PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
CAP MELIPAT
5.2.8. Failure Mode And Effect Analysis (FMEA)
5.2.8.6. Penentuan Nilai Deteksi Kegagalan ( Detection , D)
Dari hasil wawacara dengan pihak perusahaan, maka dapat ditentukan nilai deteksi kegagalan (Detection, D) dari jenis kegagalan tersebut. Dengan berpedoman pada Tabel 3.3, maka nilai deteksi kegagalan dapat dilihat pada Tabel 5.17.
Tabel 5.17. Penilaian Detection Jenis
Kegagalan
Akibat dari
Kegagalan Faktor
Penyebab
Kegagalan Kendali yang Dilakukan D
Tanpa Cap
Produk tidak sesuai dengan standar produksi, tidak dapat
diproduksi secara lanjut dan produk tidak layak dikemas
Mesin
Settingan mesin yang tidak sesuai
Melakukan pemeriksaan
mesin terlebih dahulu 5 Kurangnya
perawatan pada mesin yang sudah
tua
Menyusun SOP untuk
perawatan mesin 4
Manusia
Kurang disiplin
Melakukan pengawasan yang lebih ketat dan membuat peraturan yang
berlaku
3 Kurang teliti Menambah operator pada
kegiatan produksi tertentu 3 Metode
SOP belum diterapakan dengan benar
Menyusun metode kerja
yang lebih sistematis 4 Material Komposisi yang
tidak baik Memperhatikan mutu 5
Cap
Melipat
Produk tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh
konsumen, mengganggu fungsi
produk dan tidak layak dikemas Mesin Proses Capping tidak berjalan baik Melakukan penggantian komponen tertentu pada
mesin jaws capper
6 Kurangnya pemeliharan mesin jaws capper Melakukan pemeriksaan rutin 5 Manusia Stamina kerja menurun
Memperhatikan shift kerja karyawan yang sesuai 4 Belum
melaksanakan IK dengan baik
Melakukan briefing
disetiap pergantian shift
kerja 4
Tabel 5.17. Penilaian Detection (Lanjutan) Jenis Kegagalan Akibat dari Kegagalan Faktor Penyebab
Kegagalan Kendali yang Dilakukan D
Cap
Melipat
Produk tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh
konsumen, mengganggu fungsi
produk dan tidak layak dikemas
Metode
Belum diterapkan prosedur mesin
dengan benar
Menyusun metode kerja
yang lebih sistematis 4 Kurang sistematis Menyusun SOP dalam
penerapan metode kerja 5
Material Kualitas bahan baku yang diterima tidak baik sehingga capper tidak terbentuk sempurna Menetapkan standar kualitas dan mengambil sampel dari pihak ketiga untuk pengujian kualitas
6
Setelah nilai severity (s), occurance (o), dan detection (d) diberikan, maka selanjutnya dihitung nilai RPN untuk menentukan prioritas dalam rekomendasi tindakan perbaikan. Adapun perhitungan nilai RPN (Risk Priority Number) pada penyebab kegagalan settingan mesin yang tidak sesuai adalah sebagai berikut: RPN = S x O x D
= 6 x 7 x 5 = 210
Dengan cara perhitungan yang sama, maka nilai RPN untuk semua jenis penyebab kegagalan dapat dilihat pada Tabel 5.18.
Tabel 5.18. FMEA dengan Nilai RPN Jenis
Kegagalan
Akibat dari
Kegagalan Faktor S Penyebab Kegagalan O Kendali yang Dilakukan D RPN
Tanpa
Cap
Produk tidak sesuai dengan standar produksi, tidak dapat
diproduksi secara lanjut dan produk tidak layak dikemas
Mesin 6
Settingan mesin yang
tidak sesuai 7
Melakukan pemeriksaan mesin
terlebih dahulu 5
210 Kurangnya perawatan
pada mesin yang sudah tua
6 Menyusun SOP untuk perawatan
mesin 4
144
Manusia 5
Kurang disiplin 5
Melakukan pengawasan yang lebih ketat dan membuat peraturan yang
berlaku
3
75
Kurang teliti 6 Menambah operator pada kegiatan
produksi tertentu 3
90 Metode 4 SOP belum diterapakan
dengan benar
5 Menyusun metode kerja yang lebih
sistematis 4
80 Material 6 Komposisi yang tidak
baik 6 Memperhatikan mutu 5
180
Cap
Melipat
Produk tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh
konsumen, mengganggu fungsi
produk dan tidak layak dikemas
Mesin 4
Proses Capping tidak
berjalan baik 7
Melakukan penggantian komponen
tertentu pada mesin jaws capper 6
168 Kurangnya pemeliharan
mesin jaws capper 6 Melakukan pemeriksaan rutin 5
100
Manusia 3
Stamina kerja menurun 5 Memperhatikan shift kerja karyawan
yang sesuai 4
60 Belum melaksanakan IK
dengan baik 6 Melakukan briefing disetiap
pergantian shift kerja 4
72
Tabel 5.18. FMEA dengan Nilai RPN(Lanjutan) Jenis
Kegagalan
Akibat dari
Kegagalan Faktor S Penyebab Kegagalan O Kendali yang Dilakukan D RPN
Cap Melipat Produk tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen, mengganggu fungsi produk dan tidak layak
dikemas
Metode 4
Belum diterapkan prosedur mesin dengan
benar
4 Menyusun metode kerja yang lebih
sistematis 4 64
Kurang sistematis 6 Menyusun SOP dalam penerapan
metode kerja 5 120
Material 6
Kualitas bahan baku yang diterima tidak baik sehingga capper tidak
terbentuk sempurna
7
Menetapkan standar kualitas dan mengambil sampel dari pihak ketiga
untuk pengujian kualitas
6 252
I-1
Dari perhitungan RPN ini dapat diketahui penyebab kegagalan proses yang mengakibatkan terjadinya produk cacat. Penyebab kecacatan kemudian diurutkan berdasarkan nilai RPN tertinggi yang dapat dilihat pada Tabel 5.19.
Tabel 5.19. Urutan Penyebab Kegagalan Proses Berdasarkan RPN Jenis
Kegagalan
Penyebab Kegagalan
Pada Proses Kendali yang Dilakukan RPN
Cap Melipat
Kualitas bahan baku yang diterima tidak baik sehingga capper
tidak terbentuk sempurna
Menetapkan standar kualitas dan mengambil sampel dari pihak ketiga untuk pengujian kualitas
252
Tanpa Cap Settingan mesin yang
tidak sesuai
Melakukan pemeriksaan mesin
terlebih dahulu 210
Tanpa Cap Komposisi yang tidak
baik Memperhatikan mutu 180
Cap Melipat Proses Capping tidak berjalan baik
Melakukan penggantian komponen tertentu pada mesin
jaws capper
168 Tanpa Cap
Kurangnya perawatan pada mesin yang sudah
tua
Menyusun SOP untuk
perawatan mesin 144
Cap Melipat Kurang sistematis Menyusun SOP dalam
penerapan metode kerja 120
Cap Melipat
Kurangnya pemeliharan mesin
jaws capper
Melakukan pemeriksaan rutin 100 Tanpa Cap Kurang teliti Menambah operator pada
kegiatan produksi tertentu 90 Tanpa Cap SOP belum diterapakan
dengan benar
Menyusun metode kerja yang
lebih sistematis 80
Tanpa Cap Kurang disiplin
Melakukan pengawasan yang lebih ketat dan membuat peraturan yang berlaku
75
Cap Melipat Belum melaksanakan IK dengan baik
Melakukan briefing disetiap
pergantian shift kerja 72
Cap Melipat
Belum diterapkan prosedur mesin dengan
benar
Menyusun metode kerja yang
lebih sistematis 64
Cap Melipat
Operator kurang menerapkan program perawatan dengan baik
Menyusun SOP dalam
penerapan metode kerja 60
Berdasarkan Tabel 5.22. diperoleh nilai RPN tertinggi untuk jenis kegagalan Cap Melipat sebesar 252 dengan penyebab kegagalan yaitu kualitas bahan baku yang diterima tidak baik sehingga capper tidak terbentuk sempurna sedangkan RPN tertinggi untuk jenis kegagalan Tanpa Cap sebesar 210 dengan penyebab kegagalan yaitu settingan mesin yang tidak sesuai yang merupakan jenis kegagalan yang dijadikan prioritas utama untuk segera dilakukan perbaikan.