• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. Analisis Data Siklus III

Mengacu pada kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya, kemampuan membuat grafik.

5) Sintesis

Mengacu pada kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya, kemampuan menemukan solusi atas suatu masalah yang terjadi di kelas.

6) Evaluasi

Mengacu pada kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya menilai suatu karangan. Misalnya, dapat menulis suatu laporan.

b. Ranah Afektif

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai yang mencakup tentang kecerdasan antarpribadi dan intrapribadi. Ranah Afektif menurut Krathwohl dan Bloom, dkk (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002: 27-29) terdiri dari lima aspek sebagai berikut:

1) Penerimaan

Mengacu pada kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan memperhatikan hal tersebut. Misalnya kemampuan mengakui adanya perbedaan-perbedaan pada masing-masing siswa.

26

2) Partisipasi atau Responsi

Mengacu pada kerelaan, kesediaan, memperhatikan dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Misalnya, mematuhi aturan sekolah dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.

3) Penilaian dan Penentuan Sikap

Mengacu pada kemampuan menerima suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap. Misalnya, menerima pendapat orang lain.

4) Organisasi

Mengacu pada kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup. Misalnya, kemampuan bertanggung jawab atas perilaku yang dilakukan.

5) Pembentukan Pola Hidup atau Karakterisasi

Mengacu pada kemampuan menghayati nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi. Misalnya, selalu menunjukan sikap disiplin dalam menaati aturan yang ada.

c. Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan ketrampilan atau kemampuan bertindak setelah mendapatkan pengalaman belajar tertentu. Menurut Simpson (dalam Dimyati dan Mudjiono,2002:29-30) ranah psikomotor terdiri dari tujuh aspek, antara lain:

27

1) Persepsi

Mengacu pada kemampuan memilah-milahkan (mendeskriminasikan) hal-hal yang khas, dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut. Misalnya, pemilihan warna.

2) Kesiapan

Mengacu pada kemampuan menempatkan diri dalam keadaan di mana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini mencakup jasmani dan rohani. Misalnya, posisi star lomba lari.

3) Gerakan Terbimbing

Mengacu pada kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh, atau gerakan peniruan. Misalnya, membuat lingkaran diatas pola.

4) Gerakan yang Terbiasa

Mengacu pada kemampuan melakukan gerakan-gerakan tanpa contoh. Misalnya, melakukan lari dengan tepat.

5) Gerakan Kompleks

Mengacu pada kemampuan melakukan gerakan atau ketrampilan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancar, efisien dan tepat. Misalnya, kemampuan melakukan praktikum IPA.

28

6) Penyesuaian Pola Gerakan

Mengacu pada kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku. Misalnya, ketrampilan bertanding.

7) Kreativitas

Mengacu pada kemampuan melahirkan pola gerak-gerak yang baru atas dasar prakarsa sendiri. Misalnya, kemampuan membuat gerakan tari kreasi baru.

5. Fungsi Utama Prestasi Belajar

Prestasi belajar semakin penting untuk dibahas, karena menurut Arifin (2010: 12-13) prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain:

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu

institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Sedangkan indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan peserta didik di masyarakat.

29

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdesan) peserta didik.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi utama pertasi belajar adalah sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu dan juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan.

6. Kegunaan Prestasi Belajar

Menurut Cronbach (dalam Arifin, 2011: 13) bahwa keguanaan prestasi belajar banyak ragamnya, antara lain:

a. Sebagai umpan balik bagi guru dalam mengajar. b. Untuk keperluan diagnostik.

c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan. d. Untuk keperluan seleksi.

e. Untuk keperluan penempatan atau penjurusan. f. Untuk menentukan isi kurikulum.

g. Untuk menentukan kebijakan sekolah.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegunaan prestasi belajar adalah sebagai umpan bagi bagi guru dalam melakukan pembelajaran serta untuk menetukan isi kurikulum dan kebijakan sekolah.

