• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng KEPALA BAPPEDA, Drs. ANDI TENRI SESSU, M.Si. Pangkat : Pembina Utama Muda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng KEPALA BAPPEDA, Drs. ANDI TENRI SESSU, M.Si. Pangkat : Pembina Utama Muda"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dimana SKPD wajib menyusun Renstra sebagai turunan Perda Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021 sebagai rujukan semua SKPD dalam menyusun Renstra SKPD yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.

Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Soppeng merupakan suatu dokumen penting yang harus ditetapkan sebagai suatu acuan dan panduan bagi seluruh unit kerja di lingkungan Bappeda dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang memberikan gambaran tentang kinerja Pelayanan, Isu isu strategis yang perlu diselesaikan, penetapan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta strategi dan kebijakan yang akan di tempuh dalam sisa waktu lima tahun mendatang. Selanjutnya dokumen Renstra ini akan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Bappeda setiap tahunnya.

Akhir kata kiranya dengan tersusunnya Renstra ini dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian visi misi daerah sehingga pada gilirannya mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Soppeng.

KEPALA BAPPEDA,

Drs. ANDI

TENRI SESSU

,

M

.Si

Pangkat : Pembina Utama

Muda

(2)

NIP : 19640528 199103 1

009

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iv Daftar Gambar v BAB I PENDAHULUAN 1

1.1

Latar Belakang 1

1.2

Landasan Hukum 3

1.3

Maksud dan Tujuan 5

1.4

Sistematika Penulisan

6

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA 7

2.1

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda

7

2.2

Sumber Daya Bappeda

19

2.3

Kinerja Pelayanan Bappeda

26

(3)

Bappeda 29 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

31

3.1.

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Bappeda 31

3.2.

Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah Terpilih 34

3.3.

Telaahan Renstra Bappenas dan Renstra

Bappeda Provinsi 38

3.4.

Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis 41

3.5.

Penentuan Isu-isu Strategis 44

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 46

4.1

Visi dan Misi Bappeda

46

4.2

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda

47

4.3

Strategi dan Kebijakan

50

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

52

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

69 BAB VII PENUTUP

(4)

77

DAFTAR TABEL

(5)

2.1 Pegawai Bappeda Berdasarkan Pendidikannya 20

2.2. Pegawai Bappeda Berdasarkan Golongannya 20

2.3. Pegawai Bappeda Berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan dan Golongan 21

2.4. Sarana dan Prasarana Bappeda 24

2.5. Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Kab. Soppeng Tahun 2011-2015 26

2.6. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Bappeda Tahun 2011-2015 28

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Bappeda Kab. Soppeng 32

3.2. Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) Kab. Soppeng 34

3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi,

Dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 37

3.4. Permasalahan Pelayanan Bappeda Kab. Soppeng Berdasarkan Sasaran Renstra Bappenas

Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya 39

3.5 Permasalahan Pelayanan Bappeda Kab. Soppeng Berdasarkan Sasaran Renstra Bappeda

Prov. Sul-Sel Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan

Penanganannya 40

3.6. Permasalahan Pelayanan Bappeda Kab. Soppeng Berdasarkan RTRW Kab. Soppeng

Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya 42

3.7. Permasalahan Pelayanan Bappeda Kab. Soppeng Berdasarkan KLHS Kab. Soppeng

Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya 43

(6)

4.1. Visi, Misi dan Tujuan 48

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda 49

4.3. Keterkaitan Visi, Misi, Strategi dan arah Kebijakan Bappeda 51

5.1. Komponen Program yang Akan Dilaksanakan Sesuai Dengan Tupoksi Bappeda 52

5.2. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan

Indikatif 56

6.1. Indikator Kinerja Bappeda yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD 70

6.2. Indikator Kinerja Pelayanan Bappeda 71

DAFTAR GAMBAR

Halaman 2.1. Bagan Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Soppeng

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Seiring dengan dinamika lingkungan regional, nasional maupun global, permasalahan dan tantangan yang dihadapi Kabupaten Soppeng semakin kompleks.Arus globalisasi membawa keleluasaan informasi, meningkatnya distribusi barang dan jasa yang berdampak pada munculnya isu-isu yang berdimensi lintas bidang. Globalisasi juga mendorong akselerasi proses demokratisasi dan desentralisasi yang melahirkan situasi paradoksal, antara semakin membaiknya kebebasan sipil (civil liberty) dengan terbatasnya kapasitaskelembagaan politik dan kapasitas tata kelola pemerintahan (governance) sehingga akuntabilitas layanan publik belum sepenuhnya sesuai harapan. Peningkatan arus informasi dan modal juga berdampak pada

(8)

meningkatnya eksploitasi berbagai sumber daya alam yang memunculkan ekternalitas berupa kerusakan lingkungan dan dan keresahan sosial.Berbagai masalah tersebut juga mencerminkan rumitnya tantangan yang harus dihadapi penyelengara negara baik nasional maupun daerah.

