PENGARUH REVOLUSI RUSIA TERHADAP PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA
4. PENGARUH KOMUNISME INTERNASIONAL (KOMINTERN)
Setelah para pimpinannya diusir dari Indonesia, ISDV pun mulai kehilangan kendali. Juga mulai dijauhi massa akibat prinsipprinsip radikal mereka yang masih belum bisa dipahami. Pada kongres ISDV ke7 bulan Mei 1920 dibahas mengenai perubahan nama ISDV menjadi Partai Komunis Hindia. Tujuan dari perubahan nama ini adalah untuk membedakan dengan kelompok sosialis revisionis yang mereka sebut sebagai Kaum Spsialis Palsu. Selain itu perubahan nama ini juga untuk menunjukkan hubungan kekeluargaannya dengan Partai Komunis yang di Rusia. Pada tanggal 23 Mei 1920 ISDV menjadi Partai Komunis Hindia. Tujuh bulan kemudian, partai ini mengubah namanya menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Semaun terpilih sebagai ketua.
Ketika Komintern (Komunisme Internasional) tebentuk pada tahun 1919 pengaruhnya telah terasa di Indonesia. Sejak saat itu pula langkahlangkah politik PKI senantiasa mengikuti doktrindoktrin dari Komintern di Rusia. Diantaranya karean kegagalan dalam merencanakan program komunis di Asia, maka Lenin menyatakan bahwa untuk Asia garis politik Komintern harus mendekati dan bekerjasama dengan kaum borjuis nasional dan organisasi nasional rakyat terjajah. Kaum borjis nasional yang dimaksudkan adalah kaum cendekiawan yang merupakan pelopor pergerakan nasional di Asia. Pada Kongres Komintern yang kedua pada bulan Juli 1920, Kongres Komintern juga menyetujui taktik PKI untuk bekerja di dalam tubuh SI. Akan tetapi Komintern menolak gagasan Pan Islamisme yang dilontarkan oleh tokohtokoh SI. 5. DOKTRIN DIMITROV Karena kegagalannya dalam pemberontakan yang ceroboh pada tahun 1926, maka kegiatan PKI di Indonesia dibubarkan oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Hampir sepuluh tahun kemudian komintern mengirimkan seorang tokoh PKI ke Indonesia. Tokoh itu adalah Muso yang pada bulan April 1935 mendarat di Surabaya. Dengan bantuan Joko Suyono, Pamuji dan Achmad Sumadi ia berhasil membentuk organisasi yang diberi nama “PKI Ilegal”. Muso dikirim ke Indonesia untuk menjalankan kebijakan baru dari Komintern yang kemudian dikenal dengan sebutan Doktrin Dimitrov (Georgi Dimitrov adalah Sekjen Komintern tahun 1935 – 1943). Doktrin itu berbunyi “Gerakan Komunis harus bekerjasama dengan kekuatan manapun juga, termasuk kaum imperialis, asal saja mengahadapi kaum Fasis”. Pada waktu bayangbayang bahaya fasisme Jerman dan Jepang sedang menghantui dunia.
Sesuai dengan doktrin tersebut diharapkan pemerintah Belanda melunakkan sikapnya terhadap kaum komunis di Indonesia. Namun harapan itu ternyata tidak dipenuhi oleh Pemerintah Kolonial HindiaBelanda. Bahkan Muso sendiri pada tahun 1936 sudah meninggalkan Indonesia lagi. Kegiatan utama PKI kemudian disalurkan lewat Gerindo (Gerakan Rakyat Indonesia) yang dipimpin oleh Amir Syarifuddin.
B. REVOLUSI INDUSTRI
1. Inggris kaya bahan tambang sebagai bahan mentah / baku industri.
2. Letak Inggris yang strategis di Atlantik pada lalu lintas perdagangan Eropa – Amerika, sehingga Inggris kaya karena perdagangan.
3. Inggris relatif aman dibandingkan negaranegara Eropa yang lainnya.
4. Adanya hubungan yang baik antara pemerintah dengan kaum “enterpreneur” (pengusaha). 5. Ketekunan rakyat Inggris untuk mengadakan penelitian didukung oleh pemerintah dengan
mendirikan “Royal Society For Improving Natural Knowledge”, 1662. 6. Jumlah penduduk Inggris yang besar, sebagai tenaga kerja di pabrikpabrik.
7. Terjadinya Revolusi Agraria, yaitu perubahan fungsi tanah pertanian kaum bangsawan menjadi tanah untuk peternakan domba sebab ekspor kain wol lebih menguntungkan. Sehingga banyak petani kehilangan pekerjaan dan urbanisasi ke kota.
Revolusi Industri ditandai dengan banyaknya penemuanpenemuan baru oleh para ahli seperti Abraham Darby, James Watt, John Kay, Symington, Niepce, dan lainlain.
Akibatakibat dari Revolusi Industri : 1. Timbul Industri besarbesaran 2. Timbul golongan Borjuis dan Proletar 3. Urbanisasi besarbesaran 4. Muncul Kapitalisme dan Imperialisme Modern 5. Timbul Revolusi Sosial
PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI DI INDONESIA
Revolusi Industri yang terjadi di Inggris tidak terlepas dari adanya jajahan Inggris di India. Salah satu syarat dari munculnya revolusi industri itu adalah tersedianya kekayaan akan uang dan emas. Pemerasan yang dilakukan Inggris di India, memberikan sumbangan modal terjadinya revolusi industri tersebut.
Dengan kemajuan yang dicapai setelah Revolusi Industri, maka Inggris menjadi negara pertama yang menentang politik ekonomi merkantilisme dan menghendaki perdagangan bebas. Pada mulanya perdagangan bebas yang diterapkan Inggris ditentang oleh negaranegara Eropa lainnya yang masih menerapkan proteksionisme dalam perdagangan. Akan tetapi setelah negaranegara Eropa juga melaksanakan industrialisasi, maka perdagangan bebas dan faham liberalisme berkembang di Eropa.
Sebagai negara industri, Inggris memelopori penerapan imperialisme modern. Dengan imperialisme modern, Inggris ingin menjadikan tanah jajahan sebagai tempat pemasaran hasil industrinya, tempat untuk mendapatkan bahan mentah industrinya dan tempat untuk menanamkan modalnya di negeri jajahan yang memiliki tenaga kerja yang murah. Inggris sudah memiliki kainkain tenun sebagai hasil Revolusi Industri yang dapat diperdagangkan di Asia dengan harga yang lebih murah daripada kain tenun buatan penduduk pribumi. Bagi Inggris, dengan industrinya yang sudah maju, perdagangan dianggap lebih menguntungkan daripada pemungutan upeti, dan tanah tanah jajahannya. Untuk itu daya beli masyarakat negeri jajahan perlu ditingkatkan. PENERAPAN LIBERALISME OLEH THOMAS STAMFORD RAFFLES (1811 – 1816)
Pemerintahan raffles didasarkan atas prinsipprinsip liberalisme seperti yang telah diterapkan Inggris di negaranya maupun di negerinegeri jajahannya seperti India. Dengan prinsip liberalisme itu Raffles hendak mewujudkan kebebasan dan kepastian hukum. Prinsip kebebasan itu mencakup kebebasan untuk menanam dan kebebasan perdagangan. Keduanya akan menjamin kebebasn produksi untuk ekspor.
Dibandingkan dengan Belanda, Inggris jauh lebih maju perkembangan industrinya. Lebihlebih setelah adanya Revolusi Industri di negara tersebut. Sebagai negara industri Inggris memandang negeri jajahan sebagai daerah untuk mendapatkan bahan mentah dan tempat pemasaran hasil industrinya. Sistem pasar bebas dan kesejahteraan jajahan merupakan faktor penentu keberhasilan politik imperialismenya. Dengan diberikan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat . Dan rakyat yang cukup kesejahteraannya akan memiliki daya beli yang cukup untuk membeli barangbarang industri Inggris.
Raffles menerapkan sistem pajak tanah (landrent system) seperti yang diterapkan di India. Kesejahteraan rakyat akan dicapai dengan cara memberikan kebebasan dan jaminan hukum sehingga rakyat tidak menjadi korban kesewenangwenangan para penguasa. Beberapa hal yang menjadi pokok sistem yang diterapkan Raffles adalah sebagai berikut : 1. Penghapusan seluruh pengerahan wajib dan kerja wajib dengan memberikan kebebasan
menanam dan berdagang.
2. Pemerintah secara langsung mengawasi tanah. Pajak tanah dipungut langsung oleh pemerintah tanpa perantaraan bupati. Tugas bupati hanya terbatas pada dinasdinas umum.
3. Penyewaan tanah di beberapa daerah dilakukan berdasarkan kontrak dalam waktu yang terbatas.
Pelaksanaan politk liberal itu berarti struktur masyarakat feodal dan feodal perlu dirombak dan diganti dengan dengan sistem baru atas prinsip legal dan rasional. Pemerintahan harus disusun dalam suatu birokrasi dengan melepaskan fungsifungsi tradisional dan feodal. Maka sistem pemerintahan tidak langsung (inderect rule) peninggalan VOC, karena dalam sistem itu VOC memanfaatkan peran bupati untuk pengerahan tenaga dan pemungutan hasil bumi.
Hambatan utama dalam pelaksanaan politik ekonomi liberal oleh Raffles ini adalah masih kuatnya kedudukan unsurunsur feodal dan sistem ekonomi yang masih tertutup sehingga menyulitkan penerapan sistem ekonomi uang (monetisasi) sebagai alat pembayaran pajak dan alat pertukaran dalam perdagangan.