30 7. Indikator Prestasi Belajar

Indikator dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar- mengajar dapat dikatakan berhasil. Menurut Bahri (2000: 87), ada sejumlah indikator yang dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan belajar anak didik, yaitu:

a. Anak didik menguasai bahan pengajaran yang telah dipelajari. b. Anak didik menguasai teknik dan cara mempelajari pengajaran. c. Waktu yang diperlukan untuk menguasai bahan relatif lebih

singkat.

d. Teknik dan cara belajar yang dikuasai dapat digunakan untuk mempelajari bahan pengajaran lain yang serupa.

e. Anak didik dapat mempelajari bahan pengajaran lain secara sendiri.

f. Timbulnya motivasi instrinsik (dorongan dari dalam diri anak didik) untuk belajar lebih lanjut.

g. Tumbuh kebiasaan anak didik untuk selalu mempersiapkan diri dalam menghadapi kegiatan di sekolah.

h. Anak didik terampil memecahkan masalah yang dihadapinya. i. Tumbuh kebiasaan dan ketrampilan membina kerjasama dan atau

hubungan sosial dengan orang lain.

j. Kesediaan anak didik untuk menerima pandangan orang lain dan memberikan pendapat atau komentar terhadap gagasan orang lain.

31

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa indikator prestasi belajar dapat dilihat dari daya serap anak didik dan ketrampilan yang dimiliki anak didik.

8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)

1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini ialah panca indra yang tidak berfungsi sebagaimana mestimya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku.

2) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas:

a) faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki.

b) Faktor nonintelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri.

32

3) Faktor kematangan fisik maupun psikis (Uzer, 1993:9-10). b. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)

1) Faktor lingkungan keluarga, yaitu sosial ekonomi keluarga, pendidikan orang tua, serta perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga.

2) Faktor lingkungan sekolah, yaitu sarana dan prasarana, kompetensi guru dan siswa, serta kurikulum dan metode mengajar.

3) Faktor lingkungan masyarakat, yaitu sosial budaya, partisipasi terhadap pendidikan (Basri, 2015:155-156).

Dengan demikian, beberapa faktor internal dan eksternal yang berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar siswa.

B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA adalah hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan- gagasan (Garnida, 2002: 253). Sukarno (dalam Widi, 2014:23)

33

menjelaskan bahwa IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah ilmu yang mempelajari kejadian-kejadian yang terjadi di alam yang berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan.

2. Ruang Lingkup Pelajaran IPA untuk SD/MI

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek- aspek sebagai berikut:

a. Aspek Kerja Ilmiah, meliputi: a) Kegiatan penyelidikan. b) Berkomunikasi ilmiah. c) Pengembangan kreativitas. d) Pemecahan masalah. e) Sikap.

f) Nilai ilmiah (Samultian,2013: 2). b. Aspek Pemahaman Konsep, meliputi:

1) Makhul hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya.

2) Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah, dan batuan.

34

3) Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda langit lainya.

4) Kesehatan, makanan, penyakit dan pencegahannya.

5) Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan pelestariannyan (Garnida, 2002: 254).

Dalam pembelajaran IPA di SD/MI kedua aspek tersebut saling terkait satu sama lain. Aspek kerja ilmiah digunakan untuk membantu siswa dalam memahami konsep dan pengetahuan IPA.

3. Tujuan Pembelajaran IPA di SD/MI

Konsep IPA di Sekolah Dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri. Adapun tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP dalam Susanto, 2013: 171), dimaksudkan untuk: a. Memperolah keyakinan terhadap kebesaran tuhan yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan- Nya.

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

35

d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan tuhan.

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP

4. Fungsi Mata Pelajaran IPA di SD/MI

Fungsi mata pelajaran IPA di SD/MI adalah sebagai berikut: a. Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai

lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.

b. Mengembangkan ketrampilan proses.

c. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.

d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehudupan sehari-hari.

e. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta ketrampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan

36

pendidikannya ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi (Garnida, 2002: 253-254).

5. SK dan KD IPA Kelas IV Semester 1

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) kelas IV Semester I dapat dilihat pada tabel 1.1, di bawah ini:

Tabel 2.1 SK dan KD IPA Kelas IV Semester 1

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR Rangka dan Panca Indra

Manusia 1. Memahami hubungan struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. 1.1 Mendiskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya. 1.2 Menerapkan cara memelihara

kesehatan kerangka tubuh. 1.3 Mendiskripsikan hubungan

antara struktur panca indra dengan fungsinya.

