• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Edge berdasarkan Tingkat Kesamaan dan T-hitung 1. Tingkat Kesamaan Vegetasi di Edge dan Core

FRAGMENTASI HUTAN

A. Hasil Penelitian 1. Penentuan Edge

B.1. Penentuan Edge berdasarkan Tingkat Kesamaan dan T-hitung 1. Tingkat Kesamaan Vegetasi di Edge dan Core

Berdasarkan hasil perhitungan indeks kesamaan antara habitat edge dengan core hutan dapat dibuat beberapa ketegori kesamaan komunitas. Semakin tinggi indeks kesamaan semakin tinggi pula kesamaan vegetasi dari 2 tempat yang dibandingkan. Indeks kesamaan secara umum memiliki 5 kategori kesamaan komunitas yakni (1) komunitas yang dibandingkan tidak sama (IS 0%), (2) komunitas yang dibandingkan rendah tingkat kesamaan komunitasnya (0%<IS<33,33%), (3) komunitas yang dibandingkan sedang tingkat kesamaan komunitasnya (33,33%<IS<66,66%), (4) komunitas yang dibandingkan tinggi tingkat kesamaan komunitasnya (66,66%<IS<100%) dan (5) komunitas yang dibandingkan sama (IS 100%).

Dari hasil perhitungan indeks kesamaan pohon antara habitat edge dengan core pada 7 jalur analisa vegetasi didapatkan tidak ada komunitas yang tidak sama (IS 0%) dan tidak ada komunitas yang sama (IS 100%). Tingkat kesamaan komunitas tersebar pada kategori sedang. Kategori sedang terdapat pada edge kebun sawit dengan hutan (IS 60%), edge kebun campuran dengan hutan (IS 34,78%), edge jalan dengan hutan (IS 40%), edge hotel dengan hutan (IS 40%), edge danau dengan hutan (IS 63,16%), edge akasia dengan hutan (IS 40%) dan edge semak belukar dengan hutan (40%).

Perbandingan tingkat tiang antara habitat edge dengan core menunjukkan kategori rendah pada edge kebun sawit dengan hutan (IS 18,18%), edge kebun campuran dengan hutan (IS 16,67%), edge jalan dengan hutan (19,05%), edge hotel dengan hutan (IS 26,67%), edge danau dengan hutan (IS 28,57%), edge akasia dengan hutan (IS 15,38%) dan edge semak belukar dengan hutan (IS 16,67%).

Komunitas vegetasi tingkat pancang antara habitat edge dengan hutan menunjukkan kesamaan yang rendah. Kesamaan yang rendah ditemukan pada edge kebun sawit dengan hutan (IS 18,18%), edge kebun campuran dengan hutan (IS 14,29%), edge jalan dengan hutan (IS 19,05%), edge hotel dengan hutan (IS 13,33%), edge danau dengan hutan (IS 22,22%), edge akasia dengan hutan (IS 15,38%) dan edge semak belukar dengan hutan (IS 15,38%).

Tingkat kesamaan vegetasi semai antara habitat edge dengan core menunjukkan kesamaan yang relatif rendah pada edge kebun sawit dengan hutan (IS 16,67%), edge kebun campuran dengan hutan (IS 11,11%), edge jalan dengan hutan (IS 14,29%), edge hotel dengan hutan (IS 10,53%) dan edge semak belukar dengan hutan (IS 14,29%). Sedangkan pada edge danau dengan hutan (IS 37,50%) dan edge akasia dengan hutan (IS 46,15%) menunjukkan tingkat kesamaan sedang.

Berdasarkan tingkat kesamaan vegetasi antara edge dengan core didapatkan kesimpulan bahwa tidak ada satupun tingkat kesamaan komunitas yang tinggi atau 100% sama. Kesamaan vegetasi berada pada kategori sedang dan rendah. Secara umum kategori sedang mencakup 3-4 jenis vegetasi yang sama sedangkan kategori rendah mencakup 1-2 jenis vegetasi yang sama. Hal ini memperkuat dugaan bahwa secara penyebaran dan komposisi jenis terdapat perbedaan antara edge-core hutan dengan variasi indeks kesamaan antara rendah sampai dengan sedang.

B.1.2. T-hitung Komunitas Burung di Edge dan Core

Perhitungan dengan menggunakan t-student (Magurran, 1988) diperlukan untuk melihat sejauh mana suatu komunitas jenis memiliki perbedaan atau persamaan dengan komunitas lain. Komunitas jenis burung yang dibandingkan antara komunitas burung di edge dengan core hutan. Parameter yang dibandingkan adalah indeks keanekaragaman Shannon (H’), jumlah jenis dan jumlah individu pada masing-masing habitat edge dan core di setiap jalur pengamatan.

