Prosedur Penanaman Modal 83
TUMPANG TINDIH PERIZINAN YANG DIKELUARKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH DAN INSTANSI LAIN DALAM KEGIATAN
A. Izin Penanaman Modal dalam Sektor Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
3. Penerbitan SKDP
Selanjutnya pemilik usaha tinggal menunggu proses penerbitan SKDP.
Jangka waktu proses penerbitan SKDP ini tidak tentu, tetapi biasanya memakan waktu sekitar 3-8 hari sejak berkas permohonan lengkap diterima oleh Kelurahan.
d. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Surat izin trmpat usaha (SITU) merupakan surat yang dikeluarkan untuk suatu badan usaha, perusahaan, perseorangan yang membuka tempat usaha. Surat izin tempat usaha atau SITU ini dikeluarkan oleh badan hukum yang lokasinya berdekatan dengan tempat usaha atau perusahaan tersebut.
Surat ini dibuat untuk menyatakan bahwa badan usaha, perusahaan atau tempat usaha tersebut menjalankan usaha yang sudah sesuai dengan ketentuan tata ruang wilayah di sekitar lokasi usaha. Selain itu, surat izin ini juga dapat digunakan untuk penanaman modal di tempat usaha atau perusahaan tersebut.
Dasar hukum SITU biasanya dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah yang berupa Perda. Pada perda tersebut diatur bagaimana proses untuk dapat memperoleh SITU dan informasi lainnya sesuai daerah masing-masing.
SITU akan selesai diproses dalam jangka waktu 5 hari kerja setelah syarat telah lengkap. Pada umumnya, SITU berlaku selama 3 tahun dan dapat diperpanjang apabila telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan sepanjang subyek dan obyek tidak mengalami perubahan.
Perusahaan atau badan usaha yang mempunyai SITU tidak akan terkena masalah di kemudian hari karena sudah ada surat hukum yang menaungi. SITU ini dapat diurus saat akan mendirikan tempat usaha atau perusahaan. Mempunyai surat izin ini merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh pemilik usaha, sesuai dengan Peraturan Pemerintah. Kepemilikan SITU akan mempermudah urusan pekerjaan sehingga tidak menimbulkan gangguan yang bisa merugikan pihak manapun.
Berikut adalah persyaratan administrasi yang diperlukan dalam proses pembuatan SITU :
1. Surat Permohonan yang bersangkutan.
2. Surat Keterangan Rekomendasi Kepala Desa atau Lurah.
3. Rekomendasi Camat.
4. Surat Izin Gangguan (HO).
5. Denah Situasi atau Sketsa Lokasi.
6. Berita Acara Pemeriksaan Lokasi.
7. Foto Copy Setoran Retribusi Izin Gangguan.
8. Foto Copy Pajak Reklame.
9. Foto Copy lunas PBB.
10. Surat Keterangan Fiskal Daerah (Dispenda).
11. Akte Sertifikat Tanah, Surat Bukti Pemilik.
12. Surat Kuasa atau Sewa Bangunan atau juga Kontrak.
13. Akte Pendirian Perusahaan.
14. Rekomendasi dari suatu instansi teknis yang berhubungan dengan bidang usaha.
15. Foto Copy IMB.
16. Foto Copy KTP yang dilegalisir dari Camat.
17. Pas photo 4 lembar ukuran 2 x 3 cm (warna).
Selain itu, ada beberapa persyaratan lain untuk membuat SITU, yaitu :
