• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil

4.2.5 Penentuan jalur peletakan pipa

Jalur peletakan pipa lokasi penelitian termasuk kedalam kategori export trunk pipelines, yaitu jalur pipa yang digunakan untuk menyalurkan hidrokarbon yang sudah diproses di platform ke short based terminal atau off shore loading facility (Guyon et.al, 2005 ). Penentuan jalur peletakan pipa bawah laut harus memperhitungkan beberapa faktor penting, yaitu :

1. Kemiringan dasar laut

3. Tingkat keamanan pipa 4. Jenis sedimen dasar laut 5. Panjang jalur pipa

Kemiringan dasar laut lokasi penelitian relatif datar pada bagian tengah jalur pemeruman dengan kemiringan sebesar 1 meter sementara kemiringan yang lebih terjal terdapat pada bagian sisi kiri dan kanan. Kemiringan yang terdapat pada bagian sisi kiri (timur) lajur pemeruman, yaitu sebesar 2.5 meter antara wilayah 1 dan 2. Nilai kemiringan lain pada sisi kiri lajur pemeruman, yaitu sebesar 1.5 meter yang terdapat antara wilayah 2 dan 3. Sisi kanan jalur pemeruman memiliki nilai kemiringan sebesar 1.5 meter yang terdapat antara wilayah 2 dan 3 serta kemiringan sebesar 1 meter pada wilayah 3.

Pengaruh kemiringan dasar laut terhadap penentuan jalur peletakan pipa cukup tinggi. Hal ini berhubungan dengan tingkat keamanan pipa setelah instalasi dilakukan. Kemiringan dasar laut yang tajam mengakibatkan pipa mudah

mengalami pergeseran dan patah karena adanya dorongan gaya dari arus dan gelombang yang tidak mampu diredam gaya berat (Kurnia 2007). Kemiringan yang terdapat di lokasi penelitian termasuk kedalam kategori rendah. Hal ini terlihat dari topografi dasar laut yang cenderung datar. Kemiringan yang terdapat pada sisi kiri dan kanan jalur pemeruman juga tidak terlalu tajam. Meskipun nilai kemiringan yang relatif landai pipa tidak dapat langsung diletakan pada jalur. Hal ini disebabkan lokasi penelitian memiliki kedalaman yang kurang dari 28 meter sehingga berdasarkan peraturan pemerintah, pipa yang akan diletakan harus dipendam sedalam 2 meter dari dasar laut (Yanto, 2007). Berdasarkan nilai kemiringan, jalur ideal peletakan pipa bawah laut adalah di tengah jalur

pemeruman. Akan tetapi hal tersebut tidak dapat dilakukan karena pada bagian tengah jalur pemeruman telah terpasang pipa lain. Kondisi tersebut terlihat pada saat akuisisi dilakukan dan pada saat klasifikasi jenis sedimen dasar laut

menggunakan nilai kisaran amplitudo (Gambar 27).

Gambar 28. Jalur pipa yang telah terpasang

Pipa yang telah terpasang sebelumnya memiliki panjang yang hampir sama dengan panjang jalur pemeruman. Jalur pipa ini sangat penting untuk diteliti terlebih dahulu karena sangat menentukan penentuan jalur peletakan pipa selanjutnya (Yanto, 2007). Pipa yang telah terpasang diduga telah mengalami span. Hal ini terlihat dari beberapa titik belok pipa yang cenderung memiliki jarak yang berdekatan.

Jalur pipa yang telah terpasang tidak diberikan dumping rock yang menandakan kemiringan dasar laut jalur pipa tersebut relatif datar. Objek lain yang ditemukan di sebelah barat jalur pemeruman adalah sisa mooring buoy, potongan pipa dan jangkar kapal (Charnila dan Manik, 2010). Untuk

maka boundary layer harus dibuat. Panjang boundary layer yang dibuat minimal setengah dari panjang jalur pipa. Boundary layer dapat berupa gundukan sedimen ataupun berupa paritan. Selain sebagai penghalang terhadap objek lain yang terdapat di lokasi jalur pipa, boundary layer juga berfungsi untuk meredam gaya geser yang berasal dari arus dan gelombang laut. Pembuatan boundary layer pada jalur pipa yang baru dilakukan pada dua sisi jalur peletakan pipa, yaitu pada sisi kiri dan kanan. Boundary layer yang paling tepat dibuat dalam penelitian ini adalah jenis gundukan sedimen. Selain dapat menghemat waktu, pemilihan boundary layer tipe ini juga lebih ekonomis dalam hal biaya.

Kemiringan dasar laut dan instalasi benda lain dibawah laut sangat menentukan tingkat keamanan pipa. Faktor lain yang berpengaruh terhadap tingkat keamanan pipa adalah jenis fluida yang dialirkan dan jarak jalur pipa tersebut terhadap pantai. Jenis fluida yang dialirkan termasuk dalam kategori D, yaitu jenis gas alam berfasa satu dan tidak beracun. Jarak lokasi peletakan pipa terhadap pantai adalah 4.6 km sehingga berdasarkan kepada ketetapan DNV-OS-F101 Submarine Pipelines Systems 2007 tingkat keamanan jalur peletakan pipa termasuk kedalam kategori tinggi. Hal ini berarti tingkat kegagalan yang terjadi menyebabkan risiko yang tinggi terhadap kecelakaan manusia, polusi lingkungan yang signifikan atau kerugian yang sangat besar pada ekonomi dan politik. Tingginya tingkat keamanan tersebut merupakan sebab digunakannya berbagai sensor dengan akurasi yang sangat tinggi.

Tingkat kemananan yang termasuk dalam kategori tinggi. Peletakan pipa bawah laut harus dilakukan pada posisi yang tepat. Jenis sedimen dasar laut yang dipilih dalam penentuan jalur peletakan pipa adalah jenis clayey silt. Selain nilai

tegangan geser yang rendah, clayey silt juga memiliki ikatan yang tinggi diantara partikelnya. Ikatan tersebut mengakibatkan penumpukan jenis sedimen clayey silt diatas suatu benda cenderung kuat. Jenis sedimen clayey silt yang mendominasi lokasi penelitian memudahkan dalam penentuan jalur peletakan pipa. Nilai tegangan geser yang kurang dari 12.5 kN/m2 menyebabkan pipa yang diletakan didalam parit sedalam 2 meter akan kokoh.

Jalur peletakan pipa bawah laut adalah sisi kanan jalur pemeruman, yaitu pada koordinat 108.39 BT, 6.36 LS sampai dengan 108.62 BT, 6.36 LS (Gambar 20). Penentuan jalur tersebut sebagai jalur peletakan pipa dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pengkajian terhadap beberapa parameter seperti kemiringan dasar laut, instalasi pipa yang sudah terpasang sebelumnya, tingkat keamanan, jenis sedimen dan panjang jalur peletakan. Panjang jalur peletakan pipa adalah 27 km dan dibuat melintang atau sejajar dengan jalur pipa yang sudah ada sebelumya. Faktor ekonomi juga sangat diperhatikan dalam penentuan jalur peletakan pipa. Kondisi kemiringan dasar laut yang relative datar sangat

memudahkan untuk membuat jalur peletakan yang lurus. Jalur lurus akan akan sangat efektif dan ekonomis apabila dibandingkan dengan jalur pipa yang dibuat berbelok-belok.

Dokumen terkait