Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus atas berkat, raahmat dan kasih Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini . Sesuai dengan judul yang tercantum padda halaman depan skripsi ini, maka judul yang dipilih penulis adalah “Hak Politik Perempuan Dalam Kerangka CEDAW dan Pencapaiannya di Indonesia melalui MDG’s”.
Pemilihan judul diatas oleh penulis disadari karena penulis melihat dan mengamati bahwa perempuan selalu disudutkan dan dianggap sebagai warga kelas dua yang berada dibawah laki-laki. Padahal Tuhan menciptakan manusia sederajat dan tidak ada pengkotak- kotakkan. Khususnya hak politik perempuan yang sering diidiskriminasi.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak dari kesalahan dan kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, penulis memohon kritik dan saran yng membangun agar dapat menjadi acuan penulis selanjutnya. Padakesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada setiap pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya dalam proses penyelesaian skripsi ini,
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Sutiarnoto, S. H., M. Hum selaku Ketua Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. Jelly Leviza, S. H., M.Hum, selaku Dosen Pembimbing I penulis yang selalu meluangkan waktu serta memberikan pemikiran dan masukan dalam membimbing penulis.
4. Bapak Arif, S.H., M. Hum, selaku Dosen Pembimbing II yang selalu memberi dukungan kepada penulis.
5. Ibu Dr. Marlina, S. H., M.Hum, selaku dosen wali penulis selama dibangku perkuliahan.
6. Dosen-dosen di departemen Hukum Internasional yaitu Prof. Ningrum, Bapak Deny Purba, Bapak Suhaidi, Ibu Rosmi, Bapak Edi Zulham.
7. Seluruh staf pengajar dan dosen di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara atas jasa-jasanya dan seluuruh staf administrasi dan pendidikan di Fakultas Hukum USU. 8. Keluargaku tersayang, Mama Rita (the best mom!!!), Kak Tine, Kak Ika (Thanks
buat supply dana), Joe, Tulang Togie, Uda Donald, Tante In, Anugerah dan saudara- saudara lain (Love you!!!!)
9. Sahabat-sahabat ku yang selalu ada dalam suka dan duka, yaitu Pasar Satoe Community, Olla, Misae, Ndank, Oncy, Mami, Whewhen, Citra, Yulis, Oppung Boris, Lae Ingot, Lae Tigor, Lexxon, Papa, Putra, Andrianto, Wawan, Koms, Samuel , David dan Edak.
10.Teman-teman stambuk 2007, adik-adik junior 2008 dan 2009 serta adik kandung ku 2010. Seneng banget bisa kenal dan berteman sama kalian semua. (Maaf namanya nggak bisa disebut satu-satu.)
11.Teman-teman di Youth Ministry GKII-Medan, khususnya wilayah Medan Baru yaitu: Kak Nia, Kak Yenni, Kak Any, Kak Talenta, Santi, Bang Yasa, Kak Tetty, Kak Lisda serta teman-teman dari GMKI: Kasuk, Nimrot, Jerry, Oude, Sahat, Jojo, Uhum, Bang Chandra, Bang Tondi dan yang lain-lain (Ut Omnes Unum Sint), serta teman-teman ILSA: Debo, Finita, Sabe, Widya, Mikha, Junio, Ophie, Hendri, dll.
Masih banyak pihak yang telah membantu saya dalam pengerjaan skripsi ini, namun tidak semuanya dapat disebut satu persatu. Semoga segala bentuk kebaikan, dukungan dan bantuan ang telah diberikan dapat dibalaskan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Medan, Desember 2010 Hormat Penulis
Meisy K. P. S. NIM. 070200166
ABSTAKSI
Upaya peningkatan peranan perempuan dalam pembangunan telah tersirat dalam lima falsafah dasar bangsa Indonesia yaitu Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945. Pancasila sebagai cara dan falsafah hidup bangsa Indonesia, tidak membuat perbedaan antara laki-laki dan perempuan, yang dinyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai status, hak, dan kewajiban, serta kesempatan yang sama di dalam keluarga dan masyarakat. Namun sampai saat ini banyak wanita yang masih terabaikan karena kurangnya informasi dan kurangnya menyadari hak-hak mereka sebagai warga negara.
