KATA PENGANTAR
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dimana SKPD wajib menyusun Renstra sebagai turunan Perda Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021 sebagai rujukan semua SKPD dalam menyusun Renstra SKPD yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Soppeng merupakan suatu dokumen penting yang harus ditetapkan sebagai suatu acuan dan panduan bagi seluruh unit kerja di lingkungan Bappeda dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang memberikan gambaran tentang kinerja Pelayanan, Isu isu strategis yang perlu diselesaikan, penetapan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta strategi dan kebijakan yang akan di tempuh dalam sisa waktu lima tahun mendatang. Selanjutnya dokumen Renstra ini akan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Bappeda setiap tahunnya.
Akhir kata kiranya dengan tersusunnya Renstra ini dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian visi misi daerah sehingga pada gilirannya mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Soppeng.
KEPALA BAPPEDA,
Drs. ANDI
TENRI SESSU
,
M
.Si
Pangkat : Pembina Utama
Muda
NIP : 19640528 199103 1
009
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iv Daftar Gambar v BAB I PENDAHULUAN 11.1
Latar Belakang 11.2
Landasan Hukum 31.3
Maksud dan Tujuan 51.4
Sistematika Penulisan6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA 7
2.1
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda7
2.2
Sumber Daya Bappeda19
2.3
Kinerja Pelayanan Bappeda26
Bappeda 29 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
31
3.1.
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan FungsiPelayanan Bappeda 31
3.2.
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah Terpilih 34
3.3.
Telaahan Renstra Bappenas dan RenstraBappeda Provinsi 38
3.4.
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KajianLingkungan Hidup Strategis 41
3.5.
Penentuan Isu-isu Strategis 44BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 46
4.1
Visi dan Misi Bappeda46
4.2
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda47
4.3
Strategi dan Kebijakan50
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
52
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
69 BAB VII PENUTUP
77
DAFTAR TABEL
2.1 Pegawai Bappeda Berdasarkan Pendidikannya 20
2.2. Pegawai Bappeda Berdasarkan Golongannya 20
2.3. Pegawai Bappeda Berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan dan Golongan 21
2.4. Sarana dan Prasarana Bappeda 24
2.5. Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Kab. Soppeng Tahun 2011-2015 26
2.6. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Bappeda Tahun 2011-2015 28
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Bappeda Kab. Soppeng 32
3.2. Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) Kab. Soppeng 34
3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi,
Dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 37
3.4. Permasalahan Pelayanan Bappeda Kab. Soppeng Berdasarkan Sasaran Renstra Bappenas
Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya 39
3.5 Permasalahan Pelayanan Bappeda Kab. Soppeng Berdasarkan Sasaran Renstra Bappeda
Prov. Sul-Sel Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan
Penanganannya 40
3.6. Permasalahan Pelayanan Bappeda Kab. Soppeng Berdasarkan RTRW Kab. Soppeng
Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya 42
3.7. Permasalahan Pelayanan Bappeda Kab. Soppeng Berdasarkan KLHS Kab. Soppeng
Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya 43
4.1. Visi, Misi dan Tujuan 48
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda 49
4.3. Keterkaitan Visi, Misi, Strategi dan arah Kebijakan Bappeda 51
5.1. Komponen Program yang Akan Dilaksanakan Sesuai Dengan Tupoksi Bappeda 52
5.2. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan
Indikatif 56
6.1. Indikator Kinerja Bappeda yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD 70
6.2. Indikator Kinerja Pelayanan Bappeda 71
DAFTAR GAMBAR
Halaman 2.1. Bagan Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Soppeng
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar BelakangSeiring dengan dinamika lingkungan regional, nasional maupun global, permasalahan dan tantangan yang dihadapi Kabupaten Soppeng semakin kompleks.Arus globalisasi membawa keleluasaan informasi, meningkatnya distribusi barang dan jasa yang berdampak pada munculnya isu-isu yang berdimensi lintas bidang. Globalisasi juga mendorong akselerasi proses demokratisasi dan desentralisasi yang melahirkan situasi paradoksal, antara semakin membaiknya kebebasan sipil (civil liberty) dengan terbatasnya kapasitaskelembagaan politik dan kapasitas tata kelola pemerintahan (governance) sehingga akuntabilitas layanan publik belum sepenuhnya sesuai harapan. Peningkatan arus informasi dan modal juga berdampak pada
meningkatnya eksploitasi berbagai sumber daya alam yang memunculkan ekternalitas berupa kerusakan lingkungan dan dan keresahan sosial.Berbagai masalah tersebut juga mencerminkan rumitnya tantangan yang harus dihadapi penyelengara negara baik nasional maupun daerah.