a) Syarat Keamanan
1. Perusahaan dapat menyediakan alat pemadam kebakaran.
2. Menyediakan sebuah bahan yang mudah dan penyimpanan barang tersebut dengan aman.
3. Bangunan suatu perusahaan terdiri dari bahan yang tidak mudah terbakar.
4. Ikut dan taat pada peraturan undang-undang keselamatan kerja.
b) Syarat Ketertiban
1. Harus dapat menjaga ketertiban.
2. Dilarang menyiapkan berbagai barang-barang di pinggir jalan umum.
3. Melebihi ketentuan jam kerja, dapat dilakukan dengan izin secara khusus.
c) Syarat Kesehatan
1. Memelihara dan juga dapat menjaga kebersihan.
2. Menyediakan suatu tempat pembuangan sampah atau kotoran.
3. Menyediakan pencegahan kemungkinan terjadinya pencemaran terhadap lingkungan hidup.
4. Penyediaan berbagai alat-alat pertolongan pertama pada kecelakaan.
d) Syarat-Syarat Lain
1. Perusahaan diwajibkan untuk mengutamakan tenaga kerja dan pendidikan sekitar yang memiliki KTP.
2. Menjaga keindahan lingkungan dan menjaga penghijauan terkait suatu perusahaan yang melanggar syarat-syarat tersebut.
Jangka waktu pembuat SITU baru pada umumnya, paling lama 5 (lima) hari kerja sejak persyaratan tersebut dinyatakan lengkap dan perpanjangan SITU Paling lama 5 (lima) hari kerja sejak persyaratan tersebut dinyatakan lengkap.
Masa berlaku SITU selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang jika memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan sepanjang subjek atau objek tidak mengalami perubahan. Syarat perpanjangan SITU, antara lain:
a) Surat Permohonan Perpanjangan yang harus ditandatangani oleh pemohon di atas meterai
b) Fotocopy SITU Lama.
c) Fotocopy IMB.
d) Fotocopy SPPT serta STTS PBB Tahun terakhir.
e) Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan (khusus buat perseroan terbatas sesegera mungkin juga melampirkan pengesahan pendirian suatu perusahaan dari Menteri Hukum serta HAM).
f) Surat Keterangan Domisili Usaha dari Kecamatan.
e. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Wajib Daftar Perusahaan (WDP) diatur dalamUndang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. Dalam ketentuan ini, Daftar Perusahaan adalah daftar catatan resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan ketentuan Undangundang ini dan atau peraturan-peraturan pelaksanaannya, dan memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh
pejabat yang berwenang dari kantor pendaftaran perusahaan. Perusahaan yang wajib didaftar dalam Daftar Perusahaan adalah setiap perusahaan yang berkedudukan dan menjalankan usahanya di wilayah Negara Republik Indonesia menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk di dalamnya kantor cabang, kantor pembantu, anak perusahaan serta agen dan perwakilan dari perusahaan itu yang mempunyai wewenang untuk mengadakan perjanjian.
Pengaturan lebih lanjut dapat ditemukan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 37/M-DAG/PER/2007 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Perusahaan juncto Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1998 tentang Usaha atau Kegiatan yang tidak dikenakan Wajib Daftar Perusahaan.
Pengertian Tanda Daftar Perusahaan (TDP) menurut peraturan di atas surat tanda pengesahan yang diberikan oleh Kantor Pendaftaran Perusahaan kepada perusahaan yang telah melakukan pendaftaran perusahaan. Lebih lanjut diatur tentang usaha atau kegiatan yang bergerak di luar bidang perekonomian dan sifat serta tujuannya tidak semata-mata mencari keuntungan dan/atau laba, sehingga dengan demikian tidak dikenakan wajib daftar perusahaan.
Penerbitan TDP dilimpahkan oleh menteri kepada gubernur / walikota / bupati, sesuai kedudukan perseroan terbatas berada. Untuk mendapatkan TDP, beberapa persyaratannya diatur sebagai berikut:
a) Rekaman Akta Pendirian Perseroan;
b) Rekaman Akta Perubahan Perndirian Perseroan (PT) apabila ada;
c) Asli dan rekaman Keputusan Pengesahan sebagai Badan Hukum dan Persetujuan Perubahan bagi PT yang telah berbadan hukum sebelum diberlakukannya UndangUndang Perseroan Terbatas;
d) Rekaman Kartu Tanda Penduduk atau Paspor Pemilik, Pengurus atau Penanggung Jawab Perusahaan;
e) Rekaman Izin Usaha atau Surat Keterangan yang dipersamakan dengan itu yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang;
f) Rekaman Nomor Pokok Wajib Pajak.
Proses penerbitan TDP adalah 3 (tiga) hari kerja, sejak diterimanya dokumen persyaratan secara lengkap dan benar
B. Tumpang Tindih Perizinan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah