• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUJUAN UTAMA PKN DI SD

TEMPO DULU DAN SEKARANG

C. Perubahan Pengajaran di Sekolah

1. Pengajaran lama dan pengajaran baru

Sejak para ahli pendidikan menemukan konsep dan gagasan baru di dalam pengajaran sejak inilah system pendidikan selalu bersifat berubah-ubah sama halnya pembelajaran PKn di SD. Karena

dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi diharapkan system pendidikan yang ada di Indonesia pun akan mengalami proses-proses pembaharuan yang akan meningkatkan indeks prestastasi dalam pemanfaatan system pendidikan dan proses belajar mengajar pada siswa sekolah dasar. Di Indonesia kita telah mengenal beberapa tokoh pendidikan yaitu seperti tokoh Ki Hajar Dewantara yang saat ini dikenal sebagai Bapak Pendidikan di Indonesia, Moh.Syafei, dan lain-lain.Maka sejak itu pula terjadi banyak perubahan pandangan dalam dunia pendidikan dan pengajaran.Umumnya perubahan ini menunjukkan peningkatan sejak abad kedua ini, yang dengan tegas telah memberikan kritiknya terhadap pengajaran tradisional.

a. Pengajaran Lama/Tradisional

1) System dalam pengajaran cara lama/tradisional memiliki beberapa kelemahan dan kelemahan pengajaran lama/tradisional antara lain sebagai berikut: Penggunaan metode mendengarkan dan resitasi (the lesson

hearing recitation method), yang dianggap sebagai pemborosan.

2) Tugas-tugas konvensional yang diberikan tidak menentu tidak jelas dan pengajaran (metode blajar) yang tidak edukatif. 3) Pengajaran berpusat pada kata-kata dan

kurang memperhatikan pada arti dan makna.

4) Sangat mementingkan sejumlah besar fakta-fakta yang kurang berarti, terlampau mudah pula dilupakan.

5) Gagal menggunakan alat-alat audio visual dan alat-alat konkret.

6) Tidak berhasil mengkorelasikan pengajaran-pengajaran dengan pusat-pusat minat, masalah, dan proyek.

7) Kurang sekali melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam kelompok

8) Penggunaan metode mengajar yang tidak serasi menimbulkan pengaruh-pengaruh yang buruk terhadap keseimbangan mental dan perkembangan pribadi siswa. 9) Kegagalan dalam menggunakan

kegiatan-kegiatan belajar di luar sekolah.

10) Tidak mampu mengadakan pengukuran/penilaian secara tepat dan objektif terhadap kemajuan murid.

b. Pengajaran Baru

Sejak memasuki pertengahan abad kedua puluh ini maka banyak melakukan perbaikan-perbaikan system pembelajaran atas kelemahan-kelemahan pengajaran tradisional tersebut.Perubahan-perubahan yang timbul itu yaitu:

1) Digunakannya prinsip-prinsip pengajaran yang baru

2) Faktor siswa dinilai sebagai unsur yang penting

3) Menghormati setiap individu siswa 4) Perkembangan pribadi

5) Digunakannya metode dan tekhnik mengajar yang baru

6) Konsep baru dalam disiplin

7) Perkembangan dalam bidang pengukuran dan evaluasi, dan

8) Penggunaan Audio Visual (Dr. oemar hamalik, 2001:58) 2. Prinsip-prinsip pengajaran baru:

