• Tidak ada hasil yang ditemukan

Belanja Online Sebagai Gaya Hidup Studi Deskriptif Pada Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Belanja Online Sebagai Gaya Hidup Studi Deskriptif Pada Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN WAWANCARA

1. Identitas Subyek Penelitian

Nama : ...

TTL : ...

Alamat asal : ...

Alamat kos : ...

Umur : ...

Jurusan/ Fakultas : ...

Semester : ...

2. Daftar Pertanyaan

Subyek Penelitian : Mahasiswa yang menggunakan online shop

A. Perilaku konsumsi mahasiswa FISIP pada produk online

1. Kebutuhan apa saja yang anda konsumsi dalam menggunakan jasa

online ?

2. Apa yang anda beli ketika berbelanja melalui jasa online shop?

3. Bagaimana perasaan anda ketika menggunakan online shop untuk

memenuhi konsumsi anda?

4. Berapa kali anda dalam satu bulan membeli barang dengan

menggunakan online shop?

5. Berapa persentase dari kiriman orang tua yang anda gunakan gunakan

untuk membeli barang dengan menggunakan jasa online dalam satu

bulan ?

6. Berapa banyak uang yang anda keluarkan dalam satu bulan untuk

membeli barang yang anda inginkan di online shop?

(2)

konsumsi anda? Jika iya mengapa demikian?

8. Bagaimana pengaruh jasa online shop tersebut terhadap perasaan anda

mengenai kepuasan yang anda dapatkan dan nilai prestis bagi anda?

9. Apakah pola konsumsi anda menjadi berubah setelah anda mengenal

online shop ?

10. Bagaimana perubahan yang anda rasakan setelah anda menggunakan

jasa online shop ?

B. Faktor-faktor yang melatarbelakangi mahasiswa FISIP dalam belanja

online

1. Sebelum ada online shop dimana anda sering membeli kebutuhan

konsumsi?

2. Setelah ada online shop apa yang anda rasakan?

3. Siapa yang mengenalkan anda dengan online shop?

4. Apakah anda juga memperkenalkan online shop bagi teman atau

orang terdekat anda?

5. Apakah ada saling tukar informasi antar teman yang menggunakan

online shop dalam pemilihan berbelanja?

6. Hal-hal apa yang membuat anda tertarik menggunakan jasa online

shop dalam pemilihan berbelanja?

7. Menurut ada apa saja kelebihan dalam pemilihan berbelanja

menggunakan jasa online shop?

8. Selain kelebihan adakah kekurangan dalam berbelanja

menggunakan online shop?

9. Menurut anda apa yang mendorong anda memilih jasa online shop

(3)

C. Makna belanja online bagi mahasiswa FISIP

1. Tahukah anda mengenai jasa pembelian online? Menurut anda apa itu

online shop?

2. Apakah Anda pernah berbelanja melalui jasa online? Jika pernah

bagaimana pengalaman anda saat melakukannya?

3. Mengapa Anda memilih online shop dalam pemilihan berbelanja?

4. Pendapat anda tentang pembelian melalui jasa online ?

5. Siapa yang memeperkenalkan anda dengan online shop?

6. Kapan anda mengenal online shop?

7. Dimanakah biasanya Anda menggunakan Internet untuk mengakses

pembelian melalui online shop?

8. Tujuan apa saja yang inginkan ketika anda memilih online shop dalam

berbelanja?

9. Seberapa petingkah online shop bagi pemilihan berbelanja anda?

10. Keuntungan apa sajakah yang anda dapatkan ketika anda

menggunakan jasa online shop?

11. Perubahan apa sajakah yang begitu nampak ketika anda menggunakan

jasa online shop?

12. Bagaimana pengaruh kebutuhan konsumsi anda terhadap jasa online

shop?

13. Kepuasan seperti apa yang anda dapatkan dalam berbelanja

menggunakan jasa online shop?

14. Selain anda mendapatkan barang yang anda inginkan nilai apalagi

(4)
(5)

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Siska

Usia : 21 tahun

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Semester : 7

2. Nama : Debby

Usia : 20 tahun

Jurusan : Administrasi Bisnis

Semester : 6

3. Nama : Fitri

Usia : 22 tahun

Jurusan : Ilmu Kesejahteraan Sosial

Semester : 8

4. Nama : Putri

Usia : 21 tahun

Jurusan : Ilmu Politik

Semester : 7

5. Nama : Fani

Usia : 22 tahun

Jurusan : Ilmu Sosiologi

Semester : 8

6. Nama : Ade

(6)

Jurusan : Ilmu Administrasi Negara

Semester : 9

7. Nama : Yanti

Usia : 22 tahun

Jurusan : Ilmu Kesejahteraan Sosial

Semester : 8

8. Nama : Clara

Usia : 23 tahun

Jurusan : Sosiologi

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Dari Sumber Buku:

Abdullah, Irwan. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 2006.

Ariyanto, Puguh. Hubungan antara Keinovatifan dengan Perilaku Membeli pada Remaja Putri. Skripsi. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. 2003.

Baudrillard, Jean P. Mayarakat Konsumsi, Kreasi Wacana: Yogyakarta. 2004.

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di masyarakat. Kencana grup: Yogyakarta. 2008.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial lainnya. Kencana: Jakarta. 2007.

David, Chaney. Lifestyle, sebuah pengantar komprehensif. Jalasutra: Yogyakarta. 2009.

Giddens, Anthony. Konsekuensi-Konsekuensi Modernitas. Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2004.

Ibrahim, Idi Subandy. Lifestyle ecstasy: Kebudayaan pop dalam masyarakat komoditas Indonesia. Jalasutra: Yogyakarta. 2004.

Indrakusuma, J. Ellitan. Analisis Multi Atribut yang Mempengaruhi Preferensi Bekerja Online Produk Tiket Pesawat di Kalangan Mahasiswa UKWMS. 2008.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta,Prenhallindo. 1997.

Laohapensang, O. Factors influencing internet shopping behaviour: a survey of

consumers in Thailand, Journal of Fashion Marketing and Management. 2009.

Mietha, Jurnal

Sarwono, W, Sarlito. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers. 2005.

(8)

Sulianta, Feri. Smart Online Marketer. Andi: Yogyakarta. 2011.

Soedjatmiko, Haryanto. Saya Berbelanja maka Saya Ada. Yogyakarta: JalaSutra. 2008.

Spread Sztompka, Piotr. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media. 2005.

Spradley, James.P. Metode Etnografi. Yogyakarta: PT. Tira Wacana Yogya. 1997.

Sumber Internet :

Sumber Skripsi :

Inggrid, 2006. Facebook (Studi Deskriptif Mengenai Facebook di Kalangan

Mahasiswa FISIP USU), Antropologi FISIP USU.

Lubiyana, Khalida. 2010. Eksposur Media Massa Televisidan Internet Sebagai

Stimulant Perilaku Konsumsi (Studi Deskriptif Gaya Hidup dan Masyarakat

(9)

BAB III

PERILAKU KONSUMSI MAHASISWA FISIP USU TERHADAP PRODUK ONLINE

Perilaku konsumtif adalah keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang

yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan hanya untuk mencapai

kepuasan maksimal batin mahasiswa. Perilaku konsumtif didorong karena telah

banyaknya tempat-tempat hiburan,mall dan tempat perbelanjaan, kafe, dan

lain-lain sehingga pola konsumsi telah berubah yang mulanya hanya untuk memenuhi

kebutuhan menjadi sarana pembentukan identitas diri dalam pergaulan

sehari-hari3

Perilaku konsumtif tersebut dialami oleh mahasiswa pada umumnya.

Mahasiswa konsumtif memilih menghabiskan waktunya berada di mallsaat

pulang kuliah ataupun pada hari libur untuk mengkonsumsi barang-barang yang

kurang diperlukan dan berada di tempat hiburan demi kepuasan semata untuk

meningkatkan prestise .

4

3

Lubiyana, Khalida. 2010. Eksposur Media Massa Televisidan Ineternet Sebagai Stimulant Perilaku Konsumsi (Studi Deskriptif Gaya Hidup dan Masyarakat Konsumsi di Kalangan Remaja Putri di Surabaya), Sosiologi FISIP UNAIR.

. Dalam setiap perilakunyamahasiswa bersikap konsumtif

untuk mendapatkan pakaian, gadget, sepatu, serta tempat-tempat yang

menawarkan gaya hidup modern yaitu kafe, restoran cepat saji, dan tempat

bioskop.

4

(10)

Keberadaan media massa dan iklan yang dapat ditemui dapat mengubah

perilaku sosial dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Media merupakan unsur

penting dalam pergaulan sosial masa kini.Sebagaimana belanja dengan sistem

online yang menggunakan media massa sebagai alat pemasaran. Media

menciptakan suatu gaya hidup dan akan dilihat oleh masyarakat, sehingga tanpa

disadari masyarakat mengikutinya. Seperti Siska dan baju yang dikenakan selalu

mengikuti trend masa kini. Perilaku konsumsi yang dia tunjukan karena diterpa

oleh produk-produk yang dia lihat di media baik itu elektronik, cetak bahkan

media online.