Secara umum masih sedikit yang menyadari dan memahami bahwa perempuan menghadapi persoalan yang gender spesifik, artinya persoalan yang hanya muncul karena seseorang atau satu kelompok orang menyandang gender perempuan. Masih banyak yang tidak bisa mengerti mengapa persoalan perempuan harus dibahas dan diperhatikan secara khusus. Hal ini terjadi karena kentalnya nilai-nilai laki-laki dan perempuan. Nilai-nilai/norma di dalam masyarakat telah menetapkan bahwa sudah kodratnya perempuan merupakan “ratu dan pengurus rumah tangga”, sehingga pikiran-pikiran untuk memberi kesepatan kepada perempuan untuk beraktifitas di luar rumah tangga dianggap sebagai sesuatu yang menyalahi kodrat dan mengada-ada. Mereka juga belum menyadari adanya kepentingan kesetaraan berpartisipasi dalam kekuasaan dan pengambilan keputusan, yang disebabkan oleh perpanjangan keisolasian. Hal ini antara lain disebabkan karena lingkungan sosial budaya yang tidak mendukung, untuk membiarkan wanita berpatisipasi dalam politik dan penentu keputusan nasional,dan adanya kelembagaan yang masih terus membatasi wanita pada kekuasaan marginal.
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Perumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan D. Keaslian Penulisan
E. Tinjauan Pustaka F. Metode Penulisan G. Sistematika Penulisan
BAB II HAK POLITIK PEREMPUAN DALAM KERANGKA CEDAW
A. HAK ASASI PEREMPUAN
1. HAK ASASI PEREMPUAN SEBAGAI BAGIAN DARI HAK ASASI MANUSIA
2.
3. BENTUK-BENTUK HAK ASASI PEREMPUAN
SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA DAN HAK ASASI PEREMPUAN
B) HAK EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA KAUM PEREMPUAN 4. PENTINGNYA PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAK PEREMPUAN
B. HAK POLITIK PEREMPUAN 1. KONSEPSI POLITIK
2. HAK POLITIK PEREMPUAN
3. SEJARAH PERGERAKAN PEREMPUAN DALAM MEMPERJUNGKAN HAK POLITIK
4. PERSPEKTIF PEREMPUAN DALAM POLITIK
5. PENTINGNYA PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POLITIK
C. CEDAW (CONVENTION ON ELIMINATION OF ALL FORM OF
DISCRIMINATION AGAINST WOMAN) DAN HAK POLITIK PEREMPUAN DALAM KERANGKA CEDAW.
1. SEJARAH TERBENTUKNYA CEDAW
2. KONSEKUENSI NEGARA PERATIFIKASI KONVENSI CEDAW 3. ASAS DAN PRINSIP CEDAW
4. HAK POLITIK PEREMPUAN DALAM CEDAW
BAB III PERANAN MDG’s DALAM UPAYA PERLINDUNGAN HAK POLITIK PEREMPUAN DI INDONESIA
A. MDG’s DALAM KERANGKA PEMBANGUNAN MASYARAKAT DUNIA 1. SEJARAH MDG’s
2. MDG’s SEBAGAI KERANGKA ACUAN BAGI PEMBANGUNAN
B. KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM MDG’s
C. HAK POLITIK PEREMPUAN DALAM MDG’s DAN UPAYA PERLINDUNGAN HAK POLITIK PEREMPUAN DI INDONESIA LEWAT MDG’s.
1. MDG’S DI INDONESIA
2. HAK POLITIK PEREMPUAN DALAM MDG’s
3. UPAYA PERLINDUNGAN HAK POLITIK PEREMPUAN DI INDONESIA LEWAT MDG’S.
BAB IV PENCAPAIAN INDONESIA DALAM MELINDUNGI HAK-HAK POLITIK PEREMPUAN MELALUI MDG’s
A. HAK POLITIK PEREMPUAN DI INDONESIA DAN REALISASI
PERLINDUNGAN INDONESIA TERHADAP HAK POLITIK PEREMPUAN. 1. HAK POLITIK PEREMPUAN DI INDONESIA
2. PERMASALAHAN PEREMPUAN DALAM POLITIK DAN KEHIDUPAN POLITIK
3. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN MENGENAI HAK POLITIK PEREMPUAN DI INDONESIA
4. REALISASI PERLINDUNGAN INDONESIA TERHADAP HAK POLITIK PEREMPUAN
a) KETERWAKILAN PEREMPUAN DI PARLEMEN INDONESIA 1) DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)
2) DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD)
3) DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD)
b) KETERWAKILAN PEREMPUAN SEBAGAI KEPALA DAERAH DAN KEPALA DESA.
c) KETERWAKILAN PEREMPUAN DALAM KABINET
d) KETERWAKILAN PEREMPUAN DI DEPARTEMEN, LEMBAGA
SETINGKAT DEPARTEMEN DAN NON DEPARTEMEN
e) KETERWAKILAN PEREMPUAN DI KOMISI-KOMISI NASIONAL f) KETERWAKILAN PEREMPUAN DALAM LEMBAGA PERADILAN
B. PENCAPAIAN INDONESIA DALAM MELINDUNGI HAK-HAK POLITIK PEREMPUAN MELALUI MDG’s.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN