• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Pengajaran Matematika

Pembelajaran Matematika adalah proses membantu siswa mempelajari Matematika dengan menggunakan perencanaan dan mewujudkannya dalam kondisi yang tepat sehingga tercapai hasil yang memuaskan. Hasil tersebut merupakan tujuan yang telah dirumuskan, yang merupakan hubungan atau interaksi antara guru dengan siswa dalam pengajaran Matematika. Dalam pengajaran Matematika, guru harus dapat mewujudkanya dalam suasana belajar yang kondusif, dengan metode pelajaran yang dikemas secara menarik dan didukung pemanfaatan media pembelajaran yang tepat. Dengan berbagai metode dan pemanfaatan media dalam pembelajaran Matematika, diharapkan belajar siswa akan lebih bermakna karena siswa secara aktif membangun sendiri

dalam diri siswa terjadi perubahan tingkah laku yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati, setelah proses pengajaran matematika selesai dilaksanakan. Siswa yang belum tahu, akhirnya menjadi tahu, yang belum terampil menjadi lebih terampil sehingga ilmu dan kerampilan siswa pada pengajaran matematika benar-benar telah berhasil. Masalah matematika dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yaitu:

1. Soal mencari (Problem to find), yaitu siswa mencari, menentukan atau mendapatkan nilai atau objek tertentu yang tidak diketahuinya dan memberi kondisi atau syarat yang sesuai dengan soal tersebut. Objek yang ditanyakan atau dicari, syarat yang memenuhi soal, atau data merupakan bagian terpenting atau pokok dari sebuah soal mencari, dan harus dikenali dengan baik pada saat awal memecahkan masalah.

2. Soal membuktikan (Problem to prove), yaitu prosedur untuk menentukan apakah suatu pernyataan benar atau tidak benar. Soal membuktikan terdiri atas bagian hipotesis dan kesimpulan. Untuk membuktikan suatu pernyataan tidak benar, cukup diberikan contoh penyangkalnya sehingga pernyataan tersebut menjadi tidak benar.

C. Belajar dan Mengajar

Pendidikan tidak terlepas dari proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini di dalamnya terdapat proses belajar yang dilakukan oleh siswa dan proses mengajar yang dilakukan oleh pendidik atau guru. Bagi guru, proses belajar sangat perlu untuk dipahami supaya guru mampu

bermakna dan terarah sesuai tuntutan jaman.

1. Pengertian belajar

Menurut Oemar Hamalik,( 2008: 31) pengertian belajar adalah: a. memperoleh pengetahuan dengan latihan-latihan pembentukan

kebiasaan secara otomatis dan terus- menerus.

b. memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu proses kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat tetapi juga memahami dan mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan tetapi pengubahan perilaku.

c. proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Belajar merupakan proses yang dialami oleh siswa, bukan hanya tujuan. Melalui langkah-langkah pembelajaran, siswa melalui tahap kegiatan mengalami yang akhirnya siswa memiliki keterampilan yang diberikan oleh guru sehingga siswa mampu memecahkan masalah yang dihadapinya. Dengan tahap mengalami tersebut, berarti ada proses interaksi antara siswa dengan siswa maupun guru, dan interaksi siswa dengan lingkungannya.

2. Ciri- ciri belajar

Menurut Oemar Hamalik,( 2008:31) ciri- ciri belajar antara lain: a. Proses belajar ialah sebuah pengalaman, berbuat, mereaksi dan dapat

b. Berproses melalui bermacam-macam pengalaman dan mata pelajaran yang berpusat pada tujuan tertentu.

c. Pengalaman belajar secara maksimal bermakna bagi kehidupan siswa. d. Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan siswa sendiri

yang dapat mendorong motivasi siswa secara terus menerus.

e. Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan sesuai dengan kematangan siswa.

f. Proses belajar yang terbaik apabila siswa mengetahui status dan kemajuannya.

g. Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah bimbingan guru yang merangsang dan membimbing tanpa paksaan dan tekanan.

h. Hasil-hasil belajar dapat diterima oleh siswa apabila memberikan kepuasan sebagai pemenuhan kebutuhan, berguna dan bermakna baginya.

i. Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda.

j. Hasil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat kompleks dan dapat berubah-ubah.

3. Pengertian pengajaran

Menurut Oemar Hamalik,( 2008: 44-49) pengajaran adalah:

a. Pengajaran atau mengajar merupakan kegiatan yang berlangsung untuk menyampaikan pengetahuan kepada siswa supaya siswa dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Pengetahuan yang disampaikan oleh guru, dilaksanakan dengan metode yang dipilih dan dianggap tepat.

b. Mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan di sekolah. Lembaga pendidikan sekolah memiliki kewajiban untuk menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan budaya yang ada dan dihidupi oleh masyarakat, sehingga siswa diharapkan setelah proses belajar mengajar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadahi, serta kepribadian sesuai dengan harapan masyarakat.

c. Mengajar adalah usaha mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa. Dalam hal ini sekolah menyiapkan program belajar, bahan pembelajaran, metode dan media. Untuk itu, sekolah harus menyiapkan kesediaan guru, suasana kelas, kelompok siswa dan lingkungan belajar yang bermakna bagi perkembangan siswa.

e. Mengajar adalah suatu proses untuk membantu siswa dalam menghadapi dan memecahkan pemasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Dari beberapa pengertian mengajar tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pendidikan mutu seorang guru sangatlah penting demi kemajuan bangsa ini.

D. Metode Demonstrasi.

Keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar, tidak terlepas dari metode pelajaran yang bervariasi. Dalam penelitian ini, peneliti memilih menggunakan metode demonstrasi. Dengan metode demonstrasi, siswa diberi banyak kesempatan untuk belajar secara aktif menggunakan alat peraga sederhana. Dengan alat peraga sederhana tersebut, siswa dapat memperoleh pengalaman berupa pengetahuan dan ketrampilan secara langsung sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa.

Kata “demonstrasi” berarti unjuk rasa, unjuk pikiran, unjuk ketrampilan dalam bentuk fisik. Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari kita pernah melihat demonstrasi terjun payung, demo memasak, demo alat kecantikan dan masih banyak lagi. Demonstrasi dapat diartikan pula peragaan atau meragakan. Metode demonstrasi adalah salah satu metode mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan ketrampilan menggunakan alat

kerja berdasarkan prinsip tertentu dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.(Wens Tanlain, 2006:49).

Melalui metode demonstrasi, guru memperlihatkan suatu proses, peristiwa, atau cara kerja suatu alat kepada peserta didik. Demonstrasi dapat dilakukan dengan berbagai cara dari yang sekedar memberikan pengetahuan yang sudah diterima begitu saja oleh siswa, sampai pada cara agar siswa dapat memecahkan masalah. (E.Mulyasa, 2008: 107-108). Agar pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi berlangsung secara efektif, langkah-langkah yang dianjurkan adalah sebagai berikut:

a. Lakukanlah perencanaan yang matang sebelum pembelajaran dimulai. Hal-hal tertentu perlu dipersiapkan, terutama fasilitas yang akan digunakan untuk kepentingan demonstrasi.

b. Rumuskanlah tujuan pembelajaran dengan metode demonstrasi, dan pilihlah materi yang tepat untuk didemonstrasikan.

c. Buatlah garis besar langkah-langkah demonstrasi, akan lebih efektif jika yang dikuasai dan dipahami baik oleh siswa maupun oleh guru.

d. Tetapkanlah apakah demonstrasi tersebut akan dilakukan guru atau oleh siswa, atau oleh guru kemudian diikuti oleh siswa.

e. Mulailah demonstrasi dengan menarik perhatian seluruh siswa, dan ciptakanlah suasana yang tenang dan menyenangkan.

f. Upayakanlah agar semua terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

g. Lakukanlah evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, baik terhadap efektivitas metode demonstrasi maupun terhadap hasil belajar siswa.

Dasar pemilihan metode demonstrasi adalah:

a) Tujuan mengajar adalah menjadikan siswa terampil mengoperasikan suatu alat kerja sederhana berdasarkan prinsip tertentu.

b) Bahan ajar mencakup informasi, konsep, prinsip, dan ketrampilan menerapkan prinsip pada alat kerja tertentu.

c) Melalui proses latihan pengamatan siswa memahami bagaimana sesuatu terjadi atau berlangsung.

d) Melalui latihan siswa menjadi terampil menggunakan alat kerja. e) Jumlah siswa antara 3-10 orang. Bila kelas besar, maka harus dibagi

menjadi kelompok-kelompok kecil.

f) Guru mewujudkan ”makna” belajar mengajar dan meningkatkan peran aktif siswa dalam seluruh proses pembelajaran.

Metode Demonstrasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu; 1. Demonstrasi terbimbing

2. Demonstrasi mandiri

Cara melaksanakan metode demonstrasi:

permasalahan dalam pembelajaran, sedangkan siswa dengan seksama mengamati demonstrasi tersebut.

2. Demonstrasi mandiri dilakukan oleh siswa sendiri, sedangkan guru hanya sebagai pengamat yang mengarahkan jalannya demonstrasi oleh siswa.

Dengan metode demonstrasi ini siswa mengalami dan melihat sendiri permasalahan yang dihadapi sehingga dapat memecahkan permasalahan tersebut.

Dokumen terkait