Hal ini menuntut peningkatan peran dan kapasitas seluruh instansi pemerintah, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) diberi tugas dalam perencanaan pembangunan daerah untuk mengatasi permasalahan dan tantangan tersebut. Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sangat strategis, karena perencanaan merupakan pijakan awal untuk menentukan arah pembangunan di daerah dengan mengoptimalkan sumber daya dan melibatkan para pelaku pembangunan baik lokal, regional maupun nasional.Untuk itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dituntut memiliki kemampuan untuk menjembatani kesenjangan dan menekan ego sektoral yang dapat menghambat pencapaian target dan tujuan pembangunan nasional sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945, yaitu “Masyarakat Indonesia Adil dan Makmur”.Peran dan tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) di atas adalah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, terdapat 5 (lima) tujuan pelaksanaan sistem perencanaan pembangunan nasional, yaitu: a) untuk mendukungkoordinasi antarpelaku pembangunan; b) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antardaerah, antarruang, antarwaktu, dan antarfungsi pemerintah, serta antara pusat dan daerah; c) menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; d) mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan e) menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Untuk mencapai kelima tujuan tersebut, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) harus melaksanakan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) secara optimal dan akuntabel.
Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disebutRenstra SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, strategi dan kebijakan, program dan indikasi kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).Proses penyusunan renstra diawali dengan
pembentukan tim penyusun yang selanjutnya mengumpulkan data dan informasi untuk menyusun rancangan renstra. Setelah rancangan renstra telah jadi maka selanjutnya dilaksanakanlah forum SKPD dengan mengundang stakeholders Bappeda.Hasil kesepakatan dalam forum SKPD selanjutnya disajikan dalam rancangan akhir renstra dan selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Naskah Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) ini disusun dengan maksud menyajikan gambaran rinci tentang rencana kerja lima tahunan, terhitung sejak tahun 2016–2021, menyesuaikan dengan masa bhakti pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Soppeng 2016-2021. Sebagai rencana kerja, Renstra Bappeda ini disusun sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Soppeng2016-2021, yang disusun berdasarkan Visi dan Misi pasangan Bupati dan Wakil Bupati sebagaimana disampaikan pada masa dan proses pemilihan. Dengan dilantiknya pasangan Bupati dan Wakil Bupati Soppeng masa bhakti 2016-2021, maka visi dan misi yang disampaikan dituangkan ke dalam RPJM Daerah Kabupaten Soppeng, dengan melakukan penyesuaian yang diperlukan baik substansi, dan kapasitas keuangan daerah. Adapun keterkaitan renstra dengan dokumen perencanaan lainnya dapat dilihat dalam bagan berikut ini
1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuanganantara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4483);
5.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana PembangunanJangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan PeraturanPerundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
7.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
8.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah;
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata CaraPengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
10.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);11.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang OrganisasiPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
12.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;13.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817)
14.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;15.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2009tentang Tata Cara Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
16.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
17.
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentangRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2005-2025.
18.
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009-2029;19.
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2015 tentangPerubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018;
20.
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 02 Tahun 2010 tentangSistem Perencanaan Pembangunan Daerah;
21.
Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 01 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Soppeng (Lembaran Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2008 Nomor 90) ;22.
Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 04 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng;23.
Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 01 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, (Lembaran Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2009 Nomor 98);24.
Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Soppeng Tahun 2005-2025, (Lembaran Daerah Kabupaten Soppeng Nomor Tahun 2010 111);25.
Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 8 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Soppeng Tahun 2012-2032;26.
Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perencanaan dan Penganggaran Partisipatif Pemerintah Kabupaten Soppeng;27.
Peraturan Bupati Nomor 28/Perbup/IX/2008 TentangTugas Fungsi DanRincian Tugas Jabatan Struktural Pada Badan Perencanaan Dan Pembangunan Daerah Kabupaten Soppeng;
28.
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021.1.3
Maksud dan TujuanMaksud dan tujuan dari penyusunan Renstra Bappeda ini antara lain adalah: Maksud:
Maksud disusunnya Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Soppeng adalah sebagai pedoman umum (guide line) dan arahan bagi segenap pimpinan dan jajaran staf Bappeda didalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawab dalam menyusun berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang berhubungan dengan proses perencanaan pembangunan di Kabupaten Soppeng.
Tujuan:
A.
Menjamin konsistensi perencanaan teknis Bappeda dengan arahan strategis Visi dan Misi Bupati/Wakil Bupati sebagaimana dijabarkan di dalam RPJM Daerah Kabupaten Soppeng;B.
Memudahkan penyusunan dan penyampaian laporan kinerja yangterukur, baik dalam bentuk Laporan Kinerja Bappeda maupun sebagai bahan masukan dalam penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah.
C.
Menetapkan Visi, Misi dan Arah Pembangunan Bappedayang mengacu kepada RPJPD dan RPJMD Kabupaten Soppengserta sebagai pedoman dalam Penyusunan Renja Bappeda dalam kurun waktu lima tahun ke depan;
1.4
Sistematika PenulisanBAB I PENDAHULUAN
1.5
Latar Belakang1.6
Landasan Hukum1.7
Maksud dan TujuanBAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA
2.5
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda2.6
Sumber Daya Bappeda2.7
Kinerja Pelayanan Bappeda2.8
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BappedaBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.6.
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi PelayananBappeda
3.7.
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil KepalaDaerah Terpilih
3.8.
Telaahan Renstra Bappenas dan Renstra Bappeda Provinsi3.9.
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan HidupStrategis
3.10.
Penentuan Isu-isu Strategis.BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.4
Visi dan Misi Bappeda4.5
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda4.6
Strategi dan KebijakanBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF.
Memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPDYANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Memuat indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB VII PENUTUP.
Memuat catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya
ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan,
kaidah pelaksanaan dan rencana tindak lanjut
.
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA
2. 1.
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPDSebagai SKPD yang mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam hal perencanaan, maka secara rinci Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda sebagaimana dijelaskan pada Peraturan Bupati SoppengNomor: 28/Per-Bup/IX/2008 TentangTugas Fungsi Dan Rincian Tugas Jabatan Struktural Pada Badan Perencanaan Dan Pembangunan Daerah Kabupaten Soppeng yang diuraikan berikut ini:
2. 1. 1.
Susunan OrganisasiUntuk pelaksanaan tugas dan fungsinya, susunan organisasi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, terdiri dari :
a.
Kepala Badan;b.
Sekretariat :1.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian2.
Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan3.
Sub Bagian Keuanganc.
Bidang Fisik dan Prasarana1.
Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Perhubungan2.
Sub Bidang Pertambangan dan Lingkungan Hidup.d.
Bidang Ekonomi1.
Sub Bidang Pertanian2.
Sub Bidang Prindustrian, Perdagangan dan Investasi.1.
Sub Bidang Kesejahteraan Sosial2.
Sub Bidang Pemerintahan dan Hukumf.
Bidang Penelitian dan Statistik1.
Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan2.
Sub Bidang Statistik dan PelaporanAdapun bagan struktur organisasi Bappeda Kabupaten Soppeng adalah sebagai berikut:
2. 2. 1.
TUGAS, FUNGSI DAN RINCIAN TUGASa.
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah di pimpin oleh seorang Kepala Badan mempunyai tugas membantu Bupati dalam membina, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan perencanaan pelaksanaan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah meliputi fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik serta kesekretariatan badan sesuai dengank kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Dalam menjalankan tugas yang dimaksud, Kepala Badan mempunyai fungsi :
1.
Perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan danpengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya,penelitian dan statistik.
2.
Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan,pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya,penelitian dan statistik.
3.
Penyelenggaraan koordinasi penyusunan perencanaan, pelaksanaandan pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya,penelitian dan statistik.
4.
Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunandaerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya,penelitian dan statistik.
5.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kesekretariatan Badan.6.
Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengantugas dan fungsinya.
Dengan rincian tugas sebagai berikut :
1.
Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan danmengendalikan penyelenggaraan kebijakan serta menyusun Renstra badan sesuai dengan visi dan misi daerah ;
2.
Memberikan petunjuk kepada staf tentang konsep umum, rancanganperencanaan pembangunan daerah, dan rancangan perencanaan lainnya;
3.
Mengkoordinasikan, mengkomunikasikan dan meyusun Rencana Kerja pemerintah Daerah (RKPD)/rancangan dokumen perencanaan daerah;4.
Mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan proses perencanaanpembangunan daerah, kebijakan-kebijakan pembangunan daerah dengan para pimpinan unit kerja;
5.
Mengkoordinasikan konsep-konsep RAPBD khususnya BelanjaPembangnan dan pembahasan hingga pada penetapan menjadi APBD dengan para pimpinan unit kerja;
6.
Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerahdan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban;
7.
Memberikan petunjuk dan arahan kepada staf tentang progran penelitian pembangunan daerah dan melakukan pembinaan dan pengendalian atas pelaksanaan program dan kegiatan;8.
Mengkoordinasikan konsep hasil penelitian pembangunan daerahdengan pimpinan unit kerja terkait;
9.
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap laporan hasil-hasil pembangunan daerah dan memberikan bimbingan pengelolaan administrasi umum atau melakukan pembinaan atas kedisiplinan dan peningkatan kualitas SDM aparat;10.
Mensinergikan potensi staf untuk dimanfaat secara optimal dalam perencanaan pembangunan daerah dan memberikan pertimbangan dan telaahan staf kepada Bupati secara berjenjang, mengenai rencana pembangunan daerah dan perencanaan lainnya;11.
Melakukan pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan keuanganperlengkapan/peralatan Badan;
12.
Menilai prestasi kerja dalam rangka pembinaan dan pengembangankarier serta melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
b.
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas menyiapkan bahan dalam rangka penyelenggaraan dan koordinasi pelaksanaan sub bagian umum dan kepegawaian, perencanaan, pelaporan dan keuangan serta memberikan pelayanan administrasi dan fungsional kepada semua unsur dalam lingkup Badan.Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretaris mempunyai fungsi :
1.
Perumusan kebijakan teknis di bidang umum, kepegawaian,perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan, serta keuangan;
2.
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan di bidang umum,kepegawaian, perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan, serta keuangan;
3.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang umum, kepegawaian,perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan, serta keuangan;
4.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatankesekretariatan;
5.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikab oleh atasan sesuai dengantugas dan fungsinya.
Dengan rincian tugas sebagai berikut :
1.
Merencanakan kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaantugas;
2.
Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan danmengendalikan serta menetapakan kebijakan di bidang umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, perencanaan serta pelaporan;
3.
Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan teknisdan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Bappeda;
4.
Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan umum dankepegawaian;
5.
Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan keuangan;6.
Mengkoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA, DPA,LAKIP, LKPJ, RENSTRA, RENJA dan/atau dokumen perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
7.
Melakukan monitoring dan evaluasi atas program dan kegiatan lingkup badan;8.
Menilai prestasi kerja para Kepala Sub Bagian dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;9.
Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kesekretariatan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;10.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasanc.
Bidang Fisik dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas mengkoordinasikan dengan instansi terkait dan melaksanakan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD)/dokumen perencanaan pembangunan daerah serta melaksanakan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pembangunan daerah dibidang fisik dan prasarana meliputi pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan.Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang mempunyai fungsi :
1.
Perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan danpengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana meliputi pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
2.
Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan,pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana meliputi pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
3.
Penyelenggaran koordinasi perencanaan, pelaksanan danpengendalian daerah di bidang fisik dan prasarana meliputi pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
4.
Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan danpengendalian daerah di bidang fisik dan prasarana meliputi pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan,
komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan.
Rincian tugas dimaksud sebagai berikut :
1.
Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis pelaksanaanperencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
2.
Mengkoordinasik perencanaan, pelaksanaan dan pengendalianpembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
3.
Menyelenggarakan pengkonsultasian perencanaan dan pengendalianpembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
4.
Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi pelaksanaanpembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, Perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
5.
Menyusun dan merumuskan perencanaan Rencana PembangunanJangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)/dokumen perencanaan pembangunan daerah dalam rangka penyusunan rencana pembangunan pada bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
6.
Menyusun dan merumuskan rencana tahunan daerah di bidangpekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
7.
Menyusuna dan merumuskan program tahunan sebagai pelaksanaanRPJMD dan RPJPD/dokumen perencanaan di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan,, perhubungan, komunikasi dan
informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan
8.
Menyusun dan merumuskan rencana anggaran pendapatan danbelanja daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan;
9.
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraanprogram dan kegiatan di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan
10.
Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program dankegiatan di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan
11.
Menilai prestasi kerja pada Kepala Sub Bidang dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;12.
Menginventrisir permasalahan-permasalahan yang berhubungandengan bidang tugasnya serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah dan melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
d.
Bidang Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas mengkoordinasikan dengan instansi terkait dan melaksanakan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD)/dokumen perencanaan pembangunan daerah serta melaksanakan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal.Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang mempunyai fungsi :
1.
Perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan danpertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
2.
Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan,pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
3.
Penyelenggaraan koordinasi perencanaan, pelaksanaan danpengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
4.
Penyelenggaraan koordinasi perencanaan, pelaksanaan danpengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
5.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikab oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.Rincian tugas dimaksud sebagai berikut:
1.
Merumusan dan menetapkan kebijakan teknis pelaksanaanperencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2.
Mengkoodinasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalianpembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
3.
Menyelenggarakan pengkonsultasian perencanaan dan pengendalianpembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan
pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
4.
Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi pelaksanaanpembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
5.
Menyusun dan merumuskan perencanaan RPJPD, RPJMD danRKPD/dokumen perencanaan pada bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
6.
Menyusun dan merumuskan rencana tahunan daerah di bidangekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
7.
Menyusun dan merumuskan program tahunan sebagai pelaksanaanRPJPD, RPJMD dan RKPD/dokumen perencanaan di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
8.
Menyusun dan merumuskan rencana anggaran pendapatan danbelanja daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
9.
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraanprogram dan kegiatan di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
10.
Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program dankegiatan di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan,
perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM serta investasi/penanaman modal;
11.
Menilai prestasi kerja pada Kepala Sub Bidang dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;12.
Mengiventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungandengan bidang tugasnya serta menyiapkan bahan petunjuk pemerintah masalah dan melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
e.
Bidang Sosial Budaya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas mengkoordinasikan dengan instansi terkait dan melaksanakan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD)/dokumen perencanaan serta melaksanakan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah.Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang mempunyai fungsi :
1.
Perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan danpengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
2.
Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan,pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
3.
Penyelenggaraan koordinasi perencanaan, pelaksanaan danpengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
4.
Penyelenggaraan koordinasi perencanaan, pelaksanaan danpengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
5.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikab oleh atasan sesuai dengantugas dan fungsinya.
Rincian tugas dimaksud sebagai berikut:
1.
Merumusan dan menetapkan kebijakan teknis pelaksanaanperencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
2.
Mengkoodinasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalianpembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,
keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
3.
Menyelenggarakan pengkonsultasian perencanaan dan pengendalianpembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
4.
Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi pelaksanaanpembangunan daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
5.
Menyusun dan merumuskan perencanaan RPJPD, RPJMD danRKPD/dokumen perencanaan pada bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
6.
Menyusun dan merumuskan rencana tahunan daerah di bidang sosialbudaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
7.
Menyusun dan merumuskan program tahunan sebagai pelaksanaan RPJPD, RPJMD dan RKPD/dokumen perencanaan di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;8.
