• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5. PEMBAHASAN

5.3. Pengaruh Faktor Dukungan Keluarga dengan Pemberian AS

5.3.1. Dukungan Informasional

Berdasarkan hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan antara informasional dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,000 (p<0,05). Artinya semakin besar dukungan informasional yang diberikan anggota keluarga ibu menyusui maka kemungkinan ibu akan menyusui bayinya secara eksklusif.

Secara proporsi menunjukkan bahwa 47,6% ibu yang memberi ASI secara eksklusif terdapat pada ibu dengan dukungan informasional kategori baik, Sedangkan ibu yang memberi ASI eksklusif 13,3% terdapat pada ibu dengan dukungan informasional katagori kurang.

Dukungan informasional dalam penelitian ini adalah segala upaya yang dilakukan oleh keluarga untuk memberi informasi yang seluas-luasnya kepada ibu menyusui untuk memperhatikan dan melakukan cara-cara pemberian ASI eksklusif serta pemberian informasi kepada pengasuh bayi agar tetap mempertahankan cara pemberian ASI yang baik kepada bayi.

Menurut Cohen.dkk (1995), dukungan informasional ini meliputi memberikan nasehat, petunjuk, masukan, atau penjelasan bagaimana seseorang bersikap dan bertindak menghadapi situasi yang dianggap membebani. Sejalan dengan pendapat Newman (1987) yang dikutip Salfina (2003), bahwa bantuan informasi adalah

komunikasi tentang opini atau kenyataan yang relavan tentang kesulitan-kesulitan agar dapat menjadikan individu lebih mampu mengatasi sesuatu.

Menurut Mardeyanti (2007), dalam penelitiannya tentang pengaruh karakteristik dan dukungan keluarga terhadap pemberian ASI eksklusif, pemberian informasi tentang ASI eksklusif oleh keluarga khususnya suami akan mendorong ibu lebih yakin dan memahami tentang pemberian ASI eksklusif dan manfaatnya bagi ibu dan bayi. Pemberian informasi tersebut merupakan salah satu bagian dari pendidikan kesehatan yang langsung diperoleh ibu dari keluarganya, sehingga secara perlahan akan meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif.

5.3.2. Dukungan Penilaian

Berdasarkan hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan penilaian dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,497 (p>0,05). Artinya dukungan penilaian yang diberikan tidak akan membantu ibu untuk memberian ASI secara sempurna sampai usia 6 bulan secara terus menerus.

Dukungan penilaian dalam penelitian ini adalah upaya keluarga untuk memberikan bimbingan dan terlibat dalam pembuatan keputusan kepada ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Adapun bentuk dukungan penilaian tersebut seperti memberi motivasi dan ikut mengingatkan ibu terhadap pentingnya pemberian ASI dan merupakan tanggung jawab dan kewajiban ibu sesuai dengan ajaran agama, sehingga secara terus menerus akan membentuk sikap dan perilaku ibu untuk tetap memberikan ASI secara eksklusif.

Secara proporsi menunjukkan proporsi ibu dengan pemberian ASI eksklusif 33,3% terdapat pada ibu dengan dukungan penilaian yang baik, sedangkan ibu dengan pemberian ASI eksklusif 26,7% terdapat pada ibu dengan dukungan penilaian yang kurang.

Dukungan penilaian ini cenderung lebih mengarah bimbingan terhadap segala upaya yang harus dilakukan ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif, bentuk bimbingan tersebut biasanya lebih dominan dilakukan oleh anggota keluarga seperti mertua, dan tentunya membimbing atau mengarahkan ibu dalam segala tindakannya dalam pemberian ASI dibutuhkan pengetahuan yang baik, dan biasanya dapat dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan lainnya.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Salfina (2003), bahwa pemberian dukungan dalam bentuk bimbingan dan penyuluhan akan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu tentang manfaat ASI eksklusif dan tindakan pemberian ASI secara eksklusif. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Zulfira (2010) dimana ada hubungan yang signifikan antara dukungan penilaian dengan pemberian ASI eksklusif.

5.3.3. Dukungan Instrumental

Berdasarkan hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan instrumental dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,412 (p>0,05). Artinya dukungan instrumental yang diberikan tidak akan mendorong ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif.

Dukungan intrumental dalam penelitian ini adalah upaya keluarga untuk memberikan bantuan dalam bentuk praktik seperti menyediakan makanan bergizi bagi ibu menyusui, membantu mengerjakan tugas-tugas tertentu dan memfasilitasi kebutuhan ibu selama masa menyusui. Adapun bentuk dukungan instrumental tersebut adalah menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan ibu menyusui selama bekerja, memfasilitasi ibu ke sarana kesehatan maupun menjaga kualitas ASI perah ketika ibu sedang bekerja.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 90,8% keluarga menyediakan makan yang cukup, 72,4% keluarga ikut merawat bayi dan 83,9% keluarga mengantar dan menyediakan biaya ke klinik. Namun masih ada 51,7% keluarga tidak memberikan ASI perah dan 54,0% keluarga tidak membantu pengasuh dalam memberi ASI perah. Hal ini merupakan suatu bentuk bukti yang nyata bahwa masih ada keluarga-keluarga ibu yang sedang menyusui tidak memberikan perhatian yang penuh terhadap pemberian ASI eksklusif. Secara proporsi menunjukkan bahwa ibu dengan dukungan pemberian ASI eksklusif 34,1% terdapat pada ibu dengan dukungan instrumental yang baik, sedangkan ibu dengan pemberian ASI eksklusif 26,1% terdapat pada ibu dengan dukungan instrumental kurang.

Dukungan instrumental adalah salah satu bentuk dukungan yang nyata yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap pemberian ASI eksklusif. Bentuk dukungan ini tidak terlepas dari kemampuan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan hidup keluarga, artinya keluarga dengan pendapatan yang lebih memadai akan lebih mudah untuk memenuhi segala kebutuhan ibu, termasuk dalam pemenuhan

kebutuhan ibu hamil dalam memberi ASI eksklusif seperti dalam menyediakan makanan yang baik dan bergizi bagi ibu menyusui, dan menyediakan biaya untuk keperluan ibu selama menyusui.

Penelitian ini sejalan dengan Zulvira (2010), menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan instrumental dengan pemberian ASI eksklusif. Tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan Manaf (2009) menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan instrumental dengan pemberian ASI eksklusif dimana (P=0,017)

5.3.4. Dukungan Emosional

Berdasarkan hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan emosional dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,000 (p<0,05). Artinya semakin baik dukungan emosional yang diberikan maka mendorong ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif.

Dukungan dalam penelitian ini adalah upaya keluarga untuk membantu menciptakan kenyamanan dan ketenangan emosi ibu selama masa menyusui dan meningkatkan kepercayaan diri ibu untuk memberikan ASI eksklusif. Bentuk dukungan emosional tersebut berupa setia mendengarkan keluhan ibu, memberi motivasi dan pendekatan emosional tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif, memotivasi pengasuh bayi untuk selalu memberikan ASI dan selalu menjaga perasaan ibu dan menyenangkan hati ibu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 87,4% keluarga ibu mendengar keluhan ibu, 64,4% keluarga ibu memotivasi memberi ASI, 56,7% keluarga

menyakinkan ibu memberi ASI sampai usia bayi 6 bulan, 75,9% keluarga menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan 82,8% keluarga selalu menjaga perasaan ibu dan menyenangkan hati ibu. Keadaan ini memberikan kontribusi yang besar terhadap dukungan emosional ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif. Hasil penelitian juga menunjukkan sebagian besar responden 58,6% sudah mempunyai dukungan emosional yang baik tentang pemberian ASI eksklusif.

Secara proporsi menunjukkan bahwa proporsi ibu dengan pemberian ASI eksklusif 49,0% terdapat pada ibu dengan dukungan emosional yang baik, sedangkan ibu dengan pemberian ASI eksklusif 2,8% terdapat pada ibu dengan dukungan emosional yang kurang. Hal ini jelas bahwa jika anggota keluarga memberikan dekungan emosional yang baik akan mendorong ibu untuk memberi ASI secara eksklusif, apalagi dibuktikan secara nyata sikap dan tindakan anggota keluarga dalam mendukung ibu memberi ASI kepada bayinya,

Menurut Februhartanty dalam Manaf (2009), bahwa peran ayah atau suami dalam tindakan pemberian ASI eksklusif antara lain ikut serta dalam pengambilan keputusan untuk segera menyusui, pemberian dukungan emosional selama masa pemberian ASI, pemberian informasi terhadap kesehatan ibu dan bayi, serta dukungan secara langsung seperti meminta ibu menyusui, membantu menggendong bayi saat menyusui pertama, dan menyediakan makanan bergizi untuk meningkatkan produksi ASI.

Penelitian ini menunjukkan dukungan suami berpengaruh terhadap lama pemberian ASI. Sebagian besar ibu yang menyusui lebih dari enam bulan

memperoleh dukungan dari suami untuk tetap memberikan ASI setelah kembali bekerja. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Mardeyanti (2007), yang menyebutkan bahwa ibu yang tidak mendapatkan dukungan keluarga akan meningkatkan risiko untuk tidak memberi ASI eksklusif. Dengan adanya dukungan suami, ibu akan lebih percaya diri dalam memberika ASI baik denga menyusui langsung maupun melalui ASI perahan. Dukungan suami juga dapat membantu motivasi ibu dalam keluarnya ASI karena keluarnya ASI dapat juga dipengaruhi oleh faktor psikologis ibu.

5.3.5. Penjelasan Variabel yang Tidak Ikut dalam Uji Regresi Logistik

Pada faktor dukungan keluarga Variabel dukungan penilaian dan dukungan instrumental tidak diikutkan dalam uji regresi logistik berganda karena kedua variabel ini tidak memenuhi syarat untuk diikut sertakan dalam uji regresi logistik, dimana variabel dukungan penilaian dalam uji chi-square didapat nilai p 0,497 dan dukungan instrumental nilai p 0,412. Untuk dapat diikut sertakan dalam permodelan uji regresi logistik bila nilai uji chi-square variabel yang mempunyai nilai p≤ 0,25.

Dukungan penilaian dan dukungan instrumental tidak ada pengaruh dalam pemberian ASI eksklusif, karena dukungan yang diberikan keluarga tidak mendorong ibu dalam pemberian ASI ekslusif.

5.4. Pengaruh Beberapa Variabel Independen terhadap Pemberian ASI

Dokumen terkait