• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM FISIP USU

1.7. Pengalaman Penelitian

Penelitian dilakukan di lokasi kampus penulis sendiri yaitu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tepatnya di Jalan. Dr. A. Sofyan No. 1 Kampus USU, jadi tidak sulit bagi penulis untuk melakukan penelitian dan bertemu Dekan FISIP yakni Bapak Prof.Dr.Badaruddin, M.Si untuk menunjukkan surat penelitian agar dapat melakukan penelitian di kampus tersebut. Pada saat itu saya menemui Bapak Prof.Dr.Badaruddin, M.Si di ruangannya bagian kemahasiswaan biasa disebut PD III. Tidak sulit untuk bertemu beliau ketika itu saya melihat dari luar pintu berkaca kalau beliau tidak sibuk diruangannya, sebelum masuk saya mengetuk pintu terlebih dahulu dan beliau mempersilahkan saya masuk. Ketika

berada di ruangan saya bertatap muka dan mengobrol secara langsung dengan beliau menjelaskan maksud kedatangan saya ke ruangannya adalah untuk melakukan penelitian dikarenakan saya sedang melakukan penyelesaian tugas akhir, yaitu skripsi. Tanpa basa-basi lagi akhirnya beliau pun memberikan ijin kepada saya untuk melakukan penelitian tersebut dan kemudian beliau menanyakan saya kuliah di jurusan apa di FISIP, saya pun langsung menjawab di jurusan Antropologi.

Setelah saya mendapatkan ijin dari Bapak Prof.Dr.Badaruddin, M.Si maka saya disuruh menjumpai Bapak Zakaria untuk memberikan surat yang telah ditandatangani oleh Bapak Prof.Dr.Badaruddin, M.Si sebagai tanda persetujuan beliau mengijinkan saya untuk melakukan penelitian dikampus. Lembaran persetujuan pun saya berikan langsung kepada Bapak Zakaria dan beliau menanggapinya dengan sangat ramah atas kedatangan saya.

Wawancara pertama dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2014 pukul 16.00 WIB kepada subjek penelitian yaitu saudara Siska Jurusan Ilmu Komunikasi, wawancara ini dilakukan pada saat Siska pulang kuliah,lokasi berdasarkan pemilihan Siska yang menginginkan di kantin FISIP. Siska mengungkapkan bahwa online shop sangat membantu untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan yang sering dikonsumsi pada jasa online shop adalah pembelian pakaian. Siska juga menegaskan bukan hanya pakaian yang menjadi kebutuhannya namun ada satu nilai yaitu agar dia tetap eksis dan tidak ketinggalan update mode.

Wawancara dengan Debby pada tanggal 20 Maret 2014 pukul 13.00 WIB di kantin tepatnya saat jam makan siang. Tempat itu di pilih Debby alasannya karena Debby ingin makan siang sambil berbincang-bincang. Wawancara dilakukan dengan mengobrol santai sambil menyantap makan siang bersama layaknya teman akrab. Hasil wawancara dengan mahasiswa jurusan Aministrasi Bisnis ini adalah kaitannya dengan online. Debby mengungkapkan bahwa dengan adanya online shop membantu menghemat waktunya dalam berbelanja. Debby juga menegaskan dengan adanya perubahan cara berbelanja ini Debby juga dapat menambah teman di sosial media. Debby menerangkan bahwa sebelumnya hanya sekedar coba-coba agar tidak ketinggalan informasi atau gagap teknologi namun lambat laun jasa online shopping ini menjadi ajang sosial baginya karena Debby mendapatkan teman yang banyak dan informasi yang baru.

