• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

D. Pengalaman Kerja

1. Pengertian Pengalaman Kerja

Menurut Manulang (1984) pengalaman kerja adalah proses pembentukan

pengetahuan atau keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena

keterlibatan karyawan tersebut dalam pelaksanaan tugas pekerjaan. Menurut

Trijoko (1980) pengalaman kerja adalah pengetahuan atau keterampilan yang

telah diketahui dan dikuasai seseorang yang akibat dari perbuatan atau

Foster (2001) pengalaman kerja atau masa kerja adalah sebagai suatu ukuran

tentang lama waktu atau masa kerjanya yang telah ditempuh seseorang dalam

memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakannya dengan

baik.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengalaman kerja

Menurut Handoko (2001), faktor-faktor yang mempengaruhi pengalaman

kerja adalah sebagai berikut:

a) Latar belakang pribadi

Mencakup pendidikan, kursus, latihan, bekerja. Untuk menunjukkan

apa yang telah dilakukan seseorang diwaktu yang lalu.

b) Bakat dan minat

Untuk memperkirakan minat dan kapasitas atau kemampuan seseorang.

c) Sikap dan kebutuhan

Untuk meramalkan tanggung jawab dan wewenang seseorang.

d) Kemampuan analisis

Untuk mempelajari kemampuan penilaian dan penganalisaan.

e) Keterampilan dan kemampuan teknik

Untuk menilai kemampuan dalam pelaksanaan aspek-aspek teknik

pekerjaan.

Sedangkan menurut Djauzak (2004), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengalaman kerja atau masa kerja seseorang adalah waktu, frekuensi, jenis

a) Waktu

Semakin lama seseorang melaksanakan tugas dan memperoleh

pengalaman bekerja yang lebih banyak.

b) Frekuensi

Semakin sering melaksanakan tugas sejenis umumnya orang tersebut

akan memperoleh pengalaman kerja yang lebih banyak.

c) Jenis tugas

Semakin banyak jenis tugas yang dilaksanakan oleh seseorang maka

umumnya orang tersebut akan memperoleh pengalaman kerja yang

lebih banyak.

d) Penerapan

Semakin banyak penerapan pengetahuan, keterampilan, dan sikap

seseorang dalam melaksanakan tugas tentunya akan meningkatkan

pengalaman kerja orang tersebut.

e) Hasil

Seseorang yang memiliki pengalaman kerja lebih banyak akan dapat

meningkatkan pengalaman kerja orang tersebut.

3. Indikator pengalaman kerja

Menurut Foster (2001), ada beberapa indikator untuk menentukan

a) Lama waktu / masa kerja

Ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh

seseorang dapat memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan telah

melaksanakannya dengan baik.

b) Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki

Pengetahuan merujuk pada konsep, prinsip, prosedur, kebijakan atau

informasi lain yang dibutuhkan pegawai. Pengetahuan juga mencakup

kemampuan untuk memahami dan menerapkan informasi pada tanggung

jawab pekerjaan. Sedangkan keterampilan merujuk pada kemampuan

fisik yang dibutuhkan untuk mencapai atau menjalankan suatu tugas

atau pekerjaan.

c) Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan

Tingkat penguasaan seseorang dalam pelaksanaan aspek-aspek teknik

peralatan dan teknik pekerjaan.

E. Loyalitas

1. Pengertian Loyalitas

Menurut Hasibuan (dalam Soegandhi dkk, 2013), mengemukakan bahwa

loyalitas kerja atau kesetian merupakan salah satu unsur yang digunakan dalam

penilaian karyawan yang mencakup kesetian terhadap pekerjaannya, jabatannya,

dan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan

membela organisasi di dalam maupun di luar pekerjaan dari rongrongan orang

Menurut Poerwopoespito (2000) menyebutkan bahwa loyalitas kepada

pekerjaan tercermin pada sikap karyawan yang mencurahkan kemampuan dan

keahlian yang dimiliki, melaksanakan tugas dengan tanggungjawab, disiplin

serta jujur dalam bekerja. Menurut Saydam (2000:485) mengemukakan bahwa

loyalitas adalah tekad dan kesanggupan menaati, melaksanakan, dan

mengamalkan sesuatu yang dipatuhi dengan penuh kesadaran dan

tanggungjawab, tekad dan tingkah laku sehari-hari dalam perbuatan

melaksanakan tugas. Menurut Siswanto (2009) mengemukakan bahwa loyalitas

adalah tekad dan kesanggupan individu untuk menaat, melaksanakan,

mengamalkan peraturan-peraturan dengan penuh kesadaran dan sikap tanggung

jawab.

