• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK (P5) TAHUN 2012 DAN TAHUN

No Uraian Tahun 2012 Tahun 2013

Jumlah Prosen Jumlah Prosen 1 Jumlah Pengaduan yang masuk ke P5 455 - 388

2 Jumlah Pengaduan yang diteruskan ke SKPD untuk diproses tindaklanjutnya

455 100% 388 100 % 3 Jumlah pengaduan yang selesai ditindaklanjuti

oleh SKPD

453 99,6 % 388 100% 4 Jumlah pengaduan yang masih dalam proses

tindaklanjut oleh SKPD

2 0,4 % 0 0%

Sumber data : Pusat Penanganan Pengaduan Pelayanan Publik (P5) tahun 2013

Guna meningkatkan silaturahim dalam rangka mendekatkan Walikota beserta jajaranya dengan seluruh lapisan masyarakat, terutama masyarakat ditingkat kelurahan, pada tahun 2013 telah dilaksanakan dialog/audensi antara Walikota dengan masyarakat termasuk tokoh-tokoh masyarakat dan pimpinan anggota organisasi masyarakat di 70 kelurahan yang pelaksanaanya bersamaan dengan pelaksanaan jalan sehat. Disisi lain, upaya mendekatkan diri Walikota beserta seluruh SKPD dengan masyarakat juga ditunjukkan melalui kegiatan kerja bakti masal atau resik – resik kali yang dilaksanakan sebanyak 4 kegiatan di 4 Kecamatan yaitu kecamatan Genuk, Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Semarang Utara, dan Kecamatan Semarang Barart. Selain itu, untuk meningkatkan koordinasi kewilayahan dengan jajaran Camat dan Lurah, serta seluruh SKPD, telah

dilakukan Rapat Kerja (Raker) Lurah – Camat sebanyak 8 kegiatan.

Dalam rangka menjaga iklim kondusif di Kota Semarang, pada tahun 2013, Pemerintah Kota Semarang telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Muspida yang dilakukan melalui 43 kegiatan Rapat Koordinasi dengan Muspida. Sedangkan pada tahun 2012 Pemerintah kota Semarang telah melakukan rapat koordinasi dengan Muspida sebanyak 38 kegiatan. Terkait dengan pelaksanaan komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah lainnya, Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2013 telah melakukan 458 kegiatan . Disisi lain, terkait dengan peringatan Hari Besar Nasional, pada tahun 2013 Pemerintah Kota Semarang telah menyelenggarakan upacara peringatan Hari Besar Nasional sebanyak 14 kegiatan, sedangka untuk tahun 2014 sebayak 10 kegiatan. Disamping itu, dalam rangka peningkatan stabilitas wilayah, pada tahun 2013

B A B I V – U r u s a n O t o n o m i D a e r a h , P e m e r i n t a h a n U m u m

telah dilakukan 22 kegiatan pengamanan, seperti pengamanan aset- aset milik Pemerintah Kota Semarang pada saat cuti bersama hari raya Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru, pengamanan kunjungan Presiden, pengamanan Pilgub di Balaikota dan Rumah Dinas, dll.

Adapun dalam rangka memberikan pelayanan kepada para tamu yang berasal dari Pemerintah Daerah lain yang melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Semarang, maka Pemerintah Kota Semarang telah berusaha memberikan pelayanan kepada para tamu tersebut dengan sebaik- baiknya, diantaranya dengan memberikan cindera mata (plakat). pada tahun 2013 Pemerintah Kota Semarang telah mengadakan 308 cindera mata (plakat) yang terdiri dari100 buah plakat besar (Tugu Muda), 200 buah plakat kecil, dan 8 buah cideramata Muspida. Sedangkan pada tahun 2012 Pemerintah Kota Semarang telah mengadakan 180 cindera mata (plakat) yang terdiri dari 80 buah plakat besar dan 100 buah plakat kecil. Terkait dengan pelayanan surat menyurat, pada tahun 2013, telah ditangani sejumlah surat masuk ke Pemerintah Kota Semarang sebanyak 11.252 surat, sedangkan penanganan surat keluar sebanyak 7.080 surat.

Dalam rangka meningkatkan hubungan dan keterkaitan antar daerah, keserasian pembangunan antar daerah, sinergitas pengelolaan potensi antar daerah dan mengiliminir kesenjangan antar daerah , telah dilakukan kerjasama antara pemerintah Kota Semarang dengan daerah lain seperti Kerjasama Kedung sepur, APEKSI ( Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia ), Citynet Indonesia dan Citynet Asia Pasifik, serta Sister City.

Berkaitan dengan kerjasama Kedungsepur yang merupakan kerjasama antara Pemerintah Kota Semarang dengan daerah hibterland-ya, yang mencakup Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Kabupaten Purwodadi, prioritas kerjasama Kedungsepur pada tahun 2013 dititkberatkan pada kerjasama dibidang pariwisata dengan mengemas paket wisata yang connect antar daerah perbatasan. Terkait dengan APEKSI, berdasarkan hasil Muskomwil III APEKSI tahun 2011 di Kota Bekasi, Kota Semarang secara aklamasi dipilih sebagai ketua hingga tahun 2014. Selama tahun 2013, Kota Semarang telah mengikuti beberapa kegiatan APEKSI antara lain, Raker Komwil III di

B A B I V – U r u s a n O t o n o m i D a e r a h , P e m e r i n t a h a n U m u m

6 Mei 2013, Indonesia City Expo di Palangkaraya tanggal 7 – 11 Mei 2013,

dan Rakor Komwil III di Jakarta Pusat tanggal 3 – 6 Desember 2013.

Selain kegiatan tersebut, Kegiatan APEKSI lainya yang diikuti Kota Semarang pada tahun 2013 adalah Rapat Dewan Pengurus APEKSI pada tanggal 14 – 15 Januari 2013 di Jakarta, Rakor Seknas/Direktorat APEKSI

dengan sekretariat Komwil I s/d VI APEKSI tanggal 13 – 14 Februari 2013 di

Jakarta, Rakor Pemerintah Kota untuk mengurangi resiko bencana dan adaptasi perubahan iklim tanggal 13 -14 Maret 2013 di Jakarta, Rapat

Konsolidasi Program APKASI – APEKSI tanggal 16 – 19 April 2013 di

Jakarta, Rakernas I APKASI- APEKSI tanggal 11 – 13 September 2013 di

Bali, Rakor Kerjasama Antar Daerah oleh APEKSI tanggal 20 – 22 November

2013 di Jakarta, dan Rapat persiapan Rakerkomwil III tanggal 28 – 29 November 2013 di Jakarta.

Kerjasama antar daerah lainnya yang mulai berlaku pada tahun 2013 adalah kerjasama dengan Kabupaten Semarang yang tertuang dalam Kesepakatan bersama antara Pemerintah Kota Semarang dengan kabupaten

Semarang Nomor : 415.4/05/KJS/2013 – Nomor : 019.6/76 tentang

Kerjasama Pemanfaatan Air Bersih, yang mana maksud kerjasama ini adalah untuk memberikan dasar hukum terhadap pemberian kontribusi air bersih sebesar 20 % dari total debit air yang dimanfaatkan dengan jangka waktu 12 bulan, serta perjanjian kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan PT.Angkasa Pura I (Persero) tentang addendum perjanjian kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota Semarang, PT. Angkara Pura I (Persero) Nomor : 188/2012, Nomor : 415.4/10, Nomor : sp.42/hk.09.01/2012/du tanggal 30 Maret 2012 tentang pembangunan jalan akses dari jembatan Sungai Siangker menuju lapangan parkir terminal baru bandar udara internasional A. Yani, yang berlaku sejak tanggal 1 Juli 2013 dan berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 serta dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan para pihak.

Terkait dengan Citynet Indonesia dan Citynet Asia Pasifik, bahwa Kota Semarang resmi menjadi anggota Citynet Indonesia sejak tanggal 22 Desember 2008 dan menjadi anggota Citynet Asia Pasific yang ditandai

dengan keikutsertaan dalam Kongres Yokohama Jepang pada tanggal 6 –

11 September 2009. Pada tahun 2013, Pemerintah Kota Semarang telah

B A B I V – U r u s a n O t o n o m i D a e r a h , P e m e r i n t a h a n U m u m

Best Practice anggota Citynet Indonesia tentang pelaksanaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum di Kota Sorong pada tanggal 23 – 25 Oktober 2013. Disamping itu, pada tahun yang sama , Pemerintah Kota Semarang telah mengikuti Konggres Citynet Asia Pasific ke 7 tahun 2013 di Kota Seoul, Korea Selatan pada tanggal 2 – 7 Nopember 2013.

