• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3. Pengaruh SMK3

Pengaruh dari penerapan SMK3 dapat terlihat dari minimnya angka kecelakaan kerja di lingkungan pabrik kelapa sawit, serta diperolehnya beberapa penghargaan tentang keselamatan kerja.

5.3.1. Pencegahan Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja yang dominan dan potensial terjadi, selalu mendapat perhatian khusus dalam penanganannya, demikian halnya pelatihan-pelatihan serta penyuluhan-penyuluhan dari kesehatan kerja juga berpatron dari besarnya potensi kecelakaan yang dapat terjadi pada unit-unit kerja yang ada. Untuk mempermudah pengenalan dan identifikasi dari bahaya potensial tersebut, maka seluruh bahaya tersebut ditabulasi seperti tertera pada tabel berikut:

Tabel 5.8. Identifikasi Bahaya Potensial, Usulan/Pemecahan/Rekomendasi

No Bahaya Potensial Kemungkinan

Kecelakaan Usulan/Pemecahan /Rekomendasi 1 Terjatuh 2 Tersembur Steam/minyak 3 Tertimpa besi

4 Terkena Sengatan Listrik

5 Terganggu Pendengaran 6 Terjepit Lori 7 Ledakan Boiler 8 Terpeleset 9 Terlibas/Terlilit Tali 10 Kepala Terhantuk 11 Terkena Conveyor

Cidera/ Cacat, Kematian, Kerugian Material

Kenakan alat pelindung diri.

Patuhi rambu-rambu K3 Lengkapi perlengkapan P3K dan obat-obatan Lebih berhati-hati dalam bekerja

Buat tutup pelindung terhadap mesin dan alat produksi yang mengan dung resiko berbahaya Bersihkan pabrik dari sisa oli dan minyak

Lobang-lobang ditutup dengan bordes

Lakukan pemeriksaan berkala

Pastikan ban conveyor dalam keadaan baik Sumber: PKS Tanjung Medan, 2008

Pengidentifikasian dari potensi bahaya kerja tersebut dihimpun dari setiap unit kerja, sehingga diperoleh beberapa kejadian yang patut dianggap sebagai sumber bahaya yang potensial. Potensi-potensi bahaya ini setiap tahunnya dianalisis bagaimana teknik dan cara pencegahan dan mengatasinya jika kelak terjadi.

Bahaya kecelakaan kerja terjatuh diatasi dengan melaksanakan pemagaran areal kerja pada tempat-tempat ketinggian, serta pada ketinggian-ketinggian khusus para pekerja dibantu dengan tali pengaman, sehingga bahaya kecelakaan terjatuh dapat diminimalisir.

Tersembur minyak/air panas diatasi dengan melakukan evaluasi tekanan tabung minyak/air secara berkala, sehingga tekanan dari tabung tersebut tidak melebihi tekanan yang diizinkan, demikian halnya pekerja yang bekerja pada bagian ini diharuskan menggunakan alat pelindung diri berupa helm, kaca mata, sarung tangan serta baju pelindung dada.

Terkena sengatan listrik dicegah dengan melakukan pemeriksaan berkala terhadap wayar-wayar yang selalu bersentuhan dengan para pekerja, seperti wayar cok, demikian halnya pekerja selalu disarankan bekerja dengan menggunakan alas kaki untuk mencegah terjadinya kontak listrik.

Terpeleset dicegah dengan cara membersihkan seluruh ceceran oli dan cairan yang tergenang di sekitar pabrik dan lantai-lantai kerja. Kecelakaan terlilit ban dicegah dengan cara melengkapi ban berjalan dengan terali besi dalam lintasan ban berjalan tersebut.

Kepala terantuk dicegah dengan penggunaan helm pengaman di seluruh areal pabrik, sehingga kemungkinan bahaya terantuk dapat dihindari, serta pada bagian- bagian kantor yang flaponnya terlalu rendah dilakukan renovasi untuk ditinggikan.

Terkena conveyor dicegah dengan membuat pagar pada kedua sisi ban berjalan (conveyor), atau minimal membuat pengaman besi pada kedua sisi conveyor, demikian halnya pekerja di sekitar conveyor disarankan menggunakan sarung tangan.

5.3.2. Penghargaan K3 yang Diperoleh PKS Tanjung Medan

Penghargaan yang telah diperoleh Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Tanjung Medan antara lain:

a. Audit Ekternal SMK3 tanggal 13 s/d 15 Nopember 2000

Kriteria minor : 23 kriteria

Tingkat pencapaian : 86 %, Sertifikat Bendera Emas b. Audit Internal SMK3 tanggal 17 s/d 18 Oktober 2001

Kriteria minor : 28 kriteria

Tingkat pencapaian : 83,13 %, Sertifikat Bendera Perak c. Audit Internal SMK3 tangga l 9 s/d 11 Oktober 2002

Kriteria minor : 16 kriteria

Tingkat pencapaian : 90,36 %, Sertifikat Bendera Emas d. Audit Internal SMK3 tanggal 17 s/d 19 Juni 2003

Kriteria minor : 38 kriteria

Tingkat pencapaian : 77,10 %, Sertifikat Bendera Perak e. Audit Ekternal SMK3 tanggal 26 s/d 28 Agustus 2003

Kriteria minor : 29 kriteria

Tingkat pencapaian : 82,53 %, Sertifikat Bendera Perak f. Januari 2005 memperoleh penghargaan sertifikat Zero Accident karena

selama 1.327.266 jam kerja karyawan, tanpa kecelakaan kerja yang mengakibatkan kehilangan waktu kerja, terhitung sejak tanggal 01 Januari 2002 sampai dengan 11 Desember 2004.

g. Audit Internar SMK3 tanggal 01-03 Pebruari 2006 Kriteria minor : 22 kriteria

Tingkat pencapaian : 86,74 % Sertifikat Bendera Emas h. Audit External SMK3 tanggal 26 -28 Agustus 2003

Kriteria minor : 14 kriterial

Tingkat pencapaian : 92,15 % Serfitikat Bendera Emas Dengan melihat banyaknya penghargaan-penghargaan yang diperoleh Pabrik Kelapa Sawit Tanjung Medan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan SMK3 di lingkungan pabrik sudah baik, namun masih diperlukan pengontrolan yang lebih melekat untuk menghindarkan kecelakaan yang berpengaruh terhadap produktivitas pabrik.

5.3.3. Keselamatan dan Kesehatan

Program keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan di lingkungan Pabrik Kelapa Sawit Tanjung Medan secara umum telah berhasil dengan baik, hal ini terlihat tidak ditemukannya kecelakaan kerja yang mengakibatkan hilangnya hari kerja pekerja, seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 5.9. Kecelakaan Kerja yang Mengakibatkan Hilangnya Hari Kerja Tahun 2005

No Bulan Kecelakaan

Kerja

Gangguan

1 Januari Nihil 2 pekerja tertusuk duri TBS

2 Pebruari Nihil -

3 Maret Nihil -

4 April Nihil 1 pekerja terkena arus pendek komputer

5 Mei Nihil -

6 Juni Nihil -

7 Juli Nihil -

8 Agustus Nihil -

9 September Nihil -

10 Oktober Nihil 1 pekerja limbah, kelelahan terkena terik matahari

11 Nopember Nihil -

12 Desember Nihil -

Jumlah Nihil

Sumber: PKS Tanjung Medan, 2005

Tahun 2005 tidak dijumpai pekerja yang mengalami kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya hari kerja pekerja tersebut. Hanya ditemukan beberapa pekerja mengalami kecelakaan ringan seperti tertusuk duri TBS, terkena arus pendek printer dan kelelahan pada pekerja limbah.

Tabel 5.10. Kecelakaan Kerja yang Mengakibatkan Hilangnya Hari Kerja Tahun 2006 No Bulan Kecelakaan Kerja Gangguan 1 Januari Nihil - 2 Pebruari Nihil -

3 Maret Nihil 1 pekerja kaki tertimpa TBS

4 April Nihil -

5 Mei Nihil -

6 Juni Nihil -

7 Juli Nihil 1 pekerja tertusuk duri TBS

8 Agustus Nihil -

9 September Nihil -

10 Oktober Nihil -

11 Nopember Nihil 1 tangan pekerja terkena uap air panas

12 Desember Nihil -

Jumlah Nihil

Sumber: PKS Tanjung Medan, 2006

Tahun 2006 tidak dijumpai pekerja yang mengalami kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya hari kerja pekerja tersebut. Hanya ditemukan beberapa pekerja mengalami kecelakaan ringan seperti tertusuk duri TBS, pekerja kaki tertimpa TBS dan tangan pekerja terkena uap air panas.

Tabel 5.11. Kecelakaan Kerja yang Mengakibatkan Hilangnya Hari Kerja Tahun 2007

No Bulan Kecelakaan

Kerja

Gangguan

1 Januari Nihil -

2 Pebruari Nihil 1 pekerja tertimpa TBS

3 Maret Nihil -

4 April Nihil -

5 Mei Nihil -

6 Juni Nihil -

7 Juli Nihil -

8 Agustus Nihil 1 pekerja terkena arus pendek printer

9 September Nihil -

10 Oktober Nihil -

11 Nopember Nihil -

12 Desember Nihil -

Jumlah Nihil

Sumber: PKS Tanjung Medan, 2007

Tahun 2007 tidak dijumpai pekerja yang mengalami kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya hari kerja pekerja tersebut. Hanya ditemukan beberapa pekerja mengalami kecelakaan ringan seperti tertimpa TBS, terkena arus pendek printer.

Pada Januari tahun 2005 tidak terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan hilangnya hari kerja, namun pada bulan tersebut terjadi 2 kecelakaan kecil yaitu 2 (dua) pekerja yang tertusuk duri tandan buah segar yaitu pada saat penurunan buah

dari truk pengangkut pada jam 16.00 WIB. Tandan buah segar yang diturunkan dari truk terjatuh keluar dari bak penampungan yang telah penuh dan jatuh menimpa kaki pakerja yang tidak memakai sepatu boot.

Pada bulan April 2005 tidak terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan hilangnya hari kerja, namun pada bulan tersebut terjadi kecelakaan akibat terkena arus pendek, di mana operator komputer yang sedang melakukan perbaikan pada printer yang macet, pada saat memperbaikinya tanpa disengaja pekerja tersebut memegang bagian mental printer, sehingga terkena arus listrik.

Bulan Oktober 2005 tidak terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan hilangnya hari kerja, namun pada bulan tersebut terjadi kecelakaan, pekerja limbah yang sedang membersikan kolam penampung limbah mengalami oyong (pening) dengan pandangan gelap, keadaan disebabkan pekerja tersebut ingin mengejar target pembersih kolam penampungan dalam waktu satu hari, penargetan ini untuk mengantisipasi penuhnya kolam penampungan limbah lainnya, sehingga pekerja tersebut mengeluarkan energi yang lebih banyak untuk mengejar target tersebut, karena keadaan kolam yang berada di lapangan dan di bawah terik matahari sehingga berakibat pekerja tersebut mengalami pandangan yang gelap serta oyong yang membutuhkan istirahat di ruangan perawatan pabrik.

Pada bulan Maret 2006 tidak terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan hilangnya hari kerja, namun pada bulan tersebut terjedi kecelakaan yaitu 1 pekerja, kakinya tertimpa tandan buah segar pada saat tandan buah segar diturunkan dengan

cara membuka bak belakang, sehingga tandan buah segar tergelincir menimpa kaki pekerja yang sedang berdiri mengawasi penurunan tandan buah segar tersebut.

Bulan Juli 2006 tidak terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan hilangnya hari kerja, namun pada bulan tersebut terjadi kecelakaan yaitu satu pekerja tertusuk duri tandan buah segar, yaitu pada saat memindahkan tandan buah segar dari pinggir penampungan untuk ditumpuk dengan tandan buah segar lainnya yang telah terkumpul.

Bulan November 2006 tidak terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan hilangnya hari kerja, namun pada bulan tersebut terjadi kecelakaan yaitu 1 pekerja terkena uap air panas pada tanganya, kecelakaan kecil ini terjadi pada saat ketel perebusan tidak tertutup rapat yang diakibatkan terdapat bagian yang berkarat pada salah satu sisi penutup ketel, sehingga pada saat akan ditutup dengan perekat uap panas dari ketel keluar dan mengenai tangan pekerja tersebut, namun dengan cara pengompresan tangan pekerja tersebut membaik dan dapat bekerja seperti sediakala.

Pada bulan Pebruari 2007 tidak terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan hilangnya hari kerja, namun pada bulan tersebut terjadi kecelakaan yaitu 1 pekerja, tertimpa tandan buah segar diturunkan dengan cara membuka pintu bak samping, sehingga tandan buah segar terlepas secara mendadak menimpa pekerja yang sedang membuka pintu bak samping tersebut, penurunan tandan buah segar dengan cara membuka pintu bak samping atau belakang secara teknis lebih menguntungkan, karena lebih cepat dibandingkan dengan cara melansir tandan buah segar tersebut

secara estapet, sehingga banyak pekerja yang memilih membuka bak samping atau belakang pada saat menurunkan tandan buah segar.

Bulan Agustus 2007 tidak terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan hilangnya hari kerja, namun pada bulan tersebut terjadi kecelakaan yaitu 1 pekerja terkena arus pendek printer pada saat bekerja, di mana pekerja tersebut sedang memprinter, namun pada sambungan arus dengan printer terdapat bagian metal yang tidak terlapisi dengan baik, sehingga terjadi arus pendek dan mengenai pekerja tersebut.

Memang perlu diketahui bahwa kecelakaan-kecelakaan walaupun tidak menghilangkan hari kerja namun menurunkan produktivitas, hal ini diakibatkan hilangnya jam kerja, serta terganggunya kesehatan pekerja tersebut.

Dokumen terkait