Bagi Siska, demikian biasa sapaan teman-temannya, penampilan itu nomor

satu. Inilah hal utama yang diperhatikan ketika ingin kekampus. Karena, baginya

orang-orang selalu memperhatikan dalam hal berpakaian. Apalagi menurutnya

berpakaian itu harus mencocokkan antara baju, tas bahkan sepatu. Berikut

penuturan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi semester 6 Siska (21 tahun)

sebagai berikut :

”Penampilan itu penting sekali, di mana-manakan orang-orang selalu menyoroti penampilannya, setidaknya kita harus terlihat rapi. Apalagi komunikasi yah, yang jelas pintar-pintarnya kita lah mencocokkan apa yang kita kenakan”.

Online shop bagi Siska sudah tidak asing, baginya tokoonline yang

bermunculan sekarang itu sangat membantu dirinya menemukan pakaian-pakaian

(11)

Menurut Siska, dia bisa berbelanja dua kali sebulan lewat online shop.

Bahkan untuk membeli satu item, dia mengeluarkan uang sebanyak tiga ratus ribu

rupiah. Menurut Siska, dia mulai tertarik belanja onlinesejak memiliki facebook.

Facebook merupakan akun yang sangat mudah untuk membeli barang. Cukup

dengan berteman di facebook, memilih barang, mentransfer uang, barang yang

diinginkan langsung dikirim ke rumah. Mengunjungi toko online yang ada di akun

facebook merupakan salah satu bagian aktivitas dari kesehariannya. Berikut

pemamparannya:

“Pertama kali tau online shopping itu awalnya dari akun facebook, kan banyak itu sekarang shop-shop online di FB, lebih simple. Kalau uang yang saya keluarkan sekitar 300 ribuanlah termaksud juga sama ongirnya”.

Yang menarik ketika disinggung mengenai apakah pernah membeli buku

via online, Siska mengatakan tidak pernah, sambil tertawa. Identiknya bahwa

mahasiswa lekat dengan buku tidak tampak disini. Berikut alasannya:

”Kalau buku, jujur saya tidak pernah beli lewat online shop. Soalnya bisa beli di titi gantung, lagian di perpustakaan, sudah banyak tersedia”.

Siska mengaku bahwa kegiatannya belanja online sudah merasukinya

terlalu berlebihan karena rasa inginnya memiliki barang tersebut. Berikut

pemaparannya:

“Perilaku saya terbilang boros mungkin oleh sebagian orang, akan tetapi saya berbelanja bukan didasarkan bahwa saya tidak membutuhkan barang-barang tersebut, itu karena saya memang butuh. Soal penampilan saya menurut saya biasa-biasa

saja, orang-orang seumuran saya juga

(12)

bilang konsumtif karena selalu ngiutin tren-trenan kali yahh.. hahaha..”

Siska juga menjelaskan bahwa belanja itu merupakan kesenangan dan

kebutuhan juga. Dia menambahkan penampilan ke kampus itu penting, maka

untuk terus menunjang penampilan harus terlihat menarik, caranya dengan

berbelanja barang-barang yang dibutuhkan. Berikut pernyataanya :

”Belanja satu kebutuhan dan kesenangan bagi saya. Dan saya sangat sangat senang berbelanja. Untuk menunjang penampilan kalau ke kampus. Yang jelas penampilan itu penting, karena kita di kampus itu dilihat oleh banyak orang, asalkan jangan terlihat aneh saja.”

Belanja online bagi siska merupakan aktivitas yang sangat penting, untuk

menunjang penampilan sehari-hari ketika berada di kampus atau dikeramaian

pada saat di luar rumah. Belanja online sangat membantunya dalam hal mencari

suatu mode atau trend berpakaian saat ini.

Mahasiswa memilih untuk membeli online agar tidak dikatakan gagap

teknologi. Mahasiswa akan merasa lebih nyaman masuk menjadi manusia

modern. Pembuktian dari manusia modern adalah salah satu cara dengan mengerti

perubahan yang ada seperti perubahan cara berbelanja yang saat ini sering disebut

dengan online shop. Seperti yang diungkapkan oleh Debby (20 tahun) mahasiswa

Jurusan Aministrasi Bisnis:

“Sebenarnya membeli di toko bisa, tetapi saya ingin di online, biar kelihatan ngikutin zaman aja”.

Media online bagi Debby salah satu pemicu untuk membeli sesuatu yang

(13)

hal belanja online, menurut Debby ini sebuah pengaruh trend saja. Seperti yang

dituturkannya :

“Karna temen-temen yang lain pada belanja online saya jadi ikut-ikutan aja mau nyoba gimana rasanya belanja di internet, trus barang yang dijual juga bagus-bagus, di online shop juga gak pasaran modelnya”

Debby juga mengungkapkan jika belanja adalah kesenangan sekaligus

kebutuhan baginya. Tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan oleh informan

sebelumnya, bahwa Debby juga sangat memperhatikan penampilannya jika

berangkat ke kampus.

Fitri (22 tahun) Mahasiswa FISIP semester 8 Jurusan Ilmu Kesejahteraan

Sosial ini menyatakan bahwa dengan mengkonsumsi barang dengan online

merasa puas dan senang. Perkenalan yang singkat dengan online shop sudah

menjadi kebutuhan baginya untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Berikut

wawancara dengan Fitri:

“Belanja itu sebuah kebutuhan untuk saya. Karna ingin terlihat menarik pasti ujung-ujungnya belanja. Entah pakaian, atau barang-barang lain yang lagi trend. Saya bahkan hampir setiap malam membuka akun dan melihat barang-barang atau foto barang yang di tag di facebook saya. Lagian saya banyak berteman dengan shop-shop online di pertemanan facebook saya. Saya senang ketika kebutuhan saya terpenuhi jadi kalau gak beli online rasanya ada yang kurang, udah biasa soalnya”.

Fitri menyatakan bahwa tindakannya mengkonsumsi barang online adalah

(14)

disinggung tentang berapa sering dia memesan barang-barang lewat online shop,

Fitri menjelaskan bahwa tidak begitu sering. Fitri mengaku bahwa :

“Kadang dalam sebulan saya hanya membeli barang satu atau dua kali. Tapi kalau membuka atau melihat barang-barang online shop, hampir setiap malam.”

Mengunjungi toko online yang ada di media sosial merupakan kegiatan

yang bisa mengusir kejenuhan baginya. Kegiatan belanja online baginya hanya

kesenangan semata, maka dari itu Fitri memasukkan kegiatan belanja online

sebagai rutinitasnya. Berteman dengan toko-tokomedia sosial di facebookmenjadi

salah satu hiburannya ketika suntuk dengan tugas-tugas kuliahnya. Seperti yang

diungkapkannya berikut ini:

“Kalau punya teman online shop di facebook itu seru rasanya karna bisa lebih tau produk yang lagi up to date lewat foto-foto produk yang mereka upload, jadi kalau saya lagi suntuk dengan tugas-tugas kampus suka lihat-lihat foto-foto itu sembari menghilangkan kebosanan aja. Hehe...”

Meskipun sudah hampir satu tahun mengkonsumsi barang lewat online

shop Fitri sekalipun belum pernah tertipu oleh jasa online shop.Awalnya juga

sedikit takut untuk melakukan pemesanan lewat online shop namun dengan

kejelian Fitri untuk mencari informasi mengenai alur, cara, dan kejelasan online

shopmembuat Fitri merasa nyaman mengkonsumsi barang lewat online shop

karena memberikan warna sendiri bagi pemenuhan konsumsi juga memberikan

satu nilai yaitu nilai eksistensi diri di lingkungan sekitar.

Ketika ditanya bagaimana cara memilih toko online yang jujur, Fitri

(15)

mengecek di halaman media sosial Facebook dan Twitter dari toko online tersebut

dan bisa dilihat dari jumlah fans atau jumlah like(penyuka), pengikut, juga dari

komentar-komentar sesama pengguna media sosialdan bisa melihat penjualnya

aktif dalam menjawab pertanyaan yang masuk.

Foto 4

Barang yang Dibeli dari Online Shop

Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar diatas adalah contoh gambar barang belanjaannya yang di beli

melalui online shop. Kemeja dan T-Shirt serta bukti pembayaran transaksi pada

(16)

3.1. Pergeseran Pola Belanja

Perkembangan teknologi mengalami perubahan pesat saat ini, juga diikuti

dengan kemajuan dalam dunia media massa.Seperti contohnya, di dalam dunia

internet yang semakin ramai dengan berbagai sosial media dan aplikasi menarik

dan dapat diakses melalui smartphone/handpone/tablet. Dalam penelitian

ini,ditemukan bahwa teknologi telah memasuki kehidupan mahasiswa FISIP

USU. Setiap hari mereka selalu menggunakan media massa elektronik, internet

dan televisi yang semuanya berhubungan dengan kemajuan

teknologi.Perkembangan media massa tersebut juga diiringi dengan

perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi dalam dunia internet ini membuat

mayoritas mahasiswa mengatakan bahwa mereka mengakses internet setiap

harinya.Kini mengakses internet dapat dilakukan melalui

handphone/smartphone.Sehingga tidak lagi perlu menyalakan

komputerataulaptop.Kemajuan teknologi dalam dunia gadget itu pula diiringi

semakin banyak social media, aplikasi, blog, website, maupun online shop di

dunia internet.

