• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN

B. Diskripsi Hasil Penelitian

1. Penerapan Kompetensi Guru PKn Bersertifikasi di SMP Negeri Kecamatan Karanganyar

Setiap guru bersertifikasi diharapkan menjadi pendidik yang profe sional dan berkompetensi sebagai agen pembelajaran. Peningkatan mutu guru lewat program sertifikasi ini sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan. Rasionalnya adalah apabila kompetensi guru yang bagus yang diikuti dengan penghasilan bagus, diharapkan kinerja juga bagus. Apabila kinerjanya bagus maka KBMnya yang diharapkan dapat membuahkan pendidikan yang bermutu. Maka dari itu guru perlu sertifikasi.

Program sertifikasi bertujuan untuk tenaga guru dan kependidikan agar lebih berkualitas sehingga kemampuan guru atau kompetensi guru dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.

Semua guru bersertifikasi dituntut untuk profesional dalam melaksanakan tugasnya, dan dituntut untuk dapat menerapkan kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru. Ada 4 kompetensi guru yaitu kompetensi profesional, kepribadian, pedagogik, dan sosial. Penerapan kompetensi guru PKn bersertifikasi di SMP Negeri Kecamatan Karanganyar sebagai berikut:

a. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional pada dasarnya adalah suatu kemampuan

penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang

memungkinkan guru membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi dimana substansi standar kompetensi itu tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007.

Guru yang bermutu niscaya mampu melaksanakan pendidikan, pengajaran dan pelatihan yang efektif dan efisien. Guru yang profesional diyakini mampu memotivasi siswa untuk mengoptimalkan potensinya dalam kerangka pencapaian standar pendidikan yang ditetapkan.

Penerapan kompetensi profesional guru PKn bersertifikasi di SMP Negeri Kecamatan Karanganyar yaitu:

1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diampu.

Sebagai seorang pendidik profesional guru harus menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran PKn. Dan dia juga harus mampu mengembangkan ilmu yang dimilikinya tersebut.

Guru yang bersertifikasi adalah guru yang profesional yang harus menunjukkan bahwa ia ahli dalam bidangnya dan memiliki kesesuian antara bidang mengajar dengan latar belakang pendidikan yang

diperolehnya dari LPTK sewaktu masih duduk di bangku perkuliahan, dan juga pengalaman mereka mengajar. Hal tersebut sebagai penunjang dalam melaksanakan tugasnya karena dengan diperolehnya teori serta konsep mengenai Pendidikan Kewarganegaraan secara otomatis guru PKn akan dapat memahami dan mampu untuk menstransfer pengetahuan kepada siswa karena pengetahuan yang didapat guru telah sesuai untuk mengajar didang PKn. Guru PKn bersertifikasi di SMP Negeri Kecamatan

Karanganyar berjumlah enam. Dari keenam guru tersebut dua diantaranya telah mendapatkan gelar sarjana program Pendidikan Kewarganegaraan dari LPTK negeri yaitu Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan tiga yang

lain juga dari program PMP/ KN dari LPTK swasta Universitas Veteran Bantara Sukoharjo, dan satu dari program PKn dari LPTK swasta Universitas Widya Dharma Klaten.

Teori-teori yang telah didapatkan guru selanjutnya diberikan kepada siswa melalui pengajaran. Guru yang berkompeten harus memiliki pengetahuan tentang cara mengajar juga keterampilan dalam mengajar dan tidak hanya menguasai isi pelajaran yang diajarkan tetapi juga mampu menanamkan konsep mengenai pengetahuan yang diajarkan. Pemahaman konsep dapat dikuasai guru apabila guru juga memahami psikologi belajar yang membentuk guru menguasai subjek belajar dalam memahami konsep tentang apa yang diajarkan. Selain itu guru juga harus mampu menyampaikan pesan-pesan didik melalui penanaman nilai dan moral materi pelajaran PKn.

Mengajarkan pengetahuan kepada siswa ini banyak cara yang bisa dilakukan guru antara lain: dengan memberikan materi sesuai dengan kurikulum yang berlaku, menggunakan metode dan media pembelajaran yang dinamis dan bervariasi, dan menggunakan sumber belajar yang bervariasi dan mengadakan pembelajaran secara kontekstual yang materi pelajaran dikaitkan dengan dunia nyata atau informasi di masyarakat atau secara kontekstual.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dwi Sulisyani, S.Pd guru PKn SMP Negeri 1 Karanganyar pada hari Rabu, 9 September 2009 pukul 09.15 WIB menyatakan bahwa:

“Saya selalu membaca buku dan mencari bahan-bahan baru sebelum saya mengajar. Selain materi yang saya dapat waktu saya sekolah dulu saya menambahkan bahan dari buku pendamping atau informasi terbaru.”

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Wahyu Widayati, S.Pd guru PKn SMP Negeri 2 Karanganyar yang menyatakan bahwa:

“Saya dalam memberikan materi pelajaran baik saya sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku, materi yang saya sampaikan merupakan saringan dari buku-buku materi yang ada”. (wawancara hari Selasa, 13 Oktober 2009 pukul 09.20 WIB)

Kesesuain materi pelajaran yang akan diajarkan dengan kurikulum yang berlaku mempunyai tujuan bahwa materi yang akan diberikan kepada siswa tidak akan melenceng atau keluar dari batas-batas tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Guru harus dapat menguasai dan memahami materi pelajaran yang disampaikan pada peserta didik di kelas baik sebelum ataupun setelah sertifikasi, selain itu guru juga harus mampu melakukan seleksi terhadap materi pelajaran agar penjabaran dan penyesuaian kemampuan dasar tidak melebar.

Mengenai kemampuan guru PKn dalam menguasai materi disampaikan oleh Bapak Sundarumaya, S.Pd guru PKn SMP Negeri 3 Karanganyar, beliau meyatakan bahwa:

“Materi pelajaran yang saya berikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku, dimana sebelum saya mengajar saya selalu mengadakan perencanaan mengenai hal- hal yang akan saya ajarkan kepada siswa. Saya selalu mengajarkan materi pelajaran secara kontekstual yaitu dengan memberikan materi pelajaran dengan objek materi berasal dari dunia nyata. Selain itu dalam menyampaikan materi saya juga menyisipkan pesan-pesan mengenai nilai dan moral. Dengan keteladanan dan penanaman kristalisasi nilai- nilai dari materi pokok PKn yang saya ajarkan kepada siswa.” (wawancara pada Senin, 5 Oktober 2009 pukul 09.20 WIB)

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Herly Hastuti S.Pd guru PKn SMP Negeri 2 Karanganyar yang diwawancarai pada hari Jum’at, 16 Oktober 2009, pukul 09.00 WIB yang menyatakan bahwa:

“Saya dalam memberikan materi pelajaran yaitu saya sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku, menggunakan metode dan media yang bervariasi dan dinamis untuk mengatasi kebosanan siswa dalam menerima materi pelajaran. Penanaman nilai dan moral saya berikan melalui penyisipan ke dalam materi pelajaran dan mengaplikasikan ke dalam materi pelajaran dengan contoh dan teladan yang ada di masyarakat.

Sedangkan Ibu Heksi, S.Pd guru PKn SMP Negeri 4 Karanganyar berpendapat bahwa:

“Saya dalam menyampaikan materi yaitu:berdasarkan disiplin ilmu yang saya miliki, bersumber dari berbagai referensi dan saya kembangkan berdasarkan teori dan praktek dalam kehidupan nyata, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Disamping itu

juga dalam menanamkan moral dan nilai kepada siswa juga berasal dari contoh dan teladan di masyarakat dan pribadi saya sendiri”. (wawancara pada hari Kamis, 10 September 2010 pukul 09.00 WIB)

Sedangkan hasil wawancara dengan Ibu Sri Martanti, S.Pd guru PKn SMP Negeri 5 Karanganyar menyatakan bahwa:

