• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

C. Pengangkutan Barang Lewat Laut

Dalam perkembangannya, pengangkutan barang melalui laut telah menjadi pilihan yang paling diminati oleh masyarakat, karena dirasa lebih efisien dibandingkan dengan pengangkutan yang lain. Disamping itu, unsur biayanya pun relatif murah. Keamanan terhadap kerusakan dan pencurian pun lebih terjaga, terutama untuk barang-barang kecil atau berharga. Selain itu, peti kemas dapat mengangkut barang dengan volume besar. Kualitas barangpun dapat terjaga jika diangkut dengan menggunakan peti kemas, terutama komoditi pertanian seperti biji cokelat dan kopi.

commit to user

21

Menurut Hamdani yang dimaksud angkutan muatan laut adalah suatu usaha pelayaran yang bergerak dalam bidang jasa angkuatan muatan laut dan karenanya merupakan bidang usaha yang luas bidang kegiatannya dan memegang peranan penting dalam usaha memajukan perdagangan dalam dan luar negeri.

1. Pengapalan Barang Ekspor dengan Peti Kemas

Kondisi pengapalan dengan peti kemas berdasarkan pengirim dan penerimanya dibagi menjadi sebagai berikut:

a) FCL / FCL = CY / CY (Full Container Load/Full Container

Load).

Artinya muatan dalam 1 peti kemas dikirim oleh 1 shipper untuk ditujukan pada 1 consignee di negara tujuan. Ongkos angkutnya biasanya dihitung per peti kemas, meskipun peti kemas mungkin hanya diisi 10 MT.

b) FCL / LCL = CY / CFS (Full Container Load/Less Container

Load).

Artinya muatan dalam 1 peti kemas dikirim oleh 1 shipper untuk beberapa consignee di negara tujuan yang sama. Ongkos angkutnya biasanya dihitung per peti kemas, meskipun peti kemas mungkin hanya diisi 10 MT.

commit to user

22

c) LCL / LCL = CFS / CFS (Less Container Load/Less Container

Load).

Artinya muatan dalam 1 peti kemas dikirim oleh beberapa shipper dari negara asal yang sama yang ditujukan untuk beberapa

consignee di negara tujuan yang sama. Ongkos angkutnya biasanya

dihitung per MT/M3 berdasarkan berat atau volume, tergantung ukuran/satuan yang lebih besar.

d) LCL / FCL = CFS / CY (Less Container Load/Full Container

Load).

Artinya muatan dalam 1 peti kemas dikirim oleh beberapa shipper untuk 1 consignee di negara tujuan. Ongkos angkutnya biasanya dihitung per MT/M3 berdasarkan berat atau volume, tergantung ukuran/satuan yang lebih besar.

Konsolidasi barang (cargo consolidation) adalah pengumpulan beberapa kiriman barang dari beberapa shipper dari negara asal untuk beberapa consignee di negara tujuan. Di tempat penerima, agen konsolidasi baru dibagikan kepada consignee yang bersangkutan

Peti kemas LCL dikirim sebagai FCL untuk kemudian dijadikan atau dipecah menjadi LCL lagi. Kegiatan tersebut dilakukan di CFS. Pengiriman LCL akan lebih mudah jika diurus oleh Freight Forwarder yang akan mengurus langsung ke berbagai tujuan daripada shipper mencari informasi sendiri ke berbagai perusahaan pelayaran. Pembayaran

commit to user

23

freight lebih rendah daripada bila langsung berhubungan dengan carrier terutama shipper dengan muatan sedikit.

Konsolidasi memberikan “door to door service” yang tidak dilakukan oleh perusahaan pelayaran. Untuk perusahaan pelayaran juga ada keuntungan karena kebanyakan muatan dikirim dengan cara FCL sehingga tidak begitu banyak memerlukan pegawai untuk mengerjakan muatan seperti LCL.

2. Pengamanan Peti Kemas Selama dalam Perjalanan

Pengamanan peti kemas harus tetap dilakukan, walaupun peti kemas terbuat dari lembaran metal yang kuat, akan tetapi jangan pernah lalai mengamankan barang ekspor yang ada di dalamnya. Langkah-langkah pengaman berupa pengaman fisik container dan pengamanan kualitas barang.

a. Pengamanan Fisik Peti Kemas:

1) Periksa bagian dalam dan luar peti kemas sebelum memuat barang. Tolak peti kemas bila terdapat cacat, terutama lubang/bocor yang dapat menyebabkan masuknya air ke dalam peti kemas.

2) Tutup dan gembok pintu peti kemas setelah pemuatan barang bila peti kemas dimuat di luar Pelabuhan.

commit to user

24

3) Pastikan Seal (segel pengaman) dari Pelayaran telah terpasang dengan baik pada tempatnya di pintu peti kemas (setelah pemeriksaan Bea dan Cukai dan sebelum barang diangkat ke atas kapal).

b. Pengamanan kualitas barang.

1) Susun barang dengan rapi dan jangan terdapat ruang kosong dibagian kanan dan kiri ruang peti kemas, sehingga barang tersebut tidak dapat goyang saat diperjalanan.

2) Tempeli seluruh dinding/atap dalam peti kemas dengan cargo save atau kertas penyerap air/embun. Hal ini perlu diperhatikan karena selama perjalanan kemungkinan akan terjadi perubahan temperatur di dalam dan di luar container, sehingga akan terjadi pengembunan di dalam container.

3. Alat Angkutan Laut dengan Kapal Conventional

Untuk mengakomodasikan pengiriman barang diperlukan alat atau sarana transportasi. Dalam hai ini terdapat banyak berbagai alat trasnportasi, baik melalui darat, laut dan udara. Namun yang sering digunakan sebagai alat angkut barang dalam kegiatan ekspor-impor adalah angkutan laut.

commit to user

25

Secara umum terdapat beberapa tipe kapal laut:

a) Conventional Liner Vesell adalah jenis kapal pengangkut yang

belum menggunakan peti kemas.

b) Semi Container Vesell adalah jenis kapal pengangkut yang

sebagian menyediakan tempat untuk peti kemas.

c) Full Container Vesell adalah jenis kapal yang khusus

mengangkut barang-barang yang dikemas dalam peti kemas dan berlabuh di dermaga atau pelabuhan peti kemas. Sedangkan bila dilihat dari Jenis Layanan dari Kapal Pengangkut tersebut, dapat terbagi menjadi:

a) Conference Line adalah jenis pelayanan kapal yang memiliki jadwal tetap berdasarkan persetujuan diantara anggota-anggota perusahaan pelayaran dan adanya kesamaan dalam penentuan tarif B/L.

b) Non Conference Line adalah perusahaan pelayaran yang tidak bergabung dalam kelompok perusahaan pelayaran dan tarif ditentukan berdasarkan harga pasar.

c) NVOCC (Non Vesell Operating Common Carrier) adalah perusahaan yang tidak memiliki armada pelayaran nemun menyediakan jasa pengurusan trasportasi.

d) Tramper Service yaitu jenis pelayanan kapal carter untuk

commit to user

26

D. PIHAK YANG TERKAIT DALAM PROSES PENGIRIMAN

Dokumen terkait