Menurut Siswanto (2009), ada beberapa aspek loyalitas kerja yang menitik

beratkan pada pelaksanaan kerja yang dilakukan karyawan antara lain:

a) Taat pada peraturan

Karyawan yang memiliki tingkat loyalitas tinggi akan menaati peraturan

dengan sebaik mungkin baik dengan adanya pengawasan maupun tanpa

adanya pengawasan dari atasan

b) Tanggung jawab pada perusahaan

Karyawan yang mempunyai loyalitas tinggi tentu memiliki rasaa tanggung

jawab pada perusahaan. Mereka akan merasa tercapai atau tidaknya tujuan

perusahaan bukan hanya tanggung jawab atasan melainkan tanggung jawab

c) Kemauan untuk bekerja sama

Bekerja sama dengan orang-orang dalam suatu kelompok akan

memungkinkan perusahaan dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin

dicapai oleh orang-orang secara individual.

d) Rasa memiliki

Adanya rasa ikut memiliki terhadap perusahaan akan membuat karyawan

memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggungjawab terhadap

perusahaan sehingga pada akhirnya akan menimbulkan loyalitas.

e) Hubungan antar pribadi

Karyawan yang mempunyai tingkat loyalitas yang tinggi, mereka akan

mempunyai sikap fleksibelke arah hubungan antar pribadi. Hubungan antar

pribadi ini meliputi: hubungan sosial diantara karyawan. Hubungan yang

harmonis antara atasan dan karyawan, situasi kerja dan sugesti dari teman

sekerja.

f) Suka terhadap pekerjaan

Perusahaan harus dapat menghadapi kenyataan bahwa karyawannya tiap

hari datang untuk bekerja sama sebagai manusia seutuhnya dalam hal

melakukan pekerjaan yang akan dilakukan dengan senang hati sebagai

indikatornya bisa dilihat dari: kesanggupan karyawan dalam bekerja,

karyawan tidak pernah menuntut apa yang diterimanya diluar gaji pokok.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas

Loyalitas karyawan akan tercipta apabila karyawan merasa tercukupi dalam

dalam suatu perusahaan. Yuliandri (dalam Kadarwati, 2003) menegaskan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan adalah adanya

fasilitas-fasilitas kerja, tinjauan kesejahteraan, suasana kerja serta upah yang diterima

dari perusahaan. Selanjutnya Streers &Porter (dalam Kadarwati, 2003:37)

menyatakan bahwa timbulnya loyalitas dipengaruhi oleh:

a) Karakteristik pribadi, merupakan faktor yang menyangkut karyawan itu

sendiri yang meliputi usia, masa kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan,

prestasi yang dimiliki, ras dan sifat kepribadian.

b) Karakteristik pekerjaan, menyangkut pada seluk beluk perusahaan yang

dilakukan meliputi tantangan kerja, job enrichment, identifikasi tugas,

umpan balik dan kecocokan tugas.

c) Penyesuaian diri termasuk kedalam proses interaksi sosial, dimana seorang

karyawan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat

kerjanya berada meliputi semua elemen pendukung perusahaan, terutama

dengan sumber daya manusia.

d) Karakteristik desain perusahaan, menyangkut pada interen perusahaan itu

yang dapat dilihat dari sentralisasi, tingkat formalitas, tingkat keikutsertaan

dalam pengambilan keputusan, paling tidak telah mengajukan berbagai

tingkat asosiasidengan tanggungjawab perusahaan. Ketergantungan

fungsional maupun fungsi kontrol perusahaan.

e) Pengalaman yang diperoleh dari perusahaan, yaitu internalisasi individu

sehingga menimbulkan rasa aman, merasakan adanya keputusan pribadi

yang dipenuhi oleh perusahaan.

Berdasarkan faktor-faktor yang telah diungkap diatas dapat dilihat bahwa

masing-masing faktor mempunyai dampak tersendiri bagi kelangsungan hidup

perusahaan, sehingga tuntutan loyalitas yang diharapkan oleh perusahaan baru

dapat dipenuhi apabila karyawan memiliki karakteristik seperti yang diharapkan

dan perusahaan sendiri telah mampu memenuhi harapan-harapan karyawan,

sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi loyalitas tersebut

meliputi: adanya fasilitas-fasilitas kerja, tunjangan kesejahteraan, suasana kerja,

upah yang diterima, karakteristik pribadi individu atau karyawan, karakteristik

pekerjaan, karakteristik desain perusahaan dan pengalaman yang diperoleh

selama karyawan menekuni pekerjaan itu.

3. Cara Meningkatkan Loyalitas Karyawan

Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan loyalitas

karyawan, yaitu:

a) Hubungan yang erat antar karyawan

b) Saling keterbukaan dalam hubungan kerja

c) Saling pengertian antara pemimpin dan karyawan

d) Memperlakukan karyawan tidak sebagai buruh, tetapi sebagai rekan kerja

e) Pimpinan berusaha melayani pribadi karyawan secara kekeluargaan

f) Rekreasi bersama seluruh anggota perusahaan

Perhatian terhadap karir individual dalam perencanaan karir yang telah

akan dapat meningkatkan loyalitas pada perusahaan dimana mereka bekerja,

agar karyawan mempunyai loyalitas kerja yang tinggi pada perusahaan dengan

jalan mengambil perhatian, memuji kemajuan, pemindahan, kenaikan upah,

promosi jabatan, memberitahukan kepada karyawan tentang apa yang terjadi

pada perusahaan, membiarkannya mengerti bagaimana bekerja dengan baik serta

mau mendengarkan keluhan dari para karyawan.

Dokumen terkait