BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2.2. Pengaruh Kebijakan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen
Berdasarkan Tabel 4-12 nilai t-test atau t hitung variabel kebijakan harga,
dimana t hitung sebesar 2,150 lebih besar dari t tabel pada α = 0,05 yaitu 2,008. Hal ini
berarti bahwa variabel kebijakan harga secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen karena nilai signifikansinya di bawah α = 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kebijakan harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
konsumen pada PT Semen Andalas Indonesia.
PT Semen Andalas Indonesia dalam menetapkan kebijakan harga jualnya
merupakan kekuasaan atau wewenang yang mutlak dari perusahaan. Peranan
penetapan kebijakan harga sangat penting terutama pada keadaan persaingan yang
begitu tajam dan perkembangan permintaan yang terbatas.
Dalam keadaan yang sekarang ini peranan harga jual sangat penting
terutama untuk menjaga dan menguatkan posisi perusahaan di pasar, disamping untuk
meningkatkan penjualan dan profit. Dengan kata lain penetapan harga mempengaruhi
kemampuan bersaing perusahaan dan kemampuan perusahaan mempengaruhi
konsumen.
Dalam menetapkan harga jual produk PT Semen Andalas Indonesia
berorientasi kepada 3 hal. yaitu:
1. Faktor Biaya
Faktor biaya merupakan faktor yang lebih dapat dikuasai dari faktor-
faktor yang lain sehingga tugas menetapkan harga tidak perlu mengadakan
penyesuaian harga setiap terjadinya perubahan dalam permintaan. Karena
kemudahan inilah PT Semen Andalas Indonesia menetapkan harga produknya
berdasarkan faktor biaya. Dalam menetapkan harga pokoknya perusahaan ini
menggolongkan biaya atas fungsi-fungsi pokok perusahaan yaitu:
a. Biaya Produksi (production cost)
Biaya produksi adalah biaya yang dikorbankan untuk menghasilkan produk
hingga produk siap untuk dipasarkan.
b. Biaya administrasi dan umum (administration and general expenses)
c. Biaya Penjualan
Biaya penjualan adalah segala pengeluaran yang berhubungan dengan
penjualan.
Masalah penetapan harga membutuhkan pengkajian yang tepat, karena
harga jual yang tepat akan menentukan daya saing produk di pasar. Penetapan
harga jual yang tepat atas suatu barang atau jasa akan berpengaruh terhadap
keberhasilan perusahaan dalam memasukkan dana ke dalam kas perusahaan.
Oleh sebab itu suatu perusahaan harus berhati-hati dalam memilih alternatif cara
pendekatan yang lazim digunakan dan paling sesuai untuk penetapan harga jual
tersebut.
2. Faktor Permintaan
Penetapan harga yang berorientasi pada faktor permintaan menghendaki
penetapan dan harga yang lebih didasarkan pada persepsi konsumen dan
intensitas permintaan dan bukan pada biaya. Faktor permintaan ini merupakan
faktor ekstern yang sulit untuk diantisipasi.
Walaupun sulit untuk diantisipasi namun PT Semen Andalas Indonesia
selalu berusaha untuk mengatasi segala permasalahan yang terjadi. Dalam hal ini
dalam melaksanakan pemasarannya dan untuk menciptakan permintaan
perusahaan mengadakan hubungan yang erat kepada distributor dan sub
distributor sehingga dapat diketahui respon dan sambutan masyarakat sebagai
perusahaan didefinisikan sebagai komunikasi secara terus menerus dengan
konsumen.
Kegiatan yang ditujukan untuk memperluas jaringan pemasaran
dilakukan perusahaan dengan menggunakan cara personal approach atau
langsung memberikan daftar-daftar brosur. Ini adalah salah satu unsur promosi
yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan permintaan.
Selanjutnya untuk memenuhi target penjualan didasarkan atau
disesuaikan dengan permintaan pasar. Dan dalam perencanaan pemasaran hasil
produksi, target yang akan dicapai tersebut langsung dibuat oleh Direktur
Pemasaran.
3. Faktor Persaingan
Sesuatu pasar tertentu biasanya dilayani oleh beberapa perusahaan
sejenis. Demikian pula dengan PT Semen Andalas Indonesia, perusahaan ini
mendapat saingan yang sangat tajam dari perusahaan sejenis yang ada di kota
Medan, jadi sangat sulit untuk merebut pasar begitu saja.
4.2.3 Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Kepuasan konsumen
Pada Tabel 4-12 nilai t-test atau t hitung variabel saluran distribusi, dimana t
hitung sebesar 2,140 lebih besar dari t tabel pada α = 0,05 yaitu 2,008 (hasil interpolasi).
Hal ini berarti bahwa variabel saluran distribusi secara parsial berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen karena nilai signifikansinya di bawah α = 0,05. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa saluran distribusi berpengaruh signifikan terhadap
Dalam dunia usaha dewasa ini saluran distribusi memegang peranan penting
untuk menyalurkan barang atau jasa kepada konsumen akhir. Banyak yang menjual
produknya tidak langsung kepada konsumen akhir tetapi melalui saluran yang
panjang, sehingga sebelum jatuh ke tangan konsumen akhir harus terlebih dahulu
melalui berbagai macam perantara. Demikian juga sebaliknya mata rantai saluran
distribusi akan pendek apabila produk secara langsung ditawarkan perusahaan. Hal
ini bertujuan agar produk yang dihasilkan sampai ke tangan konsumen yang
membutuhkannya.
Dari sekian banyak keputusan di bidang pemasaran, kebijaksanaan di bidang
saluran distribusi yang dipilih mempengaruhi keputusan-keputusan yang lainnya
misalnya dalam menjamin kelancaran proses penyampaian dari suatu barang,
dibutuhkan suatu kebijaksanaan yang mengatur kapasitas produksi dan harga serta
diikuti kebijaksanaan saluran distribusi yang efektif. Sebab tanpa suatu distribusi
yang baik tidak mungkin barang yang dipasarkan dapat sampai ke tangan konsumen.
Di dalam usaha untuk memasarkan semen hasil produksinya, PT Semen
Andalas Indonesia menetapkan kebijaksanaan melalui distributor dan sub distributor.
Jadi saluran distribusi yang digunakan PT Semen Andalas Indonesia adalah sebagai
berikut:
Produsen Distributor Sub Distributor Pemakai (end
Proses penyaluran seperti ini adalah proses penyaluran yang panjang, karena
perusahaan lebih dahulu menjual produknya kepada distributor. Kemudian
disebarkan kepada sub distributor, baru sampai ke tangan pemakai (end user). Namun
perusahaan juga menjual langsung ke Sub Distributor ( Panglong ). Apabila pemakai
ingin produk dalam jumlah yang relatif kecil, pemakai atau konsumen akan
membelinya melalui sub distributor yang terdekat dengan konsumen. Jadi yang
secara langsung paling sering berhadapan dengan konsumen adalah sub distributor.
Sub distributor memberikan informasi kepada produsen. Oleh sebab itu produsen
perlu mengadakan komunikasi timbal balik dengan sub distributor untuk mengetahui
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Kebijakan harga dan saluran distribusi berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan konsumen. Hal ini berarti bahwa kebijakan harga dan saluran
distribusi sangat menentukan atau berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
2. Sacara parsial kebijakan harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
konsumen demikian pula halnya dengan saluran distribusi, yang juga
berpengaruh signifikanterhadap kepuasan konsumen.
Saluran distribusi mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap
kepuasan konsumen dibandingkan dengan kebijakan harga, hal ini terlihat
melalui tingkat signifikansi pada persamaan regresi variabel bebas terhadap
variabel terikat. Artinya saluran distribusi yang digunakan perusahaan akan
memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap tingkat kepuasan konsumen
dibandingkan dengan kebijakan harga..
