• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Frekuensi Komunikasi Pemasaran Honey Madoe Terhadap Konatif (Tingkah Laku) dalam Efektivitas Komunikasi Pemasaran

KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE

7.2. Pengaruh Antara Frekuensi Komunikasi Pemasaran Honey Madoe dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran

7.2.3. Pengaruh Frekuensi Komunikasi Pemasaran Honey Madoe Terhadap Konatif (Tingkah Laku) dalam Efektivitas Komunikasi Pemasaran

Pada penelitian ini, analisis ketiga dengan menggunakan regresi linear sederhana frekuensi komunikasi pemasaran HONEY Madoe, sedangkan variabel Y adalah aspek konatif (tingkah laku) dalam efektivitas komunikasi pemasaran

HONEY Madoe. Variabel X atau disebut juga dengan variabel independent merupakan variabel yang nilainya akan mempengaruhi variabel lain.

Sedangkan variabel dependent atau variabel Y merupakan variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel lain. Berdasarkan hasil dari analisis dengan menggunakan pengujian regresi linear sederhana di dapat nilai R2 sebesar 1.2%, artinya frekuensi komunikasi pemasaran produk HONEY Madoe dapat menjelaskan perubahan konatif (tingkah laku) konsumen terhadap produk HONEY Madoe sebanyak 1.2%, sedangkan 98,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

Nilai t sebesar 0,395 dan signifikansi (taraf nyata) lebih dari sama dengan 0,1 maka variabel frekuensi atau intensitas komunikasi pemasaran HONEY Madoe tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap aspek konatif (tingkah laku) dalam efektivitas komunikasi pemasaran. Nilai koefisien regresi yang dimiliki sebesar 0,313 dan memiliki hubungan positif terhadap Y. Hal ini berarti apabila terjadi peningkatan frekuensi komunikasi pemasaran sebesar satu satuan maka akan terjadi peningkatan aspek konatif (tingkah laku) 0,313 satuan.

Uji F dan Uji T

Uji F digunakan untuk melihat apakah variabel independent berpengaruh secara simultan tehadap variabel dependent, atau dalam hal ini apakah frekuensi komunikasi pemasaran berpengaruh secara menyeluruh terhadap aspek kognitif (pengetahuan) dalam efektivitas komunikasi pemasaran HONEY Madoe. Sedangkan uji t merupakan pengujian yang digunakan untuk melihat apakah variabel independent berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependent atau apakah variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependent. Dalam penelitian ini uji t seperti pada tabel 10, dilakukan untuk melihat apakah frekuensi komunikasi pemasaran HONEY Madoe berpengaruh terhadap aspek afektif (kesukaan) dalam efektivitas komunikasi pemasaran HONEY Madoe.

Tabel 11. Uji F Pada Frekuensi Komunikasi Pemasaran Dengan Aspek Konatif Dalam Efektivitas Komunikasi Pemasaran

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression .137 1 .137 .734 .395a

Residual 11.014 59 .187 Total 11.151 60

a. Predictors: (Constant), Konatif b. Dependent Variable: Frekuensi

Hasil Uji F penelitian ketiga ini dapat dilihat pada tabel diatas bahwa nilai signifikansi (taraf nyata) Fhitung > alpha yaitu 0,395 > 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi frekuensi komunikasi pemasaran terhadap aspek konatif (tingkah laku) dalam efektivitas komunikasi pemasaran HONEY Madoe adalah tidak signifikan

Tabel 12. Uji T Pada Frekuensi Komunikasi Pemasaran Dengan Aspek Konatif Dalam Efektivitas Komunikasi Pemasaran

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.516 1.019 2.469 .016 Konatif .313 .365 .111 .857 .395 a. Dependent Variable: Frekuensi

Hasil uji t diatas dilakukan dengan pengujian parsial dari variabel independent dengan melihat thitung lebih besar dari ttabel serta signifikansi (taraf nyata) thitung yang kemudian dengan nilai alpha yang ditetapkan. Dengan variabel X yang memiliki pengaruh terhadap variabel Y dengan nilai sebesar 0,395. Hal ini dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan frekuensi satu satuan, maka akan menaikkan aspek konatif sebesar 0,313 satuan. Dengan kata lain, pada penelitian

ini frekuensi atau intensitas komunikasi pemasaran HONEY Madoe tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap aspek kognitif dalam efektivitas komunikasi pemasaran HONEY Madoe.

Pengujian efektivitas komunikasi pemasaran dengan menggunakan analisis uji regresi linear sederhana, dapat disimpulkan bahwa efektivitas komunikasi pemasaran di unit usaha HONEY Madoe tergolong rendah. Kurangnya komunikasi pemasaran yang terdapat di lingkungan kampus IPB Dramaga cenderung kurang optimal. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa bauran komunikasi pemasaran tidak dilakukan oleh pihak unit usaha HONEY Madoe yang menyebabkan pemasaran di lingkungan kampus IPB Dramaga sendiri menjadi kurang optimal komunikasi pemasarannya.

Oleh sebab itu bauran komunikasi pemasaran yang terdiri dari periklanan, hubungan masyarakat, penjualan pribadi, penjualan langsung sangat dibutuhkan dalam mencapai target produk dari HONEY Madoe. Selain itu dengan memaksimalkan Word of Mouth di lingkungan kampus IPB Dramaga. Hal ini dikarenakan HONEY Madoe merupakan suatu produk yang sangat bagus dan sangat bermanfaat bagi tubuh. Selain itu, HONEY Madoe merupakan salah satu produk yang berasal dari institusi yang sudah mempunyai nama di masyarakat.

Frekuensi komunikasi pemasaran HONEY Madoe tidak berpengaruh terhadap tingkat kesukaan responden terhadap HONEY Madoe. Hal ini dapat disebabkan karena frekuensi atau intensitas komunikasi pemasaran HONEY Madoe yang belum banyak diketahui responden mengenai produk yang dipasarkan dan kurangnya sosialisasi terhadap calon konsumen di lingkungan kampus IPB Dramaga. Sehingga, hal ini dapat berakibat baik konsumen maupun calon konsumen di IPB Dramaga ini tidak mengetahui informasi mengenai produk HONEY Madoe.

Media informasi merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan konsumen mengenai suatu produk yang tengah beredar di pasaran maupun yang akan beredar dipasaran. Dalam komunikasi pemasaran HONEY Madoe terdapat beberapa komunikasi pemasaran yang telah dijalankan oleh pihak unit usaha HONEY Madoe, namun adapula beberapa bauran komunikasi pemasaran yang belum dijalankan oleh pihak unit usaha HONEY Madoe. Dibawah ini adalah media yang diharapkan ada dalam komunikasi pemasaran HONEY Madoe menurut pilihan responden.

1. Memperbanyak tempat penjualan di lingkungan kampus IPB Dramaga

Banyaknya tempat penjualan suatu produk dapat menambah banyaknya informasi mengenai produk HONEY Madoe. Selain itu dengan menambah jumlah tempat penjualan HONEY Madoe dapat menambah produk yang dapat terjual dan hal ini dapat menjadi pemasukan yang baik bagi pihak unit usaha HONEY Madoe untuk menambah produk produknya. Menurut responden dengan menambah tempat penjualan di lingkungan kampus minimal setiap fakultas dapat mempermudah para calon pembeli untuk mengenal produk yang berasal dari IPB, dan membuat masyarakat Indonesia mengkonsumsi madu dengan rutin, karena dengan meminum madu secara rutin dapat meningkatkan system kekebalan tubuh tanpa memakai vitamin yang mengandung bahan kimia.

2. Memperbanyak informasi melalui media periklanan

Periklanan merupakan salah satu bauran pemasaran yang paling penting dalam menjangkau komsumen agar cepat mengetahui dan mengerti mengenai suatu produk yang dikemas dengan cara sebaik dan sekreatif mungkin agar masyarakat umum dan intern dari lingkungan kampus IPB Dramaga dapat mengetahui bahwa ada produk dari kampus sendiri yang mempunyai produk yang bagus dan bermanfaat.

Menurut responden dari penelitian dengan mambuat periklanan dalam bentuk membuat pamflet, leaflet yang kreatif namun tidak meninggalkan pesan yang tersampaikan dalam isi tersebut, dan dapat menyebarkannya secara continue

para responden dan calon responden agar produk dari HONEY Madoe dapat menyebar secara menyeluruh di lingkungan kampus IPB Dramaga. Selain itu, dapat juga dengan mengadakan lomba membuat iklan menarik yang dapat diikuti oleh seluruh civitas akademi di lingkungan kampus IPB Dramaga maupun dari seluruh kampus IPB. Dimana hasil dari periklanan tersebut dapat menjadi hak milik dari unit usaha HONEY Madoe.

3. Memberikan promosi kepada pelanggan HONEY Madoe

Promosi sangat disenangi oleh para konsumen, apalagi para pelanggan dari suatu produk tertentu. Hal ini tidak berbeda dari para konsumen atau pelanggan dari HONEY Madoe. Dengan memberikan promosi kepada pelanggan maupun konsumen yang baru mengkonsumsi, maka akan banyak konsumen yang akan lebih tertarik dengan produk ini. Promosi yang dilakukan tidak perlu sering dilakukan, promosi penjualan baiknya dilakukan saat hari ulang tahun produk tersebut, atau dapat dikatakan sebulan sekali. Selain itu dapat juga dengan cara pemberian kupon bagi pelanggan dengan minimal pembelanjaan madu dapat membeli madu dengan harga lebih murah dari harga standar.

4. Mengikutkan produk HONEY madoe kedalam seminar maupun hubungan masyarakat

Mengenalkan suatu produk, dalam hal ini adalah HONEY Madoe yang menjadi fokus penelitian dapat berupa mengikutkan produk tersebut kedalam suatu seminar maupun acara yang melibatkan peserta maupun tamu undangan yang banyak. Dengan melakukan hal ini produk HONEY Madoe dapat disebarluaskan kepada khalayak di dalam maupun diluar dari lingkungan kampus IPB Dramaga. Sehingga lebih banyak masyarakat yang mengetahui dan mengenal HONEY Madoe yang diproduksi oleh IPB dan memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Dengan semakin banyak orang yang mengetahui produk HONEY Madoe, maka semakin banyak produk yang dijualkan oleh unit usaha HONEY Madoe.

5. Lebih gencarnya menginformasikan produk HONEY Madoe

Menurut para responden dari penelitian ini sangat mengharapkan agar informasi mengenai produk HONEY Madoe ini dapat lebih gencar dilakukan. Hal ini dikarenakan karena sebagian besar civitas akademika dan karyawan di

lingkungan kampus IPB Dramaga yang masih belum mengetahui mengenai produk yang dibuat oleh Fakultas Peternakan di IPB Dramaga. Oleh karena itu diperlukan cara untuk lebih menguatkan promosi produk. Promosi yang dimaksud adalah dengan mempromosikan atau memberikan informasi kepada khalayak masyarakat melalui seminar atau menggunakan publisitas, memberikan informasi kepada masyarakat atau civitas akademika dan karyawan di lingkungan kampus IPB Dramaga melalui situs jejaring sosial diantaranya adalah Facebook, Twitter, informal email, maupun telefon dan sms yang mudah dijangkau oleh masyarakat dari segi harga. Penyebaran informasi secara informal dianggap lebih efektif, karena masyarakat di lingkungan kampus IPB Dramaga sering mengakses situs jejaring sosial untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

Dengan adanya media pilihan responden ini diharapkan dapat memberikan solusi kepada unit usaha HONEY Madoe agar dapat menjadikan produk HONEY Madoe lebih banyak yang mengetahui dan menerima produk HONEY Madoe di pasaran internal maupun eksternal di lingkungan kampus IPB Dramaga.

6. Menitipkan Produk Honey Madoe kepada mahasiswa

Menitipkan HONEY Madoe kepada mahasiwa dari setiap angkatan untuk dapat diperjualkan kepada mahasiswa-mahasiwa lainnya. Dengan menitipkan HONEY Madoe kepada mahasiswa dari setiap fakultas maupun dari setiap departemen, dapat membantu mengenalkan HONEY Madoe kepada civitas akademika secara keseluruhan di lingkungan Institut Pertanian Bogor. Selain itu dapat membantu masyarakat untuk dapat mengkonsumsi madu sebagai cara pengurangan konsumsi vitamin penguat daya tahan tubuh yang terbuat dari bahan bahan kimia.

9.1. Kesimpulan

1. Bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh unit usaha HONEY Madoe di lingkungan kampus IPB Dramaga adalah penjualan pribadi, word of Mouth dan pemasaran langsung. Komunikasi pemasaran yang belum dilakukan oleh unit usaha HONEY Madoe adalah periklanan, promosi penjualan dan hubungan masyarakat atau publisitas. Hal ini dikarenakan jumlah Sumberdaya manusia yang terbatas dalam unit usaha HONEY Madoe.

2. Efektivitas komunikasi pemasaran HONEY Madoe di lingkungan kampus IPB Dramaga tergolong sedang, aspek kognitif (pengetahuan) tergolong tinggi, aspek afektif (kesukaan) tergolong sedang, dan aspek konatif (tingkah laku pembelian) tergolong tinggi.

3. Efektivitas komunikasi pemasaran HONEY Madoe di lingkungan kampus IPB Dramaga dapat dikatakan rendah, hal ini dikarenakan dua dari tiga hubungan antara frekuensi atau intensitas komunikasi pemasaran HONEY Madoe dengan kognitif (pengetahuan), afektif (kesukaan) dan konatif (tingkah laku) tidak menyatakan hubungan maupun pengaruh.

9.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan pihak unit usaha HONEY Madoe demi peningkatan jumlah pembeli HONEY Madoe di lingkungan kampus IPB Dramaga adalah sebagai berikut :

1. Melihat bahwa komunikasi pemasaran HONEY Madoe di lingkungan kampus IPB Dramaga kurang berpengaruh terhadap kognitif, afektif dan konatif. Maka pihak unit usaha HONEY Madoe sebaiknya meningkatkan jumlah promosi dalam berbagai aspek, yaitu periklanan, promosi penjualan dan hubungan masyarakat dan publisitas.

2. Selain itu dengan adanya media yang dipilih responden secara langsung, diharapkan mampu menjadikan solusi lain bagi unit usaha HONEY Madoe terkait dengan penjualan HONEY Madoe. Media pilihan responden yang dapat menjadikan solusi dalam peningkatan jumlah pengetahuan, kesukaan dan tingkah laku pembelian responden terhadap produk HONEY Madoe. Adapun media pilihan responden diantaranya adalah memperbanyak tempat penjualan HONEY Madoe, memperbanyak promosi melalui media periklanan, memberikan promosi kepada pelanggan setia HONEY Madoe, selanjutnya adalah mengikutkan HONEY Madoe kedalam seminar maupun hubungan masyarakat dan publisitas lainnya, dan yang paling penting adalah memperbanyak informasi informasi mengenai HONEY Madoe di lingkungan kampus IPB Dramaga

3. Penelitian ini memiliki keterbatasan antara lain, penelitian ini hanya melihat pengaruh dari frekuensi komunikasi pemasaran dengan aspek kognitif, afektif, dan konatif sehingga hasil yang dicapai belum dapat menunjukkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan terkait dengan usaha peningkatan jumlah pembelian HONEY Madoe di lingkunngan kampus IPB Dramaga maupun diseluruh kawasan IPB.

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY