BAB II LANDASAN TEORI
D. Pengaruh Faktor Sosio Demografi terhadap Minat Berwirausaha
Dari sejumlah penelitian yang telah dilakukan terhadap motivasi seseorang untuk berwirausaha diperoleh gambaran minat berwirausaha seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor internal, faktor eksternal, dan faktor kontekstual. Faktor Sosio demografi sendiri tergolong pada faktor internal yang dapat mempengaruhi minat berwirausaha seperti umur, gender, pengalaman kerja, latar belakang keluarga, dan lain-lain.40
1. Pengaruh latar belakang keluarga terhadap minat berwirausaha Keluarga merupakan peletak dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, disinilah keluarga memberikan pengaruh awal terbentuknya kepribadian, rasa tanggung jawab dan kreatifitas yang ditumbuhkan sejak kecil.
Budaya wirausaha bisa dilakukan melalui peran aktif orang tua kepada anak-anaknya dengan cara menanamkan sejak usia pra sekolah bahwa kemandirian adalah kunci utama meraih keberhasilan hidup. Seorang anak harus dibiasakan untuk memutuskan masalahnya sendiri, dan orang tua berkewajiban untuk mengarahkan dan mengawasi perekembangannya. Oleh karena itu, jiwa kewirausahaan sendiri sudah dapat ditanamkan oleh orang tua ketika anak-anak mereka masih berusia dini. Kewirausahaan lebih
39 Irham Fahmi, Kewirausahaan: Teori, Kasus, dan Solusi, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.
2 40
Herry Widagdo, Pengaruh Faktor Sosio Demografi Mahasiswa terhadap Pemilihan Konsentrasi Kewirausahaan di STIE Multi Data Palembang”, Jurnal Strategi, Vol.7, No.12, 2017, h. 2
mengarah kepada perubahan mental sehingga orang tua dapat mengarahkan seorang anak untuk memiliki mental dan minat untuk berwirausaha.41
Latar belakang keluarga dipercaya dapat mempengaruhi minat berwirausaha seseorang, terutama yang berada dalam garis langsung keturunan keluarga seperti, kakek, nenek, ayah, atau ibu. Jika anggota keluarga menjadi wirausaha maka seseorang akan cendrung meniru pola pikir, cara kerja, dan sikap wirausaha dari keluarganya. Sering kita lihat dimasyarakat kalau ayahnya pedagang maka anaknya juga pedagang, jika ayahnya seorang karyawan maka anaknya juga menjadi karyawan.42
Namun disaat kelurga dan orang tua dinilai dapat memberikan pengaruh positif terhadap minat berwirausaha, disisi lain ada stigma negatif yang masih berkembang ditengah-tengah masyarakat termasuk juga para orang tua dan keluarga yang menjadi salah satu penyebab mengapa dunia wirausaha masih belum diminati, yaitu persepsi tentang wirausaha yang dinilai tidak memiliki jaminan masa depan yang layak, dinilai kurang terhormat, penghasilan tidak stabil, dan dianggap seebagai pekerjaan rendahan. Para keluarga dan orang tua juga tidak menginginkan anaknya menerjuni bidang ini dan berusaha mengalihkan perhatian anaknya menjadi pegawai negeri sipil atau minimal pegawai disebuah perusahaan. Alasannya sama, yaitu menjadi pegawai lebih jelas penghasilannya, apalagi jika anaknya sarjana akan menjadi aib ketika ia hanya menjadi seorang
41 Basrowi, Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), h 77
42 Sandi Wahyudi, Entreprenuerial Branding and Selling, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h.29
wirausaha.43
2. Pengaruh gender terhadap minat berwirausaha
Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa perbedaan gender penting dalam faktor-faktor yang membentuk minat berwirausaha. Misalnya, terdapat perbedaan minat berwirausaha pada laki-laki dan perempuan, dimana laki-laki lebih cendrung memilih kewirausahaan sebagai sarana untuk sampai pada tujuan masa depan dan melihat batasan keuangan dan kreativitas sebagai pertimbangan praktis yang penting dalam kepuasan mereka untuk menjadi seorang pengusaha.44
Berwirausaha tidak hanya dimiliki oleh para lelaki, tetapi perempuan pun saat ini mulai tergerak untuk membuat suatu usaha yang dapat dijadikan tumpuan hidupnya. Mengingat kondisi sosial ekonomi sedang lemah serta sulitnya mencari pekerjaan. Maka situasi tersebut menimbulkan semakin banyak peluang bagi perempuan untuk mencari atau membentuk usaha pribadi melalui gagasan atau keterampilan yang dimiliki dan dengan modal yang fleksibel. Pada saat ini perempuan tidak hanya diidentikkan sebagai ibu rumah tangga namun juga sudah aktif berperan dalam berbagai bidang seperti sosial, ekonomi, maupun politik.
Sektor kewirausahaan merupakan salah satu bidang usaha yang menjadi pilihan bagi banyak perempuan untuk pembuktian dirinya juga mampu untuk menjadi pengusaha dari tingkat usaha kecil, menengah dan
43 Agus Siswanto, The Power of Islamic Entrepreneurship, (Jakarta: Amzah, 2016), h. 3
44 Indah Yunilasari, Analisis Pengaruh Faktor Gender dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa, Diponegoro Journal Of Management, Vol.5, No.3, 2016, h. 80
besar, dengan maksud untuk membantu ekonomi keluarga ataupun sebagai wahana untuk beraktifitas dalam kehidupan sehari-hari.45
3. Pengaruh Pendidikan terhadap minat berwirausaha
Menurut Agus Bastian kewirausahaan bisa dihasilkan dari learning by doing, juga dari semangat mengambil resiko tanpa takut, bukan lewat pendidikan khusus kewirausahaan atau manajemen. Modal utama seorang wirausaha itu, lanjut Agus Bastian, bukan lah uang melainkan kreatifitas.
Tanpa kreatifitas itu, seseorang tidak akan menjadi wirausahawan sejati, tetapi hanya pedagang biasa.
Ada pula yang berpendapat jika kewirausahaan itu bisa dipelajari dan diajarkan, dari atau kepada orang lain. Sebagai disiplin ilmu, kata ST Sularto, kewirausahaan itu bisa diajarkan lewat sistem terstruktur, misalnya melalui institusi atau lembaga pendidikan. Pendek kata, kewirausahaan bisa merupakan hasil penting dan utama praksis pendidikan, lembaga pendidikan tidak dapat memberikan pekerjaan, tetapi bisa memastikan agar hasil didik mampu menciptakan pekerjaan.46
Menurut Chruchill, pendidikan sangatlah penting bagi seorang wirausaha. Bahkan ia mengatakan bahwa kegagalan peratama dari seorang wirausaha karena dia lebih mengandalkan pengalaman dari pendidikan.
Namun dia juga tidak menganggap remeh arti pengalaman daripada seorang wirausaha, baginya sumber kegagalan kedua adalah jika seorang wirausaha
45 Muhammad Rizal, Dias Setianingsih, Riny Chandra, Faktor-faktor yang mempengaruhi wanita berwirausaha, Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol.5, No.2, November 2016, h. 526
46 Agus Wibowo, Pendidikan Kewirausahaan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hlm. 27-28
hanya bermodalkan pendidikan, tapi miskin pengalaman dilapangan. Oleh karena itu, perpaduan antara pendidikan dan pengalaman adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan usaha.