Menyusun dan merumuskan rencana anggaran pendapatan danbelanja daerah di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
9.
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraanprogram dan kegiatan di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
10.
Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program dankegiatan di bidang sosial budaya meliputi sosial, pendidikan, pemuda dan olahraga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri otonomi daerah;
11.
Menilai prestasi kerja pada Kepala Sub Bidang dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;12.
Mengiventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugasnya serta menyiapkan bahan petunjuk pemerintah masalah dan melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.f.
Bidang Penelitian dan Statistik dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas merumuskan kebijakan teknis, mengkoordinasikan dengan instansi terkait, mengumpulkan, menghimpun serta mengolah data dalam rangka pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan, Statistik dan Pelaporan hasil-hasil pembangunan daerahDalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang mempunyai fungsi :
1.
Perumusan kebijakan teknis di bidang Penelitian dan Statistik;2.
Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang Penelitian dan Statistik;3.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Penelitian dan Statistik;4.
Penyelenggaraan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatanpenelitian dan pengembangan serta Statistik dan Pelaporan;
5.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengantugas dan fungsinya.
Rincian tugas dimaksud sebagai berikut :
1.
Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan danmengendalikan serta menetapkan kebijakan di bidang Penelitian, Pengembangan, Statistik dan Pelaporan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2.
Menyusun dan merumuskan perencanaan RPJPD danRPJMD/dokumen perencanaan dalam rangka Penyusunan RKPD/dokumen perencanaan tahunan di bidang Penelitian, dan Statistik;
3.
Menyusun dan merumuskan rencana tahunan di bidang Penelitian,dan Statistik;
4.
Menyusun dan merumuskan RKPD/dokumen perencanaan tahunansebagai pelaksanaan RPJMD/dokumen perencanaan di bidang Penelitian dan Statistik;
5.
Menyusun dan merumuskan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah di bidang Penelitian dan Statistik;6.
Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraanprogram dan kegiatan di bidang Penelitian dan Statistik;
7.
Melakukan pendataan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan hasil-hasil pembangunan daerah;8.
Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraankegiatan di bidang Penelitian dan Statistik;
9.
Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program dankegiatan di bidang Penelitian dan Statistik;
10.
Mengkoordinasikan dan mengkonsultasikan dengan unit terkaitkegiatan yang berkaitan dengan pengembangan bidang Penelitian dan Statistik;
11.
Menilai prestasi kerja para Kepala Sub Bidang dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;12.
Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungandengan bidang tugasnya serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah dan melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
2. 2.
Sumber Daya Bappeda 2.2.1. Sumber Daya ManusiaKomposisi Sumber Daya Manusia jabatan dalam struktur organisasi BAPPEDA Kabupaten Soppeng berdasarkan peraturan Bupati tersebut di atas adalah: 1 (satu) orang Eselon IIb; 1 (satu ) orang Eselon IIIa 1 (satu) orang yaitu sekretaris, 4 (empat) orang eselon IIIb yaitu kepala bidang, serta 11 (sebelas) orang Eselon IV yang terdiri dari 3 (tiga) orang kasubbag dan 8 kasubid.
Sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam menjalankan kinerja organisasi secara keseluruhan. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia perlu dirancang sesuai dengan kebutuhan. Komposisi jumlah pegawai Bappeda dengan latar belakang pendidikan sarjana lebih besar dibandingkan dengan yang bukan sarjana, secara signifikan diharapkan memberikan andil yang cukup besar. Komposisi pegawai BAPPEDA berdasarkan tingkat golongan yaitu golongan IV sebanyak 8 orang atau 20%, golongan III sebanyak 26 orang atau 63% dan golongan
II sebanyak 7 orang atau 17% untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.1. Adapun komposisi pegawai berdasarkan tingat pendidikan yaitu Pasca Sarjana (S-2) 12 orang atau 29 %, Sarjana 26 orang atau 63 %dan sisanya yang berpendidikan SLTA sebanyak 3 orang atau 8% seperti tertera pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.1
Pegawai Bappeda berdasarkan pendidikannya Tahun 2016
No Pendidikan Status KepegawaianPNS CPNS Jumlah
1 SD/Sederajat 0 0 0 2 SMP/Sederajat 0 0 0 3 SMA/Sederajat 3 0 3 4 D1-D3 0 0 0 5 S1/Sederajat 26 0 26 6 S2 12 0 12 7 S3 0 0 0 Jumlah 41
Sumber Data : Bagian Umum dan Kepegawaian Bappeda, 2015
Tabel 2.2.
Pegawai Bappeda berdasarkan golongannya Tahun 2016
No Pendidikan Status KepegawaianPNS CPNS Jumlah
1 Golongan I 0 0 0
2 Golongan II 7 0 7
3 Golongan III 26 0 26
4 Golongan IV 8 0 8
Sumber Data : Bagian Umum dan Kepegawaian Bappeda, 2015
Tabel 2.3.
Pegawai Bappeda berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan dan Golongan Tahun 2016
N O.