“Dalam menyampaikan materi saya: memberikan konsep-konsep materi pelajaran dan mengajurkan siswa untuk selalu menggali informasi dari berbagai media baik media cetak maupun elektronik seperti internet, saya juga menggunakan media dan metode yang bervariasi sehingga dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam menerima materi pelajaran. Masalah penanaman nilai moral saya berikan kepada siswa dengan memberikan contoh dan teladan mengenai baik dan buruk segala sesuatu yang ada dimasyarakat yang saya sisipkan ke materi pelajaran”. (wawancara pada hari Senin, 8 September 2010 pukul 09.00 WIB)

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari keenam guru PKn bersertifikasi di SMP Negeri Kecamatan Karanganyar mengenai penguasaan materi sesuai dengan Standar Kompetensi guru mata pelajaran yang tertuang pada Permendiknas No.16 Tahun 2007 yaitu, memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, disamping itu juga memahami ubstansi Pendidikan

Kewarganegaraan yang meliputi pengetahuan kewarganegaraan (civic

knowledge), nilai dan sikap kewarganegaraan (civic disposition), nilai dan

sikap kewarganegaraan (civic skills), dan menunjukkan manfaat mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.

Tabel. 16 data hasil angket siswa yang menerangkan tentang penguasaan materi guru PKn

No Nama Sekolah Persentase

iya tdk Tdk tahu 1 SMP N 1 Karanganyar 60% 20% 20% 2 SMP N 2 Karanganyar 70% 30% 0% 3 SMP N 3 Karanganyar 60% 40% 0% 4 SMP N 4 Karanganyar 80% 20% 0% 5 SMP N 5 Karanganyar 60% 20% 20% Jumlah 66% 26% 8%

Berikut adalah penjelasan atau analisis dari data yang telah berhasil diperoleh tersebut diatas:

a) Sebanyak 30 angket telah tersebar di SMP Negeri Kecamatan

Karanganyar. Hasil angket menunjukkan sebanyak 66% siswa

menjawab bahwa guru mereka telah menguasai mata pelajaran yang diampunya.

b) Sedangkan sejumlah 26% siswa menyatakan bahwa guru tidak

menguasai mata pelajaran secara mendalam kurang memahami materi pelajaran.

c) Sebanyak 8% siswa tidak memberikan peryataannya

2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran

yang diampu

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dwi Sulisyani, S.Pd guru PKn SMP Negeri 1 Karanganyar pada hari Rabu, 9 September 2009 pukul 09.15 WIB menyatakan bahwa:

“Memang benar seorang guru yang berkompeten harus memahami SK dan KD serta memahami tujuan pembelajaran yang diampu. Saya selalu menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa saat mengajar dikelas agar siswa lebih memahami materi dengan baik.

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Wahyu Widayati, S.Pd guru PKn SMP Negeri 2 Karanganyar yang menyatakan bahwa:

“Memahami tujuan pelajaran sangat penting agar pembelajaran dapat tercapai dan siswa mendapatkan nilai yang memuaskan”. (wawancara hari Selasa, 13 Oktober 2009 pukul 09.20 WIB)

Bapak Sundarumaya, S.Pd guru PKn SMP Negeri 3 Karanganyar. Beliau meyatakan bahwa:

“Guru memang harus dapat memahami standar kompetensi mata pelajaran yang diampu, begitupun saya sendiri. Saya juga selalu menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa perlu memahami juga tentang tujuan pembelajaran.” (wawancara pada Senin, 5 Oktober 2009 pukul 09.20 WIB)

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Herly Hastuti S.Pd guru PKn SMP Negeri 2 Karanganyar yang diwawancarai pada hari Jum’at, 16 Oktober 2009, pukul 09.00 WIB yang menyatakan bahwa:

“Saya selalu menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa setiap pembelajaran.”

