keadaan feminis masyarakat serta mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Primasari Wahyuni dalam novel Menebus Impian dengan Mimi Lan Mintuna ialah sama-sama mengangkat permasalahan perempuan dan menuntut kesetaraan gender. Pendekatan yang digunakan sama-sama menggunakan pendekatan feminisme dan metode kualitatif. Perbedaan dari kedua penelitian tersebut terletak pada perbedaan data dan sumber. Selain itu penelitian novel Menebus Impian lebih menekankan pemikiran feminis liberal sedangkan penelitian novel Mimi Lan Mintuna lebih menekankan feminis sosialis dan nilai-nilai pendidikan.

2. Riries Rengganis dan Rachmat Djoko Pradopo dalam Saman dan

Larung: Seksualitas Perempuan dalam Karya Sastra yang dimuat di

commit to user

Hasil dari penelitian tersebut membahas ketidakadilan gender yang dialami tokoh-tokohnya. Penelitian tersebut membahas perlunya kesetraan gender dalam segala bidang kehidupan termasuk masalah seksual. Hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan menjadi salah satu penyebab ketidakadilan gender. Perempuan dijadikan objek pemuas hasrat laki-laki. Mereka kehilangan hak atas tubuhnya sendiri.

Persamaan penelitian yang dilakukan Ika Inayati ialah sama-sama mengangkat permasalahan perempuan dan menuntut kesetaraan gender. Pendekatan yang digunakan sama-sama menggunakan pendekatan feminisme dan metode kualitatif. Perbedaan dari penelitian tersebut terletak pada perbedaan data dan sumber. Selain itu penelitian novel Saman dan Larung lebih menekankan pemikiran feminis radikal sedangkan penelitian novel Mimi Lan Mintuna lebih menekankan feminis sosialis dan mengkaji nilai-nilai pendidikan. 3. Ika Inayati Feminisme dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu

yang dimuat di Alayasastra Vol. 6 No. 1 Mei 2010.

Djenar Maesa Ayu mengangkat realitas sosial yang ada di masyarakat khususnya tentang seksualitas perempuan. Dalam novel

Nayla, terdapat pesan dan gagasan feminisme yang berlawanan

dengan sistem partiarkat yang selama ini masih dianut oleh masyarakat Indonesia. Untuk mengungkap pesan dan gagasan ini, penelitian menggunakan pendekatan feminisme. Dalam penelitian ini, ditemukan pesan-pesan dan gagasan-gagasan feminisme tentang

commit to user

seksualitas perempuan, inferioritas perempuan, domestikasi, kemandirian perempuan, serta pandangan masyarakat terhadap karya sastra dan penulis perempuan.

Persamaan penelitian yang dilakukan Ika Inayati ialah sama-sama mengangkat permasalahan perempuan dan menuntut kesetaraan gender. Pendekatan yang digunakan sama-sama menggunakan pendekatan feminisme dan metode kualitatif. Perbedaan dari penelitian tersebut terletak pada perbedaan data dan sumber data. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Ika Inayati mengangkat permasalahan ketidakadilan gender terutama kekerasan seksual pada perempuan. Penelitian tersebut menggunakan pemikiran feminis radikal sedangkan penelitian novel Mimi Lan Mintuna lebih menekankan feminis sosialis dan mengkaji nilai-nilai pendidikan.

4. Retty Isnendes and Dingding Haerudin. A Discourse of the Female Body in an Ancient Sundanese Literary Work of Lutung Kasarung: An

Eco-Feminist. Tawarikh International Journal for Historical Studies,

Vol 3. NO. 1 2011

This research investigates Sundanese narrative poems in ” Lutung Kasarung” (LK) with an eco-feminist theory. This research draws upon an analytical descriptive method of literary research with a data collection method and a feminist text analysis. The data sources were two texts of narrative poems of LK which had been converted into a story by Ahmad Bakri (1976) and documents from an oral story which

commit to user

had been rewritten by C.M. Pleyte (1910). This study reveals that: (1)there was an event that underlied the representation of the female body, there was a discourse that explored the female body, and the characters presented were related and formed an event in the social reality of the Kingdom of Pasirbatang; (2) a denialof Carolyn Merchant’s theory, particularly in the context of women and ecology as well as as of women and reproduction. The denial was represented by the character of Purba Rarang; and (3) there was injustice towards female characters, although it was hidden beneath the writer’s

worship to women.

Penelitian ini menyelidiki cerita Lutung Kasarung yang berasal dari Sunda. Lutung kasarung dikaji dengan pendekatan eco- feminis. Penelitian ini sangat menarik karena menganalisis perjungan hak wanita dalam karya sastra dengan metode analisis deskriptif. Sumber data terdiri dari dua teks syair dan puisi yang telah diubah menjadi cerita oleh Ahmad Bakri (1976) dan dokumen dari sumber lisan. Cerita yang telah ditulis ulang oleh C.M. Pleyte ( 1910). Studi ini mengungkapkan bahwa: ( 1) Terdapat suatu peristiwa yang mendasari penyajian tubuh perempuan. Tubuh perempuan dilihat dari karakter perempuan yang dikonstruksi secara sosial di dalam sistem Kerajaan Pasirbatang; (2) Suatu pengingkaran tentang teori Carolyn Merchant’S. terutama sekali dalam konteks perempuan-perempuan dan ekologi. Seperti perempuan-perempuan dan reproduksi.

commit to user

Pengingkaran telah diwakili oleh karakter tentang Purba Rarang; Dan ( 3) adanya ketidakadilan terhadap perempuan, walaupun perempuan dipuja

Persamaan penelitian yang dilakukan Retty Isnendes and

Dingding Haerudin ialah sama-sama mengangkat permasalahan

perempuan dan menuntut kesetaraan gender. Pendekatan yang digunakan sama-sama menggunakan pendekatan feminisme dan metode kualitatif. Perbedaan dari penelitian tersebut terletak pada perbedaan data dan sumber data. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Retty Isnendes and Dingding Haerudin lebih menekankan citra

perempuan di masyrakat Sunda. Penelitian tersebut menggunakan pemikiran eco feminis sedangkan penelitian novel Mimi Lan Mintuna

menggunakan pemikiran feminis sosialis dan mengkaji nilai-nilai pendidikan.

Dalam dokumen Iis Suwartini S841108011 (Halaman 71-75)

Dokumen terkait