BAB IV PERKEMBANGAN DAN PENGARUH UNIVERSITAS KARO
4.3. Pengaruh dan Dampak dari Berdirinya Universitas Karo
Jika kita berbicara mengenai pendirian sebuah sarana pendidikan seperti perguruan tinggi ataupun universitas, kita tak bisa terlepas dari segala pengaruh dan dampak yang ditimbulkan dari berdirinya perguruan tinggi tersebut. Dampaknya
bukan hanya dirasakan oleh para dosen, pegawai kampus dan mahasiswa saja, tetapi besar juga dampak dan pengaruhnya terhadap kehidupan bermasyarakat terutama bagi mereka yang berada di sekitar wilayah/tempat perguruan tinggi dan universitas tersebut berdiri.
Berikut ini akan disebutkan beberapa dampak dan pengaruh yang dihasilkan oleh berdirinya Universitas Karo terhadap beberapa aspek kehidupan.
4.3.1. Bagi Kemajuan Pendidikan dan Universitas Karo
Tujuan nasional bangsa Indonesia seperti tertera dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan tujuan yang luhur dari bangsa Indonesia dan untuk mewujudkannya maka di perlukan lembaga-lembaga pendidikan. Lembaga-lembaga ini diharapkan mampu menampung para generasi penerus bangsa untuk dapat mewujudkan tujuan nasional Indonesia.
Usaha-usaha kearah tersebut telah di lakukan pemerintah dengan mendirikan sarana pendidikan tingkat dasar, pendidikan tingkat menengah, pendidikan tingkat atas, dan pendidikan tingkat tinggi (universitas). Banyaknya anak usia sekolah dan kurangnya daya tampung yang dapat di sediakan oleh pemerintah mengakibatkan banyaknya anak usia sekolah yang sekolahnya terputus dan atau tidak dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi . Untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan tersebut maka pemerintah mengharapakan kesediaan pihak swasta untuk mendirikan lembaga pendidikan yang biaya pendidikannya terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Harapan pemerintah ini segera di wujudkan oleh pihak swasta, terbukti dengan banyaknya lembaga pendidikan yang didirikan oleh swasta yang salah satunya adalah Universitas Karo yang didirikan oleh Yayasan Karo Simalem keberadaan Universitas Karo ditengah-tengah masyarakat Tanah Karo diharapkan dapat mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia yang dipertegas dalam GBHN.
Adapun tujuan tersebut adalah untuk menciptakan manusia Indonesia yang berkualitas dimana bangsa Indonesia saat ini sedang melakukan pembangunan di segala bidang. Mengingat pembangunan membutuhkan tenaga-tenaga terdidik dan terampil, pihak swasta mengambil peran dalam usaha pembangunan tersebut.
Masyarakat yang adil dan makmur merupakan tujuan akhir dari pembangunan nasional Indonesia. Untuk mencapai tujuan pembangunan, aspek pendidikan tidak dapat dikesampingkan oleh karena itu pendidikan yang diberikan haruslah terarah agar apa yang dicita-citakan dapat terwujud dengan baik. Paulo Freire, seorang tokoh pendidikan Amerika Latin (Brazil) mengatakan bahwa pendidikan adalah proses penyadaran menuju pembebasan. Artinya pendidikan adalah untuk menumbuhkan kesadaran dalam diri manusia agar orang lain dapat merasakan kehadirannya ditengah-tengah masyarakat.
Pendidikan merupakan alat penyaring untuk menghasilkan orang-orang yang tepat sebagai motor penggerak pembangunan. Pendidikan juga harus dapat mendidik tenaga-tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dimana seorang lulusan lembaga pendidikan harus mampu mandiri dan tidak lagi tergantung pada pekerjaan
yang diberikan orang lain. Oleh karena itu mahasiswa diarahkan menurut bakat dan kemampuan mereka agar tidak canggung setelah terjun ketengah-tengah masyarakat. Dengan alasan inilah maka Universitas Karo sebagai Yayasan Pendidikan yang masih tergolong muda terus berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikannya.
Untuk menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dibutuhkan mutu pendidikan yang baik. Mutu pendidikan dikatakan baik jika didalamnya terdapat keteraturan program pendidikan. Pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di Universitas Karo dilakukan melalui Tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Dampak lain yang ditimbulkan dengan berdirinya Universitas Karo adalah kegiatan perkuliahan dan kampus Universitas Karo sudah berdiri sendiri yaitu ke gedung baru universitas karo kampus Bukit Barisan di jalan Jamin Ginting No. 41 Kabanjahe yang terlaksana pada tahun ajaran 1989/1990. Gedung baru Universitas Karo kampus Bukit Barisan tersebut terbangun adalah dibiayai Yayasan Karo Simalem dan sumbangan dari barbagai pihak, pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Universitas Karo pada mulanya berkantor di gedung nasional, Jalan Pahlawan No. 1 yang juga dipergunakan sebagai ruang kuliah. Gedung kuliah lainnya selain gedung nasional adalah gedung SD. 5 Jl. Kapten Mumah Purba, gedung yayasan GBKP dan gedung aula SPPH yang memerupakan gabungan dari beberapa fakultas. Pembangunan gedung dilaksanakan oleh Biro Konsultasi Universitas Karo diketuai oleh Ir. Dharma Sembiring dosen universitas karo terlaksana mulai 6 Desember 1989
dan selesai dalam enam bulan. Gedung baru tersebut pada mulanya menyediakan 15 lokal kuliah, 1 lokal untuk laboratorium19.
Perkembangan gedung selanjutnya berjalan terus sehingga pada akhir tahun 2000 telah terdapat 56 ruangan yang terdiri dari gedung permanen dan semi permanen, laboratorium pratikum, rumah kaca, terutama setelah adanya bantuan dari Presiden RI. Perpustakaan Universitas Karo yang semula menumpang diperpustakaan pemerintah daerah di JL. Pahlawan Kabanjahe, kemudian setelah selesai gedung di kampus Bukit Barisan, perpustakaan mendapat ruangan yang tetap di kampus Universitas Karo. Hingga pada tahun 2004, perkembangan tersebut tidak banyak berubah, hanya pada perombakan taman kampus dan pendirian koperasi kampus yaitu yang bernama Q corner.
4.3.2. Bagi Masyarakat
Lembaga pendidikan tidak dapat dipisahkan dari lingkungan masyarakat. Lembaga pendidikan ini hidup bersama dengan masyarakat. Hal ini juga tercakup dalam salah satu tugas perguruan tinggi, yakni menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Mengenai dharma pendidikan sudah cukup jelas, bahwa dengan mempersiapkan para mahasiswa menjadi seorang sarjana dan pemimpin dimasa yang akan datang merupakan perwujudan dari dharma tersebut. Demikian pula tentang dharma penelitian yang jelas digambarkan dalam kegiatan- kegiatan laboratoris, riset dan survei.
19
Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, menyatakan bahwa pengabdian pada masyarakat di perguruan tinggi merupakan suatu kegiatan pengalaman ilmu pengetahuan dan teknologi oleh perguruan tinggi secara melembaga dalam membantu pembangunan,baik secara langsung maupun tidak langsung demi tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Berdasarkan batasan tersebut diatas, berarti setiap perguruan tinggi yang bernilai ilmiah dan bermanfaat bagi pembangunan, merupakan pengabdian pada masyarakat. Maka jelaslah bahwa banyak sekali bentuk kegiatan yang merupakan penjabaran dari dharma pengabdian pada masyarakat ada dua pihak yang berkepentingan yaitu masyarakat dengan segala mekanisme perkembangannya, sebagai objek pengabdian. Kedua, perguruan tinggi dengan karakteristik dengan kerjanya yang khas, terutama dalam kedudukannya sebagai suatu lembaga pendidikan.
Universitas Karo dalam hal ini Dharma pengabdian pada masyarakat melaksanakan beberapa hal antara lain :
1. Pendidikan Komputer, selain melayani mahasiswa Universitas Karo juga melayani masyarakat umum, dimulai pada tahun 1991.
2. Kuliah Kerja Nyata (KKN) terlaksana setiap tahun dan pada tahun terakhir ini bukan hanya terlaksana di desa-desa di Kabupaten Karo tetapi juga ke desa-desa di Kabupaten Dairi dan Kabupaten Simalungun. Mahasiswa
3. Lembaga Biro Bantuan Hukum Universitas (LBH-UKA) mulai aktif tahun 1987 adalah untuk membantu masyarakat khususnya golongan ekonomi lemah dalam persoalan-persoalan hukum.
4. Peran serta Universitas Karo dalam kegiatan pembangunan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait telah terlaksana antara lain : ikut dalam pesta Mejuah-juah, pesta Pesona Bunga dan Buah, penghijauan sekitar Tongging, Undang-undang perkawinan, gotong royong kebersihan kota Kabanjahe, dan mempunyai barisan dalam upacara-upacara penting kenegaraan dan kegiatan lainnya.
Dengan adanya Universitas Karo di Kabanjahe tersebut juga membawa dampak yang positif bagi masyarakat setempat khusnya. Hal ini disebabkan dengan kehadiran mahasiswa tersebut terbuka pula peluang baru bagi masyarakat untuk mencari nafkah. Masyarakat di sekitar kampus Universitas Karo Kabanjahe memanfaatkan rumah mereka ataupun membuka peluang usaha seperti catering, foto copy. warung kopi, warung internet, tempat jajanan dan usaha kecil lainnya.
Hal tersebut dapat dilihat dari pembukaan sebuah usaha warung kopi di dekat gerbang kampus Universitas Karo dari tahun 1996 dan banyak mahasiswa, pegawai
serta dosen yang juga singgah ke warungnya tersebut20. Demikian juga dengan Randi Sembiring yang menjadi satpam di Universitas Karo. Dia mengatakan, bisa kerja disana karena memang dia tinggal di sekitar daerah tersebut dan dia mengajukan kepada pihak kampus untuk bekerja di sana21. Selain masyarakat sekitar yang merasakan langsung manfaat dibukanya Universitas Karo. Para supir angkutan umum juga mendapat keuntungan dengan jasa transportasinya. Ini menjelaskan bahwa Semua hal yang berkaitan dengan beririnya Universitas Karo berdampak positif terhadap pendapatan masyarakat maupun pendapatan daerah.
4.4.3. Tanggapan Masyarakat
Lembaga pendidikan tidak dapat dipisahkan dari lingkungan masyarakat. Lembaga pendidikan ini hidup bersama dengan masyarakat. Masyarakat membutuhkan agar para siswa ataupun mahasiswa dapat dibina di lembaga pendidikan sebaliknya lembaga pendidikan membutuhkan agar masyarakat membantu kelancaran proses belajar mengajar di lembaga pendidikan dengan berbagai macam fasilitas. Lembaga pendidikan harus tetap berakar pada masyarakat setempat, memperhatikan ide-ide mereka dan dapat mendengarkan aspirasi mereka serta memanfaatkan fasilitas setempat untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan hidup masyarakat.
Kehadiran universitas karo sebagai lembaga pendidikan tinggi di kota Kabanjahe disambut positif oleh masyarakat. Masyarakat semakin menyadari bahwa
20
Wawancara dengan Bapak Giat Sembiring, tanggal 17 mei 2011 pukul 14.00 Wib
21
tanpa pendidikan kemajuan tidak tercapai dan semakin sulit memperoleh status sosial yang baik ditengah-tengah masyarakat.
Pemikiran inilah yang mendorong orang tua mengirimkan anaknya ke perguruan tinggi untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Namun kesempatan menikmati pendidikan di perguruan tinggi sangat terbatas. Maka itu kehadiran uUiversitas Karo merupakan suatu alternatif bagi masyarakat Tanah Karo dalam menikmati pendidikan tinggi di kota tersebut.
Masyarakat disekitar kampus Universitas Karo banyak yang memanfaatkan rumahnya untuk membuka usaha seperti catering (rantangan), foto copy, rental komputer, dan usaha kecil lainnya. Hal ini secara tidak langsung berdampak positif terhadap pendapatan daerah berupa peningkatan pajak dan retribusi.
Dipihak lain muncul tanggapan yang menyatakan bahwa universitas karo kurang melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga lain yang ada di kota Kabanjahe. Ini tampak pada sebagian besar lulusan Universitas Karo yang masih mengalami kesukaran dalam mencari pekerjaan. Kebanyakan dari mereka diterima bekerja di instansi swasta atau perkebunan dan lembaga penelitian khususnya bidang pertanian.
Bahkan muncul beberapa anggapan di masyarakat tentang perguruan tinggi ataupun perkuliahan yakni. “man kai sekolah/kuliah adi ku juma kang kedungenna, padin lah modalken sen kuliah e man nanam i juma”. Yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah “untuk apa melanjutkan sekolah/kuliah jika nantinya ke ladang juga
akhir hasilnya, lebih baik uang kuliah tersebut dimodalkan untuk bercocok tanam di ladang”.
Tidak dapat dipungkiri memang, melihat perkembangan zaman pada saat ini membuat persaingan didalam dunia kerja sangat tinggi. Dan tidak menjadi suatu acuan jika seorang yang telah menamatkan kuliahnya baik negeri maupun swasta sangat sulit mendapat pekerjaan. Hal inilah yang membuat pemikiran warga masyarakat sekitar Tanah Karo beranggapan seperti yang disebutkan diatas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Manusia sebagai makhluk individu dan sosial melakukan usaha pengembangan diri yang di lakukan secara sadar, dan bertanggung jawab untuk dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui pendidikan. Dengan melihat kondisi ini maka jelaslah bahwa kemampuan yang ada dalam diri manusia hanya hanya dapat dikembangkan lewat pendidikan secara formal dan informal di keluarga dan masyarakat.
Universitas sebagai salah satu lembaga tinggi, memiliki peran yang sangat besar dalam menciptakan manusia yang dewasa dan telah dibekali dengan kemampuan untuk masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Salah satu pihak swasta yang turut berperan serta dalam usaha mewujudkan pembangunan nasional lewat pendidikan adalah Yayasan Karo Simalem. Yayasan ini akhirnya berhasil mendapatkan kata sepakat dengan mendirikan Universitas Karo pada tanggal 25 Mei 1986 terletak di kota Kabanjahe Kabupaten Karo. Perguruan tinggi ini bertujuan untuk menyelenggarakan pendidikan dan penelitian guna mendukung dan mewujudkan pembangunan nasional serta pengabdian kepada masyarakat.
Universitas dalam perjalanan perkembangannya tidak terlepas dari dukungan pemerintah dan masyarakat. Dalam perjalanan perkembangannya universitas ini tidak selamanya mengarah kepada bentuk peningkatan, akan tetapi juga ada kalanya
mengalami kemunduran. Yayasan Karo Simalem selalu mengupayakan perbaikan guna meningkatkan kualitas pendidikan Universitas ini.
Pada awalnya Universitas ini masih meminjam gedung dalam penyelenggaraan pendidikan, namun dalam perkembangan selanjutnya telah memiliki gedung sendiri dengan sarana dan prasarana belajar yang memadai. Dan perkembangan selanjutnya berangsur-angsur dari tahun ke tahun dengan perlahan hingga pada tahun 2004 seperti yang tertera pada isi penelitian ini.
Kesimpulan penulis adalah sebagai berikut :
1. Universitas Karo adalah suatu lembaga pendidikan tinggi yang berusaha menyelenggarakan pendidikan tingkat tinggi dengan tujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi masyarakat sekitar tanah karo.
2. Latar belakang berdirinya Universitas Karo adalah adanya kesepakatan yang dilakukan secara musyawarah mufakat oleh para pendirinya yang sebagian besar pendiriannya adalah tokoh masyarakat di Kabupaten Karo.
3. Perkembangan seperti peran dan pengaruh dari Universitas Karo kurang begitu maksimal kepada masyarakat umum di Tanah Karo, pengaruh hanya dirasakan oleh para pendiri dan masyarakat setempat.
4. Mesikipun perkembangan dan kemajuan Universitas Karo tidak sebaik dan seperti yang diharapkan masyarakat, namun universitas ini telah mewujudkan salah satu peran yang penting yaitu menjadi salah satu
5.2. Saran
Pendidikan adalah jalan untuk menuju peningkatan taraf hidup manusia, karena pada dasarnya pendidikan akan menciptakan manusia memiliki pengetahuan, kecerdasan, disiplin, bertanggung jawab baik terhadap Tuhan dan bangsa. Maka sehubungan dengan itu, penulis menyarankan :
1. Penanganan universitas ini harus lebih dimaksimalkan dan ditangani oleh profesional sesuai dengan bidangnya masing-masing.
2. Yayasan Karo Simalem harus selalu meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang proses belajar mengajar agar lebih menarik minat umum.
3. Universitas perlu mendorong upaya peningkatan kualitas tenaga dosen dengan pendidikan lanjutan atau kursus, dengan fasilitas yang memadai agar kualitas sumber daya dapat ditingkatkan secara otomatis akan mendorong akan mendorong peningkatan mutu pendidikan di Universitas Karo.
4. Faktor eksternal dan internal yang mendukung proses penyelenggaraan dan sumber daya universitas dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan harus mendapat perhatian dari berbagai pihak.
5. Universitas Karo harus lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat semaksimal mungkin seperti yang tercantum dalam tridharma perguruan tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Taufik dan Abdurrachman Surjomiharjo. 1985, Ilmu sejarah dan Historiografi Arah danPrespektif, Jakarta: PT. Gramedia.
Abdurahman, Dudung. Metode Penelitian Sejarah. 1999, Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Bangun, Tridah. Manusia Batak Karo. 1986, Jakarta : Inti Idayu Press
Beeby, C.E, Pendidikan di Indonesia, Penilaian dan Pedoman Perencanaan. 1981, LP3ES.
BPS, Kabupaten Karo Dalam Angka. Kantor Statistik Kabupaten Karo, Kabanjahe Freire, Paulo. Pendidikan Kaum Tertindas. 1995, Jakarta LP3ES.