Saat ini berbagai program acara maupun iklan dari berbagai produk dapat

dijumpai di media massa dan media sosial. Tayangan tersebut seperti iklan, gaya

hidup dan model pakaian yang dikenakan oleh artis di dalam sinetron, film, iklan

yang dibintangi oleh tokoh idolamereka yang paling sering mempengaruhi

perilaku konsumsi. Iklan yangditampilkan atau divisualisasikan secara unik,

berlebihan dan nyata dengan kalimat yang sangat memikat, sehingga membuat

(17)

Apalagi sekarang ini, apapun bisa didapatkan dengan mudahnya di dalam

internet termasuk urusan berbelanja.Tak heran sekarang banyak dijumpai

onlineshop yang ada di berbagai media sosialseperti facebook, twitter, instagram,

blog, website, katalog online, maupun stylebarang dan gaya hidup artis atau

pengguna internet lainnya dari foto yang diposting di sosialmedia.Gambar-gambar

atau kalimat-kalimat yang ada di dalam internet yang dapat mempengaruhi minat

konsumsi mahasiswa sangat beragam saat ini.Gambar dari produk-produk yang

ditampilkan dalam website dan online shop di sosial media tersebut dikemas

secara menarik dan diberikan keterangan lengkap mengenai detailproduk tersebut.

Sehingga semakin menarik perhatian siapapun yang melihat produk tersebut

untuk membelinya. Trendfashion style yang ada di dunia internet ini juga lebih up

to date dibandingkan di toko konvensional.Tidak hanya gambar-gambar di online

shop saja yang mampu membuat menarik pembeli, tetapi gambar-gambar yang

diupload oleh artis ataupun teman yang ada disosial media juga dapat membuat

mahasiswa tergoda untuk membeli barang yang sama seperti yang digunakan oleh

mereka.Hal ini menimbulkan kesadaran bagi mahasiswa apa yang artis tersebut

gunakan merupakan sesuatu yang up to date atau sedang booming dan layak untuk

diikuti.

Perilaku konsumsiyang mereka lakukan menggeser pola belanja saat ini,

dengan dipengaruhi apa yang didapatkan atau dilihat melalui media massa yang

(18)

menjadi semakin konsumtif dan hedonistic 5

5

Hedonistic merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.

dalam melakukan perilaku

konsumsinya.Untuk berbelanja memenuhi kebutuhan primernya seperti pakaian,

sepatu, tas mereka cenderung ingin tampil untuk mengikuti perkembangan jaman

serta merek dari pakaian tersebut. Model pakaian yang sedang up to date yang

sering mereka lihat di media massa seperti televisi dan internet menjadikan acuan

merek untuk tampil trendy mengikuti zaman, Terlebih untuk berbelanja pakaian,

mahasiswa sering berbelanja pakaian sampai lebih dari dua kali setiap bulannya

untuk mengikuti trend model atau motif fashion apa yang sedang up date.Hal ini

diperkuat oleh pernyataan Putri (21 tahun) mahasiswa Jurusan Ilmu Politik:

“Online Shop saat ini lagi nge-hits banget, soalnya di toko online barangnya jarang ada di toko offline, buat aku online shop juga sangat membantu dalam model berbusana. Karena biasanya barang yang ditawarkan selalu update”.

Pernyataan Putri membuktikan bahwa online shop di kalangan

mahasiswaFISIPsudah begitu terkenal. Putri menyatakan bahwa online shop

sangat membantu untuk memilih model berbusana karena di online shop barang

selalu update.

Menyinggung masalah model pakainan yang up to date informan ini

sangat tau banyak mengenai mode-mode pakaian yang lagi trend saat ini. Semua

itu didapatnya karena rajin mencarike toko-toko online. Penampilan baginya

menjadi kebutuhan menunjang ketika ke kampus. Seperti yang diutarakannya :

(19)

“Kalau soal penanpilan itu menjadi prioritas bagiku. Saya harus menyediakan pakaian-pakaian, sepatu yang berbeda dengan yang lain agar bisa pede. Saya gak nyaman lihat orang pakai sesuatu yang sama dengan punyaku. Jadi biasanya, baju-baju atau sepatu bahkan tas aku order langsung lewat online shop”.

Cewek yang memakai jilbab di kampus ini mengaku, bahwa dia selalu

berpenampilan sesuai dengan tempatnya. Maksudnya, bahwa dia tidak ingin

terlihat berlebihan ketika berada di kampus. Seperti yang diungkapkannya :

“Bagi saya penampilan memang penting bagi saya, orang selalu melihat kita pertama kali itu dari penampilan kita. Tapi kalau saya sendiri, penampilan harus kita sesuaikan dengan sikon, misalnya kalau kita berada di kampus tidak mungkin kita berdandan ketika kita ingin ke mal atau penampilan kita ketika mau pergi nongkrong ke café”.

Kalau berbicara penampilan pasti tidak terlepas darimana mendapatkan

baju-baju atau yang lainnya. Putri mengaku dia adalah tipekal orang yang senang

berbelanja karena kebutuhannya.Untuk kegiatan berbelanja, Putri tidak terlalu

pusing. Biasanya dia memesan baju lewat sepupunya yang kebetulan mempunyai

shop online yang berada di Jakarta. Untuk penampilan, uang yang menjadi salah

satu penunjang. Seperti pernyataannya sebagai berikut :

(20)

Foto 5

Online Shop di Facebook

Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar tersebut merupakan salah satu contoh toko online yang sering di

kunjungi oleh Fani (22 tahun) mahasiswa Jurusan Ilmu Sosiologi. Facebook

adalah salah satu media sosial yang menghubungkan Fani dengan toko online ini.

Informan ini adalah salah satu yang gemar belanjaonline. Media online menjadi

salah satu pemicu informan tersebut untuk membeli. Menurut Fani, dengan

adanya media seseorang dapat melihat sesuatu yang baru, unik dan keren untuk

memperlengkap penampilannya. Sama seperti dalam hal berbelanja online,

menurut Fani ini sebuah pengaruh trend saja. Masyarakat Indonesia tidak dapat

melihat atau tinggal diam melihat hal-hal yang baru, jadi harus mencoba baru

mereka bisa tenang, ungkapnya. Berikut peryataannya :

“saya sering membuka akun-akun di internet ketika ingin mencari barang-barang seperti baju, aksesoris, bahkan pernah mengorder seprai melalui akun facebook. Hahaa…, kalau saya malas untuk

(21)

di kampus sangat padat jadi belanja via online yang lebih saya pilih.”

Fani mengungkapkan malas untuk berbelanja ke mall sebab keterbatasan

waktunya dengan kegiatan kampus dan tugas-tugas kampus menjadi halangan

dirinya untuk mencari dan membeli barang yang diinginkannya, namun dengan

adanya online shopmempermudah membeli barang-barang yang sulit ditemukan

di toko atau di mall.Online shop bisa dikatakan sebagai pasar elektronik, dimana

segala macam kebutuhan yang diinginkan dapat dengan mudah dicari dan

didapatkan. Hal itu membuat online shop memiliki tempat sendiri di hati sebagian

mahasiswa. Visual yang menarik membuat mata dimanjakan oleh tampilan awal

barang yang disajikan oleh online shop.

Tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan oleh informan sebelumnya,

Fani juga sangat memperhatikan penampilannya jika berangkat ke kampus.

Karena menurutnya kampus juga merupakan tempat untuk bersaing dan tentunya

kelihatan cantik.Kampus yang seharusnya dianggap sebagai tempat belajar yang

cukup kompeten karena mahasiswa dapat menggantungkan impian, cita- cita, dan

masa depan. Ruang kuliah sebagai pusat ilmu dimana mahasiswa tidak sekedar

datang untuk kuliah, dan ujian, tetapi kampus menjadi agen pengembangan bakat

dan penanaman nilai-nilai, sehingga dari ruang kuliah dan berbagai kegiatan

kampus diharapkan akan lahir mahasiswa yang kreatif, kritis, bertanggungjawab,

dan bermoral.

Bagi Fani, uang merupakan salah satu faktor pendukung ketika ingin

(22)

dapat kita beli. Untuk berbelanja, Fani terkadang berbelanja kebanyakan di toko

offline tapi menurutnya dia sering juga mencoba berbelanja lewat online shop.

Seperti yang dituturkannya :

“Online Shopping memang sangat asik, karena kita tinggal pilih barang, masukkan kode, sms adminnya, transfer uang dan barang langsung dikirimkan ke rumah kita. Shopping tanpa harus bermacet-macet di jalan, tanpa harus banyak buang-buang waktu kita. Kegiatan online shopping sangat memudahkan kita, dan shop online itu juga punya banyak pilihan barang, dari fashion, elektronik, buku semuanya lengkap.”

Belanja online sudah menjadi kebiasaan buat Fani, selain bisa menghemat

waktu juga bisa bebas memilih barang-barang yang disukai tanpa harus keluar

masuk toko seperti toko offline. Dengan bermodal koneksi internet saja berbelanja

online sangatlah mudah, Fani bisa menjelajahi semua toko online baik dalam

maupun luar negeri.

Belanja lewat toko onlinememang sangat membantu untuk jenis-jenis

barang yang tidak didapatkan di sekitar kita. Seperti yang diungkapkan Fani,

bahwa ketika ingin membeli barang lewat toko online maka harus terima juga

resikonya, kegiatan ini sangat memudahkan dan juga penuh resiko. Seperti yang

diungkapkannya :

(23)

barangnya tidak kunjung datang, rusak atau yang lain-lain, seperti itu…”

Selain untuk kegiatan belanjaonline, internet bagi Fani merupakan salah

satu aktivitas untuk menghilangkan kejenuhan baginya. Internet menyediakan

banyak fasilitas seperti chatting, facebook-kan, twitter-an, dan lain-lain

sebagainya. Seperti yang diungkapkannya :

“Yang saya paling senang dengan internet di kampus bisa online berjam-jam karna ada wifi dan tidak ada capenya menurut saya. Mau lewat laptop atau sekarang yang saya sangat gemari lewat smartphone, kita bisa bbm-an, twitteran, bahkan facebookan sama teman atau admin dari shop online. itu semua sangat asik”.

Salah satu perubahan yang tampak dan menjadi topik perbincangan yang

hangat adalah pola berbelanja dengan cara menggunakan fasilitas internet. Fani

menganggap bahwa belanja online adalah kegiatan yang memenuhi kepuasan

dirinya sendiri.

3.2. Istilah Komunikasi Belanja Online

Istilah-istilah khas yang terdapat pada jasa online shop hanya akan ditemui

jika menggunakan jasa online shop. Pasar tradisional dan modern mungkin tidak

akan menggunakan istilah-istilah yang ada pada online shop karena istilah

tersebut merupakan trendseter komunikasi baru pada online shop. Komunikasi

bahasa yang hanya dapat dikomunikasikan dengan sesama pengguna jasa online

shop. Hal itu di perjelas dengan pernyataan Putri (21 tahun) sebagai berikut:

(24)

dan sebagainya. Awalnya saya tidak tahu tapi sekarang sudah paham”

Perubahan pola interaksi terhadap penggunaan online shop juga

merupakan salah satu kriteria dari proses sosial yang dinamis. Perubahan

komunikasi dalam transaksi belanja merupakan salah satu bukti bahwa

masyarakat selalu dinamis. Komunikasi yang mengalami perkembangan yang

semula komunikasi pada proses transaksi menggunakan komunikasi verbal

menuju kepada komunikasi non verbal, yang sebenarnya tujuannya sama yaitu

untuk mengkomunikasikan proses jual beli namun dengan perubahan zaman

adapun pergeseran bahasa untuk berkomunikasi. Pernyataan yang sama

diungkapkan oleh Putri (21 tahun) mahasiswa Jurusan Ilmu Politik

mengungkapkan bahwa terdapat istilah–istilah khas yang ada di online shop.

Ungkapan Putri sebagai berikut :

“Online shop itu punya istilah bahasa yang sedikit beda misalnya kalau memanggil costumer wanita pakai istilah sist”.

Istilah “sister” yang disingkat “sist” dalam Bahasa Indonesia berarti

panggilan untuk perempuan dan dipakai dalam belanja onlineuntuk berinteraksi

agar penjual dan pembeli menjalin hubungan yang terkesan akrab layaknya

seseorang yang sudah dekat.

Adapun istilah yang digunakan dalam berkomunikasi menggunakan jasa

online shop. Berikut adalah istilah yang khas yang sering digunakan dalam online

(25)

Tabel 3

Istilah Khas dalam Belanja Online

Istilah Khas Arti

Bookmark Lokasi penempatan sebuah web page untuk

disimpankan di browser, sehingga memudahkan

saat mengunjungi toko online itu lagi.

Landing Page Halaman web tujuan ketika sebuah link di klik.

Landing Page berisi penjelasan tentang produk.

Cart Keranjang adalah sebutan online shop untuk

menyimpan item produk yang dipilih

Check Out Proses mengakhiri belanja disebuah online shop

seperti halnya kasir.

Ebanking Elektronik bank yaitu layanan untuk memudahkan

transaksi bank menggunakan media internet.

Paypal Media pembayaran yang digunakan untuk transaksi

online di luar negeri.

PM atau Privat Message digunakan untuk saling berkirim pesan antara

penjual dan customer/pembeli.

Live Chat Fasilitas yang terdapat disebuah online shop yang

memberikan kesan.

COD. Cash On Delivery adalah layanan antar langsung produk ke tangan

customer.

Rekber rekening bersama adalah pihak ketiga yang menjadi mediator

pembayaran antara customer dan penjual.

Testimonial adalah arus balik dari customer yang pernah

membeli atau mencoba produk yang ditawarkan.

Soldout adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan

barang yang dipilih custumer habis atau tidak

tersedia.

(26)

harus menunggu barang yang di pesan sesuai

dengan jumlah kuota pemesanan.

Ongkir singkatan dari ongkoskirim yang berarti adalah jasa

pengiriman barang online.

Agan atau Gan Nama panggilan yang sering digunakan untuk

customer laki-laki.

Sister atau Sist Nama panggilan yang sering digunakan untuk

customer perempuan.

Sumber:

3.3. Produk yang Dikonsumsi

Konsumsi barang melalui jasa online shop bagi mahasiswa saat ini sudah

menjadi fenomena nyata yang ada pada kondisi mahasiswa FISIP. Sebagian

mahasiswa mengetahui apa itu online shop walaupun tidak semua mahasiswa

menggunakan jasa tersebut sebagai pemenuhan kebutuhan. Mahasiswa yang

sudah merasa mendapatkan keuntungan akan tetap menggunakan online shop

dalam memenuhi kebutuhannya. Komoditas barang yang sering di konsumsi para

pengguna jasa online shop ini adalah sebagian besar untuk memenuhi konsumsi

sandang. Pakaian salah satu yang sangat diminati para pengguna jasa online shop.

Mahasiswa laki-laki atau perempuan komoditas barang-barang konsumsi hampir

sama yaitu pakaian.

Informan yang satu ini seorang cowok, yang sampai sekarang masih

terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Administrasi Negara angkatan 2009 ini

(27)

smarthphonemiliknya. Walaupun seorang cowok,Ade termaksud tipe orang yang

senang belanjaonline.

Penampilan bagi Ade bukan hal terpenting, asal tidak ketinggalan saja,

tambahnya. Teknologi yang serba canggih sekarang ini, membuat cowok yang

satu ini tertarik untuk mencoba hal-hal yang baru lewat dunia maya. Termaksud

dengan memanfaatkan internet untuk berbelanja barang-barang yang sulit

didapatkan di daerah tempat tinggalnya. Berikut penuturannya:

“Walaupun saya cowo’ tapi saya sering juga belanja, apalagi sekarang belanja dengan sistem online, lebih asik soalnya kadang barang yang di toko offline biasa barang yang dicari tidak ada dijual langsung di Medan, jadi kebanyakan barangnya lebih bagus kalau toko via online”.

Mengunjungi toko online bagi Ade bisa juga dikatakan rutin tiap kali

membuka internet. Ini berarti bahwa kegiatan belanja online telah menjadi

kebutuhan baginya, berikut ini pernyataannya:

“Saya lumayan sering belanja online, kalau dalam sebulan itu bisa satu sampai dua kali pesan barang. Biasanya yang saya pesan itu barang-barang elektronik dan juga baju. Kalau biaya yang saya siapkan tidak cukup banyak, palingan itu 500 ribu sebulan.”

Satu hal yang menarik dalam wawancara ketika ketika ditanya mengenai

apakah pernah belanja buku atau membuka toko buku online, informan cowok ini

mengaku tidak pernah membuka atau membeli buku di toko online. Ini menjadi

hal yang menarik karena, biasanya mahasiswa yang identiknya dengan buku

kuliah justru tidak diutamakan. Alasannya setiap orang bahwa kalau membeli

(28)

Intinya bahwa, belanja online bagi Ade adalah memenuhi kebutuhannya,

dalam mencari barang-barang yang dia tidak dapatkan di daerah tempat

tinggalnya. Toko online merupakan fasilitas yang amat sangat penting untuk

memenuhi keinginanya dalam mendapatkan barang dengan cepat, murah

terjangkau oleh kantong mahasiswa.

Berbagai macam barang yang sering dikonsumsi oleh sebagian mahasiswa

yang menggunakan online shop antara lain :

Tabel 4

Subjek Penelitian dan Barang Konsumsi

No Nama Subjek Barang-barang yang di konsumsi

1. Siska Pakaian, aksesoris,kosmetik

2 Debby Pakaian, sepatu, tas.

3 Fitri Pakaian, jam tangan, tas, sepatu

4 Putri Pakaian, dompet, tas

5 Fani Pakaian, aksesoris, produk kecantikan

6 Ade Handphone, pakaian, jam tangan

7 Yanti Pakaian, aksesoris

8 Clara Pakaian, tas, aksesoris kamar

Tabel diatas merupakan barang-barang yang dibeli melalui online shop.

Beberapa barang sangat terlihat dominan yang sering dikonsumsi menggunakan

jasa online shop adalah pakaian. Fashion merupakan produk yang banyak

dipasarkan melalui media sosial, karena fashion banyak digemari oleh kalangan

mahasiswa. Fashion adalah apa yang selama ini dikenakan pada tubuh seseorang.

(29)

diferensiasi yang bersifat kontradiktif dan dinamika fashion sedemikian rupa

sehingga popularitas ekspansinya mengakibatkan kerusakan dirinya sendiri.

Namun pada kenyataannya sekarang mahasiswa sangat tertarik terhadap fashion,

karena fashion itu merupakan gambaran dari identitas diri seseorang.

Yanti adalah seorang mahasiswi Kesejahteraan Sosial FISIP yang sangat

suka dengan aktivitas berbelanja. Baginya berbelanja merupakan kebutuhannya.

Yanti mengatakan kebutuhan karena belanja bukan untuk dirinya saja tetapi untuk

kesenangan orang lain juga. Yanti juga punya toko online, barang-barang yang

dijualnya segala macam pakaian ala korea yang di pesan langsung dari Kota

Bandung secaraonline. Menurutnya, aktivitas belanja dengan memanfaatkan

internet sebagai salah satu fasilitas teknologi sekarang ini betul-betul

mempermudah Yanti dalam berbisnis. Artinya bahwa Yanti dengan mudah

memesan barang tanpa harus jauh-jauh keKota Bandung. Seperti dalam

pernyataannya berikut ini:

“Online Shopping itu mempermudah kita, tanpa harus kemana-mana kita sudah bisa dapatkan barangnya, cukup transfer barang dikirim”

Media online betul-betul memberikan sesuatu yang baru bagi masyarakat.

Media juga dapat menciptakan seseorang terjebak dalam permainan pasar, artinya

bahwa kita masuk dalam dunia konsumerisme. Seperti halnya Yanti, tertarik

belanja online awalnya karena terdorong oleh lingkungan sekitarnya seperti

teman-temannya yang senang memakai pakaian ala korean style, dari situlah

(30)

”Media online memberikan saya ide untuk membuka usaha, dengan memanfaatkan internet saya dapat berbelanja dalam jumlah banyak di beberapa kota besar. Kalau dikatakan bahwa media memicu saya berprilaku konsumtif itu memang benar, tapi saya berprilaku demikian karena sebuah tuntutan yang saya harus kerjakan”

Peranan media online disini terlihat dapat membentuk perilaku seseorang,

dengan adanya media seseorang lebih pintar dalam melihat hal-hal yang

menghasilkan ide untuk berbisnis. Belanja menurutnya adalah hobi sekaligus

kebutuhan baginya. Dengan kesenangannya berbelanja online, Yanti telah

merintis usaha melalui media sosial dan menawarkan barang-barang jenis pakaian

dan aksesoris.

Latarbelakang mahasiswi ini berbelanja bukan hanya sekedar

kebutuhannya semata, tapi untuk kebutuhan dan kesenangan orang lain atau bisa

dikatakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Ini dapat kita lihat lewat

pernyataannya berikut ini :

“Pertama karena saya sekarang pedagang jadi shopping merupakan kebutuhan bagi saya, bisa diartikan bahwa saya shopping demi memenuhi kebutuhan orang lain untuk kebutuhan pribadi saya juga, hahaha”.

Belanja online saat ini sudah sangat disenangi oleh para mahasiswa

bahkan remaja-remaja. Uang bukan penghalang bagi mereka untuk berbelanja.

Apapun yang mereka suka bisa langsung beli, hanya dengan minta sama

orangtuanya.

Awalnya Yanti mencoba belanja via online, karena usulan dari teman

(31)

multiplay.com, Yanti mulai mencoba melihat-lihat trend yang digemari

masyarakat Medan. Aksesoris bahkan pakaian ala korean style menjadi

pilihannya. Seperti penuturannya berikut ini :

“Pertamanya itu saya belanja lewat situs internet tertentu, tapi sekarang saya gabung di multiplay semacam situs yang pertama kali menyedikan shopping online. Kebetulan sekarang pengguna Facebook dan Smartphone banyak jadi saya lebih suka memasarkan lewat akun ini”.

Memasarkan barang lewat akun Facebook dan Smarthphone terbilang

ampuh saat ini. Jumlah pengguna facebook yang banyak membuat seseorang

dengan gampang memasarkan. Dengan men-tag foto ke semua pertemanan kita,

barang langsung dapat dilihat oleh orang-orang.

Internet menawarkan fasilitas yang lengkap, ramai diakses oleh setiap

kalangan dari atas sampai bawah. Ini yang membuatnya senang bebelanja toko

online dibanding harus memesan langsung ke toko offline yang ada di Indonesia.

Untuk frekuensi membeli barang, responden ini mengatakan bahwa dia dapat

10-15 kali dalam sebulan memesan barang. Seperti dalam penegasannya berikut ini :

“Kalo saya beli lewat toko offline, pasti harganya sudah mahal, karena sudah kena pajak., iya kan. Kalo saya pesan dari Bandung via online bisa lebih murah, harganya bisa lebih murah sekitar 50% gitu. Pembelian barang bisa sampai 10-15 kali dalam sebulan, tergantung orderan atau pesanan pelanggan saya”.

Bagi Yanti, usaha online shop menguntungkan baginya maka dia

menggelutinya. Banyaknya orang-orang disekitarnya yang menyukai produk dari

(32)

barang-barang atau pakaian Korean style yang dibeli lewat belanja online.

Akhirnya belanja online menjadi suatu kebutuhan baginya, dan dia belanja untuk

memenuhi kebutuhan orang lain juga.

3.4. Jenis Transaksi Pembayaran

Banyaknya pilihan transaksi metode pembayaran belanja online saat ini

disatu sisi memudahkan, tapi di sisi lain juga menyulitkan pelanggan yang tidak

paham. Sebab, tanpa adanya pengetahuan yang cukup mengenai metode

pembayaran online pembeli akan menganggap belanja online itu rumit dan

memilih untuk berbelanja secara konvensional saja.

Ada beberapa proses transaksi pembayaran pada online shop antara lain

sebagai berikut:

3.4.1. Transfer Langsung

Dalam transaksi secara online, ada suatu cara dalam pembayaran. Sebelum

membayar pembeli melakukan pemesanan terlebih dahulu. Bila pembeli

melakukan pembelian di toko online atau sebuah situs maka pemebeli dapat

memilih suatu barang yang akan dibeli. Setelah memilih kemudian melakukan

negoisasi dengan pihak penjual. Selanjutnya calon pembeli diharuskan membayar

harga barang yang sudah disepakati termasuk dengan biaya ongkos kirimnya.

Bukti pengiriman dan penerimaan barang akan diterima setelah transaksi

(33)

Pembeli biasanya melakukan pembayaran dengan transfer langsung

melalui bank. Setelah pembayaran secara langsung selesai barang akan langsung

dikirim ke alamat pembeli. Model transaksi langsung ini adalah yang sering

dilakukan dan sangat diminati. Selain praktis juga lebih efisien waktu karena tidak

harus meluangkan waktu yang lama.

Berikut adalah bukti penerimaan barang melalui transfer langsung yang

dikirim melalui salah satu jasa pengiriman yang ada di Indonesia:

Foto 6

Contoh Bukti Penerimaan Barang Lewat JNE

Sumber: Dokumen Pribadi

Keberadaan jasa kurir sebagai pihak ketiga untuk berkirim barang yang

dijual online adalah salah satu yang menjadi penyangga bisnis online. Tanpa

keberadaan mereka, bisnis online tidak akan bisa semarak saat ini, bahkan trend

-nya antara penyedia jasa kurir pun bersaing untuk memeberikan biaya murah

(34)

1. Layanan informasi untuk mengalkulasi biaya pengiriman barang

2. Anda bisa melakukan pengecekan (tracking) perihal barang yang sudah dikirm

dengan menginputkan nomor resi. Hal ini dilakukan langsung menggunakan

website yang disediakan pihak jasa kurir.

3. Menggunakan berbagai metode pengepakan barang. Beberapa barang yang

cukup berharga dikenakan asuransi untuk pengamanan bahkan barang yang rapuh

akan dikemas sedemikian rupa untuk menjaganya tepat dalam kondisi baik.

Bahkan mahkluk hidup yang diperdagangkanpun dikemas sedemikian rupa agar

sampai di tujuan dengan baik.

4. Berbagai paket pengiriman. Mulai dari paket besok sampai, paket regular, atau

paket biaya termurah. Sehingga penggunan dapat mengalkulasi layanan seperti

apa yang hendak digunakan untuk berkirim barang.

Beberapa jasa kurir yang sering digunakan untuk bisnis online antara lain:

1. TIKI (Tititipan Kiat)

2. TIKI JNE (Jalur Nugraha Ekakurir)

3. Paket POS

Seperti halnya Debby, responden ini mengungkapkan bahwa barang yang

sering dibeli menggunakan jasa online shop ini adalah dengan cara transfer

langsung dan menggunakan jasa pengiriman. Seperti yang diutarakannya :

(35)

simple jadi gak ribet, JNE salah satu jasa pengiriman yang sering saya pakai, lebih terpercaya dan cepat”

Ungkapan Debby membuktikan bahwa penggunaan jasa online shop lebih

ditekankan pada sistem kepercayaan, selain itu juga ada sisi lain yang diminati

oleh para pengguna jasa online shop ini ialah kepraktisan dalam membeli barang

yang diinginkan.

Debby menambahkan bahwa jasa pengiriman barang juga sangat berperan

dalam proses pembelian online. Jasa pengiriman barang yang terpercaya dan cepat

juga menjadi alasan Debby untuk selalu menggunakan jasa pengiriman barang

tersebut dalam proses pengiriman barang. menceritakan selalu menggunakan jasa

pengiriman barang disalah-satu jasa pengiriman ternama di kota Medan tersebut

sehingga memberikan informasi tambahan untuk memperoleh data penelitian.

3.4.2. COD (Cash On Delivery)

Cara transaksi ini adalah cara paling konvensional digunakan. Cash On

Delivery (COD) merupakan transaksi dimana penjual dan pembeli bertatap muka

langsung dan pembeli menyerahkan uangnya secara langsung biasanya barang

atau jasa yang dibeli juga ditransaksikan secara langsung kecuali jika pesanan.

Metode ini adalah cara yang kurang efektif namun lebih aman jika dibanding

metode lain. Maka dari itu, masih banyak yang melakukan dengan metode ini.

Kelemahannya utamanya adalah jika tempat penjual dan pembeli berjauhan,

(36)

3.5. Masalahyang Muncul Ketika Belanja Online

Pengalaman Clara (23 tahun) mengenai kesan ketika menggunakan jasa

online shop. Menurutnya online shop memberikan warna baru dalam

mengkonsumsi barang. Clara yang dahulu mengkonsumsi barang dengan

langsung mengunjungi toko atau pasar sekarang sudah sering menggunakan

online shop untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Mahasiswa jurusan

Sosiologi yang sudah mengenal online shop sejak dua tahun lalu ini mengaku

dalam setiap bulan pasti membeli barang lewat toko online dan hampir dua puluh

persen kiriman orang tua dibelanjakan untuk kepentingan pribadinya. Bagi Clara

uang bukan sesuatu yang sulit, keadaan ekonomi orangtuanya yang lebih

membuat informan ini mampu membeli suatu produk barang tanpa harus bekerja.

Uang bulanan terkadang habis sebelum waktunya dikarenakan seringnya Clara

belanja diluar kendali.

Selama dua tahun belanja onlineClara menceritakan beberapa kali tertipu

dengan barang yang dibelinya lewat online shop. Alasannya pernah tertipu karena

terkadang tidak mencari informasi yang jelas mengenai toko online yang di

kunjunginya. Menurutnya kejeliannya dalam mencari informasi masih sangat

kurang, dikarenakan Clara sudah terlanjur suka dan kemudian langsung memesan.

Berikut penuturannya:

(37)

Meskipun pengalamannya dalam membeli produk melalui online pernah

kecewa saat barang diantarkan ke rumahnya berbeda dengan model dan warna di

pesan,dan barang tidak kunjung datang,hal itu tidak membuat Clara kapok untuk

tetap belanja secara online. Tapi menjadikan pengalaman buruk itu menjadi

pelajaran berharga di kemudian hari.Seperti yang diutarakannya :

“Kalau kapoksihenggak karna menurutku kalau kita lebih teliti buat cari penjual yang jujur dijamin gak bakal ketipu lagi, cukup untuk gak belanja di tempat penjual yang udah pernah nipu aku aja, karna gak semua penjual seperti itu”

Belanja sudah menjadi hobi bagi banyak wanita, termasuk Claragemar

berbelanja tak hanya di pasar tradisional, mall, bahkan melalui

belanjaonline.Selain menjadi hobi, barang-barang dionline shopping membuat

Clara tergugah untuk membelinya. Apalagi bujukan dan rayuan iklan di dunia

maya yang menjadi tak dapat membuat Clara menghindar. Berikut penuturannya :

“Akuhobi shopping, soalnya kalau belanja itu untuk mendapatkan penampilan yang terbaik di kalangan teman-teman. Dah gitu gak mesti keluar rumah karna ada online shopping, suka banget sama online shop.

Online Shop saat ini merupakan warna baru pemilihan berbelanja bagi

sebagian mahasiswa, bukan hanya menjadi suatu pemenuhan kebutuhan akan

tetapi ada faktor yang lebih dominan. Sebagian mahasiswa memilih untuk

menggunakan jasa online shop karena berbagai alasan yang dipaparkan oleh

beberapa narasumber. Pada awalnya ajang coba-coba dan selanjutnya menjadi

suatu kebutuhan baik itu kebutuhan lahiriah dan bahkan batiniah. Mahasiswa

(38)

sekedar ajang coba-coba, pemenuhan kebutuhan yang dibutuhkan, memenuhi

kepuasan sesaat, sebagai ajang eksistensi diri dilingkungan sekitar sampai menjadi

(39)

BAB IV

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA FISIP BELANJA ONLINE

Dari pemaknaan informan terhadap belanja online, dapat dilihat bahwa,

belanjaonline sebagai suatu aktivitas yang sangat membantu dalam hal mencari

barang-barang yang sulit didapatkan di toko offline. Selain itu dengan adanya

internet membuka pemikiran bagi mahasiswa untuk menjadikan internet sebagai

lahan usaha mereka contohnya saja, membuka toko online di akun facebook.

Internet menjadi ruang yang tidak hanya sebagai tempat mencari bahan-bahan

kuliah, sebagai tempat mempererat jejaring sosial, tempat menemukan

mode-mode fashion, mencari ketenangan, menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas

kuliah.Aktifitas yang dlakukan sudah menjadi “rutinitas” bagi mereka. Maka

belanjaonline sudah menjadi sebuah gaya hidup atau dapat dikatakan sebagai

sebuah budaya dikalangan mahasiswa.

Faktor-faktor yang melatarbelakangi mahasiswa melakukan belanja online

diantaranya sebagai berikut:

4.1. Efisiensi Waktu

Belanja online dikatakan efisien karena tidak ada tenaga yang dikeluarkan

(untuk jalan dari toko satu ke toko yang lain). Konsumen lebih memilih belanja

(40)

offline yang membutuhkan waktu yang relatif lama, dan di toko online barang

yang dijual biasanya sudah disertakan spesifikasi barang yang sangat lengkap.

4.2. Akses yang Mendukung

Saat ini semakin majunya teknologi membuat konsumen dengan mudah

mengakses internet. Pada zaman sekarang ini, apapun bisa didapatkan di dalam

internet termasuk urusan berbelanja. Tak heran sekarang ini banyak sekali

dijumpai online shop yang ada di berbagai media sosial, website khusus dari suatu

brand, ataupun katalog online dari sebuah produk. Gambar-gambar atau

kalimat-kalimat yang ada di dalam internet yang dapat mempengaruhi minat konsumsi

konsumen sangat beragam saat ini, seperti banyaknya online shop yang ada di

sosial media.

Asumsi ini diperkuat oleh pernyataan Siska (21 tahun) Mahasiswa Jurusan

Ilmu Komunikasisebagai berikut:

“Kalau aku sukanya belanja online itu gampang karna sekarang kita punya alat yang bisa mengakses contohnya blackberry. Tinggal mencari barang yang diinginkan langsung ke toko online lalu order, transfer, barang sampai ke rumah”.

Bagi Siska belanja online memudahkan dalam membeli suatu produk yang

diinginkan tanpa harus datang ke tokonya secara langsung. Dari penjelasannya

tersebut dapat disimpulkan online shop sudah menjadi hal yang umum di

kalangan mahasiswa.Kemajuan teknologi yang sangat pesat dalam dunia internet

ini membuat mayoritas responden mengatakan mengakses internet setiap harinya.

(41)

kemajuan teknologi yang berkembang semakin pesat. Saat ini mengakses internet

dapat dilakukan melalui handphone/smartphone. Sehingga tidak lagi perlu untuk

menyalakan komputer/laptop. Kemajuan teknologi dalam dunia gadget itu pula

diiringi semakin banyak social media, applikasi, blog, website, maupun online

shop di dunia internet.

4.3. Perbandingan Harga

Toko online tidak membutuhkan biaya tetap yang tinggi seperti sewa

gedung dan karyawan yang banyak, toko online juga tidak dibebani aneka

pungutan liar yang biasa dikenakan pada toko offline. Untuk belanja online hanya

diperlukan sedikit biaya ongkos kirim dan biaya pulsa. Karena itu toko online

dapat memangkas harga jualnya tanpa mengurangi kualitas barang yang dijual.

4.4. Sebagai Pemenuhan Prestise

Perilaku-perilaku konsumsi yang mahasiswa lakukan terpengaruh dengan

apa yang mereka dapatkan atau lihat melalui media massa sangat beragam. Mulai

dari intensitas mereka mengunjungi mall atau pusat perbelanjaan, merek yang

mereka pilih dan tempat makan atau nongkrong yang biasa mereka kunjungi. Dari

paparan atau tayangan yang ada di dalam media massa tersebut, mayoritas

mahasiswa menjadi semakin konsumtif dan hedonistic dalam melakukan perilaku

konsumsinya. Untuk berbelanja memenuhi kebutuhan primernya seperti pakaian,

sepatu, tas mereka cenderung ingin tampil untuk mengikuti perkembangan jaman

serta merek dari pakaian tersebut. Model pakaian yang sedang up to date yang

(42)

merek untuk tampil trendy mengikuti zaman, terlebih untuk berbelanja pakaian,

responden sering berbelanja pakaian sampai lebih dari empat kali setiap bulannya

untuk mengikuti trend model atau motif fashion apa yang sedang booming dipakai

banyak orang dan tentunya oleh artis-artis pula.

4.5. Ketersedian Barang di Pasar

Ada kalanya sebuah barang yang konsumen cari sangat sulit didapatkan di

tempat tinggal konsumen, misalnya jika konsumen ingin membeli suatu produk

dan ternyata produk tersebut tidak ada di Medan tapi ada sebuah toko online di

Jakarta yang menjual barang itu, mau tidak mau, konsumen harus membeli barang

itu dari toko online yang berpusat di Jakarta.

Sebagian besar responden mengganggap faktor yang melatarbelakangi

mereka belanja dikarenakan kebutuhan dan kesenangan baginya, tapi tanpa

disadari mereka menjadi seseorang yang konsumeris. Artinya, apa yang mereka

anggap kebutuhan belum tentu merupakan sebuah kebutuhan yang sebenarnya.

Mereka hanya dikuasai oleh para kaum kapitalis yang membuat suatu produk

semenarik mungkin sehingga, konsumen terperdaya dan membuat mereka harus

membeli. Mungkin ini yang membuat mereka menyebut shopping itu sebuah

kebutuhannya, walaupun tidak semua responden yang menggap demikian.

Lewat produk, trend, merek, gaya, dan tanda-tanda yang ditawarkan,

media online menjaring masyarakat khususnya mahasiswa dan para remaja untuk

terperangkap di dalam budaya konsumsi. Lebih jauh, konsumsi yang meliputi

(43)

sosial dengan kelompok sosial yang lain. Terlihat pada para informan, aktivitas

belanja hanya dijadikan sebagai interaksi antara individu dengan masyarakat.

Bagi informan media online benar-benar menawarkan hal-hal yang baru

bahkan kenyamanan bagi mereka, sehingga secara tidak sadar mereka telah

terperangkap dalam ruang gaya hidup yang ditawarkan kaum kapitalis. Dari

sinilah mereka dikuasai oleh kekuatan pasar, yang menyimulasi

kebutuhan-kebutuhan mereka yang semestinya barang-barang tersebut bukan sesuatu yang

sangat dibutuhkannya baginya. Mereka akan menjadi orang-orang yang memiliki

sifat konsumtif.

Belanjaonline merupakan kegiatan yang digemari bagi kedelapan

informan. Disini penulis menganalisis kegiatan ini dari aspek gaya hidup. Pada

mulanya belanja hanya merupakan suatu konsep yang menunjukkan suatu sikap

untuk mendapatkan barang-barang sebagai keperluan sehari-hari dengan cara

menukarkan sejumlah uang sebagai pengganti barang tersebut. Akan tetapi,

konsep belanja itu sendiri telah berkembang sebagai sebuah cerminan gaya hidup

dan rekreasi di kalangan masyarakat. Belanja merupakan suatu gaya hidup

tersendiri, yang bahkan menjadi suatu kegemaran bagi sejumlah orang.

Jika dilihat dari hasil penelitian, responden memaknai gaya hidup sebagai

tindakan yang membedakan dirinya dengan orang lain sehingga mereka ingin

dikatakan memiliki ciri khas. Misalnya saja, dalam hal berpakaian, jenis musik

(44)

pakaian pun dijadikan gaya hidup. Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi

yang berinteraksi dengan lingkungan.

Dari sini dapat dilihat peranan media online yang membuat seseorang

dapat ketergantungan. Dengan adanya media online seseorang dapat lebih mudah

untuk mencari informasi atau melihat hal-hal yang baru sedang orang-orang

bicarakan atau trend-trend yang terbaru dikalangan masyarakat berduit. Internet

menjadi gaya hidup baru sekarang ini. sebagai seorang mahasiswa, para informan

dituntut untuk selalu kelihatan keren ketika berada di kampus. Ini semua karena

pengaruh media, baik itu media elektronik, media cetak, bahkan media online.

Misalnya saja, pihak produsen sengaja membuat suatu iklan atau film dengan

tema remaja, di dalam iklan atau film tersebut bukan saja cerita yang masyarakat

tonton, akan tetapi masyarakat juga melihat dari cara selebriti atau pemeran film

atau sinetron berpakaian, berdandan dan sebagainya.

Seperti halnya pemahaman gaya menurut pandangan informan selalu

arahnya ke fashion, style, mode. Mahasiswa yang dilihat sebagai kaum terpelajar

yang seyogyanya berbelanja buku untuk menunjang pelajaran dikampus malah

lebih mementingkan hasrat mereka untuk memilih berbelanja barang-barang yang

mereka inginkan.

Perilaku semacam ini dikenal sebagai perilaku konsumtif mahasiswa.

Hal-hal yang ingin mereka beli dapat langsung dibeli. Terlihat dari hampir semua

informan, suatu barang yang mereka inginkan dapat mereka dapatkan dengan

(45)

membeli sesuatu yang mereka perlukan tak terkecuali busana yang menunjang

penampilannya. Pendapatan orang tua mereka yang terbilang lebih dari segi

keuangan membuat mahasiwa atau informan ini merasa dapat membeli.

Giddens 6

Belanjadijadikan sebagai sebuah kebutuhan yang mereka anggap sebagai

suatu kebutuhan sebenarnya itu bukan merupakan kebutuhan sebenarnya. Kaum

kapitalis yang bermain di dalam menciptakan suatu kebutuhan. Pasar menciptakan

barang yang disukai konsumen, membuat iklan atau promosi semenarik mungkin, merumuskan bahwa gaya hidup semakin penting dalam

penyusunan identitas diri dan aktivitas keseharian. Kenapa sampai dikatakan

demikian karena, dasar pemikiran ini ingin mengklaim bahwa bergaya merupakan

kebutuhan pokok, sama posisinya akan kebutuhan sandang, pangan, dan papan.

Seperti yang diungkapkan hampir seluruh informan bahwa:

“Belanja merupakan kesenangan dan kebutuhan bagi saya”

Giddens ingin menunjukkan gaya hidup ini tidak lagi masuk pada wilayah

kelompok tertentu saja, tapi hampir semua kini kehidupan. Faham ideologis gaya

hidup telah menggantikan nilai-nilai kultural, yang tadinya hanya untuk

pemenuhan kebutuhan hidup, menjadi gaya, menjadi bagian keseharian yang

menjadi tanda, bahwa pecinta gaya ini ada serta menandai identitas kelompok

yang muncul sebagai akibat dukungan media.

6

(46)

sehingga terdapat kesan bahwa produk yang ditawarkan produsen itu layak

dijadikan sebagai salah satu barang yang wajib kita miliki.

Sama halnya dengan hasil penelitian yang peneliti dapatkan, penampilan

ke kampus sudah bukan barang asing lagi yang mereka lakukan. Berdandan dan

berpakaian semenarik mungin merupakan hal biasa yang dijumpai di

universitas-universitas. Sehingga menurut para informan, bagaimana menciptakan suatu gaya

tersendiri sehingga orang-orang disekeliling dapat memperhatikan mereka.