DATA JABATAN KELAMINJENIS PENDIDIKAN GOLONGAN JML
NAMA JABATAN JML L P JML DS DI DII S.1 S.2 I II III IV
a b c D a b c a b d a b c d 1 2 3 4 5 6 7 10 11 13 14 16 17 18 19 20 21 22 24 25 27 28 29 30 31 32 II-A II-B 1 1 1 1 1 1 III-A 1 1 1 1 1 1 III-B 4 3 1 4 2 2 3 1 4 IV-A 11 5 6 11 8 3 5 2 11 FUNGSIONAL TERTENTU 1 - Perencana Muda 1 1 1 1 1 FUNGSIONAL UMUM 1. Staf Subag.Umum dan Kepegawaian - Pengelola Penyimpan Barang 1 1 1 1 1 1 - Pengelola Barang 1 1 1 1 1 1 - Pengelola Umum dan Kepegawaian 1 1 1 1 1 - Pengadministrasi Persuratan 1 1 1 1 1 - Pengelola Surat 1 1 1 1 1 2. Staf Subag.Keuangan - Bendahara 1 1 1 1 1 1 - Pengelola Daftar Gaji 1 1 1 1 1 - Pengadministrasi Keuangan 1 1 1 1 1 1 - Verivikator Keuangan 1 1 1 1 1 1 - Pengelola Data 1 1 1 1 1 1
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
N O.
DATA JABATAN KELAMINJENIS PENDIDIKAN GOLONGAN JML
NAMA JABATAN JML L P JML DS DI DII S.1 S.2 I II III IV
a b c D a b c a b d a b c d 1 2 3 4 5 6 7 10 11 13 14 16 17 18 19 20 21 22 24 25 27 28 29 30 31 32
- Penata Laporan
Keuangan 1 1 1 1 1 1
3. Staf Subag. Perenc. Dan Pelaporan - Pengolah Data Perencanaan dan 1 1 1 1 1 Penyusnan Anggaran - Penyusun Rencana
Program dan Laporan 1 1 1 1 1
4. Staf Subid.Perindustrian dan Perdagangan 0 dan Investasi 0 - Pengelola Data 1 1 1 1 - Pengelola Perencanaan 1 1 1 1 1 5. Staf Subid.Pertanian 0 - Pengelola Data 1 1 1 1 1 - Pengelola Perencanaan 1 1 1 1 1 6. Staf Subid.Pertambangan & Lingkungan 0 Hidup. 0 - Fasilitator 1 1 1 1 1 1
7. Staf Subid. PU dan
Perhubungan 0 - Pengelola Data 1 1 1 1 1 - Pengelola Data Analisis Pengembangan 1 1 1 1 1 Sarana dan Prasarana 0
N O.
DATA JABATAN KELAMINJENIS PENDIDIKAN GOLONGAN JML
NAMA JABATAN JML L P JML DS DI DII S.1 S.2 I II III IV
a b c D a b c a b d a b c d 1 2 3 4 5 6 7 10 11 13 14 16 17 18 19 20 21 22 24 25 27 28 29 30 31 32 8. Staf Subid. Pemerintahan dan Hukum 0 - Pengolah Data 1 1 1 1 1 1 9. Staf Subid.Kessos 0 - Pengelola Perencanaan 1 1 1 1 1 1 0 10. Staf Subid. Statistik
& Pelaporan 0 - Pengelola Perencanaan 0 11. Staf Subid.Penelitian dan Pengembangan 0 - Pengelola Perencanaan 1 1 1 1 1 1 41 24 17 41 0 0 0 26 12 0 0 0 0 1 4 2 6 7 6 5 2 1 0 41
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
2.2.2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana pendukung kegiatan Bappeda Kabupaten Soppeng adalah Gedung kantor seluas 360 m²,Kendaraan Dinas sebanyak 12 Unit terdiri dari Roda 4 sebanyak2 unit dan roda 2 sebanyak 10 unit.Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.3.dibawah ini.
Tabel 2.3.
Sarana dan Prasarana Bappeda Tahun 2016
NO NAMA BARANG SATUAN JUMLAH
1 Mobil Unit 2
2 Sepeda Motor Unit 10
3 Alat Ukur Unit 1
4 Mesin Ketik Manual Portable Unit 2
5 Mesin Fotocopy Unit 1
6 Lemari Besi/metal Unit 7 7 Filling Besi Metal Unit 10
8 Lemari Makan Unit 1
9 Lemari Arsip Unit 2
10 Mesin Absensi Unit 1
11 Meja Kayu Unit 6
12 Kursi Besi/metal Unit 8
13 Meja Rapat Unit 9
14 Kursi Rapat Unit 301
15 Kursi Tamu Unit 2
16 AC Unit 20
17 Kompor Gas Unit 1
18 Radio Unit 1
19 Televisi Unit 2
20 Amplifier Unit 2
21 Loudspeaker Unit 12
22 Sound System Unit 3
23 Wireless Unit 4
24 Unit Power Supply Unit 1
25 Dispenser Unit 2
26 Mimbar/Podium Unit 1
27 Brankas Unit 1
28 Komputer PC Unit 11
29 Laptop/Notebook Unit 14
30 Hard Disk Unit 1
31 Monitor Unit 1
32 Printer Unit 12
NO NAMA BARANG SATUAN JUMLAH
34 Kamera Unit 1
35 Proyektor Unit 3
36 Layar Proyektor Unit 2 37 Bangunan Gedung Kantor Unit 1
38 Tempat Parkir Unit 1
39 Instalasi Listrik Instalasi 3 Sumber Data : Pengurus Barang Bappeda, 2016
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
2. 3.
Kinerja Pelayanan BappedaTabel 2.4.
Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Kabupaten Soppeng Tahun 2011-2015
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun
ke-1 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5
(1) (2) (3) (6) (7) (8) (9) (10) (12) (13) (14) (15) (17) (18) (19) (20)
Perencanaan Pembangunan
1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn
PERDA ada ada ada ada ada ada ada ada ada 100 100 100 100
2 Tersedianya Dokumen Perencanaan :RPJMD yg telah ditetapkan dgn
PERDA/PERKADA ada ada ada ada ada ada ada ada ada 100 100 100 100
3 Tersedianya Dokumen Perencanaan :RKPD yg telah ditetapkan dgn
PERKADA ada ada ada ada ada ada ada ada ada 100 100 100 100 4 Penjabaran Program RPJMD kedalamRKPD 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 97,6% 88,37% 100 100 97,6 88,37
Statistik
5 Buku "kabupaten dalam angka" ada ada ada ada ada ada ada ada ada 100 100 100 100
Dari tabel diatas terlihat hampir semua Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Bappeda dapat tercapai. Untuk urusan Perencanaan Pembangunan terdapat satu indikator kinerja yang tidak tercapai yaitu Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD, hal tersebut disebabkan karena belum optimalnya peran lembaga dalam koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antar sektor dan antar fungsi baik internal maupun eksternal dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan daerah. Untuk urusan statistik, semua indikator dapat tercapai yang disebabkan karena adanya koordinasi yang baik dengan pihak BPS, namun demikian perlu terus ditingkatkan kualitas dari output dan dokumen perencanaan sehingga lebih implementatif dalam pelaksanaannya.
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
Tabel 2.5.
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BAPPEDA Kabupaten Soppeng Tahun 2011-2015
Uraian
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi danAnggaran Tahun ke- PertumbuhanRata-rata
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) BELANJA DAERAH Belanja tidak langsung 1,732,713, 439 1,960,073,251 2,112,528,665 2,078,521,698 2,263,023,287 1,732,713,439 1,992,399,943 1,938,548,507 1,989,547,237 2,268,648,106 100.00 101.65 91.76 95.72 100.25 106,061,970 107,186,933 - Belanja pegawai 1,732,713,43 9 1,9 60,073,251 2,112,528,665 2,078,521,698 2,263,023,287 1,732,713,43 9 1, 992,399,943 1,938,548,507 1,989,547,23 7 2, 268,648,106 100.00 101.65 91.76 95.72 100.25 106,061,970 107,186,933 Belanja langsung 3,046,224,528 4,793,064,736 3,152,291,690 3,898,184,366 4,568,400,315 2,994,094,657 4,218,872,898 2,796,394,614 3,474,334,020 4,194,316,454 98.29 88.02 88.71 89.13 91.81 304,435,157 240,044,359 Belanja Pegawai 163,905,000 259,775,000 470,180,000 799,700,000 562,001,000 163,805,000 166,352,000 460,530,000 775,850,000 545,692,000 99.94 64.04 97.95 97.02 97.10 79,619,200 76,377,400 Belanja Barang Jasa 2,389,117,77 8 4,1 53,143,806 2,614,078,890 2,905,814,366 3,411,149,315 2,341,142,43 7 3, 729,789,248 2,268,430,764 2,508,639,020 3,074,407,954 97.99 89.81 86.78 86.33 90.13 204,406,307 146,653,103 Belanja Modal 493,201,750 380,145,930 68,032,800 192,670,000 595,250,000 489,147,220 322,731,650 67,433,850 189,845,000 574,216,500 99.18 84.90 99.12 98.53 96.47 20,409,650 17,013,856 Total 4,778,937,9 67 6,753,137,987 5,264,820,355 5,976,706,064 6,831,423,602 4,726,808,096 6,211,272,841 4,734,943,121 5,463,881,257 6,462,964,560 98.91 91.98 89.94 91.42 94.61 410,497,127 347,231,293
Tabel diatas menunjukkan bahwa rasio antara realisasi dengan anggaran pada tahun 2013 paling rendah selama 5 tahun.Hal ini disebabkan karena pada APBD Perubahan tahun berjalan di Bulan Oktober/November sehingga waktu yang tersedia untuk penyerapan sangat sempit.Kecermatan dalam menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) yang menjadi pedoman pelaksanaan program/kegiatan baik dari sisi anggaran maupun dari indikator kinerja turut menentukan tingkat penyerapan dan alokasi anggaran yang dibutuhkan.
2. 4.