Ginting, Meneth. Idaman dan Harapan Masyarakat Desa Kabupaten Karo. 1990, Medan : USU Press
Gotschalk, Louis, Mengerti Sejarah, Terjemahan Nugroho Notosusanto. 1985, Jakarta: UI Press.
Hugiono, dan Poerwantana, Pengantar Ilmu Sejarah. 1992, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Kuntowijoyo (ed). Metodologi Sejarah. 2003, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya. Najamuddin, Perjalanan Pendidikan Di Tanah Air (Tahun 1800-1945). 2005 Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Nazili, Shaleh Ahmad. Pendidikan dan Masyarakat. 1989, Yogyakarta : PT.Bina Usaha
Sanusi, dkk, Sejarah Pendidikan Daerah Sumatera Utara. 1981, Medan: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah
Sitepu, Reh Malem, Sejarah Berdiri dan Perkembangan Universitas Karo. 2009, Medan : USU Press
Talizuduhu. Manajemen Perguruan Tinggi. 1998, Jakarta : Bina Aksara
Yayasan Karo Simalem, 1987. Laporan Ketua Yayasan Karo Simalem pada Kunjungan Kopertis Wilayah I Sumatera Utara ke Universitas Karo 28-2- 1987. Kabanjahe. Universitas Karo.
DAFTAR INFORMAN
1. Nama : Juneini br. Tarigan, SE
Pekerjaan : Kepala Perpustakaan Universitas Karo (Quality)
Kabanjahe
Umur : 34 Tahun
Alamat : Kabanjahe 2. Nama : Rahmat Purba, SE
Pekerjaan : Staff Pengajar FE (Mantan Pembantu Rektor III) Universitas Karo/ Quality
Umur : 48 Tahun
Alamat : Berastagi 3. Nama : Drs. Yusuf Sitepu
Pekerjaan : Staff Pengajar FKIP Universitas Quality Kabanjahe
Umur : 51 Tahun
Alamat : Kabanjahe 4. Nama : Drs. Joseph Tarigan
Pekerjaan : Staff Pengajar FKIP Universitas Quality Kabanjahe
Umur : 46 Tahun
Alamat : Kabanjahe 5. Nama : Priska br. Sinuhaji
Pekerjaan : Pegawai Perpustakaan Universitas Quality Kabanjahe
Alamat : Kecamatan Simpang Empat 6. Nama : Iskandar Maximus Perangin-angin
Pekerjaan : Mahasiswa FH Universitas Quality Kabanjahe
Umur : 24 Tahun
Alamat : Berastagi
7. Nama : Vicky Hagana Tarigan Pekerjaan : PNS Dinas Sosial Kab. Karo
Umur : 26 Tahun
Alamat : Berastagi 8. Nama : Randi Sembiring
Pekerjaan : Satpam Universitas Quality Kabanjahe
Umur : 25 Tahun
Alamat : Kabanjahe 9. Nama : Giat Sembiring
Pekerjaan : Wiraswasta (Pengelola warung kopi disekitar kampus Universitas Quality Kabanjahe)
Umur : 51 Tahun
Alamat : Kabanjahe 10. Nama : Eva br. Ginting
Pekerjaan : Mahasiswa FE Universitas Quality Kabanjahe
Umur : 22 Tahun
11. Nama : Agus Sinulingga
Pekerjaan : Mahasiswa FKIP Universitas Quality Kabanjahe
Umur : 21 Tahun
Alamat : Kabanjahe 12. Nama : Linawati br. Karo
Pekerjaan : Pengelola rental komputer dan foto copi di sekitar Kampus Quality Kabanjahe
Umur : 39 Tahun
Alamat : Kabanjahe 13. Nama : Robby Guru singa
Pekerjaan : Alumni FP Universitas Karo/Quality
Umur : 28 Tahun
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Gambar/ Lampiran
Gambar I : Kantor Biro Rektor di kampus UKA Kabanjahe Gambar II : Fakultas Ekonomi Kampus UKA di Kabanjahe
Gambar III : Rektor Pertama Universitas Karo. Kitab Sembiring, SH Gambar IV : Kunjungan Rektor Universitas Sumatera Utara. Pfof. Dr. AP.
Parlindungan, SH ke Universitas Karo.
Gambar V : Salah satu kegiatan mahasiswa Uka yang mengikuti kegiatan tahunan di Tanah Karo yaitu Pesona/ Pesta Bunga dan Buah Tahun 1988
Gambar. I
Gambar. III