Kebutuhan seorang mahasiswa seperti buku pelajaran bukan lagi sebuah

keharusan yang mereka harus beli. Gaya hidup yang mereka anut sekarang telah

bergeser nilainya, penampilan yang ditawarkan media menjadi prioritas oleh

hampir sebagian besar mahasiswa, karena kampus selain tempat mencari inli

dapat digunakan sebagai tempat gaul-gaulan, nongkrong, dan pamer-pamer

barang yang mereka miliki dengan mahasiswa lain. Seperti pernyataan Informan:

“Mengenai buku pelajaran sebagai seorang mahasiswa, tidak perlu membeli lewat online shop. Di toko-toko buku juga ada di sediakan, dapat pinjam di perpustakaan pinjam milik teman, atau bahkan bahan kuliah dapat langsung di searching di internet”

Sementara menurut pandangan Giddens, bahwa kehidupan sistem sosial

tidak mempunyai kebutuhan apapun, yang memiliki kebutuhan hanyalah manusia

sebagai pelaku sosial. Tentu saja keputusan untuk bergaya dikembalikan pada

manusia, sebagai pelaku budaya. Image negatif dan positif tentang gaya hidup

sesuatu, merupakan konsekuensi masing-masing yang harus diterima oleh

(47)

tersebut. Batasan moral dan etika ketimuran atau kebarat-baratan, merupakan

perdebatan yang tidak akan pernah selesai dan akan terus berlangsung, selama

masih ditemukan sesuatu yang dianggap sebagai pertentangan kode etik sosial dan

(48)

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Belanja

Online sebagai Gaya Hidup Masa kini Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera

Utara, maka yang dapat dikemukakan sebagai kesimpulan dari pembahasan hasil

penelitian. Pemaknaan responden dapat dikatakan sebuah fakta bahwa

kebanyakan mahasiswa atau informan memilih berbelanja dikarenakan kebutuhan

untuk menunjang penampilannya ke kampus, bahkan dengan belanjamahasiswa

dapat lebih yakin dengan produk-produk yang mereka kenakan karena intinya

bahwa apa yang mereka pesan lewat online shop dapat berbeda dengan apa yang

orang kenakan disekitar kita.

Mahasiswa USU memaknai belanja onlinesebagai ajang mampu tidaknya

memanfaatkan teknologi zaman sekarang, terlihat dari kebiasaan dan ketertarikan

mahasiswa sekarang menggunakan internet.Dengan adanya media online

masyarakat atau khususnya dalam penelitian ini mahasiswa USU mampu melihat

trendfashion di media online dengan membuka media sosial sebagai

penghubungnya sehingga mereka dikatakan tidak ketinggalan zaman, dapat

dikatakan bahwa mahasiswa USU memaknai belanja online sebagai kiblat dari

segi fashion.

Belanja onlinemenjadi perubahan gaya hidup yang terjadi oleh mahasiswa,

(49)

teman yang lain, dalam artian bahwa lewat penampilan mereka dapat melihat

status sosial atau status ekonomi dari masing-masing orang. Terjadinya perubahan

membeli mahasiswa sekarang, yang seyogyanya mahasiswa membeli buku tetapi

lebih memilih membeli hal-hal yang berkaitan dengan penampilannya. Ini

dikarenakan adanya pengaruh media elektronik yang memicu mahasiwa membeli

di luar kesadarannya, misalnya saja iklan-iklan yang ditayangkan di televisi,

sinetron-sinetron remaja yang berperan sebagai mahasiswa, disini hanya

memperlihatkan cara berpakaian kaum selebriti yang nantinya membuat

mahasiswa mengkonsumsi hal yang sama ketika berada di kampus.

Penggunaan jasa online shop saat ini sedikit banyak mampu mengubah

pola berkonsumsi mahasiswa, yang pada mulanya mengkonsumsi barang atau jasa

adalah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi karena berkaitan dengan aktivitas

yang sesuai dengan fungsinya namun saat ini berubah atau beralih pada pola

untuk membentuk suatu identitas yang di dukung oleh objek sekitarnya atau

komunitasnya. Secara sosiologi komsumsi memiliki pengertian sebagai

pemanfaatan barang dan materi lebih dari daya fungsi yang tujuannya mengacu

pada pemanfaatan keinginaan, mimpi, komunikasi, dan eksis (nilai prestise). Pada

tataran yang nyata konsumsi dikontruksikan sebagai “srategi keinginan” untuk

memaksimalkan dunia (kenyataan, sosial, sejarah).

Kampus yang seharusnya hanya sarana belajar mahasiswa kini dengan

berbagai faktor yang mempengaruhi berkembangnya gaya hidup konsumtif di

kalangan mahasiswa, kampus lantas berubah menjadi tempat ajang pamer

(50)

online bagi Informan yaitu ketertarikan terhadap fashion yang dipasarkan via

online merupakan karna adanya akses yang mendukung menjadi faktor terbesar

yang mempengaruhi perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan media sosial

sebagai media pemasaran fashion. Tidak hanya karena alasan itu saja, tentunya

perilaku yang di ambil mahasiswa karena adanya informasi yang lebih lengkap

dan up to date mengenai fashion yang ditawarkan online shopping tentunya hal

tersebut dapat meningkatkan kecenderungan oleh mahasiswa untuk melakukan

konsumsi.

Belanja dijadikan atau dianggap sebagai sebuah kebutuhan bagi sebagian

besar Informan. Hal ini sangat menguntungkan bagi para pemilik modal (kaum

kapitalis), sehingga secara tidak sadar mereka telah terperangkap dalam ruang

gaya hidup yang ditawarkan kaum kapitalis. Media online benar-benar

menawarkan hal-hal yang baru bahkan kenyamanan bagi mereka. Dari sinilah

mereka dikuasai oleh kekuatan pasar, yang menyimulasi kebutuhan-kebutuhan

mereka yang semestinya barang-barang tersebut bukan sesuatu yang sangat

dibutuhkannya baginya. Mereka akan menjadi orang-orang yang memiliki sifat

konsumtif. Artinya bahwa apa yang mereka anggap kebutuhan belum tentu

merupakan sebuah kebutuhan yang sebenarnya. Mereka hanya dikuasai oleh para

kaum kapitalis yang membuat suatu produk semenarik mungkin sehingga,

konsumen di perdaya dan membuat mereka harus membeli. Mungkin ini yang

membuat mereka menyebut “shopping”itu sebagai kebutuhannya.

Teknologi pada zaman sekarang merupakan bentuk dari suatu perubahan

(51)

cara manusia berkonsumsi adalah salah satu bentuk perubahan perilaku sosial

yang membuktikan bahwa manusia adalah mahkluk yang dinamis. Mengingat

perubahan dan perkembangan di era globalisasi yang semakin maju. Fenomena

belanja online sudah menyebar diberbagai kalangan. Perubahan konsumsi

sebagian kalangan yang terjadi pada kehidupan sosial secara tidak langsung akan

mempengaruhi kehidupan sosial. Belanja online memberikan warna baru bagi

perubahan konsumsi masyarakat, belanja online bukan hanya sekedar perubahan

pemilihan berbelanja, namun sudah menjadi bagian dari perubahan sosial budaya

dalam masyarakat tidak terkecuali kalangan mahasiswa.

Pemaparan hasil wawancara dengan berbagai subjek penelitian dapat

disimpulkan bahwa fenomena online shop di kalangan mahasiswa khususnya

FISIP sudah menjadi pokok perbincangan yang hangat. Online shop bukan hanya

sekedar pilihan berbelanja namun sebagai bukti bahwa adanya pergeseran dan

perubahan cara belanja mahasiswa FISIP dalam memanfaatkan teknologi yang

ada.

5.2. Saran

Penulis dapat memberikan saran kepada para mahasiswa FISIP yang

cenderung memilih online shop dalam memenuhi kebutuhan yaitu bahwa online

shop memberikan berbagai kemudahan yang instan dalam transaksinya, selain itu

juga sebagai bahan pertimbangan mahasiswa FISIP membuktikan bahwa online

shop juga menimbulkan kekecewaan karena barang yang diinginkan tidak sesuai

(52)

menjadi bahan pertimbangan bagi semua pihak yang menggunakan online shop

sebagai cara belanja untuk pemenuhan kebutuhan.

Saran yang diberikan kepada para pengguna jasa online shop adalah

dengan menggunakan situs resmi yang terpercaya dan memilih kualitas barang

yang tinggi ketika melakukan transaksi belanja online. Online shop memberikan

berbagai kemudahan dalam proses transaksinya oleh sebab itu disarankan kepada

para pengguna jasa online shop harus lebih jeli memanfaatkan jasa tersebut dan

Gambar

Gambar diatas adalah contoh gambar barang belanjaannya yang di beli
Gambar tersebut merupakan salah satu contoh toko online yang sering di
Istilah Khas dalam Belanja Tabel 3  Online
Tabel 4
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Teknis Penguatan Lembaga

[r]

Drawing on a review of the literature, we identify and discuss three different kinds of landscape approaches: using the landscape scale, a sectoral landscape approach, and

STUDI PERBANDINGAN KANDUNGAN LOGAM TEMBAGA (Cu), BESI (Fe) DAN SENG (Zn) DIDALAM DAGING KERANG BULU (Anadara Antiquata)YANG BERASAL DARI PERAIRAN BELAWAN.. DAN

Pendidikan Islam Baitul Mukminin di bawah pimpinan Drs. KH Saifuddin Bahri, M Ag. Dengan menerapkan kurikulum KTSP 2006 dari kurikulum pesantren. Pada tahun pertama mendapatkan

FAKULTAS

Pelaksanaan PPL di SMK Negeri 1 JARAI merupakan salah satu upaya untuk mencetak tenaga pendidik yang professional dan dapat mengkondisikan kegiatan belajar mengajar dengan