BAB III METODE PENELITIAN
H. Analisis Regresi Linier Berganda
I. Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.9
Uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS.
Jika korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor
8 Agus Tri Basuki, dan Nano Prawoto, Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi dan Bisnis, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 45
9 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2013), hal. 47
tersebut merupakan construct yang kuat atau instrument tersebut memiliki validitas kontruksi yang baik.10
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat ukur mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha.
Jika nilai Cronbach Alpha yang dihasilkan diatas atau sama dengan 0,60 maka variabel tersebut dinyatakan reliable atau handal.11 Adapun rumus Cronbach Alpha dalam uji reliable adalah sebagai berikut:
* +
* * +
Keterangan : reliabilitas instrument K : jumlah kuesioner
: Jumlah varians butir
: varians total12 2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, dan
10 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta,), hal. 178
11 Achmad Sani Supriyanto, Vivin Maharani, Metodologi Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia: teori kuesioner dan analisis data, (Malang: UIN-Maliki Press, 2013), hal. 49
12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penenlitian suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 236
konsisten. Ada tiga uji asumsi klasik yang peneliti gunakan pada penelitian ini:
a) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual model regresi yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menginginkan model yang dihasilkan mempunyai nilai yang residual yang menyebar normal atau dengan kata lain untuk mengetahui normal atau tidakya suatu distribusi data.13
Ada dua cara yang dilakukan untuk menguji normalitas model regresi yaitu dengan analisis grafik (normal P-P plot) dan one sample Kolmogorof-Smirnov Test. Jika dalam normal probability plot, titik data membentuk pola linear, maka dapat dikatakan berdistribusi normal. Apabila menggunakan cara uji one sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan jika nilai sig ≥ 0,05, maka data normal dan apabila sig < 0,05 maka data tidak normal.
b) Uji Linieritas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui linearitas data, yaitu apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak.
Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi pearson atau regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test For Linearity pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan linear apabila signifikan (Linearity) < 0,05.
13 Achmad Sani Supriyanto dan Vivin Maharani, Metodologi Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia : teori kuesioner dan alalisis data, (Malang: UIN-Maliki Press, 2013), h.
73
Teori lain mengatakan bahwa dua variabel mempunyai hubungan yang linear bila signifikan (Deviation for Linearity) > 0,05.
c) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguj apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Adanya multikolinieritas sempurna akan berakibat koefisien regresi tidak dapat ditentukan serta standar deviasi menjadi tidak terhingga. Jika multikolinieritas kurang sempurna, maka koefisien regresi meskipun berhingga akan mempunyai standar deviasi yang besar yang berarti pula koefisien-koefisienya tidak dapat ditaksir dengan mudah.14
3. Pengujian Model
a. Uji T (Uji Hipotesis)
Uji-T hitung bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independent secara individual (parsial) terhadap variabel dependent. Hasil uji pada output SPSS 22.0 dapat dilihat pada table coefficiesnts.
Melalui uji-t (parsial) dengan menggunakan langkah sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat pengaruh latar belakang keluarga, gender, dan pendidikan terhadap minat berwirausaha
14 Achmad Sani Supriyanto dan Vivin Maharani, Metodologi Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia : teori kuesioner dan alalisis data, (Malang: UIN-Maliki Press, 2013), hal.71
Ha : Terdapat pengaruh latar belakang keluarga, gender, dan pendidikan terhadap minat berwirausaha
Untuk menentukan signifikan yaitu, jika (P Value) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independent secara parsial mempengarui variabel dependen. Jika (P Value), > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel independent secara parsial tidak mempengarui variabel dependen.
b. Uji F (Uji Simultan)
Uji-F bertujuan untuk melihat apakah variabel independen secara bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependen.15
Pengujian ini menggunakan bantuan software SPSS versi 22.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut:
H0 : Secara bersama-sama latar belakang keluarga, gender, dan pendidikan tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap hasil produksi H1 : Secara bersama-sama latar belakang keluarga,
gender, dan pendidikan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap hasil produksi
15 Ridwan dan Sumarto, Pengantar Statistik untuk Penelitian Pendidikan Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis, (Bandung: Alfabet, 2007), hal.81
Kriteria pengambilan keputusan:
H0 diterima, apabila tingkat signifikan ≥ 0,05%
H1 diterima, apabila tingkat signifikan ≤ 0,05%
c. Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinan (R2) menunjukan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel dependen. Jika determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel dependen.
Sebaliknya jika determinan koefisien (R2) semakin kecul (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen semakin kecil.16 Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen.
Pengujian ini dilakukan menggunakan software SPSS versi 22.0.
Rumus untuk koefisien determinasi adalah:
( ) ( ) ( )
Dimana : : Koefisisen determinasi
16 Riduwan dan Sumarto, Pengantar Statistik untuk Penelitian Pendidikan Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis, (Bandung: Alfabet, 2007), hal .92
N : Jumlah sampel
A : Konstanta
: Koefisien regresi
: Jumlah Y
2 : Jumlah Y2
: Jumlah X1Y sampai XSY
66 BAB IV
HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum
1. Sejarah Berdirnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Sejarah berdirinya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Bukittinggi terdiri dari tujuh jurusan/program studi: 1). Jurusan DIII Perbankan Syariah, 2). Jurusan Ekonomi Islam Strata 1, 3). Jurusan Perbankan Syariah Strata 1, 4). Jurusan Akuntansi Syariah, 5). Jurusan Pariwisata Syariah, 6). Jurusan Manajemen Haji Dan Umroh Dan, 8). Jurusan Manajemenn Bisnis Syariah. Dimana jurusan/program DIII Perbankan Syariah merupakan yang paling awal dengan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam nomor : DJ.I/178/2007 tentang izin penyelenggaraan Program Studi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri tahun 2017, kemudian pada tahun 2018 diperpanjang dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: DJ.I/385/2008 tentang perpanjang izin penyelenggaraan program studi Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI).
Dengan keluarnya izin penyelenggaraan Program Studi DIII Perbankan Syariah diikuti dengan izin penyelenggaraan studi Ekonomi Islam dengan keputusan direktur jemderal pendidikan islam nomor 495 tahun 2012 tentang perpanjangan izin 68 69 penyelenggaraan program studi pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.1
Pada tanggal 15 Januari 2014 keluar lagi izin penyelenggaraan jurusan/program studi Perbankan Syariah S1 dengan keputusan Direktur
1 http://www.febi.iainbukittinggi.ac.id, diakses pada 20 November 2018.
Jenderal Pendidikan Islam Negeri Nomor: 167 tahun 2014 tentang izin penyelenggaraan program waktu itu berada dibawah jurusan Ekonomi Islam yang merupakan cikal bakal studi pada Program Sarjana Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Syech M. Djamil Djambek Bukittinggi. Tahun 2014 Program Studi DIII Perbankan Syariah, Program Studi Ekonomi Islam Dan Program Studi Perbankan Syariah SI, pada lahirnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Bukittinggi.
Dengan adanya perubahan status ini melalui peraturan Presiden RI no 181 tahun 2014 yang secara nasional, lounching 10 STAIN menjadi IAIN diselenggarakan pada tanggal 19 Desember 2014 di Istana Negara oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Jurusan Ekonomi Islam menjadi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Bukittinggi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam mempunyai 3 jurusan: 1). Jurusan DIII Perbankan Syariah, 2). Jurusan Ekonomi Islam (S1), dan 3). Jurusan Perbankan Syariah (S1). Kemudian pada tanggal 23 Juni 2016 izin penyelenggaraan Akutansi Syariah (S1) dengan keputrusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor:
3542/tahun/2016 tentang izin penyelenggaraan Program Studi Akutansi Syariah (S1) pada Program Sarjana Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi.