Terkait dengan Sister City, Pemerintah Kota Semarang telah

melakukan kerjasa Sister City (Kota Kembar) dengan berbagai Kota di

mancanegara, seperti dengan Kota Brisbane (Australia), Kota Beihei (China), dan Kota Fuzhou (China). Pada tahun 2013 hubungan kerjasama Sister City antara Kota Semarang dengan Kota Brisbane (Australia) semakin erat, hal ini

ditunjukkan dengan kegiatan –kegiatan seperti Penerimaan Delegasi

University of Gueensland dan Griffit University pada bulan Mei 2013 yang meliputi Courtesy Call UQ dengan Pemerintah Kota Semarang dan Presentasi Prof. Heidi Dahles dan Dr.Peter Wood dari Brisbane Australia tentang penanganan kepariwisataan Kota Semarang. Selain itu, pada bulan Juni 2013, Pemerintah Kota Semarang juga memberikan jamuan makan malam antara Pemerintah Kota Semarang dengan Griffith University dan pelaksanaan kunjungan Pemerintah Kota Semarang ke Pemerintah Kota

Brisbane dalam rangka perayaan 20 tahun Sister City Semarang – Brisbane,

serta kunjungan ke Melbourne dan Sedney.

Adapun keberadaan Sister City dengan Kota Beihei (China) yang

ditandatangani tanggal 14 Oktober 2008, telah berakhir pada tanggal 14 Oktober 2013 dan hingga kini belum ada wacana untuk melakukan perpanjangan. Sedangkan terkait dengan Sister City dengan Kota Fuzhou (China), pada tahun 2013 Pemerintah Kota Fuzhou mengirim undangan

kepada Pemerintah Kota Semarang untuk berpartisipasi dalam pameran 15

Th Cross Strait Fair For Economy and Trade yang dilakukan pada tanggal 18 -22 Mei 2013.

Selain itu, Kota Semarang juga telah melakukan penjajagan dan rintisan kerjasama Sister City dengan Kota Jung-gu (Korea Selatan), Kota Kuala Lumpur (Malaysia), dan dengan Singapura. Penjajagan Sister City Kota Semarang dengan Kota Jung-gu (Korea Selatan) telah diawali dengan saling melakukan kujungan kerja dan pada tanggal 13 Nopember 2013 telah dilakukan penandatanganan LoI antara Kota Semarang dengan Kota Jung-

B A B I V – U r u s a n O t o n o m i D a e r a h , P e m e r i n t a h a n U m u m

gu di Kota Semarang. Adapun rintisan kerjasama Sister City Kota Semarang -

Kota Kuala Lumpur, ditandai dengan kunjungan Walikota Semarang ke Kuala Lumpur yang tergabung di dalam kunjungan balasan misi Kadin Jawa Tengah pada tanggal 10 – 12 Maret 2013. Sedangkan rintisan kerjasama

Sister City Kota Semarang – Singapura ditandai dengan kunjungan Menteri Senior Urusan Luar Negeri dan Duta Besar Singapura (Anil Kumar Nayar) ke Pemerintah Kota Semarang pada tanggal 25 September 2013 yang berencana melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota Semarang di bidang Kepariwisataan.

Guna meningkatkan kedisiplinan aparatur, terutama kedisiplinan dalam pemakaian seragam olah raga, pada tahun 2013 Pemerintah Kota Semarang telah merencanakan untuk mengadakan pakaian seragam olah raga bagi seluruh PNS di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, yang pelaksanaanya dilakukan dengan sistem lelang melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP). Namun pelaksanaan pengadaan pekaian seragam olah raga tersebut tidak dapat terealisir karena dalam waktu yang telah disepakati dalam kontrak, rekanan tidak dapat menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Tehadap rekanan yang cidera janji / wanprestasi tersebut, Pemerintah Kota Semarang telah melakukan tindakan berupa pemutusan kontrak dan pengenaan daftar hitam sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah yang telah dirubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah.