Pada hari yang sama tanggal 20 Maret 2014 peneliti mendapat kesempatan untuk bertemu dan mewawancari Fitri Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial pada pukul 16.00 WIB bertempat dikoridor kampus. Saat pertama kali bertemu Fitri tanggapannya terlihat ramah menanggapi awal perkenalan saya, lalu saya lontarkan pertanyaan menggunakan pedoman wawancara (interview guide) akan tetapi pertanyaan-pertanyaan itu berkembang sesuai dengan kondisi di lapangan saat itu. Hasil wawancara dengan Fitri mengungkapkan bahwa daya pikat online shop bagi dirinya merupakan satu ketertarikan sendiri. Online shop memberikan warna sendiri bagi dirinya dalam pemilihan berbelanja, selain untuk memenuhi kebutuhannya online shop juga memberikan nilai kelas atau prestis bagi dirinya di lingkungan sekitar. Menurut Fitri online shop bukan hanya sekedar pemilihan

berbelanja namun ada satu ajang sosial didalamnya, Fitri juga menambakani bahwa dengan dia menggunakan online shop ada kepuasan baginya untuk dikatakan bahwa dia adalah bagian dari masyarakat modern.

Wawancara selanjutnya dilakukan pada tanggal 1 April 2014 dengan Putri (21 tahun) mahasiswa Jurusan Ilmu Politik pada pukul 13.00 WIB di koridor kampus, wawancara dilakukan pada saat waktu senggang Putri dengan susasana santai. Hasil wawancara dengan Putri yaitu memaparkan bahwa Putri menggunakan jasa online shop karena memiliki berbagai alasan diantaranya Putri memiliki akses untuk menggunakan online shop, Putrijuga menegaskan pemilihan

online shop dilatarbelakangi oleh ajakan teman dekatnya. Kebutuhan yang sering

dikonsumsi Putri adalah pakaian, dompet, dan sepatu. Awalnya hanya coba-coba namun lama kelamaan menjadi kecanduan. Putri memilih toko yang sudah jelas tebukti memiliki nama atau brand yang jelas. Kejelian Putri dalam memilih toko

online terbukti dengan sekian banyaknya barang yang dikonsumsi tidak pernah

mengecewakan. Putri juga mengungkapkan beberapa istilah-istilah bahasa yang digunakan dalam pengguna jasa online shop.

Pada hari berikutnya tanggal 4 April 2014 saya melakukan wawancara dengan Fani mahasiswa Jurusan Ilmu Sosiologi. Saat itu Fani sedang duduk santai di bangku taman kampus FISIP.Terlihat jelas dari pakaian yang Fani pakai menurut penulis sangat modern dan merupakan model terbaru. Sama seperti informan lainnya Fani memberikan tanggapan positif menanggapi awal perkenalan saya. Informan yang hobinya hang-out dan belanja ini juga memaparkan bagaimana proses pemesanan barang yang dilakukan melalui online

shop. Meskipun mengetahui resiko dalam belanja online Fani tetap masih sering belanja melalui online shop karena baginya kegiatan kuliah dan organisasi di kampus menyita waktunya untuk berbelanja online jadi meskipun sibuk Fani menyempatkanwaktu untuk melihat toko online yang menjual pakaian atau produk yang diinginkan demi kepuasaan tersendiri.

Wawancara dengan Ade pada tanggal 7 April 2014 pada pukul 12.00 WIB di Gedung A setelah Ade pulang kuliah dengan suasana yang akrab santai cowok yang satu ini mengutarakan berbagai pengalamannya mengenai berbelanja dengan menggunakan jasa online shop, Ade menceritakan perkenalannya dengan online shop diawali dengan seringnya mengakses internet melalui smarthphone maupun

laptop yang dimilikinya.Sejak adanya online shopAde merasa sangat terbantu

karena dapat dengan mudah mencari informasi tanpa harus berkunjung langsung ke toko. Hal yang menarik dalam wawancara ketika ketika ditanya mengenai apakah pernah belanja buku atau membuka toko buku secara online, informan cowok ini mengaku tidak pernah membuka atau membeli buku di toko online. Ini menjadi hal yang menarik karena, biasanya mahasiswa yang identiknya dengan buku kuliah malah tidak diutamakan. Alasannya setiap orang bahwa kalau membeli buku itu biasanya langsung ke toko terdekat.

