• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing

DI KOTA MEDAN

E. Penerapan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing

Communication-IMC)

PT. Jamsostek (Persero) Cabang Medan dituntut untuk meningkatkan pemahaman kepada stakeholders dan laju penambahan kepesertaan Program JAMSOSTEK.213

Menurut Duncan, Penerapan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated

Marketing Communication-IMC) adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan

pengendalian pesan suatu merek untuk dapat menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Jadi, IMC merupakan suatu sinergi, kreativitas, integrasi, dan komunikasi pemasaran secara terpadu dengan cara memanfaatkan beragam elemen komunikasi yang berbeda-beda agar tercipta koherensi yang saling mendukung.214

Kita dapat mengklaim memiliki komunikasi terpadu (integrated) secara penuh apabila kita sudah mengidentifikasikan satu per satu pesan inti yang mengarahkan pada satu ide kreatif besar dan dapat pula diimplementasikan pada segala bidang yang kita tekuni. Atau, kita boleh mengatakan mampu mempertahankan komunikasi

212

Loc.cit. 213

Wawancara dengan Kepala Cabang Medan PT. Jamsostek (Persero), Loc.cit. 214

Tom Duncan, Principles of Advertising and Integrated Marketing Communication, 2nd Edition, (New York : McGraw Hill, 2005), dikutip Freddy Rangkuti, Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2009), hal. 29.

terpadu dari waktu ke waktu apabila dalam perkembangannya, komunikasi kita dianggap benar sesuai keadaan dan karakteristik produk yang ada.215

Sebagai contoh, komunikasi ”Kami Mencoba Lebih Baik” oleh perusahaan sewa mobil Avis berjalan selama beberapa tahun, dan pertimbangan unsur-unsurnya selama rentang waktu itu menunjukkan konsistensi pendekatan yang terkontrol dengan jelas dan berhati-hati. Usaha Avis ternyata cukup berhasil. Setiap berhadapan dengan audiens sasaran ia selalu mengatakan, ”Karena kami hanya menjadi nomor

dua di dunia maka kami akan terus melakukan upaya ekstra untuk memenangkan dan menjaga bisnis dengan Anda”.216

Di pasar konsumen, jeans Levi’s juga telah mampu membangun image dalam pikiran kita. Komunikasi yang dilakukan jeans Levi’s, baik melalui iklan pada berbagai media massa (TV, Radio, Surat Kabar, dan Majalah), promosi pada toserta, maupun melalui teknik-teknik lain selalu menyampaikan pesan inti yang sama. Model komunikasi tersebut akan mudah dimengerti kapan pun kita melihat dan mendengarnya. Dan itulah ukuran integrasi yang berhasil.217

Hampir semua komunikasi pemasaran memiliki tujuan sama, yakni menyampaikan pesan tertentu kepada audiens sasaran yang sudah diidentifikasi secara jelas. Dalam IMC, teknik komunikasi yang lengkap dan komprehensif akan semakin mempercepat sebuah perusahaan dalam mengarahkan berbagai kelompok audiens khusus.218 215 Ibid. 216 Ibid. 217 Ibid. 218 Ibid.

Dalam hal berbicara mengenai PT. Jamsostek (Persero) Cabang Medan, yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kepesertaan dengan cara sosialisasi, antara lain219 :

1. Penerbitan buletin JAMSOSTEK;

2. Release berita di media cetak & elektronik;

3. Coffee Month bersama wartawan;

4. Kunjungan/audiensi (Pimpinan Media Cetak & Elektronik, Kepala Daerah, Instansi Penegak Hukum, Pimpinan Klinik & Rumah Sakit);

5. Pelatihan pelaksana humas se-Kota Medan; 6. Melaksanakan konferensi pers rutin;

7. Program JAMSOSTEK masuk kampus; 8. Program JAMSOSTEK masuk desa;

9. Pembangunan website resmi PT. Jamsostek (Persero) Cabang Medan; 10.Call Center; dan

11.Lomba menulis.