Dalam rangka menangani kasus- kasus yang terjadi diwilayah pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan seperti kasus yang menyangkut pertanahan, Pada tahun 2013 jumlah kasus pertanahan yang diadukan masyarakat sebanyak 25 kasus. Atas pengaduan kasus pertanahan tersebut, Pemerintah Kota Semarang melalui Bagian Tata Pemerintahan telah memfasilitasi penanganan konfik pertanahan di wilayah Kota Semarang sebanyak 25 kasus. Dari jumlah kasus tersebut, semua sudah berhasil diselesaikan pada tahun 2013. Sedangkan terkait dengan pembakuan nama Rupabumi, pada tahun 2013 pemerintah Kota Semarang telah melakukan verifikasi pembakuan nama Rupabumi unsur alami sebanyak 46 unsur. Disisi lain, guna melakukan pendataan perangkat kelurahan, Pemerintah Kota

B A B I V – U r u s a n O t o n o m i D a e r a h , P e m e r i n t a h a n U m u m

Semarang telah melakukan pendataan perangkat kelurahan dengan tingkat capaian pada tahun 2013 sebesar 177 Kelurahan.

Untuk mengetahui keefektifan pelaksanaan Peraturan Walikota di tingkat Kecamatan dan kelurahan, Pemerintah Kota Semarang melalui Bagian Tata Pemerintahan telah melakukan monitoring dan evaluasi atas

impelemtasi Peraturan Walikota Semarang di 16 Kecamatan. Sedangkan

dalam rangka mendorong peningkatan kinerja Camat dan Lurah, pada tahun 2013 telah dilakukan penilaian kinerja Camat dan Lurah. Adapun hasil dari penilaian kinerja ini adalah telah diberikanya penghargaan kepada 3 Camat yang menjadi juara I, II, dan III secara berturut-turut yaitu Camat Pedurungan, Camat Semarang Barat, dan Camat Tembalang, serta 3 Lurah yang menjadi juara I, II, dan III secara berturut-turut yaitu Lurah Salaman Mloyo, Jatingaleh dan Miroto, Selain itu juga diberikan penghargaan kepada juara harapan I, II, dan III yaitu Lurah Tambak Aji, Lurah Buigangan , dan Lurah Meteseh.

Dalam rangka mengevaluasi keefektifan pelaksanaan kewenangan Pemerintah Kota Semarang, telah dilakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota tentang kewenangan Pemerintah Kota, yang hasilnya dituangkan dalam bentul laporan sebanyak 65 buku laporan. Sedangkan Dalam rangka melaksanakan pemenuhan kewajiban pelaporan pertanggungjawaban atas kinerja tahunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, pada tahun 2013 telah berhasil disusun dan dicetak buku Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Tahun 2012 sebanyak 150 buku. Sedangkan dalam rangka penyampaian laporan capaian kinerja program dan kegiatan Pemerintah Kota Semarang kepada

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat sebagai bentuk

pertanggungjawaban Pemerintah Kota Semarang atas kinerja program dan kegiatan selama satu tahun, pada tahun 2013 telah disusun dan di cetak Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) tahun 2012 sebanyak 75 buku. Untuk Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Tahun 2012 telah disampikan kepada DPRD dan telah dilakukan pembahasan, sedangkan untuk Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) tahun 2012 , telah disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri.

B A B I V – U r u s a n O t o n o m i D a e r a h , P e m e r i n t a h a n U m u m

Selain itu, guna meningkatkan akuntabilitas kinerja pemerintahan daerah, pada tahun 2013 telah diterbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Semarang tahun 2012 sebanyak 75 buku. Disisi lain, guna mendorong pencapai kinerja dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan, telah dilakukan penetapan kinerja yang ditandatangani antara Kepala SKPD dengan Walikota dan antara Walikota dengan Gubernur, yang terdokumen dalam bentuk buku penetapan kinerja sebanyak 75 buku. Sedangkan dalam rangka memberikan pedoman dan acuan bagi SKPD dalam melakukan pengukuran kinerja, pada tahun 2013 telah tersusun buku Indikator Kinerja Utama (IKU) masing- masing SKPD yang telah dicetak dalam 61 buku.