Hal ini menuntut peningkatan peran dan kapasitas seluruh instansi pemerintah, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) diberi tugas dalam perencanaan pembangunan daerah untuk mengatasi permasalahan dan tantangan tersebut. Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sangat strategis, karena perencanaan merupakan pijakan awal untuk menentukan arah pembangunan di daerah dengan mengoptimalkan sumber daya dan melibatkan para pelaku pembangunan baik lokal, regional maupun nasional.Untuk itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dituntut memiliki kemampuan untuk menjembatani kesenjangan dan menekan ego sektoral yang dapat menghambat pencapaian target dan tujuan pembangunan nasional sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945, yaitu “Masyarakat Indonesia Adil dan Makmur”.Peran dan tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) di atas adalah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, terdapat 5 (lima) tujuan pelaksanaan sistem perencanaan pembangunan nasional, yaitu: a) untuk mendukungkoordinasi antarpelaku pembangunan; b) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antardaerah, antarruang, antarwaktu, dan antarfungsi pemerintah, serta antara pusat dan daerah; c) menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; d) mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan e) menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Untuk mencapai kelima tujuan tersebut, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) harus melaksanakan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) secara optimal dan akuntabel.

Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disebutRenstra SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, strategi dan kebijakan, program dan indikasi kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).Proses penyusunan renstra diawali dengan

(9)

pembentukan tim penyusun yang selanjutnya mengumpulkan data dan informasi untuk menyusun rancangan renstra. Setelah rancangan renstra telah jadi maka selanjutnya dilaksanakanlah forum SKPD dengan mengundang stakeholders Bappeda.Hasil kesepakatan dalam forum SKPD selanjutnya disajikan dalam rancangan akhir renstra dan selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Naskah Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) ini disusun dengan maksud menyajikan gambaran rinci tentang rencana kerja lima tahunan, terhitung sejak tahun 2016–2021, menyesuaikan dengan masa bhakti pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Soppeng 2016-2021. Sebagai rencana kerja, Renstra Bappeda ini disusun sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Soppeng2016-2021, yang disusun berdasarkan Visi dan Misi pasangan Bupati dan Wakil Bupati sebagaimana disampaikan pada masa dan proses pemilihan. Dengan dilantiknya pasangan Bupati dan Wakil Bupati Soppeng masa bhakti 2016-2021, maka visi dan misi yang disampaikan dituangkan ke dalam RPJM Daerah Kabupaten Soppeng, dengan melakukan penyesuaian yang diperlukan baik substansi, dan kapasitas keuangan daerah. Adapun keterkaitan renstra dengan dokumen perencanaan lainnya dapat dilihat dalam bagan berikut ini

(10)

1.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4483);

5.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

7.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

8.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah;

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

(11)

10.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

11.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

12.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

13.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817)

14.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

15.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2009

tentang Tata Cara Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

16.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010

tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

17.

Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2005-2025.

(12)

18.

Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009-2029;

19.

Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018;

20.

Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 02 Tahun 2010 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;

21.

Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 01 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Soppeng (Lembaran Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2008 Nomor 90) ;

22.

Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 04 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng;

23.

Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 01 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, (Lembaran Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2009 Nomor 98);

24.

Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Soppeng Tahun 2005-2025, (Lembaran Daerah Kabupaten Soppeng Nomor Tahun 2010 111);

25.

Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 8 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Soppeng Tahun 2012-2032;

26.

Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perencanaan dan Penganggaran Partisipatif Pemerintah Kabupaten Soppeng;

27.

Peraturan Bupati Nomor 28/Perbup/IX/2008 TentangTugas Fungsi Dan

Rincian Tugas Jabatan Struktural Pada Badan Perencanaan Dan Pembangunan Daerah Kabupaten Soppeng;

(13)

28.

Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021.

1.3

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra Bappeda ini antara lain adalah: Maksud:

Maksud disusunnya Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Soppeng adalah sebagai pedoman umum (guide line) dan arahan bagi segenap pimpinan dan jajaran staf Bappeda didalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawab dalam menyusun berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang berhubungan dengan proses perencanaan pembangunan di Kabupaten Soppeng.

Tujuan:

A.

Menjamin konsistensi perencanaan teknis Bappeda dengan arahan strategis Visi dan Misi Bupati/Wakil Bupati sebagaimana dijabarkan di dalam RPJM Daerah Kabupaten Soppeng;

B.

Memudahkan penyusunan dan penyampaian laporan kinerja yang

terukur, baik dalam bentuk Laporan Kinerja Bappeda maupun sebagai bahan masukan dalam penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah.

C.

Menetapkan Visi, Misi dan Arah Pembangunan Bappeda

yang mengacu kepada RPJPD dan RPJMD Kabupaten Soppengserta sebagai pedoman dalam Penyusunan Renja Bappeda dalam kurun waktu lima tahun ke depan;

1.4

Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.5

Latar Belakang

1.6

Landasan Hukum

1.7

Maksud dan Tujuan

(14)

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA

2.5

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda

2.6

Sumber Daya Bappeda

2.7

Kinerja Pelayanan Bappeda

2.8

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.6.

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Bappeda

3.7.

Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

3.8.

Telaahan Renstra Bappenas dan Renstra Bappeda Provinsi

3.9.

Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

3.10.

Penentuan Isu-isu Strategis.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.4

Visi dan Misi Bappeda

4.5

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda

4.6

Strategi dan Kebijakan

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF.

Memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPDYANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Memuat indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII PENUTUP.

Memuat catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya

(15)

ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan,

kaidah pelaksanaan dan rencana tindak lanjut

.

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA

2. 1.

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

Sebagai SKPD yang mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam hal perencanaan, maka secara rinci Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda sebagaimana dijelaskan pada Peraturan Bupati SoppengNomor: 28/Per-Bup/IX/2008 TentangTugas Fungsi Dan Rincian Tugas Jabatan Struktural Pada Badan Perencanaan Dan Pembangunan Daerah Kabupaten Soppeng yang diuraikan berikut ini:

2. 1. 1.

Susunan Organisasi

Untuk pelaksanaan tugas dan fungsinya, susunan organisasi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, terdiri dari :

a.

Kepala Badan;

b.

Sekretariat :

1.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2.

Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3.

Sub Bagian Keuangan

c.

Bidang Fisik dan Prasarana

1.

Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Perhubungan

2.

Sub Bidang Pertambangan dan Lingkungan Hidup.

d.

Bidang Ekonomi

1.

Sub Bidang Pertanian

2.

Sub Bidang Prindustrian, Perdagangan dan Investasi.

(16)

1.

Sub Bidang Kesejahteraan Sosial

2.

Sub Bidang Pemerintahan dan Hukum

f.

Bidang Penelitian dan Statistik

1.

Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan

2.

Sub Bidang Statistik dan Pelaporan

Adapun bagan struktur organisasi Bappeda Kabupaten Soppeng adalah sebagai berikut:

(17)

2. 2. 1.

TUGAS, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS

a.

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah di pimpin oleh seorang Kepala Badan mempunyai tugas membantu Bupati dalam membina, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan perencanaan pelaksanaan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah meliputi fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik serta kesekretariatan badan sesuai dengank kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam menjalankan tugas yang dimaksud, Kepala Badan mempunyai fungsi :

1.

Perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya,penelitian dan statistik.

2.

Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya,penelitian dan statistik.

3.

Penyelenggaraan koordinasi penyusunan perencanaan, pelaksanaan

dan pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya,penelitian dan statistik.

4.

Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan

daerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya,penelitian dan statistik.

5.

Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kesekretariatan Badan.

6.

Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Dengan rincian tugas sebagai berikut :

1.

Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan

mengendalikan penyelenggaraan kebijakan serta menyusun Renstra badan sesuai dengan visi dan misi daerah ;

2.

Memberikan petunjuk kepada staf tentang konsep umum, rancangan

perencanaan pembangunan daerah, dan rancangan perencanaan lainnya;

(18)

3.

Mengkoordinasikan, mengkomunikasikan dan meyusun Rencana Kerja pemerintah Daerah (RKPD)/rancangan dokumen perencanaan daerah;

4.

Mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan proses perencanaan

pembangunan daerah, kebijakan-kebijakan pembangunan daerah dengan para pimpinan unit kerja;

5.

Mengkoordinasikan konsep-konsep RAPBD khususnya Belanja

Pembangnan dan pembahasan hingga pada penetapan menjadi APBD dengan para pimpinan unit kerja;

6.

Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah

dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban;

7.

Memberikan petunjuk dan arahan kepada staf tentang progran penelitian pembangunan daerah dan melakukan pembinaan dan pengendalian atas pelaksanaan program dan kegiatan;

8.

Mengkoordinasikan konsep hasil penelitian pembangunan daerah

dengan pimpinan unit kerja terkait;

9.

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap laporan hasil-hasil pembangunan daerah dan memberikan bimbingan pengelolaan administrasi umum atau melakukan pembinaan atas kedisiplinan dan peningkatan kualitas SDM aparat;

10.

Mensinergikan potensi staf untuk dimanfaat secara optimal dalam perencanaan pembangunan daerah dan memberikan pertimbangan dan telaahan staf kepada Bupati secara berjenjang, mengenai rencana pembangunan daerah dan perencanaan lainnya;

11.

Melakukan pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan keuangan

perlengkapan/peralatan Badan;

12.

Menilai prestasi kerja dalam rangka pembinaan dan pengembangan

karier serta melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

b.

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas menyiapkan bahan dalam rangka penyelenggaraan dan koordinasi pelaksanaan sub bagian umum dan kepegawaian, perencanaan, pelaporan dan keuangan serta memberikan pelayanan administrasi dan fungsional kepada semua unsur dalam lingkup Badan.

(19)

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretaris mempunyai fungsi :

1.

Perumusan kebijakan teknis di bidang umum, kepegawaian,

perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan, serta keuangan;

2.

Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan di bidang umum,

kepegawaian, perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan, serta keuangan;

3.

Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang umum, kepegawaian,

perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan, serta keuangan;

4.

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan

kesekretariatan;

5.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikab oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Dengan rincian tugas sebagai berikut :

1.

Merencanakan kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan

tugas;

2.

Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan

mengendalikan serta menetapakan kebijakan di bidang umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, perencanaan serta pelaporan;

3.

Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan teknis

dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Bappeda;

4.

Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan umum dan

kepegawaian;

5.

Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan keuangan;

6.

Mengkoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA, DPA,

LAKIP, LKPJ, RENSTRA, RENJA dan/atau dokumen perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

7.