Penelitian berikutnya dilanjutkan pada tanggal 12 April 2014 pukul 14.00 WIB dengan seorang mahasiswi Kesejahteraan Sosial bernama Yanti. Informan berikut memiliki toko online sendiri. Ketika ditanya kenapa mau membuka toko

online yanti menjawab awalnya karena terdorong oleh lingkungan sekitarnya

shop, dari situlah Yanti memulai memikirkan membuat usaha sendiri. Dengan cara memesan barang dari kota Bandung menurutnya lebih murah dibandingkan dengan toko offline yang ada di Indonesia Yanti bisa membuat harga yang pantas untuk dijual kembali di toko online-nya. Fasilitas internet juga membantu Yanti untuk memasarkan produknya melalui media sosial facebookmaupun smathphone yang dimilikinya. Baginya online shop bukan sekedar kebutuhannya semata, tapi untuk kebutuhan dan kesenangan orang lain atau bisa dikatakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya.

Selanjutnya penulis melakukan wawancara dengan Clara pada tanggal 14 April 2014 pukul 10.00 WIB di area kampus dengan suasana akrab dan santai. Clara mengungkapakan berbagai hal mengenai pengalamannnya dalam mengkonsumsi online shop dengan logat khas Batak. Clara termasuk mahasiswa yang hobi belanja online shop sejak dua tahun lalu. Clara juga menceritakan pengalamannya pernah tertipu dengan barang yang dibelinya lewat online shop tapi alasannya pernah tertipu menurutnya karena kurang mencari informasi mengenai toko online yang dikunjunginya. Namun Clara tak jera untuk berbelanja online karena menurutnya salah satu kiat agar tidak tertipu oleh jasa online shop adalah kejelian dalam pemilihan toko online.

Penulis turun ke lapangan dan melakukan wawancara secara berulang-ulang kepada setiap informan sampai mendapatkan infromasi yang lebih dalam mengenai judul yang ditelitidengan intensitas yang cukup.

Penulis mendapatkan informan dari beberapa teman mahasiswa yang menggunakan online shop, teman dekat seperti kekasih dan teman kampus mahasiswa yang memakai online shop. Penulis memilih informan dari beberapa orang yang betul-betul dipercaya dan mengetahui objek yang diteliti secara mendalam, sehingga informan bisa membantu peneliti untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan sesuai dengan data yang ada dilapangan. Informan dalam penelitian ini diantaranya : Orang-orang yang mengenal dekat dengan subjek penelitian (teman kos, teman kuliah, atau bahkan teman dekat/pacar).

ABSTRAK

Amy Valentina G, 2014. Judul Skripsi Belanja Online Sebagai Gaya Hidup (Studi Deskriptif Terhadap Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara). Skripsi ini terdiri dari 5 bab, 86 halaman, 4 tabel, dan 6 gambar.

Penelitian ini adalah mengenai Belanja Online Sebagai gaya Hidup ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara, dengan memilih Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Tipe penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data ini dikumpulkan melalui wawancara langsung kepada delapan informan, observasi langsung di lokasi penelitian serta melakukan studi pustaka. Penentuan informan dilakukan dengan cara mengamati bahwa informan adalah mahasiswa yang frekuensi memesan barang atau belanja berkisar 1 sampai 3 kali dalam sebulan.

Permasalahan yang di bahas dalam skripsi ini adalah bagaimana perilaku konsumsi mahasiswa, Faktor-faktor yang melatarbelakangi, dan apa makna dari belanja online bagi mahasiswa FISIP USU

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mahasiswa USU memaknai perilaku belanja onlinesebagai aktivitas memanfaatkan waktu luang, menghemat waktu belanja, tempat melihat trend baru yang fashionable, sebagai ladang usaha. Hal inilah yang melekat di masyarakat, bahwa shopping adalah kegiatan hura-hura yang menghabiskan uang. Penelitian ini juga menemukan bahwa faktor yang melatarbelakangi terjadinya onlineshopping adalah karena adanya kebutuhan bagi sebagian besar informan, disinilah mahasiswa dikuasi oleh kaum kapitalis yang menjadikan mereka konsumtif, apa yang mereka anggap kebutuhan belum tentu merupakan kebutuhan yang sebenarnya.

Belanja Online Sebagai Gaya Hidup

(Studi Deskriptif Pada Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara)

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial

dalam bidang Antropologi

SKRIPSI DISUSUN

Dokumen terkait