Kemudian diikuti dengan tiga jurusan/program studi lagi yaitu: 1). Program Studi Pariwisata Syariah, 2). Program Studi Haji Dan Umrah 3). Program Studi Bisnis Syariah dengan keputusn Direktoral Jenderal Pendidikan Islam
nomor: 107 tahun 2017 tentang izin penyelenggaraan program studi pada Program Sarjana Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi.2
2. Tujuan didirikannya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
a. Menghasilkan lulusan yang unggul di bidang kewirausahaan syariah baik dalam tataran teoritis maupun praktis.
b. Menghasilkan lulusan yang religius, berakhlak mulia, menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, kritis, inovatif dan kreatif dalm kehidupan sehari-hari.
c. Menghasilkan lulusan yang terampil dalam pengelolaan usaha secara islam.
d. Menghasilkan lulusan yang terampil dibidang kewirausahaan syariah.
e. Menghasilkan lulusan yang mampu menjadi wirausaha atau pengusaha muslim.
f. Menghasilkan penelitian yang bermutu, bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2 http://www.febi.iainbukittinggi.ac.id, diakses pada 20 November 2018.
3. Visi dan Misi serta Sasaran didirikannya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
a. Visi
“Unggul dalam pengembangan dan penerapan ekonomi islam pada dunia usaha pada tahun 2025”.
b. Misi
1) Mempersiapkan sumber daya insani yang memiliki kompetensi wirausaha islam.
2) Menyelenggarakan proses pembelajaran yang terbaik dengan mengedepankan nilai-nilai islami.
3) Menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga terkait.
4) Menjadikan pusat penelitian dan pengembangan ilmu kewirausahaan islam.3
3 http://www.febi.iainbukittinggi.ac.id, diakses pada 20 November 2018.
4. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam4 Gambar 4.1
Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
4 http://www.febi.iainbukittinggi.ac.id, diakses pada 20 November 2018 DEKAN
B. Profil Responden
Tabel 4.1 Profil Responden
Jenis Kelamin Jumlah Persentase %
Laki- laki 5 15,15%
Perempuan 28 84,85%
Total 33 100%
Sumber: Data Primer diolah 2018
Pada tabel 4.1 di atas hasilnya menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah perempuan yaitu sebanyak 28 responden atau 84,85% dan sisanya sebanyak 5 responden atau 15,15% adalah responden laki-laki sehingga total semua responden adalah sebanyak 33 responden yang merupakan mahasiswa jurusan ekonomi islam IAIN Bukittinggi angkatan 2014 yang telah berwirausaha.
C. Pengaruh Faktor Sosio Demografi Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa
Sebelum dilakukan tahapan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen data untuk menilai kekurangan dan kehandalan yang dimiliki masing-masing item pernyataan yang mendukung setiap variabel. Secara umum tahapan pengujian yang dilakukan terlebih pada sub bab di bawah ini:
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji Validitas
Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengukur kebenaran dari apa yang sebenarnya diukur. Untuk masing-masing variabel yang diukur adalah kebenaran atau ketetapan item pernyataan yang mendukung setiap variabel. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan model corrected item total correlation. Untuk mengetahui dan menilai validnya
masing-masing item pernyataan, maka perlu dicari nilai koefesien korelasi (r-hitung). Pengujian instrumen penelitian ini dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya > 0,300 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas kontruksi yang baik dengan taraf signifikan 5%. Berdasarkan hasil pengujian validitas yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat sebagai berikut:
1) Faktor Latar Belakang Keluarga (X1)
Pada penelitian ini untuk mengukur faktor latar belakang keluarga maka di gunakan 5 item pernyataan. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh ringkasan item-item pernyataan yang valid terlihat pada tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2
Pengujian Validitas Faktor Latar Belakang Keluarga (X1) No Kode Item Corrected Item
Total Correlation
Nilai r Tabel Kesimpulan
1 P1 0,790 0,300 Valid
2 P2 0,792 0,300 Valid
3 P3 0,846 0,300 Valid
4 P4 0,890 0,300 Valid
5 P5 0,329 0,300 Valid
Sumber: Data Olahan SPSS 22, 2018
Pada tabel 4.2 di atas terlihat 5 item pernyataan yang digunakan untuk mengukur validitas faktor latar belakang keluarga, masing-masing item pernyataan tersebut memiliki corrected item total Correlation ≥ 0,300 Sehingga item pernyataan yang valid dapat terus
digunakan dan dipertahankan dalam tahapan pengolahan data lebih lanjut.
2) Gender (X2)
Pada penelitian ini untuk mengukur faktor gender maka di gunakan 5 item pernyataan. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh ringkasan item-item pernyataan yang valid terlihat pada tabel 4.3 di bawah ini:
Tabel 4.3
Pengujian Validitas Faktor Gender (X2) No Kode Item Corrected Item
Total Correlation
Nilai r Tabel Kesimpulan
1 P6 0,834 0,300 Valid
2 P7 0,818 0,300 Valid
3 P8 0,654 0,300 Valid
4 P9 0,759 0,300 Valid
5 P10 0,784 0,300 Valid
Sumber: Data Olahan SPSS 22, 2018
Pada tabel 4.3 di atas terlihat 5 item pernyataan yang digunakan untuk mengukur validitas faktor gender, masing-masing item pernyataan tersebut memiliki corrected item total Correlation ≥ 0,300.
Sehingga seluruh item pernyataan yang valid dapat terus digunakan dan dipertahankan dalam tahapan pengolahan data lebih lanjut.
3) Faktor Pendidikan
Pada penelitian ini untuk mengukur faktor pendidikan maka di gunakan 5 item pernyataan. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh ringkasan item-item pernyataan yang valid terlihat pada tabel 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.4
Pengujian Validitas Pendidikan (X3) No Kode Item Corrected Item
Total Correlation
Nilai r Tabel Kesimpulan
1 P11 0,470 0,300 Valid
2 P12 0,664 0,300 Valid
3 P13 0,565 0,300 Valid
4 P14 0,662 0,300 Valid
5 P15 0,324 0,300 Valid
Sumber: Data Olahan SPSS 22 2018
Pada tabel 4.4 di atas terlihat 5 item pernyataan yang digunakan untuk mengukur validitas faktor pendidikan, masing-masing item pernyataan tersebut memiliki corrected item total Correlation ≥ 0,300.
Sehingga seluruh item pernyataan yang valid dapat terus digunakan dan dipertahankan dalam tahapan pengolahan data lebih lanjut.
4) Hasil Produksi (Y)
Pada penelitian ini untuk mengukur variabel dependent yaitu minat berwirausaha mahasiswa maka di gunakan 10 item pernyataan.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh ringkasan item-item pernyataan yang valid terlihat pada tabel 4.5 di bawah ini:
Tabel 4.5
Pengujian Validitas Minat Berwirausaha Mahasiswa (Y) No Kode Item Corrected Item
Total Correlation
Nilai r Tabel Kesimpulan
1 P16 0,311 0,300 Valid
2 P17 0,566 0,300 Valid
3 P18 0,608 0,300 Valid
4 P19 0,752 0,300 Valid
5 P20 0,496 0,300 Valid
6 P21 0,613 0,300 Valid
7 P22 0,545 0,300 Valid
8 P23 0,331 0,300 Valid
9 P24 0,463 0,300 Valid
10 P25 0,498 0,300 Valid
Sumber: Data Olahan SPSS 22, 2018
Pada tabel 4.5 di atas terlihat 10 item pernyataan yang digunakan untuk mengukur validitas minat berwirausaha mahasiswa, masing-masing item pernyataan tersebut memiliki corrected item total Correlation ≥ 0,300. Sehingga seluruh item pernyataan yang valid dapat terus digunakan dan dipertahankan dalam tahapan pengolahan data lebih lanjut.
b. Uji Reliabilitas
Pengujian Reliabilitas dilakukan dengan menilai cronbach alpha.
Jika nilai cronbach alpha yang dihasilkan di atas atau sama dengan 0,60 maka variabel tersebut dinyatakan reliable atau handal5. Berdasarkan hasil pengujian Reliabilitas yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil tersebut pada tabel 4.6 di bawah ini:
Tabel 4.6
Pendidikan 0,762 0,60 Reliabel
4 Minat Berwirausaha
Mahasiswa 0,828 0,60 Reliabel
Sumber: Data Olahan SPSS 22, 2018
Pada tabel 4.6 di atas terlihat masing-masing pernyataan pada variabel faktor latar belakang keluarga, faktor gender, dan faktor pendidikan telah menghasilkan cronbach alpha di atas 0,60 sehingga variabel ini telah reliable atau handal. Dan pada variabel minat berwirausaha juga menghasilkan cronbach alpha diatas 0,60 sehingga variabel ini dikatakan reliable atau handal, dan tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.
5Achmad Sani Supriyanto dan Vivin Maharani, Metodologi Penelitian Manajemen Sumber,...,hal.49
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Normalitas data merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi dalam analisis para metrik. Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduannya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas, antara lain metode uji Lillliefors dan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov. Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan proses pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh:
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas
Asymp. Sig. (2-tailed) Signifikan Kesimpulan
0,240 0,05 Normal
Sumber: Data Olahan SPSS 22, 2018
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi residual terdistibusi normal atau tidak. Residual distibusi normal jika nilai signifikan > 0,05. Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikan (Asymp. Sig 2-tailed) sebesar 0,240. Karena nilai signifikan > 0,05 (0,240 > 0,05), nilai residual terdistribusi dengan normal.
b. Uji Linieritas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui linearitas data, yaitu apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi pearson atau regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test For Linearity pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan linear apabila signifikan (Linearity) < 0,05. Teori lain mengatakan bahwa dua variabel mempunyai hubungan yang linear bila signifikan (Deviation for Linearity) > 0,05. Berdasarkan proses pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh:
Tabel 4.8
Hasil Uji Linearitas Faktor Latar Belakang Keluarga Variabel Signifikan Linearity Deviation for
Linearity antara variabel faktor latar belakang keluarga dan minat berwirausaha mahasiswa tidak terdapat hubungan yang linier karena 0,078 > 0,05. Jika dilihat dari nilai signifikan pada Deviation for Linearity, maka ada hubungan yang linier antara variabel faktor latar belakang keluarga dan minat berwirausaha mahasiswa. Hal ini karena nilai signifikan 0,967 >
0,05.
Tabel 4.9
Hasil Uji Linearitas Faktor Gender Variabel Signifikan Linearity Deviation for
Linearity Kesimpulan
Gender 0,05 0,027 0,419 Linier
Sumber: Data Olahan SPSS 22, 2018
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikan pada Linearity sebesar 0,027. Karena signifikan < 0,05 maka antara variabel faktor gender dan minat berwirausaha mahasiswa terdapat hubungan yang linier. Jika dilihat dari nilai signifikan pada Deviation for Linearity, maka ada hubungan yang linier antara variabel faktor gender dan minat berwirausaha mahasiswa. Hal ini karena nilai 0,419 > 0,05.
Tabel 4.10
Hasil Uji Linearitas Faktor Pendidikan Variabel Signifikan Linearity Deviation for
Linearity Kesimpulan Faktor
Pendidikan 0,05 0,000 0,853 Linier
Sumber: Data Olahan SPSS 22, 2018
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikan pada Linearity sebesar 0,000. Karena signifikan < 0,05 maka antara variabel pendidikan dan minat berwirausaha terdapat hubungan yang linier. Jika dilihat dari nilai signifikan pada Deviation for Linearity, maka ada hubungan yang linier antara variabel faktor pendidikan dan minat berwirausaha mahasiswa. Hal ini karena nilai signifikan 0,853 >
0,05.
c. Uji Multikolinearitas
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) pada model regresi. Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas antara lain dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance, apabila nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,10 maka dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas.
Berdasarkan proses pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh:
Sumber: Data Olahan SPSS 22, 2018
Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa nilai tolerance ketiga variabel > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda, karena variabel independent lebih dari satu.
Dimana analisis regresi ini digunakan untuk memperkirakan atau menghitung variabel X1 (latar belakang keluarga), X2 (gender) dan X3 (pendidikan) yang mempengaruhi variabel Y (minat berwirausaha mahasiswa) pada mahasiswa jurusan ekonomi islam IAIN Bukittinggi. Dengan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 0,585 + 0,045 X1 - 0,120 X2 + 1,038 X3
(1,191) (1,291) (-2,668) (32,829) Fhit = 425,652
R2 = 0,978
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda dapat dijelaskan dibawah ini:
a) Nilai konstanta sebesar 0,585 satuan, hal ini menunjukkan bahwa sebelum dipengaruhi variabel faktor latar belakang keluarga, faktor gender, dan faktor pendidikan sebagai variabel independen, maka nilai minat berwirausaha mahasiswa sudah ada sebesar 0,585 satuan dengan asumsi variabel lain nol.
b) Koefisien faktor latar belakang keluarga (X1) memberikan nilai sebesar 0,045. Artinya bahwa setiap ada tambahan sebesar satu satuan dari faktor latar belakang keluarga maka meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa sebesar 0,045.
c) Koefisien faktor gender (X2) memberikan nilai sebesar -0,120 satuan yang berarti bahwa setiap ada tambahan sebesar satu satuan dari variabel gender, maka menurunkan minat berwirausaha mahasiswa sebesar -0,120.
d) Koefisien faktor pendidikan (X3) memberikan nilai sebesar 1,038 satuan.
Artinya bahwa setiap ada tambahan sebesar satu satuan dari faktor pendidikan maka meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa sebesar 1,038.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dapat dijelaskan hasil uji dibawah ini:
a) Uji F
Berdasarkan hasil uji F dapat diperoleh bahwa nilai Fhitung
sebesar 425,652 dan signifikan sebesar 0,000. Ftabel dapat dilihat pada tabel statistik pada tingkat signifikan 0,05 dengan df1 (jumlah variabel – 1) atau 4 – 1 = 3, dan df2 (n – k – 1) atau 33 – 3 – 1 = 29 Hasil yang diperoleh untuk Ftabel sebesar 2,930. Karena Fhitung > Ftabel (425,652 > 2,930) dan signifikan < 0,05 (0,000 < 0,05), maka hasil membuktikan bahwa latar belakang keluarga, gender, dan pendidikan memiliki pengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap minat berwirausaha mahasiswa.
b) Uji T (Uji Simultan)
Uji T digunakan untuk menunjukkan apakah suatu variabel independen secara individu mempengaruhi variabel dependen pada tingkat signifikan 5% atau 0,05. Berdasarkan hasil uji T diperoleh keterangan sebagai berikut:
1) Variabel Latar Belakang Keluarga
Ho : Latar belakang keluarga tidak berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan ekonomi islam IAIN Bukittinggi.
Ha : Latar belakang keluarga berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan ekonomi islam IAIN Bukittinggi.
Variabel latar belakang keluarga menunjukkan nilai signifikan lebih besar dari tingkat signifikan yang digunakan (0,207 > 0,05), maka Ho diterima Ha ditolak. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel latar belakang keluarga tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa.
2) Variabel Gender
Ho : Gender tidak berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan ekonomi islam IAIN Bukittinggi.
Ha : Gender berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan ekonomi islam IAIN Bukittinggi.
Variabel gender menunjukkan nilai signifikan lebih kecil dari tingkat signifikan yang digunakan (0,012 < 0,05), maka Ho ditolak
Variabel gender menunjukkan nilai signifikan lebih kecil dari tingkat signifikan yang digunakan (0,012 < 0,05), maka Ho ditolak