Berkat perkembangan dalam filsafat pendidikan, psikologi pendidikan, dan kemajuan dalam bidang ilmiah dan tekhnologi lainnya maka para pendidik menyadari bahwa perlu adanya pengembangan prinsip-prinsipcara mengajar dan belajar yang baru seperti halnya: a). pendidikan bukan mempersiapkan siswa untuk hidup sebagai orang dewasa melainkan membangun agar siswa tersebut mampu hidup dalam kehidupan sehari-hari. b). siswa sebaiknya dididik sebagai suatu kesatuan, sebagai unit organisasi yang artinya bahwa siswa dididik dengan cara atau prinsip yang menyeluruh tanpa adanya perbedaan yang terjadi. c). Pendidik bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup, yang dapat diartikan sebagai pendidik harus dapat merubah pola pikir siswa untuk mempunyai jiwa yang memiliki mental mau belajar dan mau bangkit agar dapat menjadi

sosok pemuda yang berkualitas sehingga dapat mencapai cita-cita yang mereka inginkan. d). para siswa belajar dengan berbuat dengan kata lain siswa harus lebih aktif di dalam proses belajar mengajar disini siswa dituntut untuk tidak hanya mendengarkan guru melainkan siswa harus aktif mampu secara praktik dan dapat mengaktualisasikan informasi yang telah diterima. e). Secara luas belajar dilakukan melalui kesan-kesan pengindraan, didalam system pembelajaran siswa tidak hanya mendengarkan keterangan dari guru akan tetapi dalam penyampaian siwa dan guru harus dapat mealakukan aksi langsung yaitu dengan praktik sehingga siswa tidak hanya paham dalam informasi melainkan faham secara langsung apa yang telah di pelajari. f). belajar merupakan suatu proses yang berkelanjutan disini sudah terlihat jelas bahwa dalam proses belajar harus dilakukan secara continue atau terus menerus karena di dalam pengertian pendidikan dalam arti luas yaitu life is education and education is life yang artinya Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.

(Alvin Toffler, 1987) yang dikutip oleh (prof. Dr. Made Pidarta, 2011:19).Masa sekarang tidak sama dengan masa yang akan datang. Tekhnologi dan manusia mepunyai peranan yang berbeda. Tekhnologi masa depan akan

menangani arus materi fisik, sementara itu manusia akan menangani arus informasi dan wawasan. Sebab kegiatan manusia akan semakin terarah kepada intelektual sebagai pemikir dan kreatif. E. Metode dan Tekhnik Mengajar

Sekolah Dasar yag menerapkan system pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan tradisional memberikan tekanan perkembangan intelektual caranya ialah dengan mengingat ingat pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan hal-hal yang telah disampaikan oleh guru saat mengajar PKn. Selain itu guru menggunakan metode pengajaran PKn dengan tugas resitas, sehingga siswa menguasai Pengetahuan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang telah di terimanya. Untuk mengukur hasil belajar PKn siswa yaitu dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan lisan atau tes dalam bentuk esai untuk memeriksa sampai dimana penguasaan pengetahuan materi pelajaran PKn yang telah diterimanya.Kenaikan kelas ditetapkan berdasarkan penguasaan apa yang telah dipelajari dari dalam buku saja.

Sekolah modern, memilik tujuan tidak hanya mengembangkan pelajaran Kewarganegaraanpada segi intelektual saja, tetapi juga jasmaniah, social, emosional, dll. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memang digunakan disamping memperbanyakragam dan macam bahan bacaan materi PKn. Guru berusaha mencegah timbulnya ilustrasi jalan menyesuaikan bahwa pelajaran PKn dengan minat individu, dan mengurangi kemungkinan persaingan dan pertentangan.

Siswa belajar hidup dalam kelompok social. guru percaya bahwa para siswa akan belajar pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sepenuhnya secara ekonomis apabila mereka berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sekolah yang bertujuan dan bermakna baginya untuk mendukung belajar PKn. Guru membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa dengan jalan bekerja sama dengan mereka dan menyediakan lingkungan yang bermakna dan sesuai dengan minatnya, melatih mereka melaksanakan apa yang telah dipelajarinya dan menyediakan tantangan-tantangan yang mendorong mereka untuk belajar pelajaran PKn lebih maju. Selain dari itu, kemajuan siswa ditinjau dari segi pertumbuhan siswa.

BAB 5

DINAMIKA PEMBELAJARAN PKN SD