• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Inflasi dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuha Ekonomi di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010-2019 Secara

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Analisis dan Interpretasi (Pembahasan)

1. Pengaruh Inflasi dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuha Ekonomi di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010-2019 Secara

Parsial.

Pengaruh secara parsial adalah pengaruh secara individu

(sendiri-sendiri) antara inflasi dan dana perimbangan terhadap pertumbuhan

ekonomi di Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2010-2019.

a) Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010-2019

Inflasi adalah suatu keadaan dimana tingkat harga umum

mengalami kenaikan secara terus menerus dalam kurun waktu yang

lama. Tinggi rendahnya tingkat laju inflasi sangat berpengaruh

terhadap laju pertumbuhan ekonomi.

Berdasrkan tabel 4.7 hasil analisis diperoleh nilai siqnifikannya

sebesar 0.154 > α (0.05) yang berarti nilai signifikanya lebih besar dibandingkan nilai α-nya. Sehingga dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan H1 ditolak yang berarti bahwa varaibel inflasi tidak

berpengaruh secara statistik terhadap pertumbuhan ekonom di

Berdasarkan tabel 4.2 yang menunjukkan tingkat inflasi di

Provinsi Sulawesi Selatan menurut kelompok pengeluaran mengalami

fluktuatif. dimana tingkat laju inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2014

yaitu sebesar 8.61 persen sedangkan untuk laju inflasi terendah terjadi

pada tahun 2019 yaitu sebesar 2.35 persen. Ini menggambarkan

bahwa pada tahun 2019 harga barang dan jasa secara umum

mengalami kenaikan sebesar 2.35 persen. Namun tingkat inflasi yang

terjadi masih dalam kategori inflasi ringan karena hanya terjadi

dibawah 10 persen.

Dengan tingkat laju inflasi yang ringan ini tidak berpengaruh

negatif terhadap pertumbuhan ekonomi karena tingkat laju inflasi yang

ringan justru akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, karena

tidak menurunkan daya beli masyarakat. Sehingga pengusuaha akan

meningkatkan kualitas produksi barang dan jasa, hal ini tentu akan

mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi.

Hasil dari penilitian ini sejalan dengan hasil dari penelitian Rif’ah Shafwah, Junaiddin Zakaria, A.M. Hasbi. (2018) yang berjdudul

“Pengaruh Inflasi, Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing” menyatakan bahwa Inflasi memberikan pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi di

Kota Makassar periode tahun 2008-2017.

Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Rizal Ronaldo (1019) menentukan bahwa Inflasi pengaruh negatif

70

b) Pengaruh Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010-2019

Dana Perimbangan diartikan sebagai dana yang bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN), yang

dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam

rangka pelaksanaan desentralisasi.

Berdasrkan tabel 4.7 hasil inalisis regresi linear berganda

diperoleh nilai siqnifikannya sebesar 0.787 > α (0.05) yang berarti bahwa dana perimbangan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan

ekonomi di Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2010-2019.

Bersadarkan dari tabel 4.3 yang telah dijelaskan sebelumnya

bahwa dana transfer atau dana perimbangan mengalami fluktuatif dari

10 tahun terakhir, dimana dana perimbangan dari pemerintah pusat

kepada pemerintah daerah pada tahun 2010 mencapai Rp.

11.001.288.933.674,00 dengan dari total realisasi pendapatan sebesar

Rp. 16.062.174.543.432,00. Dan sebagian dana transfer dialokasikan

dalam bentuk Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK)

serta dana bagi hasil pajak dan bukan pajak. Pada tahun 2012

anggaran dana perimbangan meningkat sebesar Rp.

12.451.678.623.649,00 dengan total realisasi sebesar Rp.

12.309.371.464.859,00.

Dimana didalam penelitian ini memiliki hubungan negatif yang

berarti jika jumlah dana perimbangan turun maka

pertumbuhanekonomi akan meningkat. Tentu hal ini seharusnya tidak

juga dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Jika

pengalokasian dana perimbangan dikelolah dengan baik tentu akan

membuat suatu daerah semakin produktif yang akan mendorong

pertumbuhan okonomi.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti oleh Dewi Chrisanty Paat, Rosalina A.M.Koleangan, Vekie A. Rumate dengan judul “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Dampaknya Terhadap Kemiskinan di Kota Bitung” dimana hasil penlitiannya menyatakan bahwa dana perimbangan berenagruh positif terhadap

pertumbuhan ekonomi akan tetapi tidak berpengaruh signifikan secara

statistik.

Namun hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Fani Wiraswasta, M. ddk (2018), dengan judul

“Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi melalui Belanja Modal di Kota Dalam

Wilayah Jawa Timur (Tahun 2009-2014)” menyatakan bahwa semua hipotesis dalam penelitian ini terbukti secara positif dan signifikan.

Begitupun juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurfadilah

Aris (2019) yang menayatakn bahwa dana aloksi umum dan dana

alokasi khusus berpengaruh secara signfikan terhadap pertumbuhan

ekonomi 3 Kota di Provinsi Sulawesi Selatan sedangkan untuk dana

72

2. Pengaruh Inflasi dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuha Ekonomi di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010-2019 Secara Simultan (Bersama-sama).

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel diatas, diketahui nilai

sig inflasi (X1 dan X2) yaitu sebesar 0.321 > 0.05 sedangkan untuk

nilai f hitung 1.381 < 4.474, yang berarti H3 di tolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa inflasi (X1) dan dana perimbangan (X2) tidak

berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi (Y).

Selanjutnya untuk nilai R square, dimana nilai R square pada

penilitian ini sebesar 0.315 atau 31.5%. Besaran nilai R square ini

menyatakan bahwa besarnya pengaruh varaibel bebas terhadap

pertmbuhan ekonomi (Y) sebesar 0.315 atau 31.5%. Sedangkan

sisahnya sebesar 0.685 atau 68.5% dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak termasuk dalam penelitian ini seperti Ekspor, Impor,

Investasi dan Konsumsi Rumah Tangga..

Kurang berpengaruhnya inflasi dan dana perimbangan terhadap

pertumbuhan ekonomi didalam penelitian ini, yang seharusnya

memilki peran penting dalam sebuah perekonomian. Hal ini

disebabkan beberapa faktor, salah satunya yaitu kurangnya

penanganan atau pengelolaan yang kurang baik dari pihak terkait

yang seharusnya lebih dimaksimalkan.

Inflasi adalah salah satu indikator terpenting dalam proses

pertmbuhan ekonomi. Dimana jika tingkat laju inflasi yang tinggi tentu

akan sangat berdapak pada pertmbuhan ekonomi, dimana

tentu saja akan menurunkan tingkat daya beli masyarakat. Yang akan

menyebabkan banyak perusahaan mengalami kerugian, karena

penurunan daya beli yang semakin menurun, hal ini akan

menghambat pertumbuhan ekonomi disuatu daerah.

Kemajuan suatu daerah tentu sangat dipengaruhi oleh

pertumbuhan ekonomi dan jumlah pendapatan daerah yang

berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Dimana besarnya

kontribusi pengeluaran pemerintah daerah terhadap pertumbuhan

ekonomi daerah merupakan suatu peluang yang dapat mendorong

perekonomian daerah itu sendiri. Adapun sumber-sumber

penerimaan daerah berupa pendapatan asli daerah (PAD) dan dana

perimbanangan berupa dana alokasi umum (DAU), dana alokasi

khusus (DAK), serta dana bagi hasi (DBH).

Salah satu pendapatan daerah yang memiliki kontribusi penting

dalam proses perumbuhan ekonomi daerah adalah Dana

Perimbangan. Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari

pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai

kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana

perimbangan ini bertujuan untuk mengurangi kesenjagan fiskal antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Jika setiap daerah

memiliki kondisi perekonomian yang baik, tentu tingkat kesejahteraan

74

3. Variabel Yang Paling Dominan Berpengaruh Terhadap

Dokumen terkait