Sedangkan Ibu Heksi, S.Pd guru PKn SMP Negeri 4 Karanganyar berpendapat bahwa:

“Saya selalu memahami dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa ”. (Wawancara pada hari Kamis, 10 September 2010 pukul 09.00 WIB)

Sedangkan hasil wawancara dengan Ibu Sri Martanti, S.Pd guru PKn SMP Negeri 5 Karanganyar menyatakan bahwa:

“Pemahaman guru mengenai SK dan KD memang sangat penting karena hal itu digunakan untuk mengembangkan materi untuk mencapai tujuan pembelajaran”. (wawancara pada hari Senin, 8 September 2010 pukul 09.00 WIB)

Tabel. 17 penguasaan SK dan KD mata pelajaran yang diampu

No Nama Sekolah Persentase

iya tdk Tdk tahu 1 SMP N 1 Karanganyar 40% 20% 20% 2 SMP N 2 Karanganyar 50% 30% 20% 3 SMP N 3 Karanganyar 40% 20% 0% 4 SMP N 4 Karanganyar 60% 20% 20% 5 SMP N 5 Karanganyar 40% 20% 40% Jumlah 46% 22% 20%

Berikut adalah penjelasan atau analisis dari data yang telah berhasil diperoleh tersebut diatas:

a) Sebanyak 30 angket telah tersebar di SMP Negeri Kecamatan Karanganyar. Hasil angket menunjukkan sebanyak 46% siswa menjawab bahwa guru mereka menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu

b) Sedangkan sejumlah 22% siswa menyatakan bahwa guru tidak atau kurang menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampunya.

c) Sebanyak 20% siswa tidak memberikan pernyataannya

3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dwi Sulisyani, S.Pd guru PKn SMP Negeri 1 Karanganyar pada hari Rabu, 9 September 2009 pukul 09.15 WIB menyatakan bahwa:

“Dalam pemilihan materi yang akan saya sampaikan kepada siswa saya pilih sesuai dengan kurikulum dan sesuai dengan perkembangan peserta didik. Jika mengangkat kasus sosial saya beri contoh yang ringan yang mudah dipahami peserta didik taraf SMP”.

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Wahyu Widayati, S.Pd guru PKn SMP Negeri 2 Karanganyar yang menyatakan bahwa:

“Dalam menyampaikan materi pelajaran saya rangkai dengan sederhana agar siswa dapat memahami dengan baik materi yang saya sampaikan” (wawancara hari Selasa, 13 Oktober 2009 pukul 09.20 WIB)

Bapak Sundarumaya, S.Pd guru PKn SMP Negeri 3 Karanganyar. Beliau meyatakan bahwa:

“Materi yang saya ajarkan merupakan materi yang saya buat sederhana, mudah dipahami oleh peserta didik sehingga peserta didik mudah memahami pelajaran yang disampaikan.” (wawancara pada Senin, 5 Oktober 2009 pukul 09.20 WIB)

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Herly Hastuti S.Pd guru PKn SMP Negeri 2 Karanganyar yang diwawancarai pada hari Jum’at, 16 Oktober 2009, pukul 09.00 WIB yang menyatakan bahwa:

“Pemilihan bahan pelajaran yang saya ajarkan saya sesuiakan dengan kemampuan anak didik saya, yang ringan tapi mengena tujuannya. Dalam penyampaianyapun saya gunakan metode yang bervariasi agar tidak bosan terhadap pelajaran”

Sedangkan Ibu Heksi, S.Pd guru PKn SMP Negeri 4 Karanganyar berpendapat bahwa:

“ Dalam mengolah materi yang akan saya sampaikan saya buat sesuai dengan kemampuan siswa, contoh yang saya berikan dimulai dari lingkungan terdekat agar siswa mudah memahaminya ”. (wawancara pada hari Kamis, 10 September 2010 pukul 09.00 WIB)

Sedangkan hasil wawancara dengan Ibu Sri Martanti, S.Pd guru PKn SMP Negeri 5 Karanganyar menyatakan bahwa:

“Materi pelajaran yang saya sampaikan merupakan rangkuman dari berbagai sumber yang saya olah sedemikian. Diharapkan agar siswa mudah memahami pelajaran yang saya sampaikan”. (wawancara pada hari Senin, 8 September 2010 pukul 09.00 WIB)

Disamping hasil wawancara diatas terdapat data berupa hasil angket mengenai pengembangan materi.

