• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Analis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan

9. Menjadikan Kabupaten Soppeng sebagai daerah yang nyaman dan terdepan dalam investasi

3.5 Penentuan Isu Strategis

Dalam rangka mengantisipasi dinamika, perubahan dan tantangan ke depan pembangunan di Kabupaten Soppeng maka Bappeda Kabupaten Soppeng dalam mengemban tugas dan perannya harus memperhatikan isu-isu strategis yang berkembang saat ini dan lima tahun ke depan.Analis isu-isu startegis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses

Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021

penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan dan menjawab persoalan nyata yang dihadapi dalam pembangunan. Hal ini sangat penting dalam menentukan visi-misi dan strategi yang digunakan dalam sebagai upaya mendukung tercapainya visi-misi pemerintah Kabupaten Soppeng tahun 2016-2021.

Selanjutnya, dalam penentuan isu strategis disamping harus memperhatikan kekuatan dan kelemahan lembaga/institusi Bappeda Kabupaten Soppeng dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta misi sebagai lembaga perencanaan pembangunan yang berdasarkan seperti diamanatkan dalam Undang-undang No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perlu diperhatikan juga peluang dan ancaman yang terkait dengan dinamika lingkungan strategis. Penentuan Isu-isu strategis yang menjadi acuan atau dasar dalam perumusan Visi-misi, Tujuan dan sasaran program dan kegiatan yang diprioritaskan selama periode2016-2021. Metode penentuan isu-isu strategis pelayanan Bappeda Kab. Soppeng dilakukan dengan cara membahas melalui forum Focussed Group Discussion (FGD) dengan melibatkan para pakar yang memiliki pengalaman merumuskan isu-isu strategis serta menggunakan menggunakan metode pembobotan dengan menentukan skor terhadap beberapa kriteria yang digunakan untuk penentuan isu strategis yaitu 1) Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra BapppenasL atau Renstra Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan; 2) Merupakan tugas dan tanggung jawab Bappeda; 3) Dampak yang ditimbulkannya terhadap publik; 4) Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah; 5) Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani; 6) Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan. Setelah melakukan penilaian isu strategis terhadap kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan skala, makaditetapkanlah isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra Bappeda Kab. Soppeng Tahun 2016-2021 sebagai berikut:

Tabel 3.8 Isu-Isu Strategis

NO ISU STRATEGI

1 Belum optimalinya koordinasi antara institusi perencana dengan pemegang otoritas penganggaranuntuk menjaga konsistensi/kontinyuitas perencanaan dan penganggaran

2 Pengendalian dan evaluasi RPJMD tidak optimal

3 banyak indikator kinerja prioritas RPJMD yang tidak terpetakan dalam Renstra SKPD,

4 Masih kurangnya SDM yang memiliki skill & kompetensi sesuai dengan tugas & kewajiban utamanya 5 Belum efektifnya peran lembaga dalam koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antar sektor

dan antar fungsi

6 Data perencanaan yang belum komprehensif dan akurat.

7 Belum optimalnya peran lembaga dalam menyusun kebijakan perencanaan untuk mengantisipasi perubahan, tantangan, peluang dan dinamika pembangunan daerah

8 Belum adanya system pengelolaan yang dapat menghimpun seluruh produk kajian Bappeda 9 Dalam penyusunan dokumen perencanaan belum mengacu pada regulasi yang ada

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi Bappeda

Beberapa hal yang menjadi kondisi, harapan, dan fokus perhatian yang mempengaruhi dan melandasi Bappeda dalam merumuskan visinya adalah sebagai berikut :

1.

Sebagai lembaga yang menyelenggarakan urusan perencanaan

pembangunan dengan kewenangan yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta beberapa Peraturan Perundang-Undangan yang menjadi turunannya, Bappeda menjadi lembaga yang strategis sebagai “lokomotif” dan think tank-nya pembangunan daerah

2.

Besarnya kewenangan yang dimiliki oleh Bappeda, ternyata belum

diimbangi dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi secara optimal sehingga perencanaan pembangunan yang dibangun melalui proses yang

Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021

panjang dengan berbegai pendekatan baik politik, teknokratik, top down, dan bottom up serta partisipatif seringkali “dikalahkan” oleh kepentingan yang bersifat pragmatis.

3.

Tuntutan yang semakin kuat dari masyarakat akan akuntabilitas Bappeda

sebagai lembaga perencana dengan produk perencanaan pembangunan yang berkualitas.

Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Kabupaten Soppeng tahun 2016-2021dimana pada misi kelima fokus pada upaya dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan melalui reformasi birokrasi, dan sebagai upaya mewujudkan arah, peran dan kewenangan serta tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Soppeng yang diharapkan, maka ditetapkan Visi BappedaKabupaten Soppeng, yaitu:

“TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG TERPADU, ASPIRATIF DAN RESPONSIF”

Visi Bappeda Kabupaten Soppeng diatas memiliki makna: Terpadu, perencanaan yang mampu saling mendukung antar sektor, antar waktu, sehingga perencanaan yang dihasilkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan saat ini saja tetapi yang lebih penting dapat menjawab kebutuhan yang akan datang dan yang mungkin terjadi atau orientasi kedepan. Aspiratif, artinya dalam penyusunan dokumen perencanaan, keterlibatan para pemangku kepentingan (stakeholders) secara aktif pada setiap tahapan perencanaan pembangunan.Responsif dimaknai sebagai upaya yang dilakukan dengan cepat untuk menanggapi lingkungan dan isu strategis yang dinamis.Berbagai isu stretegis tetap menjadi konsen dalam penyusunan perencanaan, dalam artian muatan dari dokumen perencanaan pembangunan tidak lepas dari berbagai isu seperti isu kemiskinan, keadilan, pengangguran, gender, lingkungan, dan sebagainya.Selain itu, responsif diartikan sebagai kemampuan melihat ke bawah (berbasis masyarakat) dan melihat ke atas (terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional dan provinsi).

Untuk mewujudkan visi BAPPEDA Kabupaten Soppeng 2016-2021 tersebut, maka disusunlah misi yang menjadi tanggung jawab institusi, yakni :

1.

Meningkatkan kualitas perencanaan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah

2.

Meningkatkan kualitas data dan informasi pembangunan daerah

Misi pertama,Meningkatkan kualitas perencanaan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah merupakan upaya dalam menghasilkan dokumen perencanaan yang benar-benar berkualitas serta dapat diimplementasikan oleh SKPD teknis.Oleh karena itu untuk mewujudkan perencanaan yang berkualitas diperlukan koordinasi, sinergi, dan integrasi perencanaan pembangunan serta menjalankan konsultasi dan pendampingan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Dalam proses pelaksanaan pembangunan daerah, selain koordinasi juga diperlukan kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan proses pelaksanaan pembangunan daerah sebagai bagian dari pengendalian terpadu. Arah kegiatan tersebut memiliki manfaat mengenai dinamika proses pembangunan yang berjalan telah sesuai dengan yang direncanakan dan hasilnya dapat dievaluasi untuk menjadi masukan dalam perencanaan pembangunan selanjutnya dan yang akan datang.

Misi kedua, untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang baik, diperlukan pengelolaan data yang baik pula dengan memastikan data tersebut valid/akurat, up to date, aktual dan tersedia serta mudah diakses.Oleh karenanya kualitas manajemen data sangat mempengaruhi proses perencanaan pembangunan maupun hasil perencanaan itu sendiri.

Dokumen terkait