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BappedaSebagai upaya mendorong Bappeda menjadi lembaga yang mampu menjalankan peran dan tupoksinyaditengah dinamika pembangunan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, Bappeda Kabupaten Soppeng harus mempunyai strategi pencapainnya yang mengacu pada faktor kekuatan dan kelemahan internal serta faktor peluang dan ancaman eksternal.
Berdasarkan hasil analisis terhadap faktoreksternal , teridentifikasi beberapa peluang yang harus dimanfaatkan secara baik, antara lain:
1.
Tersedianya dokumen-dokumen perencanaan pembangunan tingkatnasional dan provinsi.
2.
Dukungan masyarakat, DPRD, LSM, dunia Pendidikan dan stakeholderlainnya terhadap perencanaan pembangunan.
3.
Terbukanya kesempatan pengembangan SDM melalui pendidikan danpengangkatan ke dalam Jabatan Fungsional Tertentu dari Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah/ Institusi Lainnya
4.
Terdapatnya kebijakan penilaian kinerja instansi yang memasukkanunsur perencanaan dan pengendalian
Di samping itu, berbagai ancaman eksternal juga perlu diantisipasi dalam penyusunan strategi dan kebijakan perencanaan pembangunan ke depan. Ancaman tersebut, antara lain:
1. Terbatasnya Data dan Informasi yang aktual/terbaru dari Lembaga Resmi (BPS).
Analisis kondisi wilayah merupakan hal utama dan penting dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah, analisis kondisi wilayah perencanaan membutuhkan data dan informasi yang aktual,
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan ketersediaan data dan informasi yang akurat akan sangat menentukan langkah selanjutnya keberhasilan perencanaan.
2. Kualitas Profesionalisme Aparat Perencana.
Salah satu variabel penentu keberhasilan suatu rencana banyak ditentukan ketersediaan dan kualitas para perencana, sebagai pelaksana perencana pembangunan daerah dituntut untuk senantiasa meningkatkan kualitas kinerja dan profesionalisme.
3. Perencanaan Masih didominasi oleh Kepentingan Politik.
Pendekatan perencanaan lebih didominasi oleh pendekatan politik dibandingkan dengan pendekatan teknokratik dan partisipatif. Oleh sebab itu pengambilan keputusan perencanaan lebih diwarnai oleh kepentingan politik dibandingkan dengan keberpihakan pada kebutuhan masyarakat.
4. Instrumen Perencana Wilayah.
Tingkat Kualitas suatu rencana dapat dicapai jika dilengkapi dengan berbagai peralatan perencanaan yang terkait dengan analisis terhadap indikator sosial, ekonomi dan indikator lainnya yang sering digunakan sebagai ukuran keberhasilan beberapa aturan perundang-undangan terkait perencanaan yang belum maksimal diterapkan.
5. Evaluasi dan Pengendalian, Pelaksanaan Rencana.
Proses perencanaan pembangunan daerah sampai dengan pelaksanaannya perlu dilakukan Evaluasi sebagai pengendalian terhadap jalannya pelaksanaan pembangunan apakah sesuai dengan rencana atau tidak. Jika ditemukan target dan sasaran yang tidak tercapai, maka akan menjadi masukan perbaikan untuk perencanaan yang akan datang.
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Analis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapatdioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat
dipertanggungjawabkan.Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunankarena dampaknya yangsignifikan bagi SKPD dimasa datang.Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.
3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan FungsiBerdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Bappeda yang berkaitan dengandalam membina, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan perencanaan pelaksanaan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah meliputi fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statisticserta kesekretariatan Badan sesuai dengan kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam penyelenggaraan tugas tersebut Bappeda mempunyai fungsi sebagai berikut:
Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021
a.
Perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik.b.
Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan, pelaksanaan danpengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik.
c.
Penyelenggaraan koordinasi penyusunan perencanaan, pelaksanaan danpengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik.
d.
Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerahdi bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik.
e.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang dan kesekretariatan Badanf.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugasdan fungsinya.
Selama periode 2011-2015, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Soppeng dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya telah diupayakan secara optimal. , meskipun demikian dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut masih terdpat beberapa hal yang belum sepenuhnya sesuai dengan harapan, antara lain belum optimalnya sinergitas kebijakan pembangunan antar tingkatan pemerintah guna optimalisasi pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan, terbentuknya sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Perubahan Iklim, masih tingginya angka kemiskinan, isu kelaparan, tingkat kesenjangan yang semakin tinggi. Selain itu terkait dengan munculnya berbagai masalah baru dan mendesak, seperti penanganan bencana alamdan antisipasi terhadap fluktuasi harga bahan bakar minyak. Berkaitan dengan isu-isu tersebut, maka Bappeda Kabupaten Soppeng dituntut untuk antisipatif dan proaktif dalam mengkaji berbagai strategi dan menyelesaikan berbagai Permasalahan Pembangunan tersebut, sehingga
pencapaian tujuan pembangunan daerah tetap terjamin.Berikut ini
dikemukakanIdentifikasi permasalahan-permasalahan pelayanan SKPDbeserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Bappeda Kabupaten Soppeng