1.4 Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indra.

Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.

2.1 menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya.

2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya.

2.3 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya.

2.4 Menjelaskan hubngan antara bunga dengan fungsinya.

37 Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya. 3. Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya. 3.1 Mengidentifikasi makanan hewan 3.2 Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya. 3.3 Mengidentifikasi jenis makanan hewan 3.4 Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya.

Daur Hidup Hewan

4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup.

4.1 mendiskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing. 4.2 Menunjukan kepedulian

terhadap hewan peliharan, misalnya kucing, ayam, ikan.

Makhluk Hidup dan Lingkungannya

5. Memahami

hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

5.1 mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan

“makan dan dimakan” antar

makhluk hidup (rantai makanan).

5.2 Mendiskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Sifat dan Perubahan Wujud Benda

6. Memahami

beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya.

6.1 mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu.

6.2 Mendiskripsikan terjadinya perubahan wujud cair  padat

cair; cair  gas  cair; padat  gas.

38 6. Materi Alat Indra Manusia

Alat indra adalah alat dalam tubuh manusia yang dapat menghubungkan antara tubuh manusia dengan lingkungan. Menurut Ahmad Abtokhi (2008: 29) indra adalah kumpulan reseptor yang khas untuk menyadari suatu bentuk perubahan lingkungan. Secara umum alat indra adalah organ yang berfungsi menerima rangsangan yang berasal dari luar tubuh manusia (Tim Catha Edukatif, 2013: 11). Setiap indra mempunyai ujung-ujung saraf sehingga dapat menerima rangsangan. Ujung saraf disebut reseptor. Rangsangan adalah segala sesuatu yang mengakibatkan terjadi perubahan dalam tubuh ataupun pada bagian tubuh. Ada dua macam rangsangan yaitu rangsangan dalam dan luar. Rangsangan dari dalam dapat berupa rasa lapar, nyeri, dan kelelahan. Rangsangan dari luar dapat berupa araoma atau bau, cahaya, sentuhan, rasa manis, rasa asin, rasa pahit, dan suhu ataupun kelembaban. Manusia normal memiliki lima indra, antara lain:

a. Indra Penglihat (Mata)

Manusia normal biasanya memiliki sepasang mata. Bentunya mirip bola. Bola mata manusia mempunyai diameter kurang lebih dua setengah sentimeter. Letak bola mata ada di dalam lekukan tengkorak kepala. Rongga mata berlapiskan lemak membuat mata terlindungi dengan baik. Pada bagian dalam dinding rongga mata terdapat otot-otot untuk menambatkan bola mata.

39

1) Bagian-bagian Mata

Bagian-bagian yang melindungi mata antara lain alis, kelopak, bulu, dan kelenjar air mata.

a) Alis mata adalah rambut yang tumbuh melintang disebelah atas bola mata. Alis mata berfungsi untuk melindungi mata dari air atau keringat yang mengalir dari dahi agar tidak masuk ke dalam mata.

b) Kelopak mata atau pelupuk mata berfungsi melindungi bola mata dari hal-hal yang membahayakan mata, seperti debu dan benda asing. Tujuan kelopak mata berkedip adalah untuk membasahi dan membersihkan bola mata dari kotoran.

c) Bulu mata pada kelopak mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda-benda asing dan mengurangi cahaya yang akan masuk ke mata.

d) Kelenjar air mata berfungsi sehingga memproduksi air mata sehingga membasahi kornea agar mata tidak mudah kering. e) Otot mata berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke

kanan atau ke kiri dan ke bawah atau ke atas. Ciri otot mata yang normal adalah antara otot mata kiri dan kanan harus serasi. Otot mata tidak normal atau tidak serasi disebut juling.

