• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

B. Penelitian Sebelumnya

2. Pengalaman pembelian

Orientasi kenyamanan konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor,

namun dalam konteks belanja online orientasi kenyamanan konsumen

dibentuk oleh dua dimensi, yaitu dimensi waktu dan energi (McEnally

dan Brown, 1998). Dimensi waktu merujuk kepada tekanan atas

keterbatasan waktu belanja yang dimiliki konsumen. Sedangkan dimensi

energi berkaitan dengan besarnya usaha yang dikeluarkan dalam

berbelanja (Marquis, 2005).

Konsumen dengan orientasi kenyamanan dalam berbelanja memiliki

ciri-ciri, yaitu senang jika bisa menghemat waktu belanja, senang jika bisa

bebas menentukan waktu belanja tanpa terbatas oleh hari libur, jam

malam toko sudah tutup dan keterbatasan waktu lainnya.

Selain itu konsumen dengan orientasi kenyamanan biasanya selalu

berusaha agar dapat meminimalisir usaha untuk pergi mengunjungi toko

dan meminimalisir perbuatan menjengkelkan yang mungkin di dapat dari

orang lain ketika berbelanja di toko seperti perilaku sales promotion girl

yang terlalu memaksa, konsumen lain yang tidak mau mengantri,

Keputusan pembelian merupakan salah satu komponen utama dari

perilaku konsumen. Suatu keputusan melibatkan pilihan di antara dua atau

lebih alternatif tindakan atau perilaku. Pengertian mengenai perilaku

konsumen oleh perusahaan selaku produsen begitu penting dan perlu

diperhatikan lebih lanjut.

Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh

yang mendasari seseorang dalam mengambil keputusan pembelian suatu

produk atau merek. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian

konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan

(stimulus) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun

rangsangan dari lingkungan yang lain. Rangsangan tersebut kemudian

diproses (diolah) dalam diri, sesuai dengan karakteristik pribadinya,

sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian. Karakteristik pribadi

konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut

sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk

membeli. Konsep pemasaran merekomendasikan kepada para pemasar

untuk memberikan kepuasan kepada konsumennya. Untuk dapat

memuaskan mereka, perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen tersebut. Termasuk di dalamnya motif yang

mendasari mengapa seseorang membeli suatu produk, dimana mereka

membeli kapan mereka membeli, berapa yang mereka beli, pada tingkat

tersebut dipengaruhi oleh dua variabel penting yaitu karakateristik

pembeli dan proses pengambilan keputusan pembelian.

Diawali dengan tahap mencari atau mengenali kebutuhan,

konsumen akan beranjak pada tahap kedua yaitu pencarian informasi.

Informasi yang mereka cari seputar produk, merek dan juga produsen

produk tersebut. Informasi-informasi yang terkumpul akan dievaluasi

pada tahap berikutnya. Sebagai output dari tahap ketiga adalah keputusan

pembelian. Ketika telah melakukan pembelian dan mengkonsumsi produk

yang dibeli, mereka akan mengevaluasi baik produk maupun pelayanan

yang mereka terima dalam proses pembelian. Hasil evaluasi yang positif

akan mendorong mereka untuk melakukan pembelian ulang di masa yang

akan datang. Namun evaluasi yang negatif akan memotivasi mereka untuk

tidak lagi mengkonsumsi produk tersebut.

Dimensi untuk mengukur keputusan pembelian yang diambil oleh

konsumen antara lain (Sulistyawati, 2010):

a. Benefit Association

Kriteria benefit association menyatakan bahwa konsumen

menemukan manfaat dari produk yang akan dibeli dan

menghubungkannya dengan karakteristik merek.

b. Frekuensi pembelian

Ketika konsumen membeli produk tertentu dan ia merasa puas

dengan kinerja produk tersebut, maka ia akan sering membeli

Pengalaman sebelumnya dalam berbelanja mempengaruhi perilaku

belanja pada masa depan. Pengalaman pembelian melalui internet

mempengaruhi niat untuk mencari informasi dan membeli produk

pada media tersebut. Jayawardhena et al. (2007) menunjukkan bahwa

pengalaman belanja online sebelumnya akan memiliki pengaruh yang

signifikan untuk berbelanja lagi di kemudian hari.

Dengan kata lain, jika seseorang pernah membeli produk online

maka pengalaman akan mempengaruhi mereka untuk membeli produk

secara online. Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh

Ranganathan dan Jha (2007) dalam (Ratih dan Dewi, 2011)

menunjukkan bahwa pengalaman berbelanja melalui online di masa

lalu memiliki pengaruh yang kuat untuk melakukan pembelian online

di kemudian hari.

H2 : Pengalaman pembelian berpengaruh positif pada minat beli produk fashion di online shop.

3. Gender

Dalam penelitian ini, kata gender digunakan untuk menggantikan

kata jenis kelamin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gender

berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk fashion di

online shop (Jayawardhena et al. 2007 dalam Ratih dan Dewi, 2011).

rumah tangga yang tinggi akan lebih mungkin untuk terlibat dengan

belanja di internet.

Berbeda dengan Vijayasaranthy (2003), penelitian lain

menunjukkan bahwa wanita lebih mungkin untuk berbelanja produk

pakaian secara online daripada pria (Girard et al. 2003; Goldsmith and

Flynn (2004) dalam Ratih dan Dewi, 2011). Girard et al. (2003)

menunjukkan bahwa gender merupakan prediktor yang paling umum

untuk preferensi belanja online. Secara khusus, lebih banyak pria

menyukai berbelanja online untuk buku, komputer pribadi, telepon

seluler dan televisi sedangkan wanita lebih banyak memilih berbelanja

online untuk pakaian dan parfum. Sebuah studi oleh Kim and Kim

(2004) dalam Ratih dan Dewi (2011) juga menunjukkan bahwa

gender adalah prediktor signifikan dalam menentukan minat beli

konsumen dalam berbelanja online untuk pakaian, perhiasan atau

aksesoris. Konsumen wanita menunjukkan minat membeli produk

online yang lebih besar pada produk pakaian , perhiasan atau aksesoris

dibandingkan pria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria

cenderung membeli CD, DVD, buku, komputer dan produk elektronik

sedangkan wanita cenderung lebih membeli pakaian, sepatu, pakaian

dalam dan aksesoris (Allegra Strategies;IMRG; in Jayawardhena et al.

2007 dalam jurnal “The Effect of Shoping Orientations, Consumers Inovativeness, Purchase Experience, and Gender On Intention to Shop for Fashion Products Online”)

H3 : Wanita cenderung memiliki minat beli berbelanja produk

31 BAB III

Dokumen terkait