• Tidak ada hasil yang ditemukan

Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021

2.2.2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana pendukung kegiatan Bappeda Kabupaten Soppeng adalah Gedung kantor seluas 360 m²,Kendaraan Dinas sebanyak 12 Unit terdiri dari Roda 4 sebanyak2 unit dan roda 2 sebanyak 10 unit.Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.3.dibawah ini.

Tabel 2.3.

Sarana dan Prasarana Bappeda Tahun 2016

NO NAMA BARANG SATUAN JUMLAH

1 Mobil Unit 2

2 Sepeda Motor Unit 10

3 Alat Ukur Unit 1

4 Mesin Ketik Manual Portable Unit 2

5 Mesin Fotocopy Unit 1

6 Lemari Besi/metal Unit 7 7 Filling Besi Metal Unit 10

8 Lemari Makan Unit 1

9 Lemari Arsip Unit 2

10 Mesin Absensi Unit 1

11 Meja Kayu Unit 6

12 Kursi Besi/metal Unit 8

13 Meja Rapat Unit 9

14 Kursi Rapat Unit 301

15 Kursi Tamu Unit 2

16 AC Unit 20

17 Kompor Gas Unit 1

18 Radio Unit 1

19 Televisi Unit 2

20 Amplifier Unit 2

21 Loudspeaker Unit 12

22 Sound System Unit 3

23 Wireless Unit 4

24 Unit Power Supply Unit 1

25 Dispenser Unit 2

26 Mimbar/Podium Unit 1

27 Brankas Unit 1

28 Komputer PC Unit 11

29 Laptop/Notebook Unit 14

30 Hard Disk Unit 1

31 Monitor Unit 1

32 Printer Unit 12

NO NAMA BARANG SATUAN JUMLAH

34 Kamera Unit 1

35 Proyektor Unit 3

36 Layar Proyektor Unit 2 37 Bangunan Gedung Kantor Unit 1

38 Tempat Parkir Unit 1

39 Instalasi Listrik Instalasi 3 Sumber Data : Pengurus Barang Bappeda, 2016

Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021

2. 3.

Kinerja Pelayanan Bappeda

Tabel 2.4.

Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Kabupaten Soppeng Tahun 2011-2015

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun

ke-1 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5

(1) (2) (3) (6) (7) (8) (9) (10) (12) (13) (14) (15) (17) (18) (19) (20)

Perencanaan Pembangunan

1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn

PERDA ada ada ada ada ada ada ada ada ada 100 100 100 100

2 Tersedianya Dokumen Perencanaan :RPJMD yg telah ditetapkan dgn

PERDA/PERKADA ada ada ada ada ada ada ada ada ada 100 100 100 100

3 Tersedianya Dokumen Perencanaan :RKPD yg telah ditetapkan dgn

PERKADA ada ada ada ada ada ada ada ada ada 100 100 100 100 4 Penjabaran Program RPJMD kedalamRKPD 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 97,6% 88,37% 100 100 97,6 88,37

Statistik

5 Buku "kabupaten dalam angka" ada ada ada ada ada ada ada ada ada 100 100 100 100

Dari tabel diatas terlihat hampir semua Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Bappeda dapat tercapai. Untuk urusan Perencanaan Pembangunan terdapat satu indikator kinerja yang tidak tercapai yaitu Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD, hal tersebut disebabkan karena belum optimalnya peran lembaga dalam koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antar sektor dan antar fungsi baik internal maupun eksternal dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan daerah. Untuk urusan statistik, semua indikator dapat tercapai yang disebabkan karena adanya koordinasi yang baik dengan pihak BPS, namun demikian perlu terus ditingkatkan kualitas dari output dan dokumen perencanaan sehingga lebih implementatif dalam pelaksanaannya.

Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021

Tabel 2.5.

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BAPPEDA Kabupaten Soppeng Tahun 2011-2015

Uraian

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi danAnggaran Tahun ke- PertumbuhanRata-rata

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) BELANJA DAERAH Belanja tidak langsung 1,732,713, 439 1,960,073,251 2,112,528,665 2,078,521,698 2,263,023,287 1,732,713,439 1,992,399,943 1,938,548,507 1,989,547,237 2,268,648,106 100.00 101.65 91.76 95.72 100.25 106,061,970 107,186,933 - Belanja pegawai 1,732,713,43 9 1,9 60,073,251 2,112,528,665 2,078,521,698 2,263,023,287 1,732,713,43 9 1, 992,399,943 1,938,548,507 1,989,547,23 7 2, 268,648,106 100.00 101.65 91.76 95.72 100.25 106,061,970 107,186,933 Belanja langsung 3,046,224,528 4,793,064,736 3,152,291,690 3,898,184,366 4,568,400,315 2,994,094,657 4,218,872,898 2,796,394,614 3,474,334,020 4,194,316,454 98.29 88.02 88.71 89.13 91.81 304,435,157 240,044,359 Belanja Pegawai 163,905,000 259,775,000 470,180,000 799,700,000 562,001,000 163,805,000 166,352,000 460,530,000 775,850,000 545,692,000 99.94 64.04 97.95 97.02 97.10 79,619,200 76,377,400 Belanja Barang Jasa 2,389,117,77 8 4,1 53,143,806 2,614,078,890 2,905,814,366 3,411,149,315 2,341,142,43 7 3, 729,789,248 2,268,430,764 2,508,639,020 3,074,407,954 97.99 89.81 86.78 86.33 90.13 204,406,307 146,653,103 Belanja Modal 493,201,750 380,145,930 68,032,800 192,670,000 595,250,000 489,147,220 322,731,650 67,433,850 189,845,000 574,216,500 99.18 84.90 99.12 98.53 96.47 20,409,650 17,013,856 Total 4,778,937,9 67 6,753,137,987 5,264,820,355 5,976,706,064 6,831,423,602 4,726,808,096 6,211,272,841 4,734,943,121 5,463,881,257 6,462,964,560 98.91 91.98 89.94 91.42 94.61 410,497,127 347,231,293

Tabel diatas menunjukkan bahwa rasio antara realisasi dengan anggaran pada tahun 2013 paling rendah selama 5 tahun.Hal ini disebabkan karena pada APBD Perubahan tahun berjalan di Bulan Oktober/November sehingga waktu yang tersedia untuk penyerapan sangat sempit.Kecermatan dalam menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) yang menjadi pedoman pelaksanaan program/kegiatan baik dari sisi anggaran maupun dari indikator kinerja turut menentukan tingkat penyerapan dan alokasi anggaran yang dibutuhkan.

2. 4.

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda

Sebagai upaya mendorong Bappeda menjadi lembaga yang mampu menjalankan peran dan tupoksinyaditengah dinamika pembangunan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, Bappeda Kabupaten Soppeng harus mempunyai strategi pencapainnya yang mengacu pada faktor kekuatan dan kelemahan internal serta faktor peluang dan ancaman eksternal.

Berdasarkan hasil analisis terhadap faktoreksternal , teridentifikasi beberapa peluang yang harus dimanfaatkan secara baik, antara lain:

1.

Tersedianya dokumen-dokumen perencanaan pembangunan tingkat

nasional dan provinsi.

2.

Dukungan masyarakat, DPRD, LSM, dunia Pendidikan dan stakeholder

lainnya terhadap perencanaan pembangunan.

3.

Terbukanya kesempatan pengembangan SDM melalui pendidikan dan

pengangkatan ke dalam Jabatan Fungsional Tertentu dari Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah/ Institusi Lainnya

4.

Terdapatnya kebijakan penilaian kinerja instansi yang memasukkan

unsur perencanaan dan pengendalian

Di samping itu, berbagai ancaman eksternal juga perlu diantisipasi dalam penyusunan strategi dan kebijakan perencanaan pembangunan ke depan. Ancaman tersebut, antara lain:

1. Terbatasnya Data dan Informasi yang aktual/terbaru dari Lembaga Resmi (BPS).

Analisis kondisi wilayah merupakan hal utama dan penting dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah, analisis kondisi wilayah perencanaan membutuhkan data dan informasi yang aktual,

Renstra Bappeda Kabupaten Soppeng 2016 – 2021

akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan ketersediaan data dan informasi yang akurat akan sangat menentukan langkah selanjutnya keberhasilan perencanaan.

2. Kualitas Profesionalisme Aparat Perencana.

Salah satu variabel penentu keberhasilan suatu rencana banyak ditentukan ketersediaan dan kualitas para perencana, sebagai pelaksana perencana pembangunan daerah dituntut untuk senantiasa meningkatkan kualitas kinerja dan profesionalisme.

3. Perencanaan Masih didominasi oleh Kepentingan Politik.

Pendekatan perencanaan lebih didominasi oleh pendekatan politik dibandingkan dengan pendekatan teknokratik dan partisipatif. Oleh sebab itu pengambilan keputusan perencanaan lebih diwarnai oleh kepentingan politik dibandingkan dengan keberpihakan pada kebutuhan masyarakat.

4. Instrumen Perencana Wilayah.

Tingkat Kualitas suatu rencana dapat dicapai jika dilengkapi dengan berbagai peralatan perencanaan yang terkait dengan analisis terhadap indikator sosial, ekonomi dan indikator lainnya yang sering digunakan sebagai ukuran keberhasilan beberapa aturan perundang-undangan terkait perencanaan yang belum maksimal diterapkan.

5. Evaluasi dan Pengendalian, Pelaksanaan Rencana.

Proses perencanaan pembangunan daerah sampai dengan pelaksanaannya perlu dilakukan Evaluasi sebagai pengendalian terhadap jalannya pelaksanaan pembangunan apakah sesuai dengan rencana atau tidak. Jika ditemukan target dan sasaran yang tidak tercapai, maka akan menjadi masukan perbaikan untuk perencanaan yang akan datang.

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Dokumen terkait