• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Alternatif Strategi

A. Batas Tapak dan Geografis

5.3 Strategi Pengelolaan Jalur Sepeda Sentul City

5.3.1 Penentuan Alternatif Strategi

Berdasarkan hasil identifikasi dengan menggunakan matriks IFE dan matriks EFE yang menggambarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh jalur sepeda di Sentul City serta peluang dan ancaman yang dihadapi, dengan menggunakan matriks SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities, and Threats) dapat diperoleh alternatif strategi dengan mengkombinasikan faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan. Matriks SWOT menghasilkan empat tipe strategi yaitu strategi SO (Strenght-Opportunities), strategi WO ( Weakness-Opportunities), strategi ST (Strenght-Threats), strategi WT (Weakness-Threats). Penentuan alternatif strategi dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang terkait (Tabel 28).

Tabel 28. Perangkingan Alternatif Strategi

No. Alternatif Strategi Keterkaitan dengan unsur SWOT

Skor Rangking 1. Meningkatkan kenyamanan dari jalur

sepeda dan taman sepanjang jalur sepeda untuk memfasilitasi antusiasme bersepeda pada masyarakat.

S1, S2, S3, O3 1,945 2

2. Dengan memanfaatkan SDM yang ada, dapat mengelola fasilitas Eco Art Park dan serta mempertahankan jalur sepeda yang aman, sehingga dapat menjadikan Sentul City sebagai tempat tujuan bersepeda

S4, S5, S6, O2 1,661 3

3. Memanfaatkan SDM untuk Lanjutan Tabel 27.

mengembangkan sign system untuk menginformasikan tempat istirahat dan parkir agar tidak ada perilaku

vandalisme.

4. Meningkatkan fungsi Eco-Art Park

dan mengembangkan sign system untuk mengarahkan Eco Art Park sebagai tempat berkumpul komunitas pesepeda agar pesepeda tidak

beristirahat di taman pinggir jalan lagi.

S2, S4, T2 1,027 5

5. Melakukan inovasi pengadaan program bike onbus untuk

memfasilitasi antusiasme pesepeda dari luar Sentul City menuju lokasi bersepeda.

W5, O2, O3 1,479 4

6. Lokasi yang dekat dengan tujuan pesepeda serta berkembangnya gaya hidup dan antusiasme masyarakat untuk bersepeda, dapat membawa keuntungan apabila jalur sepeda dapat dikembangkan dengan disertai penambahan fasilitas-fasilitas penunjang yang dikelola dengan baik.

W1, W3, W4, O1,

O2, O3 2,444 1

7. Membuat peraturan tegas untuk kendaraan bermotor yang menggunakan jalur sepeda untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan demi mempertahankan antusiasme pengguna sepeda di Sentul City

W2, O3 0,775 7

8. Dibuat sub jadwal pengelolaan khusus sepeda agar vandalisme dapat diatasi

W4, T1 0,457 9

9. Meningkatan fasilitas-fasilitas untuk menghindari pengguna jalur sepeda yang suka merusak taman dengan disertai pengelolaan pada fasilitas tersebut.

W3, W4, T2 0,538 8

A. Strategi SO

Strategi SO atau strategi kekuatan-peluang yaitu strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi SO yang dihasilkan yaitu :

1. Meningkatkan kenyamanan dari jalur sepeda dan taman sepanjang jalur sepeda untuk memfasilitasi antusiasme bersepeda pada masyarakat.

2. Dengan memanfaatkan SDM yang ada, dapat mengelola fasilitas Eco Art Park dan serta mempertahankan jalur sepeda yang aman, sehingga dapat menjadikan Sentul City sebagai tempat tujuan bersepeda

B. Strategi WO

Strategi WO atau strategi kelemahan-peluang yaitu strategi yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal. Strategi WO yang dapat diterapkan yaitu :

1. Melakukan inovasi pengadaan program bike on bus untuk memfasilitasi antusiasme pesepeda dari luar Sentul City menuju lokasi bersepeda.

2. Lokasi yang dekat dengan tujuan pesepeda serta berkembangnya gaya hidup dan antusiasme masyarakat untuk bersepeda, dapat membawa keuntungan apabila jalur sepeda dapat dikembangkan dengan disertai penambahan fasilitas-fasilitas penunjang yang dikelola dengan baik.

3. Membuat peraturan tegas untuk kendaraan bermotor yang menggunakan jalur sepeda untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan demi mempertahankan antusiasme pengguna sepeda di Sentul City

Strategi WO pertama adalah untuk mengatasi masalah transportasi yang susah dijangkau oleh pesepeda yang tidak memiliki mobil pribadi. Berdasarkan wawancara dengan pengguna sepeda dari luar Bogor, mereka mengalami kesulitan untuk bersepeda disini karena tidak memiliki kendaraan. Program ini diterapkan untuk memfasilitasi pengguna sepeda dari luar Sentul City sehingga memudahkan untuk menuju tempat ini. Program ini dapat dilakukan pada hari tertentu seperti pada weekend, dimana jalur sepeda banyak digunakan. Dengan diterapkannya strategi ini maka Sentul City dapat melakukan penetrasi pasar sehingga eksistensi jalur sepeda akan berkelanjutan.

Strategi WO yang kedua diperoleh untuk mengatasi kelemahan yang ada di jalur sepeda Sentul City Kelemahan tersebut adalah tidak semua jalan memiliki jalur sepeda. Hal tersebut dapat diatasi dengan mengembangkan jalur sepeda sampai ke Jalan Siliwangi dan Jalan Bali Raya, sehingga konsistensi tujuan untuk memfasilitasi pesepeda dapat terpenuhi.

di jalur sepeda agar tidak ada lagi yang menggunakan jalur sepeda sebagai tempat parkir, tempat berjualan, tempat ojek, dan sebagainya.

C. Strategi ST

Strategi ST atau strategi kekuatan-ancaman yaitu strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi ST yang diperoleh yaitu :

1. Memanfaatkan SDM untuk mengelola fasilitas agar dapat dan mengembangkan sign system untuk menginformasikan tempat istirahat dan parkir agar tidak ada perilaku vandalisme

2. Meningkatkan fungsi Eco-Art Park dan mengembangkan sign system untuk mengarahkan Eco Art Park sebagai tempat berkumpul komunitas pesepeda agar pesepeda tidak beristirahat di taman pinggir jalan lagi.

Strategi ST yang pertama diperoleh dengan memanfaatkan kekuatan internal perusahaan yaitu Sumber Daya Manusia. PT. SGC memiliki sumber daya manusia yang baik, tetapi masih kurang termanfaatkan dalam mengelola jalur sepeda dan fasilitasnya serta membuat sign system untuk petunjuk arah tempat parkir dan beristirahat pengguna sepeda. Dengan diterapkannya strategi ini diharapkan jalur sepeda dan fasilitas penunjangnya dapat terpelihara dengan baik.

Strategi ST kedua adalah strategi pengembangan produk. Eco-Art Park adalah tempat yang direncanakan sebagai pusat dari kegiatan pesepeda di Sentul City, hal ini dapat digunakan sebagai tempat komunitas pesepeda, mulai dari tempat berkumpul, membersihkan diri, beristirahat, makan, dan sebagainya, agar pesepeda memiliki tempat untuk beristirahat dan memarkirkan sepedanya. Hal ini untuk mengatasi ancaman berupa pengguna sepeda yang sering beristirahat di pinggir jalan, ini untuk menghindari terjadinya kecelakaan.

D. Strategi WT

Strategi WT atau strategi kelemahan-ancaman yaitu strategi defensive yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Strategi WT yang dapat dilakukan yaitu:

2. Meningkatan fasilitas-fasilitas untuk menghindari pengguna jalur sepeda yang suka merusak taman dengan disertai pengelolaan pada fasilitas tersebut.

Strategi WT pertama diperoleh dengan mengurangi kelemahan yaitu vandalisme terhadap fasilitas jalur sepeda dengan membuat jadwal pengelolaan pada jalur sepeda secara teratur. Strategi WT kedua adalah dengan mengurangi perilaku negatif pengguna sepeda yang duduk di pinggir jalan untuk beristirahat dengan menambah fasilitas seperti halte di beberapa titik untuk tempat beristirahat. Selain itu, penambahan fasilitas tempat parkir di beberapa titik seperti di sekolahan, di mall, masjid, dan kawasan CBD lainnya juga dapat meningkatkan kenyamanan pengguna sepeda dalam memarkirkan sepeda. Hal ini harus disertai dengan pengelolaan yang baik dan teratur agar fasilitas-fasilitas ini dapat berkelanjutan.

5.3.2 Rencana Pengelolaan

Berdasarkan hasil evaluasi pengelolaan lanskap jalur sepeda di Sentul City maka strategi pengelolaan yang perlu dilakukan adalah strategì intensif yang terdiri dari strategi market penetration, market development dan product development, serta strategi integrasi vertical. Strategi utama yang dapat dilakukan adalah strategi WO dengan bobot 2,444, yaitu Lokasi yang dekat dengan tujuan pesepeda serta berkembangnya gaya hidup dan antusiasme masyarakat untuk bersepeda, dapat membawa keuntungan apabila jalur sepeda dapat dikembangkan dengan disertai penambahan fasilitas-fasilitas penunjang yang dikelola dengan baik.