Terkait dengan pelaksanaan pengawasan internal sebagai salah satu upaya untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran terhadap peraturan

perundang – undangan, Inspektorat selaku Aparat Pengawas Intern

Pemerintah (APIP) di lingkungan Pemerintah Kota Semarang telah melakukan pengawasan/pemeriksaan terhadap semua SKPD yang ada di Pemerintah Kota Semarang . Pada tahun 2013, Inspektorat telah melakukan pemeriksaan reguler di 161 obyek pemeriksaan yang meliputi Setwan, Satpol PP, Asisten, Badan, Dinas, Kantor, BUMD, Kecamatan (termasuk Kelurahan), Puskesmas, SMA, SMK,SMP dan UPTD Pendidikan (termasuk sekolah dasar negeri dan swasta), serta Sanggar Kegiatan Belajar. Sedangkan pada tahun 2012, jumlah obyek pemeriksaan yang diperiksa sebanyak 160 obrik.

Dalam rangka mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik yang dilakukan oleh SKPD yang melaksanakan pelayanan publik, serta untuk meningkatkan nilai indek integritas pelayanan publik atas survei integritas pelayanan publik yang dilakukan oleh KPK, pada tahun 2013 Inspektorat telah melakukan pemeriksaan khusus pelayanan publik terhadap 33 Obrik (SKPD) yang melakukan pelayanan publik. Pelaksanaan pemeriksaan khusus pelayanan publik ini telah mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai indeks intergritas sektor publik Pemerintah Kota Semarang. Berdasarkan hasil survei integritas sektor publik yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), nilai indeks intergritas sektor publik Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2013 sebesar 6,29, dan nilai

B A B I V – U r u s a n O t o n o m i D a e r a h , P e m e r i n t a h a n U m u m

ini telah memenuhi standar KPK yang menyebutkan bahwa untuk memenuhi kualitas pelayanan publik, maka nilai indek integritas sektor pelayanan publik harus memenuhi standar nilai yaitu minimal 6. Nilai indek integritas sektor pelayanan publik tahun 2013 yang sebesar 6,29 ini, mengalami peningkatan jika di bandingkan dengan nilai indek integritas tahun 2011 yang sebesar 3,61 dan tahun 2012 yang sebesar 5,66.

Dalam rangka meningkatkan tingkat kediplinan aparatur dalam

melaksanakan tugas- tugas pemerintahan termasuk tugas –tugas pelayanan

publik, pada tahun 2013 Inspektorat bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Daerah telah melakukan 25 kegiatan pemeriksaan kasus dugaan pelanggaran disiplin. Selain itu, Inspektorat juga telah melakukan pemeriksaan khusus sebanyak 6 kegiatan. Sedangkan pada tahun 2012 jumlah dugaan kasus pelanggaran disiplin yang diperiksa sebanyak 13 kasus. Disisi lain, pada tahun 2013 Inspektorat juga telah melakukan 96 kegiatan sidak penegakan disiplin PNS baik yang dilakukan di lingkungan SKPD maupun di fasilitas umum seperti di sejumlah mall dan pasar. Sedangkan dalam rangka meningkatkan kualitas laporan akuntabilis kinerja instansi pemerintah (LAKIP) SKPD, pada tahun 2013 Inspektorat telah melakukan evaluasi terhadap 20 LAKIP SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Selain itu, pada tahun yang sama Inspektorat Kota Semarang juga melakukan audit kinerja pada BLU Terminal Mangkang.

Selain dilakukan secara intern oleh Inspektorat, pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah daerah juga dilakukan secara eksternal oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Hasil Pemeriksa BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pemerintah Kota Semarang Tahun 2012 adalah bahwa Pemerintah Kota Semarang mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Opini ini merupakan opini tertinggi yang diberikan oleh BPK atas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah (LKPD). Sedangkan pada tahun – tahun sebelumnya

pemerintah Kota Semarang selalu mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

Dalam rangka meningkatkan kualitas pengawasan secara intern, telah dilakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur pengawas fungsional melalui Diklat dan Bimbningan Teknis Pengawasan. Pada tahun 2013 Pemerintah Kota Semarang telah mengirimkan 40 orang

B A B I V – U r u s a n O t o n o m i D a e r a h , P e m e r i n t a h a n U m u m

aparat pengawas fungsional untuk mengikuti Diklat dan Bintek pengawasan yang diselenggarakan oleh Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah, BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, dan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan pada tahun 2012 jumlah aparat pengawas fungsional yang mengikuti Diklat dan Bintek sebanyak 11 orang.

