• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengamatan karakteristik debit di lapangan

METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

6. Pengamatan karakteristik debit di lapangan

Pengamatan dilakukan dengan mengamati tinggi permukaan air harian

menggunakan fiskal yang dipasang pada inlet dan intake masing masing dam parit.

Pengamatan harian dilakukan pada jam yang sama sehingga dapat diketahui

perubahan debit harian selama setahun. Untuk memvalidasi perilaku debit akan

dilakukan pengamatan kurva debit yaitu pengamatan debit dari sebelum hujan sampai

Penelitian ini dilaksanakan di hulu sungai Ciliwung, selain karena rawan banjir sungai ciliwung merupakan sungai strategis yang menjadi tumpuan kehidupan masyarakat Jakarta yang merupakan ibukota Indonesia. Terakhir kali pada tahun 2007 telah terjadi banjir besar – besaran yang sempat melumpuhkan ibukota Indonesia

Distribusi curah hujan yang tidak merata secara spasial dan temporal menyebabkan kelebihan air di musim hujan dan kekurangan air di musim kemarau. Pengelolaan sumber daya air baik yang berasal dari curah hujan, mata air maupun air tanah dalam belum dilakukan secara optimal. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya kekurangan pasokan/kekeringan air di musim kemarau dan kelebihan air di musim hujan (banjir) yang berdampak terganggunya proses produksi pertanian. Pengembangan teknologi dam parit berfungsi menampung curah hujan dan aliran permukaan dan mendidtribusikan ke lahan pertanian, sehingga dapat meningkakan ketersediaan air bagi pertanian di musim kemarau dan mengurangi volume dan kecepatan laju aliran permukaan di musim hujan. Untuk keperluan tersebut penelitian potensi air hujan yang dapat dipanen, debit aliran permukaan, posisi dan dimensi dam parit serta perhitungan kebutuhan air penting dilakukan. Selain itu pembangunan dam parit, bak penampungan air dan jaringan irigasi diperlukan dalam suatu sistem pengelolaan sumberdaya air untuk meningkatkan produktivitas lahan.

Adanya sedimentasi yang berasal dari hasil erosi dan kemudian terakumulasi kedalam waduk dam parit. Erosi dan sedimentasi tidak hanya menurunkan debit sungai tetapi juga mengurangi volume air waduk. Sedimentasi pada dam parit tidak hanya mengurangi volume waduk pada dam tetapi juga mengurangi volume air yang akan dialirkan ke lahan – lahan pertanian.

Sementara itu, apabila dalam praktek pengelolaan DAS dan penerapan tata guna lahan yang tidak dilakukan secara terpadu dan tidak terencana dengan baik, salah satunya dapat mempengaruhi proses terjadinya erosi dan sedimentasi. Erosi adalah proses terkikisnya dan terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah oleh media alami yang berupa air (air hujan). Tanah dan bagian-bagian tanah yang terangkut dari suatu tempat yang tererosi disebut sedimen. Sedangkan sedimentasi (pengendapan)

adalah proses terangkutnya/ terbawanya sedimen oleh suatu limpasan/aliran air yang diendapkan pada suatu tempat yang kecepatan airnya melambat atau terhenti seperti pada saluran sungai, waduk, danau maupun kawasan tepi teluk/laut (Arsyad, 1989). Erosi dapat mempengaruhi produktivitas lahan yang biasanya mendominasi DAS bagian hulu dan dapat memberikan dampak negatif pada DAS bagian hilir (sekitar muara sungai) yang berupa hasil sedimen.

Salah satu indikator pesatnya pembangunan di kawasan tersebut adalah pertumbuhan penduduk. Menurut sensus penduduk tahun 1980 dan 2000 jumlah penduduk kawasan Bopunjur dalam kurun waktu dua puluh tahun, penduduknya mencapai dua kali lipat, yakni dari 5,7 juta menjadi 11,7 juta. Faktor demografi yang paling berpengaruh terhadap pesatnya pertumbuhan tersebut adalah dari faktor imigrasi, dimana dalam tahun 2000 tercatat jumlah imigran yang masuk ke daerah tersebut sebesar 1,1 juta orang (Alihar, 2002). Perkembangan penduduk yang pesat akan seiring dengan peningkatan kebutuhan akan lahan. Menurut Hardjanto (2002) dalam kurun waktu 10 tahun (tahun 1990 – 2000), di kawasan Bopunjur telah terjadi peningkatan

penggunaan lahan untuk pemukiman sebesar 300% dari 5.999,8 ha menjadi 18.644,8 ha, sebaliknya telah terjadi penurunan luas sawah sebanyak lebih dari 50% yaitu dari 28.348,7 ha menjadi 10.825,8 ha. Rencana Tata Ruang Bopunjur (Keppres No. 114/ 1999) mengarahkan sebagian besar kawasan tersebut sebagai daerah resapan (84%), sedangkan kawasan perkotaan hanya 16 % (Hardjanto,2002)

Hujan merupakan air yang jatuh dipermukaan bumi. Hujan merupakan salah satu bentuk presipitasi yang paling banyak diukur selain salju, es, kabut dan embun. Di daerah tropis umumnya dan di Indonesia khususnya yang dimksud presipitasi yang diukur adalah hujan. Presipitasi adalah bentuk pengendapan atau pengembalian air yang telah diuapkan ke atmosfir ke permukaan bumi. Pengembalian ini akan berlangsung setelah uap air tersebut memenuhi syarat untuk dikembalikan ke permukaan bumi, diantaranya adalah apabila uap air telah mengalami pengembunan sehingga butir air atau es dan menmpunyai kecepatan jatuh dan ukuran yang cukup. Curah hujan yang diperlukan untuk penyusunan suatu rancangan pemanfaatan air dan rancangan pengendalian banjiradalah curah hujan rata – rata di seluruh daerah yang bersangkutan. Hal yang penting dalam pembuatan rancangan dan rencana adalah distribusi curah hujan. Distribusi curah hujan berbeda – beda sesuai dengan jangka waktu yang ditinjau yaitu curah hujan harian, curah hujan bulanan dan curah hujan tahunan. Hasil – hasil yang diperoleh ini dapat digunakan untuk menentukan prospek dikemudian hari dan akhirnya untuk perancangan sesuai dengan tujuan yang

dimaksud.

Perancangan percobaan adalah suatu uji atau sederetan uji, baik menggunakan statistika deskripsi maupun statistika inferensia, yang bertujuan untuk mengubah peubah input menjadi suatu output yang merupakan respon dari percobaan tersebut.

- Metode - Mesin - Material

PROSES

Input

Output

Rancangan acak kelompok baik digunakan jika keheterogenan unit percobaan berasal dari satu sumber keragaman. Selain itu rancangan acak kelompok baik digunakan untuk mengatasi kesulitan dalam mempersiapkan unit percobaan homogen dalam jumlah besar. Komponen keragaman unityang perlu diperhatikan dalam menentukan

pembentukkan kelompok adalah komponen keragaman diluar perlakuan yang ikut mempengaruhi respon dari unit percobaan. Namun demikian kelompok yang dibent hendaknya menghindari terjadinya interaksi dengan perlakuan yang diberikan terhadap unit – unit percobaan.

Dokumen terkait