Berdasarkan perhitungan nilai t-student didapatkan bahwa edge kebun campuran dengan core hutan (t-hitung (0,32) < t-tabel selang kepercayaan 95% (1,68); t-hitung (0,32) < t-tabel selang kepercayaan 99% (2,41)) tidak terdapat perbedaan. Begitu juga dengan edge kebun sawit dengan core hutan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (t-hitung (0,19) < t-tabel selang kepercayaan 95% (1,68); t-hitung (0,32) < t-tabel selang kepercayaan 99% (2,42)) dan edge hotel dengan core hutan (t-hitung (0,46) < t-tabel selang kepercayaan 95% (1,68); t-hitung (0,46) < t-tabel selang kepercayaan 99% (2,42)). Edge semak dengan core hutan juga tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (t-hitung (0,95) < t-tabel selang kepercayaan 95% (1,68); t-hitung (0,95) < t-tabel selang kepercayaan 99% (2,42)). Kondisi yang sama juga terdapat pada edge danau

dengan core (t-hitung (0,12) < t-tabel selang kepercayaan 95% (1,70); t-hitung (0,32) < t-tabel selang kepercayaan 99% 2,45) dan edge akasia dengan core hutan (t-hitung (0,44) < t-tabel selang kepercayaan 95% (1,69); t-hitung (0,44) < t-tabel selang kepercayaan 99% (2,44)) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan komunitas burung antara edge dengan core pada jalur pengamatan kebun sawit, kebun campuran, hotel, danau, akasia dan semak belukar. Lebih lengkap disajikan pada Lampiran 33.

Berbeda dengan jalur-jalur pengamatan yang lain pada jalur pengamatan edge jalan 1 terdapat perbedaan yang signifikan dengan selang kepercayaan 95% dan 99% (hitung (4,68) > tabel selang kepercayaan 95% (1,68); hitung (4,68) < t-tabel selang kepercayaan 99% (2,41)). Sedangkan pada edge jalan 2 terdapat perbedaan yang signifikan pada selang kepercayaan 95% dan pada selang kepercayaan 99% tidak terdapat perbedaan yang signifikan (t-hitung (1,84) > t-tabel selang kepercayaan 95% (1,68); t-hitung (1,84) < t-tabel selang kepercayaan 99% (2,41)).

Berdasarkan hasil perhitungan t-student terdapat dugaan bahwa untuk edge yang terdapat pada jalur pengamatan yang letaknya jauh dari pemukiman dan jalan memiliki tingkat kesamaan dengan core hutan. Letak jalur berpengaruh terhadap komposisi keanekaragaman jenis burung di 2 habitat yang saling berdekatan, sedangkan edge hutan yang berdekatan dengan jalan serta pemukiman menciptakan komposisi jenis yang berbeda dengan daerah core hutan. Perbedaan yang terjadi juga disebabkan oleh tinggi rendahnya variasi habitat yang terdapat di sekeliling lokasi pengamatan dan intensitas gangguan manusia.

Namun secara garis besar penentuan edge pada jalur pengamatan telah mewakili komposisi jenis burung yang ada disana. Hal ini sesuai dengan konsep daerah peralihan dimana spesies yang ada di edge merupakan gabungan dari spesies yang ada di habitat hutan dan habitat penggunaan lahan lainnya. Sedikit menjadi sulit bahwa jenis burung merupakan jenis yang aktif bergerak sehingga jenis yang menyukai daerah terbuka kadang ditemukan di daerah core hutan sebelah edge atau kadangkala spesies yang menyukai daerah tertutup hinggap di pohon daerah terbuka.

Penentuan edge dengan menggunakan spesies burung sedikit sulit mengingat bahwa jenis burung dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat lain, apalagi sebagian besar burung berkaitan dengan sumber makanan dan untuk jenis-jenis nektarivora berkaitan dengan musim berbunga dan berbuah pepohonan.

Sedangkan untuk jenis insektivora berkaitan dengan populasi serangga. Bila karakteristik edge terkait dengan perubahan suhu secara abiotik dan perubahan vegetasi secara biotik berpengaruh tidak langsung terhadap kelimpahan burung. Fenomena ini hanya bisa dijawab dengan pengamatan bertahun-tahun untuk menentukan jenis burung apa saja yang selalu menghuni daerah edge dan ditemukan dalam kelimpahan yang besar di edge pada setiap musim dan setiap tahun. Sehingga jika berpedoman dari literatur yang menyebutkan bahwa suatu jenis menyukai daerah terbuka atau tertutup seberapa besar terbuka atau tertutupnya dan karakteristik daerah tersebut bagaimana belum dapat menjawab penghuni daerah tepi (edge).

B.2. Pengaruh Penutupan Vegetasi terhadap Jumlah dan Komposisi Jenis