SUB URUSAN WAJIB ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH

Dalam rangka peningkatan kualitas pengadaan barang/jasa, pemerintah Kota Semarang telah berupaya untuk selalu meningkatkan keterbukaan/transparansi dan menghindari terjadinya kontak langsung antara Pokja Unit Layanan Pengadan (ULP) dengan para penyedia barang/jasa yang mengikuti lelang pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui pengadaan barang/jasa sistem E – Procurement sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan barang dan Jasa Pemerintah yang telah dirubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan barang dan

Jasa Pemerintah. Penggunaan sistem E – Procurement yang mulai

dilaksanakan sejak tahun 2010 ini juga dimaksudkan untuk meminimalisir

terjadinya kecurangan/permasalahan yang mungkin muncul dalam

pengadaan barang/jasa pemerintah.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas , pada tahun 2013, semua proses lelang pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kota Semarang yang bernilai diatas Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) telah

dilakukan dengan menggunakan sistem E – Procurement melalui LPSE yang

pelaksanaannya dilakukan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP). Jumlah

SKPD yang melakukan pelelangan melalui Unit Layanan pengadaan (ULP)

pada tahun 2013 sebanyak 31 SKPD dengan jumlah yang dilelangkan

sebanyak 368 paket, dengan perincian bahwa 336 paket selesai lelang, dan sisanya yang sebanyak 32 paket mengalami gagal lelang. Ke 32 paket yang gagal dilelangkan dikarenakan berbagai kondisi, antara lain jangka waktu pelaksanaan yang terlalu sempit, lokasi pekerjaan rawan keamanan, tidak ada penyedia yang memasukkan penawaran.. Sedangkan pada tahun 2012 penggunaan sistem E – Procurement melalui LPSE diikuti oleh 31 Satuan

B A B I V – U r u s a n O t o n o m i D a e r a h , P e m e r i n t a h a n U m u m

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan jumlah paket yang dilelangkan sebanyak 274 paket .

Selain dilakukan melalui sistem E – Procurement, upaya peningkatan kualitas pengadaan barang/jasa pemerintah juga dilakukan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia pelaksana pengadaan barang/jasa pemerintah melalui pelaksanaan bimbingan teknis dan sertifikasi pengadaan barang/jasa pemerintah. Pada tahun 2013 telah dilaksanakan 1(satu) kegiatan bimbingan teknis/sertifikasi pengadaan barang/jasa pemerintah yang diikuti oleh 100 PNS. Dari jumlah tersebut, yang dinyatakan lulus sertifikasi pengadaan barang/jasa sebanyak 6 PNS atau 6 % (prosen). Sedangkan pada tahun 2012, pelaksanaan bimbingan teknis/setifikasi pengadaan barang/jasa pemerintah diikuti oleh 100 PNS. Selain itu upaya peningkatan kualitas pengadaan barang/jasa pemerintah juga di dukung dengan penerbitan 100 buku Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah di lingkungan Pemerintah Kota Semarang dan 100 buku Analisa Harga Satuan Bahan dan Upah untuk kegiatan Konstruksi.

Terkait dengan upaya peningkatan kinerja BUMD yang menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pemerintah Kota Semarang secara bertahap telah berkomitmen untuk meningkat penyertaan modal kepada BUMD. Pada tahun 2013 melalui Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun

2013 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kota Semarang Kepada PT.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, Pemerintah Kota Semarang telah

memberikan penyertaan modal kepada Bank Jateng sebesar

Rp.15.000.000.000,- (lima belas milyar rupiah).

Disisi lain, melalui Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2013 tentang Tambahan Penyertaan Modal Pemerintah Kota Semarang kepada Badan Usaha Milik Daerah, pada tahun 2013 Pemerintah Kota Semarang telah memberikan penyertaan modal kepada PD. BPR BKK sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), PD BPR Bank Pasar sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), Perusda Percetakan sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), Perusda Rumah Potong Hewan dan BHP sebesar Rp.1.000.000.000,-(satu milyar rupiah) serta PDAM sebesar Rp.10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah).

B A B I V – U r u s a n O t o n o m i D a e r a h , P e m e r i n t a h a n U m u m

Adapun realisasi pendapatan (deviden) hasil pengelolaan kekayaan daerah dari BUMD tersaji dalam tabel berikut :

DATA REALISASI PENDAPATAN (DEVIDEN) HASIL PENGELOLAAN

Dokumen terkait