Selanjutnya dalam laporan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Medan sebelum Agustus 2008 berkaitan dengan IMC, antara lain220 :

1. Rata-rata penambahan perusahaan pada Program JKK, JK, dan JHT dari Januari – Juli 2008 sebesar 106.29 perusahaan dan tenaga kerja 7.746 orang per bulan;

219

Mas’ud Muhammad, “Peran Komunikasi Pemasaran Terpadu Dalam Meningkatkan Citra dan Laju Kepesertaan Jamsostek di Wilayah I”, disampaikan pada Executive Management Development Program (EMDP) LPPM, Jakarta 23 Januari 2009, hal. 13-18.

220

2. Rata-rata penambahan perusahaan pada Program JPK dari Januari – Juli 2008 sebesar 59 perusahaan dengan tenaga kerja 2.631 tenaga kerja;

3. Penerbitan buletin JAMSOSTEK baru satu edisi;

4. Release berita di media cetak & elektronik sangat minim;

5. Coffee Month bersama wartawan jarang dilakukan;

6. Kunjungan/audiensi (Pimpinan Media Cetak & Elektronik, Kepala Daerah, Instansi Penegak Hukum, Pimpinan Klinik & Rumah Sakit) jarang dilaksanakan;

7. Pelatihan pelaksana humas se-Kota Medan belum direncanakan; 8. Melaksanakan konferensi pers rutin belum terjadwal;

9. Program JAMSOSTEK masuk kampus belum direncanakan; 10.Program JAMSOSTEK masuk desa belum direncanakan;

11.Pembangunan website resmi PT. Jamsostek (Persero) Cabang Medan, pernah dibicarakan tetapi tidak ada realisasinya;

12.Call Center belum direncakan; dan

13.Lomba menulis, belum pernah dilakukan.

Setelah diterapkan sistem IMC dalam hal upaya untuk meningkatkan kepesertaan Program JAMSOSTEK pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Medan, antara lain221 :

1. Penambahan peserta Pada Program JKK, JK, dan JHT dari Januari – Juni 2010 sebesar 222 perusahaan dan tenaga kerja 18.673 orang;

221

“Evaluasi Kinerja Semester I 2010 Bagian Pengendalian Operasi”, disampaikan pada Rapat Pimpinan Kanwil I, Medan 5-6 Agustus 2010, hal. 8-9.

2. Penambahan peserta Pada Program JPK dari Januari – Juni 2010 sebesar 188 perusahaan dan tenaga kerja mencapai 9.516 orang;

3. Penerbitan buletin JAMSOSTEK, menerbitkan Buletin JAMSOSTEK setiap bulan;

4. Release berita di media cetak & elektronik sangat minim, dengan cara

memberdayakan personil kehumasan secara optimal sesuai kebutuhan;

5. Coffee Month bersama wartawan, menjalin hubungan baik dengan media

massa (Surat Kabar, Tabloid, Majalah, Radio, Televisi, dan Media lainnya); 6. Kunjungan/audiensi (Pimpinan Media Cetak & Elektronik, Kepala Daerah,

Instansi Penegak Hukum, Pimpinan Klinik & Rumah Sakit), dilakukan secara berkala;

7. Pelatihan pelaksana humas se-Kota Medan, membuat struktur kehumasan memberdayakan personil, membuat sistem kehumasan dan melakukan konferensi pers;

8. Melaksanakan konferensi pers rutin secara berkala;

9. Program JAMSOSTEK masuk kampus, terutama di Kampus Universitas Sumatera Utara yang sudah dilakukan;

10.Program JAMSOSTEK masuk desa, sudah direncanakan namun belum terealisasi;

11.Pembangunan website resmi PT. Jamsostek (Persero) Cabang Medan, mengambil langkah awal untuk menyiapkan anggaran;

12.Call Center dalam tahap persiapan anggaran; dan

Adapun ukuran keberhasilan dari IMC, antara lain222 :