Tabel. 18 kemampuan guru mengembangkan materi pelajaran yang diampunya

No Nama Sekolah Persentase

iya tdk Tdk tahu 1 SMP N 1 Karanganyar 60% 20% 20% 2 SMP N 2 Karanganyar 70% 20% 10% 3 SMP N 3 Karanganyar 80% 20% 0% 4 SMP N 4 Karanganyar 60% 20% 20% 5 SMP N 5 Karanganyar 60% 40% 0% Jumlah 66% 24% 10%

Berikut adalah penjelasan atau analisis dari data yang telah berhasil diperoleh tersebut diatas:

a) Sebanyak 30 angket telah tersebar di SMP Negeri Kecamatan Karanganyar. Hasil angket menunjukkan sebanyak 66% siswa menjawab bahwa guru mereka telah mengembangkan materi pelajaran yang diampu dengan menggunakan berbagai sumber untuk mengetahui informasi guna meningkatkan keprofesionalan guru.

b) Sedangkan sejumlah 24% siswa menyatakan bahwa guru tidak atau

kurang dalam mengembangkan materi yang diampunya. c) Sebanyak 10% siswa tidak memberikan pernyataannya

4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dwi Sulisyani, S.Pd guru PKn SMP Negeri 1 Karanganyar pada hari Rabu, 9 September 2009 pukul 09.15 WIB menyatakan bahwa:

“Untuk mengembangkan keprofesionalan saya selalu mengikuti kemajuan-kemajuan zaman dengan selalu mengakses informasi- informasi dari media elektronik ataupun dari media massa untuk perkembangan materi yang saya sampaikan pada siswa”

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Wahyu Widayati, S.Pd guru PKn SMP Negeri 2 Karanganyar yang menyatakan bahwa:

“Untuk mengembangkan keprofesionalan saya, saya melakukan penelitian tindakan kelas. Selain dapat meningkatkan keprofesionalan juga mengetahui metode yang pas diterapakan pada peserta didik”. (wawancara hari Selasa, 13 Oktober 2009 pukul 09.20 WIB)

Bapak Sundarumaya, S.Pd guru PKn SMP Negeri 3 Karanganyar. Beliau meyatakan bahwa:

“Saya selalu melakukan refleksi terhadap kinerja saya sendiri dengan begitu saya dapat menilai kinerja saya pengembangan keprofesionalan saya.” (wawancara pada Senin, 5 Oktober 2009 pukul 09.20 WIB)

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Herly Hastuti S.Pd guru PKn SMP Negeri 2 Karanganyar yang diwawancarai pada hari Jum’at, 16 Oktober 2009, pukul 09.00 WIB yang menyatakan bahwa:

“Saya selalu melakukan penilaian terhadap kinerja saya, yang kurang saya perbaiki yang sudah baik saya pertahankan agar prestasi belajar siswa baik”

Sedangkan Ibu Heksi, S.Pd guru PKn SMP Negeri 4 Karanga nyar berpendapat bahwa:

“Untuk mengembangkan keprofesionalan saya lebih sering melakukan penelitian tindakan kelas”. (Wawancara pada hari Kamis, 10 September 2010 pukul 09.00 WIB)

Sedangkan hasil wawancara dengan Ibu Sri Martanti, S.Pd guru PKn SMP Negeri 5 Karanganyar menyatakan bahwa:

“Saya selalu mengikuti perkembangan kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber untuk mengembangkan keprofesionalan. Dengan belajar dari berbagai sumber saya mengetahui informasi terbaru yang nantinya saya sisipkan pada materi pelajaran ”. (wawancara pada hari Senin, 8 September 2010 pukul 09.00 WIB)

Selain dari hasil wawancara keenam guru PKn diatas mengenai pengembangan profesional oleh guru PKn diperoleh dari hasil angket siswa dimana hasilnya sebagai berikut. Lihat tabel berikut ini:

Tabel. 19 keprofesionalan dan tindakan reflektif guru

No Nama Sekolah Persentase

iya tdk Tdk tahu 1 SMP N 1 Karanganyar 80% 20% 0% 2 SMP N 2 Karanganyar 60% 20% 20% 3 SMP N 3 Karanganyar 60% 20% 20% 4 SMP N 4 Karanganyar 80% 0% 20% 5 SMP N 5 Karanganyar 60% 40% 0% Jumlah 68% 20% 12%

Berikut adalah penjelasan atau analisis dari data yang telah berhasil diperoleh tersebut diatas:

a) Sebanyak 30 angket telah tersebar di SMP Negeri Kecamatan Karanganyar. Hasil angket menunj ukkan sebanyak 68% siswa menjawab bahwa guru telah mengembangkan keprofesionalan

b) Sedangkan sejumlah 20% siswa menyatakan bahwa guru tidak atau

kurang dalam mengembangkan keprofesionalan. c) Sebanyak 12% siswa tidak memberikan pernyataannya.

5) Memanfaatkan t eknologi informasi untuk pengembangan diri

Seorang guru yang berkompeten harus mampu memanfaatkan teknologi untuk pengembangan diri. Hal ini penting, agar yang dipelajari sesuai dengan kondisi dan perkembangan masyarakat.

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Dwi Sulisyani, S.Pd guru PKn SMP Negeri 1 Karanganyar pada hari Rabu, 9 September 2009 pukul 09.15 WIB menyatakan bahwa:

“ Teknologi yang saya manfaatkan seperti media internet selain itu tv.”

Hal senada disampaikan oleh Ibu Sri Martanti, S.Pd guru PKn SMP Negeri 5 Karanganyar menyatakan bahwa;

“Kejadian-kejadian faktual yang ada dalam masyarakat saya cari lewat media masa ataupun media internet. Itulah media yang saya gunakan untuk mencari informasi”. (wawancara hari Senin, 8 September 2009 pukul 09.00 WIB)

Begitu juga yang diungkapkan oleh Ibu Herly Hastuti, S.Pd guru PKn SMP Negeri 2 Karanganyar yang telah disertifikasi pada tahun 2008 lalu. Beliau menyatakan bahwa :

“Saya lebih sering menggunakan media internet selain itu juga media massa seperti koran atau majalah. Media elektronik seperti tv dan radio.” (wawancara pada Jum’at, 16 Oktober 2009 pukul 09.00 WIB)

Begitu pula dengan hasil wawancara denga Ibu Heksi S.Pd guru PKn SMP Negeri 4 Karanganyar yang diwawancarai pada Kamis, 10 September 2009 pukul 09.00 WIB. Menyatakan bahwa:

“Teknologi Informatika yang saya sering gunakan untuk menambah pengetahuan yaitu internet selain itu juga koran dan tv”.

Bapak Sundarumaya, S.Pd guru PKn SMP Negeri 3 Karanganyar dalam hasil wawancaranya menyatakan bahwa:

“Pemanfaatan teknologi untuk pengembangan materi saya sering menggunakan tv untuk mengetahui berita-berita faktual, selain itu juga menggunakan internet ”. (wawancara pada Senin, 5 Oktober 2009 pukul 09.20 WIB)

Hal serupa disampaikan oleh Ibu Wahyu Widayati, S.Pd guru PKn SMP Negeri 2 Karanganyar dimana hasil wawancaranya menyatakan bahwa:

“Saya lebih sering menggunakan internet untuk menambah materi yang akan saya sampaikan”. (wawancara pada Selasa, 13 Oktober 2009 pukul 09.20 WIB)

Selain dari hasil wawancara keenam guru PKn diatas mengenai pemanfaatan teknologi oleh guru PKn diperoleh dari hasil angket siswa dimana hasilnya sebagai berikut:

Tabel. 20 pemanfaatan teknologi informasi

No Nama Sekolah Persentase

iya tdk Tdk tahu 1 SMP N 1 Karanganyar 80% 20% 0% 2 SMP N 2 Karanganyar 80% 10% 10% 3 SMP N 3 Karanganyar 60% 20% 20% 4 SMP N 4 Karanganyar 80% 20% 0% 5 SMP N 5 Karanganyar 60% 20% 20% Jumlah 72% 18% 10%

Berikut adalah penjelasan atau analisis dari data yang telah berhasil diperoleh tersebut diatas:

a) Sebanyak 30 angket telah tersebar di SMP Negeri Kecamatan Karanganyar. Hasil angket menunjukkan sebanyak 72% siswa menjawab bahwa guru telah memanfaatkan teknologi informasi seperti memanfaatkan internet untuk penugasan siswa.

b) Sedangkan sejumlah 18% siswa menyatakan bahwa guru tidak atau

kurang dalam memanfaatkan teknologi

c) Sebanyak 10% siswa tidak memberikan pernyataannya

Berdasarkan hasil wawancara untuk kompetensi profesional guru PKn bersertifikasi di SMP Negeri Kecamatan Karanganyar yang dilaksanakan melalui kriteria menguasai materi, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar, mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan keprofesionalan, dan memanfaatkan TIK mengindikasikan bahwa guru PKn bersertifikasi di SMP Negeri

Kecamatan Karanganyar telah menerapkan atau melaksanakan kompetensi profesinal dengan baik. Hal ini diperkuat adanya pendapat dari Kepala sekolah masing- masing SMP Negeri di Kecamatan Karanganyar yang dilakukan melalui wawancara oleh peneliti. Adapun hasil wawancara dengan Drs. Widodo, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Karanganyar mengenai kompetensi profesional guru PKn menyatakan bahwa:

“Kinerja guru PKn di SMP N 1 Karanganyar terutama dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sangat baik, saya sampaikan disini sangat baik karena setiap bulan saya mengevaluasi guru dalam proses belajar mengajar di kelas. Dimana evaluasi tersebut saya lakukan tiba-tiba dengan masuk ke kelas ketika guru PKn mengajar lalu saya lihat bagaimana cara guru tersebut mengajarkan materi, bagaimana keaktifan siswa ketika di dalam kelas, bagaimana metode mengajar dan media yang digunakan, dan sejauh ini penilaian saya terhadap Ibu Dwi Sulisyani sangat baik dalam menyampaikan materi, penggunaan metode dan media yang bervariasi sehingga saya lihat siswa aktif dan tidak mengalami kejenuhan dalam belajar”. (wawancara Rabu, 9 September 2009 pukul 11.00WIB)

Hal senada juga disampaikan oleh Dra. Sri Wuryani, Kepala sekolah SMP N 2 Karanganyar yang menyatakan bahwa:

“Kegiatan belajar mengajar di kelas yang dilakukan oleh Ibu Wahyu Widayati dan Ibu Herly Hastuti menurut penilaian saya sudah baik. Baik dalam arti sesuai pengamatan saya iklim pembelajaran yang diciptakan guru PKn di sekolah kami sudah kondusif, dimana sumber belajar sudah dipenuhi siswa, guru juga dalam menyampaikan materi pelajaran malas untuk belajar PKn maka semangat siswa bertambah dengan dengan menggunakan variasi metode dan media sehingga adanya kreatifitas guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Saya setiap waktu selalu memantau kegiatan guru di kelas, bagaimana guru tersebut mengajar, bagaimana keaktifan siswa, penggunaan media dan metode dll. Selain itu juga keterampilan mengajar guru PKn di sekolah kami tidak diragukan lagi karena beliau sudah memiliki pengalaman mengajar yang cukup lama sehingga dapat mengetahui karakteristik dari anak didiknya,