Melakukan monitoring dan evaluasi atas program dan kegiatan lingkup badan;

8.

Menilai prestasi kerja para Kepala Sub Bagian dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;

(20)

9.

Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kesekretariatan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

10.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

c.

Bidang Fisik dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas mengkoordinasikan dengan instansi terkait dan melaksanakan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD)/dokumen perencanaan pembangunan daerah serta melaksanakan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pembangunan daerah dibidang fisik dan prasarana meliputi pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang mempunyai fungsi :

1.

Perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana meliputi pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;

2.

Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana meliputi pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;

3.

Penyelenggaran koordinasi perencanaan, pelaksanan dan

pengendalian daerah di bidang fisik dan prasarana meliputi pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;

4.

Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan

pengendalian daerah di bidang fisik dan prasarana meliputi pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan,

(21)

komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan.

Rincian tugas dimaksud sebagai berikut :

1.

Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan

perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;

2.

Mengkoordinasik perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;

3.

Menyelenggarakan pengkonsultasian perencanaan dan pengendalian

pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;

4.

Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, Perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;

5.

Menyusun dan merumuskan perencanaan Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)/dokumen perencanaan pembangunan daerah dalam rangka penyusunan rencana pembangunan pada bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;

6.

Menyusun dan merumuskan rencana tahunan daerah di bidang

pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;

7.

Menyusuna dan merumuskan program tahunan sebagai pelaksanaan

RPJMD dan RPJPD/dokumen perencanaan di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan,, perhubungan, komunikasi dan

(22)

informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan

8.

Menyusun dan merumuskan rencana anggaran pendapatan dan

belanja daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;

9.

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan

program dan kegiatan di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan

10.

Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program dan

kegiatan di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan

11.

Menilai prestasi kerja pada Kepala Sub Bidang dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;

12.

Menginventrisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan

dengan bidang tugasnya serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah dan melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

d.

Bidang Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas mengkoordinasikan dengan instansi terkait dan melaksanakan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD)/dokumen perencanaan pembangunan daerah serta melaksanakan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang mempunyai fungsi :

1.

Perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan

(23)

pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;

2.

Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;

3.

Penyelenggaraan koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;

4.

Penyelenggaraan koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;

5.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikab oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Rincian tugas dimaksud sebagai berikut:

1.

Merumusan dan menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan

perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

2.

Mengkoodinasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;

3.

Menyelenggarakan pengkonsultasian perencanaan dan pengendalian

pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan

(24)

pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;

4.

Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;

5.

Menyusun dan merumuskan perencanaan RPJPD, RPJMD dan

RKPD/dokumen perencanaan pada bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;

6.

Menyusun dan merumuskan rencana tahunan daerah di bidang

ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;

7.

Menyusun dan merumuskan program tahunan sebagai pelaksanaan

RPJPD, RPJMD dan RKPD/dokumen perencanaan di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;

8.

Menyusun dan merumuskan rencana anggaran pendapatan dan

belanja daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;

9.

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan

program dan kegiatan di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;

10.

Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program dan

kegiatan di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan,

(25)

perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;

11.

Menilai prestasi kerja pada Kepala Sub Bidang dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;

12.

Mengiventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan

dengan bidang tugasnya serta menyiapkan bahan petunjuk pemerintah masalah dan melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

e.

Bidang Sosial Budaya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas mengkoordinasikan dengan instansi terkait dan melaksanakan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD)/dokumen perencanaan serta melaksanakan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang mempunyai fungsi :

1.

Perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;

2.

Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan

(26)

perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;

3.

Penyelenggaraan koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;

4.

Penyelenggaraan koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;

5.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikab oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Rincian tugas dimaksud sebagai berikut:

1.

Merumusan dan menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan

perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;

2.

Mengkoodinasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,

(27)

keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;

3.

Menyelenggarakan pengkonsultasian perencanaan dan pengendalian

pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;

4.

Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;

5.

Menyusun dan merumuskan perencanaan RPJPD, RPJMD dan

RKPD/dokumen perencanaan pada bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;

6.

Menyusun dan merumuskan rencana tahunan daerah di bidang sosial

budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;

(28)

7.

Menyusun dan merumuskan program tahunan sebagai pelaksanaan RPJPD, RPJMD dan RKPD/dokumen perencanaan di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;

8.

Menyusun dan merumuskan rencana anggaran pendapatan dan

belanja daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;

9.

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan

program dan kegiatan di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;

10.

Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program dan

kegiatan di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;

11.

Menilai prestasi kerja pada Kepala Sub Bidang dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;

(29)

12.

Mengiventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugasnya serta menyiapkan bahan petunjuk pemerintah masalah dan melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

f.

Bidang Penelitian dan Statistik dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas merumuskan kebijakan teknis, mengkoordinasikan dengan instansi terkait, mengumpulkan, menghimpun serta mengolah data dalam rangka pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan, Statistik dan Pelaporan hasil-hasil pembangunan daerah

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang mempunyai fungsi :

1.

Perumusan kebijakan teknis di bidang Penelitian dan Statistik;

2.

Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang Penelitian dan Statistik;

3.

Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Penelitian dan Statistik;

4.

Penyelenggaraan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan

penelitian dan pengembangan serta Statistik dan Pelaporan;

5.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Rincian tugas dimaksud sebagai berikut :

1.

Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan dan

mengendalikan serta menetapkan kebijakan di bidang Penelitian, Pengembangan, Statistik dan Pelaporan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

2.

Menyusun dan merumuskan perencanaan RPJPD dan

RPJMD/dokumen perencanaan dalam rangka Penyusunan RKPD/dokumen perencanaan tahunan di bidang Penelitian, dan Statistik;

3.

Menyusun dan merumuskan rencana tahunan di bidang Penelitian,

dan Statistik;

4.

Menyusun dan merumuskan RKPD/dokumen perencanaan tahunan

sebagai pelaksanaan RPJMD/dokumen perencanaan di bidang Penelitian dan Statistik;

(30)

5.

Menyusun dan merumuskan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah di bidang Penelitian dan Statistik;

6.

Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan

program dan kegiatan di bidang Penelitian dan Statistik;

7.

Melakukan pendataan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan hasil-hasil pembangunan daerah;

8.

Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan

kegiatan di bidang Penelitian dan Statistik;

9.

Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program dan

kegiatan di bidang Penelitian dan Statistik;

10.

Mengkoordinasikan dan mengkonsultasikan dengan unit terkait

kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan bidang Penelitian dan Statistik;

11.

Menilai prestasi kerja para Kepala Sub Bidang dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;

12.

Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan

dengan bidang tugasnya serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah dan melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

2. 2.

Sumber Daya Bappeda 2.2.1. Sumber Daya Manusia

Komposisi Sumber Daya Manusia jabatan dalam struktur organisasi BAPPEDA Kabupaten Soppeng berdasarkan peraturan Bupati tersebut di atas adalah: 1 (satu) orang Eselon IIb; 1 (satu ) orang Eselon IIIa 1 (satu) orang yaitu sekretaris, 4 (empat) orang eselon IIIb yaitu kepala bidang, serta 11 (sebelas) orang Eselon IV yang terdiri dari 3 (tiga) orang kasubbag dan 8 kasubid.

Sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam menjalankan kinerja organisasi secara keseluruhan. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia perlu dirancang sesuai dengan kebutuhan. Komposisi jumlah pegawai Bappeda dengan latar belakang pendidikan sarjana lebih besar dibandingkan dengan yang bukan sarjana, secara signifikan diharapkan memberikan andil yang cukup besar. Komposisi pegawai BAPPEDA berdasarkan tingkat golongan yaitu golongan IV sebanyak 8 orang atau 20%, golongan III sebanyak 26 orang atau 63% dan golongan

(31)

II sebanyak 7 orang atau 17% untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.1. Adapun komposisi pegawai berdasarkan tingat pendidikan yaitu Pasca Sarjana (S-2) 12 orang atau 29 %, Sarjana 26 orang atau 63 %dan sisanya yang berpendidikan SLTA sebanyak 3 orang atau 8% seperti tertera pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.1

Pegawai Bappeda berdasarkan pendidikannya Tahun 2016

No Pendidikan Status KepegawaianPNS CPNS Jumlah

1 SD/Sederajat 0 0 0 2 SMP/Sederajat 0 0 0 3 SMA/Sederajat 3 0 3 4 D1-D3 0 0 0 5 S1/Sederajat 26 0 26 6 S2 12 0 12 7 S3 0 0 0 Jumlah 41

Sumber Data : Bagian Umum dan Kepegawaian Bappeda, 2015

Tabel 2.2.

Pegawai Bappeda berdasarkan golongannya Tahun 2016

No Pendidikan Status KepegawaianPNS CPNS Jumlah

1 Golongan I 0 0 0

2 Golongan II 7 0 7

3 Golongan III 26 0 26

4 Golongan IV 8 0 8

(32)

Sumber Data : Bagian Umum dan Kepegawaian Bappeda, 2015

(33)

Tabel 2.3.

Pegawai Bappeda berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan dan Golongan Tahun 2016

N O.

DATA JABATAN KELAMINJENIS PENDIDIKAN GOLONGAN JML

NAMA JABATAN JML L P JML DS DI DII S.1 S.2 I II III IV

a b c D a b c a b d a b c d 1 2 3 4 5 6 7 10 11 13 14 16 17 18 19 20 21 22 24 25 27 28 29 30 31 32 II-A II-B 1 1 1 1 1 1 III-A 1 1 1 1 1 1 III-B 4 3 1 4 2 2 3 1 4 IV-A 11 5 6 11 8 3 5 2 11 FUNGSIONAL TERTENTU 1 - Perencana Muda 1 1 1 1 1 FUNGSIONAL UMUM 1. Staf Subag.Umum dan Kepegawaian - Pengelola Penyimpan Barang 1 1 1 1 1 1 - Pengelola Barang 1 1 1 1 1 1 - Pengelola Umum dan Kepegawaian 1 1 1 1 1 - Pengadministrasi Persuratan 1 1 1 1 1 - Pengelola Surat 1 1 1 1 1 2. Staf Subag.Keuangan - Bendahara 1 1 1 1 1 1 - Pengelola Daftar Gaji 1 1 1 1 1 - Pengadministrasi Keuangan 1 1 1 1 1 1 - Verivikator Keuangan 1 1 1 1 1 1 - Pengelola Data 1 1 1 1 1 1

(34)

Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021

N O.