5.2 Saran
Setelah mempelajari tahapan-tahapan proses penelitian yang menyangkut
1. Untuk menjaga kepuasan konsumen , menjamin loyalitas dan merangsang calon
pembeli, perusahaan dalam menetapkan kebijakan harga hendaknya lebih
memperhatikan keadaan pasar dan kemampuan serta harapan konsumen dengan
tidak mengesampingkan kepentingan perusahaan.
2. Untuk meningkatkan kepuasan konsumen hendaknya perusahaan harus lebih
memperhatikan harga jual produk saingannya agar harga jual produk perusahaan
dapat bersaing dengan produk saingan tersebut. 76
3. Program discount , pemberian bonus , sistem pembayaran dan penerapan kredit
merupakan faktor-faktor penting yang sebaiknya terus diterapkan perusahaan dan
lebih disesuaikan dengan aspirasi konsumen agar dapat menghasilkan suatu
sinergi yang saling menguntungkan.
4. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kepuasan konsumen, perusahaan
hendaknya membina hubungan dengan para distributor atau sub distributor agar
mereka tetap setia dalam memasarkan produk perusahaan ini, dan tidak lari
kepada produk dari perusahaan saingan.
5. Ketepatan waktu barang sampai ke konsumen, pengenaan biaya tambahan dalam
proses pemindahan barang dan jumlah sarana transportasi diharapkan dapat
dijadikan sebagai salah satu indikator kinerja sistem distribusi perusahaan
sehingga diharapkan dapat menopang sasaran pencapaian kepuasan konsumen.
6. Keteraturan distribusi barang hendaknya dapat di monitor secara ketat oleh
perusahaan sehingga kondisi produk dapat diterima sesuai dengan harapan
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku:
Alex S.Nitisemito. 1991. Marketing. Jakarta: Ghalia Indonesia
Basu Swastha DH dan Irawan 1996. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
Basu Swastha DH. 1995. Azas-azas Marketing. Edisi Ketiga. Cetakan Kedua, Yogyakarta: Liberty.
Fandy Tjiptono. 2000. Manajemen Jasa. Edisi II, Yogyakarta: Andi Offset
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Semarang : BP-Universitas Diponegoro
Gregorius Chandra 2002. Strategi dan Program Pemasaran. Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Jakarta: Erlangga.
J. Supranto. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Cetakan Kedua, Jakarta : Rineka Cipta.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Edisi Keempat, Cetakan Kedua, Jakarta: Erlangga
Mulyadi. 1993. Akuntansi Manajemen. Edisi Keempat. Buku Dua. Yogyakarta: BPFE-UGM.
Murti Sumarni 1996. Marketing Perbankan. Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Yogyakarta : Liberty
Pandji Anoraga. 2004, Manajemen Bisnis, cetakan ketiga, Jakarta: Rineka Cipta
Simamora, Henry. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional. Jilid II, Cetakan Pertama. Jakarta : Salemba Empat.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Umar, Husein. 2004. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Cetakan Keenam, Jakarta: PT SUN
Yamit, Zulian. (2001). Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Yogyakarta: Ekonisia
Internet:
Emma Dwi Suryanti, 2005. Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Kasus Nasabah Tabungan Bank "X" Kantor Cabang Surabaya. http://digilib.its.ac.id. Diakses Tanggal 23 Februari 2006
Erna Andayani. 2004. Analisis Pengaruh Persepsi Konsumen Pada Harga Dan Produk Terhadap Loyalitas Konsumen Dalam Membeli. www.narotama.ac.id. Diakses Tanggal 1 Maret 2006
Isniani, Gatot. 2001. Analisis Pengaruh Variabel-Variabel Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Perguruan Tinggi Swasta Di Malang. http://adln.lib.unair.ac.id. Dikunjungi Tanggal 1 Maret 2006
Lubis, Arlina Nurbaity. 2004. Peranan Saluran Distribusi Dalam Pemasaran Produk dan Jasa. Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, USU.e-USU Repository @2004 Universitas Sumatera Utara.
Shofia, Nury. 2001. Analisis Pengaruh Persepsi Pasien Tentang Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya. www.digilib.unair.ac.id. Diakses Tanggal 23 Februari 2006