40

Sementara itu, bagian bola mata yang erat kaitannya dengan fungsi penglihatan antara lain :

a) Kornea, terletak didepan selaput pelangi. Fungsi kornea adalah utuk meneruskan cahaya yang masuk ke dalam mata sampai ke selaput jala (retina).

b) Selaput pelangi / iris terletakk di depan lensa mata. Tersusun oleh jaringan yang kaya pembuluh darah. Fungsi selaput pelangi adalah memberi warna pada mata.

c) Pupil terletak di tengah selaput pelangi berupa bintik di tengah dan berwarna hitam. Fungsi pupil adalah mengatur cahaya yang masuk ke mata sesuai dengan kebutuhan sehingga mata dapat melihat.

d) Lensa terletak di belakang selaput pelangi/ iris. Fungsi utama lensa mata adalah membiaskan berkas-berkas cahaya yang terpantul dari benda-benda yang dilihat menjadi bayangan yang jelas pada selaput jala (retina).

e) Retina atau selaput jala merupakan lapisan saraf mata yang letaknya paling belakang. Fungsi utama retina adalah sebagai layar penangkap bayangan benda yang dilihat.

41

Gambar 2.1 Bagian-bagian Mata

2) Cara Kerja Mata

Mata bekerja ketika menerima cahaya dari lingkungan. Pantulan cahaya dari suatu benda masuk melauli pupil dan diteruskan ke dalam lensa mata. Di lensa mata, cahaya diarahkan sehingga bayangan benda jatuh pada retina. Selanjutnya bayangan benda dibawa menuju otak melalui ujung saraf di retina. Kemudian otak akan mengolah bayangan tersebut. Bayangan yang diolah otak mengakibatkan kita dapat melihat suatu benda.

Pada tempat terang, pupil akan mengecil karena cahaya yang masuk ke dalam mata hanya perlu sedikit sehingga tidak menyilaukan. Sedangkan di tempat yang redup atau cahayanya kurang, pupil akan membesar karena cahaya yang masuk harus lebih banyak.

42

3) Kelainan Pada Mata

a) Rabun jauh atau miopi, tidak dapat melihat benda yang letaknya jauh, karena bayangan benda jatuh di depan retina. Untuk mengatasi hal tersebut, si penderita dapat ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).

b) Rabun dekat atau hipermetropi, tidak dapat melihat benda yang letaknya dekat. Karena bayangan benda jatuh di belakang retina. Supaya bayangan benda jatuh tepat pada retina, penderita ditolong denga kacamata berlensa cembung (positif).

c) Rabun tua atau presbiopi, penderita rabun tua tidak dapat melihat benda pada jarak yang normal atau jarak yang sangat jauh, karena kemampuan berakomodasi mata sangat lemah. Kelainan ini biasanya terjadi pada orang yang sudah usia lanjut. Penderita kelainan ini dapat ditolong dengan kacamata rangkap (positif dan negatif)

d) Rabun senja atau hemeralopia adalah suatu gejala dimana penglihatan seseorang menjadi kurang jelas penglihatanya pada waktu senja. Penyakit ini tejadi karena kekurangan vitamin A. apanila dibiarkan terus-menerus akan mengakibatkan kebutaan.

43

e) Buta warna, tidak dapat membedakan warna-warna tertentu seperti hijau, biru, merah, dan kuning. Penyaki ini disebabkan oleh faktor keturunan.

4) Cara Merawat Mata

Beberapa cara merawat mata agar tetap sehat, antara lain sebagai berikut:

a) Jangan menatap langsung cahaya matahari dengan mata telanjang.

b) Jangan membaca di tempat yang menyilaukan dan tempat yang redup sekali.

c) Membiasakan membaca dengan jarak kurang lebih 30 cm. d) Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung

vitamin A.

e) Menghindari mata terkena debu dan kotoran. f) Jangan biasakan membaca dengan tiduran.

g) Melakukan pemeriksaan dokter mata secara rutin. b. Indra pendengar (Telinga)

Telinga adalah alat indra yang peka terhadap rangsangan suara. Suara atau bunyi dapat kita dengan jika frekuensinya berada diantara 20 sampai 20.000 getaran perdetik.

1) Bagian-bagian Telinga

44

a) Telinga Bagian Luar

Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga, liang telinga, dan kelenjar minyak. Daun telinga berfungsi sebagai penangkap suara. Dinding saluran telinga menghasilkan minyak yang disebut minyak serumen. Minyak serumen

berfungsi menjaga saluran telinga supaya tidak kering dan untuk membunuh serangga yang masuk ke dalam telinga. b) Telinga Bagian Tengah

Telinga bagian tengah terdiri atas gengang telinga, tiga tulang pendengaran (tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggudi), dan saliran eustachius (saluran yang menghubungkan kerongkongan dengan telinga. Telinga bagian tengah berfungsi menerima suara yang ditangkap oleh telinga bagian luar.

c) Telinga Bagian Dalam

Telinga bagian dalam terdiri atas tingkap jorong, saluran bundar, tingkap setengah lingkaran, dan rumah siput (koklea). Telinga dalam berfungsi untuk menerima getaran bunyi/suara yang diterima dari telinga tengah.

45

Gambar 2.2 Bagian-bagian Telinga

2) Cara Kerja Telinga

Suara berasal dari getaran merabat melalui udara. Suara tersebut ditangkap oleh gendang telinga. Akibatnya, gendang telinga bergetar. Getaran di gendang telinga kemudia dilanjutkan oleh tulang-tulang pendengar ke telinga bagian dalam, tepatnya di ujung saraf.getaran tersebut di sampaikan ke otak melalui saraf sehingga kita dapat mendengar.

3) Kelainan Pada Telinga a) Congek / infeksi telinga

Bagian telinga yang terkena luka dapat menyebabkan infeksi. Infeksi biasanya disebabkan oleh bakteri.

b) Tuli

Tuli merupakan gangguan ketidakmampuan telinga untuk mendengarkan bunyi atau suara. Ketulian disebabkan oleh adanya kerusakan pada gendang telinga, tersumbatnya ruang telinga, atau rusaknya saraf pendengaran. Pada orang

46

lanjut usia, ketulian biasanya disebabkan oleh kakunya gendang telinga dan kurang bainya hubungan antar tulang pendengaran.

4) Cara Merawat Telinga

Cara merawat kesehatan telinga, antara lain sebagai berikut: a) Membersihkan telinga sebaiknya tidak menggunakan benda

keras atau benda tajam.

b) Saat mendengar suara keras, sebaiknya menjauh atau menutup telinga.

c) Menjaga telinga jangan sampai terkena tamparan krena dapat menyebabakan selaput gendang mudah luka.

d) Jika telinga kemasukan hewan atau benda kecil lainya, pendengaran tidak jelas, mengeluarkan nanah, dan berbau, segera diperiksakan ke dokter atau puskesmas.

c. Indra Pengecap (Lidah) 1) Bagian-bagian Lidah

Permukaan lidah yang tampak berbintil-bintil merupakan tempat ujung-ujung saraf pengecap. Indra pengecap dapat menerima rangsangan bahan makanan atau minuman yang terlarut.

Pada permukaan lidah terdapat beberapa macam reseptor, antara lain sebagai berikut:

47

b) Tepi belakang lidah, untuk merasakan rasa masam. c) Tepi depan lidah, untuk merasakan rasa asin. d) Ujung lidah, untuk merasakn rasa manis.

Gambar 2.3 Bagian-bagian Lidah

2) Cara Kerja Lidah

Awalnya makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Pada saraf pengecap, rangsangan rasa kemudian dilanjutkan ke pusat saraf pengecap di otak. Berikutnya, otak akan menanggapi rangsang tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa atau jenis makanan atau minuman.

3) Kelainan Pada Lidah

Kelainan pada lidah biasanya adalah sariawan. Sariawan adalahsejenis infeksi jamur yang berbentuk bintik-bintik putih agak menyerupai sisa-sisa susu pada lidah, langit-langit mulut, dan gusi. Sariawan dapat disebabkan kekurangan vitamin C.

48

4) Cara Merawat Lidah

Berikut adalah cara memelihara kesehatan lidah:

a) Menghindari makan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin. Makanan yang terlalu panas atau dingin dapat merusak bintil pengecap.

b) Membersihkan lidah dengan cara menyikat lidah saat menggososkan gigi sehingga kotoran pada lidah hilang. Gunakanlah sikat gigi yang bersih dan lembut.

Dokumen terkait