DATA JABATAN KELAMINJENIS PENDIDIKAN GOLONGAN JML

NAMA JABATAN JML L P JML DS DI DII S.1 S.2 I II III IV

a b c D a b c a b d a b c d 1 2 3 4 5 6 7 10 11 13 14 16 17 18 19 20 21 22 24 25 27 28 29 30 31 32

- Penata Laporan

Keuangan 1 1 1 1 1 1

3. Staf Subag. Perenc. Dan Pelaporan - Pengolah Data Perencanaan dan 1 1 1 1 1 Penyusnan Anggaran - Penyusun Rencana

Program dan Laporan 1 1 1 1 1

4. Staf Subid.Perindustrian dan Perdagangan 0 dan Investasi 0 - Pengelola Data 1 1 1 1 - Pengelola Perencanaan 1 1 1 1 1 5. Staf Subid.Pertanian 0 - Pengelola Data 1 1 1 1 1 - Pengelola Perencanaan 1 1 1 1 1 6. Staf Subid.Pertambangan & Lingkungan 0 Hidup. 0 - Fasilitator 1 1 1 1 1 1

7. Staf Subid. PU dan

Perhubungan 0 - Pengelola Data 1 1 1 1 1 - Pengelola Data Analisis Pengembangan 1 1 1 1 1 Sarana dan Prasarana 0

(35)

N O.

DATA JABATAN KELAMINJENIS PENDIDIKAN GOLONGAN JML

NAMA JABATAN JML L P JML DS DI DII S.1 S.2 I II III IV

a b c D a b c a b d a b c d 1 2 3 4 5 6 7 10 11 13 14 16 17 18 19 20 21 22 24 25 27 28 29 30 31 32 8. Staf Subid. Pemerintahan dan Hukum 0 - Pengolah Data 1 1 1 1 1 1 9. Staf Subid.Kessos 0 - Pengelola Perencanaan 1 1 1 1 1 1 0 10. Staf Subid. Statistik

& Pelaporan 0 - Pengelola Perencanaan 0 11. Staf Subid.Penelitian dan Pengembangan 0 - Pengelola Perencanaan 1 1 1 1 1 1 41 24 17 41 0 0 0 26 12 0 0 0 0 1 4 2 6 7 6 5 2 1 0 41

(36)

Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021

2.2.2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana pendukung kegiatan Bappeda Kabupaten Soppeng adalah Gedung kantor seluas 360 m²,Kendaraan Dinas sebanyak 12 Unit terdiri dari Roda 4 sebanyak2 unit dan roda 2 sebanyak 10 unit.Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.3.dibawah ini.

Tabel 2.3.

Sarana dan Prasarana Bappeda Tahun 2016

NO NAMA BARANG SATUAN JUMLAH

1 Mobil Unit 2

2 Sepeda Motor Unit 10

3 Alat Ukur Unit 1

4 Mesin Ketik Manual Portable Unit 2

5 Mesin Fotocopy Unit 1

6 Lemari Besi/metal Unit 7 7 Filling Besi Metal Unit 10

8 Lemari Makan Unit 1

9 Lemari Arsip Unit 2

10 Mesin Absensi Unit 1

11 Meja Kayu Unit 6

12 Kursi Besi/metal Unit 8

13 Meja Rapat Unit 9

14 Kursi Rapat Unit 301

15 Kursi Tamu Unit 2

16 AC Unit 20

17 Kompor Gas Unit 1

18 Radio Unit 1

19 Televisi Unit 2

20 Amplifier Unit 2

21 Loudspeaker Unit 12

22 Sound System Unit 3

23 Wireless Unit 4

24 Unit Power Supply Unit 1

25 Dispenser Unit 2

26 Mimbar/Podium Unit 1

27 Brankas Unit 1

28 Komputer PC Unit 11

29 Laptop/Notebook Unit 14

30 Hard Disk Unit 1

31 Monitor Unit 1

32 Printer Unit 12

(37)

NO NAMA BARANG SATUAN JUMLAH

34 Kamera Unit 1

35 Proyektor Unit 3

36 Layar Proyektor Unit 2 37 Bangunan Gedung Kantor Unit 1

38 Tempat Parkir Unit 1

39 Instalasi Listrik Instalasi 3 Sumber Data : Pengurus Barang Bappeda, 2016

(38)

Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021

2. 3.

Kinerja Pelayanan Bappeda

Tabel 2.4.

Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Kabupaten Soppeng Tahun 2011-2015

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun

ke-1 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5

(1) (2) (3) (6) (7) (8) (9) (10) (12) (13) (14) (15) (17) (18) (19) (20)

Perencanaan Pembangunan

1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn

PERDA ada ada ada ada ada ada ada ada ada 100 100 100 100

2 Tersedianya Dokumen Perencanaan :RPJMD yg telah ditetapkan dgn

PERDA/PERKADA ada ada ada ada ada ada ada ada ada 100 100 100 100

3 Tersedianya Dokumen Perencanaan :RKPD yg telah ditetapkan dgn

PERKADA ada ada ada ada ada ada ada ada ada 100 100 100 100 4 Penjabaran Program RPJMD kedalamRKPD 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 97,6% 88,37% 100 100 97,6 88,37

Statistik

5 Buku "kabupaten dalam angka" ada ada ada ada ada ada ada ada ada 100 100 100 100

(39)

Dari tabel diatas terlihat hampir semua Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Bappeda dapat tercapai. Untuk urusan Perencanaan Pembangunan terdapat satu indikator kinerja yang tidak tercapai yaitu Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD, hal tersebut disebabkan karena belum optimalnya peran lembaga dalam koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antar sektor dan antar fungsi baik internal maupun eksternal dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan daerah. Untuk urusan statistik, semua indikator dapat tercapai yang disebabkan karena adanya koordinasi yang baik dengan pihak BPS, namun demikian perlu terus ditingkatkan kualitas dari output dan dokumen perencanaan sehingga lebih implementatif dalam pelaksanaannya.

(40)

Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021

Tabel 2.5.

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BAPPEDA Kabupaten Soppeng Tahun 2011-2015

Uraian

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi danAnggaran Tahun ke- PertumbuhanRata-rata

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) BELANJA DAERAH Belanja tidak langsung 1,732,713, 439 1,960,073,251 2,112,528,665 2,078,521,698 2,263,023,287 1,732,713,439 1,992,399,943 1,938,548,507 1,989,547,237 2,268,648,106 100.00 101.65 91.76 95.72 100.25 106,061,970 107,186,933 - Belanja pegawai 1,732,713,43 9 1,9 60,073,251 2,112,528,665 2,078,521,698 2,263,023,287 1,732,713,43 9 1, 992,399,943 1,938,548,507 1,989,547,23 7 2, 268,648,106 100.00 101.65 91.76 95.72 100.25 106,061,970 107,186,933 Belanja langsung 3,046,224,528 4,793,064,736 3,152,291,690 3,898,184,366 4,568,400,315 2,994,094,657 4,218,872,898 2,796,394,614 3,474,334,020 4,194,316,454 98.29 88.02 88.71 89.13 91.81 304,435,157 240,044,359 Belanja Pegawai 163,905,000 259,775,000 470,180,000 799,700,000 562,001,000 163,805,000 166,352,000 460,530,000 775,850,000 545,692,000 99.94 64.04 97.95 97.02 97.10 79,619,200 76,377,400 Belanja Barang Jasa 2,389,117,77 8 4,1 53,143,806 2,614,078,890 2,905,814,366 3,411,149,315 2,341,142,43 7 3, 729,789,248 2,268,430,764 2,508,639,020 3,074,407,954 97.99 89.81 86.78 86.33 90.13 204,406,307 146,653,103 Belanja Modal 493,201,750 380,145,930 68,032,800 192,670,000 595,250,000 489,147,220 322,731,650 67,433,850 189,845,000 574,216,500 99.18 84.90 99.12 98.53 96.47 20,409,650 17,013,856 Total 4,778,937,9 67 6,753,137,987 5,264,820,355 5,976,706,064 6,831,423,602 4,726,808,096 6,211,272,841 4,734,943,121 5,463,881,257 6,462,964,560 98.91 91.98 89.94 91.42 94.61 410,497,127 347,231,293

(41)

Tabel diatas menunjukkan bahwa rasio antara realisasi dengan anggaran pada tahun 2013 paling rendah selama 5 tahun.Hal ini disebabkan karena pada APBD Perubahan tahun berjalan di Bulan Oktober/November sehingga waktu yang tersedia untuk penyerapan sangat sempit.Kecermatan dalam menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) yang menjadi pedoman pelaksanaan program/kegiatan baik dari sisi anggaran maupun dari indikator kinerja turut menentukan tingkat penyerapan dan alokasi anggaran yang dibutuhkan.

2. 4.

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda

Sebagai upaya mendorong Bappeda menjadi lembaga yang mampu menjalankan peran dan tupoksinyaditengah dinamika pembangunan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, Bappeda Kabupaten Soppeng harus mempunyai strategi pencapainnya yang mengacu pada faktor kekuatan dan kelemahan internal serta faktor peluang dan ancaman eksternal.

Berdasarkan hasil analisis terhadap faktoreksternal , teridentifikasi beberapa peluang yang harus dimanfaatkan secara baik, antara lain:

1.

Tersedianya dokumen-dokumen perencanaan pembangunan tingkat

nasional dan provinsi.

2.

Dukungan masyarakat, DPRD, LSM, dunia Pendidikan dan stakeholder

lainnya terhadap perencanaan pembangunan.

3.

Terbukanya kesempatan pengembangan SDM melalui pendidikan dan

pengangkatan ke dalam Jabatan Fungsional Tertentu dari Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah/ Institusi Lainnya

4.