1. Adanya peningkatan kepesertaan Program JAMSOSTEK di atas 25% per tahun;

2. Peningkatan volume berita positif di atas 90%; 3. Pemberdayaan personil dalam penerapan IMC; 4. Terbentuknya sistem pengelolaan IMC;

5. Tersedianya struktur kehumasan di Kantor Cabang yang berfungsi dengan baik;

6. Terlaksananya kegiatan yang direncanakan, yaitu :

a. Membuat pencitraan Program JAMSOSTEK dengan mengeluarkan visi dan misi sebagai berikut :

i. Visi JAMSOSTEK adalah “Mewujudkan seluruh pekerja menjadi peserta JAMSOSTEK dengan pelayanan prima dan manfaat optimal”,

ii. Misi JAMSOSTEK, antara lain :

1. Meningkatkan pemahaman stakeholders akan tugas dan fungsi masing-masing dalam rangka mensukseskan Program JAMSOSTEK;

2. Meningkatkan laju kepesertaan JAMSOSTEK di Kantor Cabang Medan PT. Jamsostek (Persero);

3. Meningkatkan corporate value;

222

b. Meningkatkan citra melalui berita positif tentang Program JAMSOSTEK dan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Medan;

c. Menerbitkan Buletin Jamsostek setiap bulannya; d. Melakukan talkshow di radio; dan

e. Membuat iklan bersama dengan perusahaan strategis.

Adapun hasil yang dicapai dalam penerapan IMC pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Medan, antara lain223 :

1. Telah memberdayakan personil untuk kehumasan;

2. Terbitnya Buletin Jamsostek dicetak sebanyak 500 eksemplar per bulannya dan dibagikan kepada setiap peserta;

3. Volume berita positif meningkat Agustus 2009 sebanyak 87 berita, September 2009 sebanyak 73 berita, Oktober 2009 sebanyak 99 berita, pada sekitar 22 media cetak dan 5 media elektronik;

4. Terlaksananya audiensi dengan stakeholders, pimpinan media massa (Waspada, Medan Bisnis, Medan Pos Group, Analisa, Singgalang Padang, dan lain-lain); Walikota Medan; Ketua DPRD Medan; Kapoldasu; organisasi terkait lainnya (Apersi, Apindo, SPSI, IDI, KADIN, dan lain sebagainya); 5. Terbentuknya struktur, personil, sistem, dan melaksanakan konferensi pers

berdasarkan kebijakan Kepala Cabang;

6. Terbitnya iklan bersama dengan perusahaan-perusahaan strategis;

7. Terlaksananya talkshow September 2008, pelatihan kehumasan November 2008;

223 Ibid.

8. Telah melakukan Program JAMSOSTEK masuk kampus, pada bulan Oktober 2008;

9. Dukungan dari jajaran pemerintah dan stakeholders semakin kuat;

10.Hubungan dengan mitra kerja seperti Dinas Tenaga Kerja, Serikat Pekerja, Apindo, dan stakeholders lainnya terjalin semakin erat;

11.Pemberitaan di media cetak semakin gencar;

12.Antusiasme yang sangat besar atas kehadiran Buletin Jamsostek; 13.Adanya respon yang kuat dari masyarakat melalui media;

14.Timbul kesadaran perusahaan dan tenaga kerja mendaftar menjadi peserta pada Program JAMSOSTEK;

15.Setelah membaca pemberitaan di media, munculnya kritikan terhadap Kinerja Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan dan juga terhadap pelayanan Rumah Sakit dan Klinik; dan

16.Meningkatnya berita positif PT. Jamsostek (Persero) Cabang Medan yang semakin diketahui banyak pihak.

Dengan diterapkannya sistem IMC untuk membangun PT. Jamsostek (Persero) Cabang Medan dari dalam perusahaan membuktikan bahwa jumlah kepesertaan meningkat. Disadari bahwa peran IMC sangat signifikan dalam penambahan kepesertaan pada Program JAMSOSTEK.

BAB V