Terdapatnya kebijakan penilaian kinerja instansi yang memasukkan

unsur perencanaan dan pengendalian

Di samping itu, berbagai ancaman eksternal juga perlu diantisipasi dalam penyusunan strategi dan kebijakan perencanaan pembangunan ke depan. Ancaman tersebut, antara lain:

1. Terbatasnya Data dan Informasi yang aktual/terbaru dari Lembaga Resmi (BPS).

Analisis kondisi wilayah merupakan hal utama dan penting dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah, analisis kondisi wilayah perencanaan membutuhkan data dan informasi yang aktual,

(42)

Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021

akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan ketersediaan data dan informasi yang akurat akan sangat menentukan langkah selanjutnya keberhasilan perencanaan.

2. Kualitas Profesionalisme Aparat Perencana.

Salah satu variabel penentu keberhasilan suatu rencana banyak ditentukan ketersediaan dan kualitas para perencana, sebagai pelaksana perencana pembangunan daerah dituntut untuk senantiasa meningkatkan kualitas kinerja dan profesionalisme.

3. Perencanaan Masih didominasi oleh Kepentingan Politik.

Pendekatan perencanaan lebih didominasi oleh pendekatan politik dibandingkan dengan pendekatan teknokratik dan partisipatif. Oleh sebab itu pengambilan keputusan perencanaan lebih diwarnai oleh kepentingan politik dibandingkan dengan keberpihakan pada kebutuhan masyarakat.

4. Instrumen Perencana Wilayah.

Tingkat Kualitas suatu rencana dapat dicapai jika dilengkapi dengan berbagai peralatan perencanaan yang terkait dengan analisis terhadap indikator sosial, ekonomi dan indikator lainnya yang sering digunakan sebagai ukuran keberhasilan beberapa aturan perundang-undangan terkait perencanaan yang belum maksimal diterapkan.

5. Evaluasi dan Pengendalian, Pelaksanaan Rencana.

Proses perencanaan pembangunan daerah sampai dengan pelaksanaannya perlu dilakukan Evaluasi sebagai pengendalian terhadap jalannya pelaksanaan pembangunan apakah sesuai dengan rencana atau tidak. Jika ditemukan target dan sasaran yang tidak tercapai, maka akan menjadi masukan perbaikan untuk perencanaan yang akan datang.

(43)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Analis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat

dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat

dipertanggungjawabkan.Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunankarena dampaknya yangsignifikan bagi SKPD dimasa datang.Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.

3.1

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Bappeda yang berkaitan dengandalam membina, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan perencanaan pelaksanaan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah meliputi fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statisticserta kesekretariatan Badan sesuai dengan kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam penyelenggaraan tugas tersebut Bappeda mempunyai fungsi sebagai berikut:

(44)

Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021

a.

Perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik.

b.

Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik.

c.

Penyelenggaraan koordinasi penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik.

d.

Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah

di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik.

e.

Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang dan kesekretariatan Badan

f.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Selama periode 2011-2015, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Soppeng dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya telah diupayakan secara optimal. , meskipun demikian dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut masih terdpat beberapa hal yang belum sepenuhnya sesuai dengan harapan, antara lain belum optimalnya sinergitas kebijakan pembangunan antar tingkatan pemerintah guna optimalisasi pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan, terbentuknya sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Perubahan Iklim, masih tingginya angka kemiskinan, isu kelaparan, tingkat kesenjangan yang semakin tinggi. Selain itu terkait dengan munculnya berbagai masalah baru dan mendesak, seperti penanganan bencana alamdan antisipasi terhadap fluktuasi harga bahan bakar minyak. Berkaitan dengan isu-isu tersebut, maka Bappeda Kabupaten Soppeng dituntut untuk antisipatif dan proaktif dalam mengkaji berbagai strategi dan menyelesaikan berbagai Permasalahan Pembangunan tersebut, sehingga

pencapaian tujuan pembangunan daerah tetap terjamin.Berikut ini

dikemukakanIdentifikasi permasalahan-permasalahan pelayanan SKPDbeserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Tabel 3.1

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Bappeda Kabupaten Soppeng

Gambar

Tabel 4.1.Visi, Misi, dan Tujuan
Tabel 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda
Tabel 4.3.Keterkaitan Visi, Misi, Strategi dan Arah Kebijakan Bappeda
Tabel 5.1.Komponen program yang akan dilaksanakan sesuaidengantupoksiBappeda.

Referensi

Dokumen terkait

Kompilasi data dari kuisioner yang telah disebarkan kepada responden terdiri dari 2 jenis kuisioner yaitu : kuisioner pertama (kuisioner A) berisi tentang

Daftar penerima Surat Pengumuman Hasil PLPG bagi Guru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kuota tahun 2014, dari Kota/Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah:.. Kota Magelang

Kepala SMK Negeri 2 CilakuCianjur. Iwan Ridwansyah BM,

Regulasi diri adalah menyadari pentingnya kerja keras dan berprestasi bagi diri dan orang lain, aktif mengenal diri, memiliki tujuan hidup yang jelas dan

BAB IV, hasil penelitian, terdiri dari pendapat mazhab Syafi ’ i tentang pertanggung jawaban kerusakan barang dalam jual beli salam, pemahaman penjual wortel di Pajak Roga

POKJA ULP02a-ND021 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI

[r]

Unit Layanan Pengadaan (ULP)